Bab 16: Panas

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Rizal sudah tiba di rumah dua jam yang lalu, namun sekarang pria itu seperti sedang gelisah, berdiri mondar-mandir tidak jelas sudah sama dengan cacing kelaparan.

Art melihat kegelisahan tuan nya sejak tadi terus memperhatikan jam arloji yang di kenakan.

Awal nya bingung apa yang terjadi, namun beberapa menit kemudian menjadi sadar dengan pertanyaan tuan berikan padanya menanyai nyonya yang hingga sekarang belum pulang.

"Di mana wanita itu? kenapa jam begini belum pulang? apa yang dia lakukan di luar sana? apa dia sedang bersenang-senang?" ucap Rizal menerka-nerka yang buruk tentang kelakuan wulan di luar.

"Apa uang yang di minta sebagai alasan bayar SPP hanya suatu kebohongan agar bisa bersenang-senang?"

"Awas mau jalan*g jika semua terbukti terima konsekuensi dari perbuatan mu," geram Rizal mengepalkan jemari nya.

Para art yang berdiri tidak jauh dengan keberadaan tuan nya dapat mendengar amarah rizal begitu besar pada wulan.

"Apa lagi yang akan di lakukan tuan pada nyonya? saya khawatir tuan melukai nyonya lebih parah dari sebelumnya."

"Kita berdoa saja semua baik-baik saja."

"Berdoa sudah pasti mbok. Saya sangat menyukai nyonya wulan, nyonya begitu baik dan sopan pada kita meski jarang senyum."

"Iya, nyonya jarang senyum karena luka dan penderitaan nya terlalu berat hingga hanya untuk tersenyum saja sulit nyonya lakukan."

Obrolan para art seketika berhenti mendengar bunyi mesin mobil di luar, dan jelas itu bukan mobil rizal.

Pria itu sudah tiba dan sekarang sedang duduk dengan wajah seram nya di ruang tamu menanti kedatangan wulan.

Saat bibi hendak berjalan membukakan pintu. Rizal menghalangi.

"Tidak perlu, kembali lah istirahat."

Dan dengan patuh bibi pun pergi mengikuti perintah majikannya.

Rizal bersembunyi dan melihat semua dari balik tirai gorden seorang pria membukakan pintu mobil untuk wulan.

"Siapa pria itu? apa dia pelanggan nya? menjijikkan, apa yang di lihat pria itu dari seorang jalan*g murahan," jijik Rizal semakin membenci wulan.

"Sekali lagi terimakasih, hati-hati di jalan." ucap wulan tulus dengan senyum manis nya.

Hanya orang tertentu yang dapat melihat senyuman nya itu, wulan selalu menampilkan wajah datar nya.

"Iya kamu juga, jangan lupa langsung istirahat setelah bersih-bersih jangan begadang aku gak mau kamu sakit," panji mengingatkan ulang pesan nya di mobil tadi.

"Baik, laksanakan. Sana pulang," usir Wulan khawatir jika rizal lihat akan terjadi masalah.

Tapi sangat di sayangkan, kekhawatiran wulan sudah terjadi, rizal sudah melihat semua dari balik tirai gorden.

"Iya, iya. Aku pulang," panji maju satu langkah dan mencium kening wulan dengan mesra.

"Aku akan melakukan ini seterusnya jadi kamu harus terbiasa dengan sikap ku. Aku mencintaimu wulan," bisik Panji.

Dan rizal menyaksikan kedua orang tersebut bermesraan menjadi geram rasanya ingin menarik wulan dari sana juga.

"Dasar wanita murahan, di cium sana sini mau saja," gumam Rizal.

"Lihat saja setelah ini apa senyuman itu masih bisa kau tunjukkan?" senyum smirk Rizal penuh rencana.

Ceklek...

Uhuk....

"Menyenangkan bukan menghangatkan ranjang pria? kau di bayar berapa oleh pria itu? apa kau masih ingin pergi?" tanya Rizal menuduh wulan.

Wulan kaget, langkah nya terhenti dan menoleh pada pria itu.

