Bab 11: Minta uang

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Wulan buru-buru masuk ke kamarnya, hari ini dia bersama ketiga sahabatnya berjanji untuk datang lebih awal dua jam sebelum kelas di mulai.

Rizal melihat wulan berlari kecil tidak peduli, pria itu melangkah pergi menuju kamar.

Hari ini dia akan sedikit telat ke kantor, menginap di di mansion keluarga membuat nya seperti berada di ruang penyiksaan.

Wulan sekali lagi mandi, sebab di mansion keluarga rizal, wanita itu hanya berendam dengan air hangat tanpa menggunakan sabun pada tubuh nya.

"Ahh... akhirnya aku bisa kembali menggunakan mu," lega Wulan menghembus nafas panjang.

Sekarang wulan sudah siap berangkat ke kampus, wanita itu kini lebih percaya diri dengan polesan kecil nya, meski sebenarnya jika tanpa polesan pun wulan akan tetap cantik karena wajah nya bersih mulus.

Bangkit meraih tas ransel, dan sebelum itu dia mengisi beberapa buku yang di perlu kan hari ini pada kelasnya.

Dalam perjalanan melangkah keluar kamar, wulan sontak menepuk jidat nya.

"Astaga, bodohnya kamu lan, bagaimana bisa melupakan ini hari terakhir pembayaran SPP," mengumpat dirinya sendiri merasa sial dengan apa yang menimpa nya sekarang.

"Tunggu," ucap Wulan menghentikan langkah ingin kembali berjalan.

"Apa aku harus meminta pada pria tua itu? seharusnya sih iya, bagaimana juga dia suamiku meski tak di anggap, lagian bukannya selama ini dia yang membayar, lalu kenapa sekarang aku jadi ragu meminta nya," bingung Wulan dengan dirinya sendiri.

"Terserah apapun hinaannya nanti anggap saja aku tak mendengar nya. Lagian semua itu tidak lah benar," kata Wulan beranjak menaiki tangga ke kamar rizal berada di lantai atas.

Wulan ragu mengetuk pintu.

"Ketuk? jangan ya?" ucap Wulan ragu.

Wanita itu mendadak takut, padahal niat nya hanya minta uang bayar SPP, bukan digunakan yang buruk jadi untuk apa takut.

Menarik nafas panjang dan menghembus pelan, wulan menenangkan diri agar tidak terlalu nerves .

Cekrek...

Kepala wulan menyelonong masuk melihat kondisi di dalam, namun tak di temukan apapun.

"Dimana pria tua itu? apa tiba tadi langsung pergi menemui wanita gila itu? dasar pria tua memalukan, gak ingat apa usia nya udah hampir masuk kepala tiga," gerutu kesal Wulan mengingat percintaan rizal dan lestari di depan umum.

Dia memberanikan diri untuk masuk, mencari keberadaan pria tua tersebut.

Di tempat tidur dia tak menemukan apapun, di ruang ganti pun sama.

"Dia benar-benar tak ada, lalu bagaimana dengan masa depan ku. Oh Tuhan apa yang harus hamba mu lakukan?" pusing Wulan duduk di tepi ranjang kasur dengan pandangan ke atas atap.

Wanita itu terdiam melamun, tanpa menyadari seseorang yang berjalan mendekati nya.

"Sedang apa kau di sini? bukannya kau ada kelas? kenapa masih di sini di kamar ku pula?" tanya Rizal mengangetkan wulan yang sedang melamun.

"Astaghfirullah," istighfar Wulan sambil mengelus dada nya.

"Hey, kau pikir saya apa sampai istighfar segala seperti melihat hantu," kesal Rizal tak terima, tersinggung dengan reaksi wulan seolah baru melihat penampakan menyeramkan.

"Salah siapa? kenapa mendadak di sini? ya sudah saya istighfar lagian gak salah situ memang monster," balas Wulan di kata akhir di pelan kan.

"Kau mengatai saya apa tadi?" tanya Rizal kesal wulan selalu membuat nya marah dengan ucapan nya.

"Kata yang mana? banyak kata yang saya ucapan tadi," jawab Wulan seolah tidak tau maksud rizal.

"Bodoh nya kamu Lan, kenapa membangun macan yang sedang tidur,"

"Kau!" geram Rizal gemas dengan wanita di hadapan nya.

"Katakan apa tujuan mu kesini jika tidak ada silakan keluar, saya tidak ingin melihat wajah buruk mu itu," ketus Rizal mendekati wulan.

Melihat rizal mendekati nya dengan telanjang dada memperlihatkan roti sobek, wulan menjadi salah tingkah, wajah nya panas dingin tak karuan melihat pemandangan tersebut.

Otot kekar rizal begitu keren hingga mata wulan tak sekali berkedip.

"Ap-a ya-ng ka-u la-ku-kan," gugup Wulan melihat tubuh rizal sudah begitu dekat dengan nya.

"Jangan berpikir yang bukan-bukan, saya tidak sudi melakukan apapun dengan mu."

"Lalu apa yang kau lakukan ini?"

"Mengambil pakaian ku," jawab Rizal meraih pakaian di belakang punggung wulan.

Melihat pakaian di tangan nya seperti yang di katakan, wulan bernapas lega ternyata pria tua itu tak berkata bohong.

"Jangan berpikir terlalu jauh, sampai kapanpun saya tidak akan melakukan apapun seperti yang kau lakukan dengan pelanggan mu," hina Rizal.

"Saya tidak seperti apa yang kau tuduh kan itu, jadi hentikan omong kosong mu. Dan saya tidak punya banyak waktu berdebat hal yang tidak jelas seperti ini," ujar Wulan lelah mendengar tuduhan yang sama selalu di ucapkan rizal.

"Kenapa marah? apa kau tidak terima kenyataan hidup mu begitu buruk?"

"Terima?" wulan mengulangi satu kata yang mana membuat telinga nya panas dengan ucapan rizal. "Apa yang harus saya terima jika itu bukan kenyataan sesungguhnya. Dan satu hal yang perlu kau tau, tuduhan tuan rizal yang terhormat ini bukanlah kebenaran dan jangan pernah sesali jika mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, sampai kapanpun itu tidak akan ada kata maaf," kata wulan tegas matanya tak lepas menatap benci rizal.

"Mimpi," hanya satu kata yang keluar dari mulut rizal dengan senyum mengejek.

"Ya, terserah. Saya akan selalu mengingat satu kata mu ini"

"Bagus jika begitu tunggu apa lagi keluar dari kamar saya sekarang,"usir Rizal malas dengan keberadaan wulan disini.

"Tentu saya juga tidak betah di sini, tapi sebelum saya pergi berikan uang mu, hari ini batas terakhir pembayaran SPP."

"Cih, murahan," hina Rizal mengambil dompet di laci meja dan mengeluarkan puluhan lembar uang merah sekitar 50.

Wulan menerima sodoran uang yang diberikan rizal dan langsung pergi begitu saja.

"Dasar jalan*g tak ada sopan santun nya. Kenapa makin kesini wanita itu menunjukkan sifat aslinya,"kesal Rizal menatap kepergian wulan meninggalkan kamar nya.

"Bi, hari ini saya akan pulang telat, jadi tak perlu masak, dan untuk tuan juga sama tidak perlu masak," ucap Wulan.

"Baik nyonya."

"Ya, sudah saya pergi dulu sudah sangat telat saya sekarang," pamit Wulan melihat jam Arloji di pergelangan tangannya.

Entah kenapa perasaan nya saat ini begitu bahagia dan hanya melawan rizal seperti tadi membuat nya merasa menang dalam lomba kompetisi.

"Kenapa tidak dari dulu saja aku melawan nya? kenapa baru sekarang ya?" pikir Wulan bingung dengan perubahan nya yang cukup besar.

"Ya sudah lah sedikit terlambat gapapa, asal gak terlambat amat," kata Wulan lalu menghidupkan ponsel dan melihat banyak nya pesan dari ketiga sahabatnya menanyai keberadaannya.

Wulan sadar dia sudah terlambat dari waktu yang mereka tentukan bersama, namun apa daya nya jika sebelum berangkat sedikit ada insiden yang harus di selesaikan.

"Semua ini karena pria tua gila itu."

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

semangat lan,,,kamu pasti bisa lawan rizal

2022-08-18

0

Vita Zhao

Vita Zhao

ingat kata2 rizan, jangan menyesal, karna wulan tak akan menerima kata maafmu😏

2022-08-17

1

Eny Nurul

Eny Nurul

semangat Wulan kamu harus berani sama suami yg sombong itu

2022-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Menganggap patung
2 Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3 Bab 3: Wulan VS Lestari
4 Bab 4: Kebenaran masa lalu
5 Bab 5: Makan malam
6 Bab 6: Satu spesies
7 Bab 7: Drama Rizal
8 Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9 Bab 9: Tubuh polos
10 Bab 10: Satu Permintaan
11 Bab 11: Minta uang
12 Bab 12: Jatuh hati
13 Bab 13: Jawaban
14 Bab 14: Cerita
15 Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16 Bab 16: Panas
17 Bab 17: bermimpi
18 Bab 18: Satu permintaan
19 Bab 19: Menemui wulan
20 Bab 20: Pulang
21 Bab 21: Bangkit untuk melawan
22 Bab 22: Balasan untuk pria gila
23 Bab 23: Hampir keceplosan
24 Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25 Bab 25: Kisah Sebenarnya
26 Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27 Bab 27: Roda akan selalu berputar
28 Bab 28: Ketahuan akhirnya
29 Bab 29: Kopi arang asin spesial
30 Bab 30: Bahagia
31 Bab 31: Aku menginginkan mu
32 Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33 Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34 Bab 34: Lebih dari satu
35 Bab 35: Di Penthouse
36 Bab 36: Pakaian kurang bahan
37 Bab 37: Misi Pembuktian
38 Bab 38: Sedikit Meleset
39 Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40 Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41 Bab 41: Memperlihatkan Video
42 Bab 42: Mabuk
43 Bab 43: Memasak untuk Wulan
44 Bab 44: Jalan Berdua
45 Bab 45: Menyesal yang terlambat
46 Bab 46: Orang Asing
47 Bab 47: Ragu jika benar
48 Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49 Bab 49: Gugat Cerai
50 Bab 50: Ingin Rujak
51 Bab 51: Apa benar hamil?
52 Bab 52: Rumah Sakit
53 Bab 53: Amukan Mama Alma
54 Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55 Bab 55: Menjambak rambut?
56 Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57 Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58 Bab 58: Mendadak tak enak badan
59 Bab 59: Apartemen
60 Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61 Bab 61: Mencari Wulan
62 Bab 62: Tetap dengan keputusan
63 Bab 63: Telpon
64 Bab 64: Kembali Mual
65 Bab 65: Bertemu
66 Bab 66: Mengakui
67 Bab 67: Sentuhan Tawon
68 Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69 Bab 69: Bibir seksi
70 Bab 70: Membawa pergi
71 Bab 71: Selalu ada
72 Bab 72: Besok?
73 Bab 73: Mengemas
74 Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75 Bab 75: Akan berkunjung
76 Bab 76: Bandara
77 Bab 77: Kecewa
78 Bab 78: pencuci perut
79 Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80 Bab 80: Lepas kendali
81 Bab 81: Mengakhiri
82 Bab 82: Korsel
83 Bab 83: Apa itu dia?
84 Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85 Bab 85: Memperjuangkan Mu
86 Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87 Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88 Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89 Bab 88: Masih Sama
90 Bab 89: Asisten Dosen
91 Bab 90: Izin bertemu baby askar
92 Bab 91: Paman Shin?
93 Bab 92: Butuh sandaran
94 Info
95 Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96 Bab 94: Selamat Datang
97 Bab 95: Menyambut
98 Bab 96: Masak berdua
99 Bab 97: Rujuk
100 Bab 98: memasak
101 Bab 99: Pembukaan
102 Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103 Bab 101: Cemburu
104 Bab 102: Janji?
105 Bab 103: Terungkap
106 Bab 104: Mulai terapi kecil
107 Bab 105: Pin Tanggal lahir
108 Bab 106: Deg-degan
109 Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110 Bab 108: Bukti rekaman
111 Bab 109: Kantor polisi
112 Bab 110: Menyalahkan
113 Bab 111: Menyerahkan diri
114 Bab 112 : Akhir yang bahagia
115 Pengumuman pemenang Giveaway
116 pengumuman
117 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118 Novel Guardian Knight
119 Pengumuman
120 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121 Promo Novel: Sebatas status
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1: Menganggap patung
2
Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3
Bab 3: Wulan VS Lestari
4
Bab 4: Kebenaran masa lalu
5
Bab 5: Makan malam
6
Bab 6: Satu spesies
7
Bab 7: Drama Rizal
8
Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9
Bab 9: Tubuh polos
10
Bab 10: Satu Permintaan
11
Bab 11: Minta uang
12
Bab 12: Jatuh hati
13
Bab 13: Jawaban
14
Bab 14: Cerita
15
Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16
Bab 16: Panas
17
Bab 17: bermimpi
18
Bab 18: Satu permintaan
19
Bab 19: Menemui wulan
20
Bab 20: Pulang
21
Bab 21: Bangkit untuk melawan
22
Bab 22: Balasan untuk pria gila
23
Bab 23: Hampir keceplosan
24
Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25
Bab 25: Kisah Sebenarnya
26
Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27
Bab 27: Roda akan selalu berputar
28
Bab 28: Ketahuan akhirnya
29
Bab 29: Kopi arang asin spesial
30
Bab 30: Bahagia
31
Bab 31: Aku menginginkan mu
32
Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33
Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34
Bab 34: Lebih dari satu
35
Bab 35: Di Penthouse
36
Bab 36: Pakaian kurang bahan
37
Bab 37: Misi Pembuktian
38
Bab 38: Sedikit Meleset
39
Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40
Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41
Bab 41: Memperlihatkan Video
42
Bab 42: Mabuk
43
Bab 43: Memasak untuk Wulan
44
Bab 44: Jalan Berdua
45
Bab 45: Menyesal yang terlambat
46
Bab 46: Orang Asing
47
Bab 47: Ragu jika benar
48
Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49
Bab 49: Gugat Cerai
50
Bab 50: Ingin Rujak
51
Bab 51: Apa benar hamil?
52
Bab 52: Rumah Sakit
53
Bab 53: Amukan Mama Alma
54
Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55
Bab 55: Menjambak rambut?
56
Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57
Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58
Bab 58: Mendadak tak enak badan
59
Bab 59: Apartemen
60
Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61
Bab 61: Mencari Wulan
62
Bab 62: Tetap dengan keputusan
63
Bab 63: Telpon
64
Bab 64: Kembali Mual
65
Bab 65: Bertemu
66
Bab 66: Mengakui
67
Bab 67: Sentuhan Tawon
68
Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69
Bab 69: Bibir seksi
70
Bab 70: Membawa pergi
71
Bab 71: Selalu ada
72
Bab 72: Besok?
73
Bab 73: Mengemas
74
Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75
Bab 75: Akan berkunjung
76
Bab 76: Bandara
77
Bab 77: Kecewa
78
Bab 78: pencuci perut
79
Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80
Bab 80: Lepas kendali
81
Bab 81: Mengakhiri
82
Bab 82: Korsel
83
Bab 83: Apa itu dia?
84
Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85
Bab 85: Memperjuangkan Mu
86
Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87
Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88
Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89
Bab 88: Masih Sama
90
Bab 89: Asisten Dosen
91
Bab 90: Izin bertemu baby askar
92
Bab 91: Paman Shin?
93
Bab 92: Butuh sandaran
94
Info
95
Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96
Bab 94: Selamat Datang
97
Bab 95: Menyambut
98
Bab 96: Masak berdua
99
Bab 97: Rujuk
100
Bab 98: memasak
101
Bab 99: Pembukaan
102
Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103
Bab 101: Cemburu
104
Bab 102: Janji?
105
Bab 103: Terungkap
106
Bab 104: Mulai terapi kecil
107
Bab 105: Pin Tanggal lahir
108
Bab 106: Deg-degan
109
Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110
Bab 108: Bukti rekaman
111
Bab 109: Kantor polisi
112
Bab 110: Menyalahkan
113
Bab 111: Menyerahkan diri
114
Bab 112 : Akhir yang bahagia
115
Pengumuman pemenang Giveaway
116
pengumuman
117
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118
Novel Guardian Knight
119
Pengumuman
120
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121
Promo Novel: Sebatas status

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!