Sebelum menjawab tuduhan rizal dia menarik nafas panjang agar tetap tenang tidak kepancing emosi yang berakibat fatal untuk dirinya sendiri.

"KAU TULI APA? SAYA BERBICARA PADAMU JALAN*G!" bentak Rizal penuh kebencian menatap wulan.

"Untuk apa saya menjawab, semua perkataan yang keluar dari mulut saya tidak pernah kau percaya dan bahkan setiap saya mencoba menjelaskan selalu saja sama salah dan salah. Lalu untuk apa kau bertanya?" wulan tanpa ragu menjawab.

"Kau semakin berani setelah saya membiarkan mu bebas, tapi sekarang tidak lagi. Kau hanya akan keluar jika kuliah selain itu tidak ada keluar kemana pun."

"Kau tidak bisa mengatur mengatur hidup ku seperti ini," protes Wulan tidak terima.

"Saya suami mu, apa kau lupa itu?" tegas Rizal berjalan mengarah wulan dan menarik kasar tangan nya.

"Apa yang kau lakukan lepaskan, sakit," wulan meringis kesakitan tangan nya di tarik keras rizal.

Pria itu tidak peduli dengan ucapan wulan minta di lepaskan, malah semakin wulan menjerit kesakitan pria itu tambah mengeratkan genggaman nya.

Wulan terus berontak, pergelangan tangan nya semakin sakit sekarang, dan rizal acuh tak acuh dia tak merasa bersalah.

Dia memperlakukan wulan sepertu hewan peliharaan yang telah melakukan kesalahan dan patut di hukum tanpa peduli perasaan yang di rasakan.

"Lepaskan saya mohon, sakit ... " wulan tak henti minta di lepaskan.

Rizal melepaskan wulan dengan kasar di atas guyuran shower dan menyiram nya dengan air panas.

"Panas... henti kan saya mohon ... " pinta Wulan merasa panas tubuh nya terasa akan melepuh.

"Kenapa? bukannya kau suka olahraga panas? lantas kenapa sekarang menolak? apa bedanya panas di ranjang dengan panas di kamar mandi? dua-dua nya kan enak sama-sama panas, bukan?" kata Rizal semakin kejam.

"Kau memang iblis saya membenci mu, saya berjanji akan membuat mu menyesal dengan semua tindakan mu ini," janji Wulan kuat menahan panas nya guyuran air shower semakin deras.

"Terserah, semua itu tidak akan terjadi. Kau hanyalah sampah, dan pria di luar sana yang menggunakan kau sebagai penghangat ranjang mereka adalah pria bodoh."

"Saya jadi kasihan sama pria-pria bodoh yang tidur bersama mu."

_______

Wulan menangis sejadi-jadinya di kamar mandi setelah rizal meninggalkan nya.

"Kenapa aku harus merasakan ini? kau pria iblis aku sangat membenci mu! kau seharusnya tidak di lahir kan di muka bumi ini! kau adalah kutukan dalam hidup ku. Aku membenci mu," tangis Wulan pecah meratapi hidup nya bersama rizal semakin menderita.

"Hiks... hiks... hiks... sampai kapan seperti ini? aku sudah tidak sanggup, aku ingin bahagia bukan menderita."

30 menit menangis, dan merasa sudah lebih baik setelah meluapkan perasaannya, wanita itu bergegas bangkit pergi ke kamar nya.

Kini wulan sudah ganti pakaian dan sekarang sedang mengeringkan rambut dengan hedrayer.

Wanita itu tak ingin berlarut dalam kesedihan, bukannya hal seperti ini sudah sering dia alami, lalu kenapa sekarang dia menjadi cengeng.

"Aku berjanji akan membalas setiap tetesan air mata penyiksaan yang kau berikan padaku dua kali lipat." ucap Wulan dengan mata memerah begitu besar api kebencian dan sakit yang di rasakan.

"Sekarang yang perlu kamu lakukan cari bukti mematahkan tuduhan nya dan juga Papa sombongnya itu."

"Jika aku terus diam seperti ini mereka akan mengira tuduhan mereka benar adanya. Dan aku memang yang salah. Semua itu tidak akan aku biarkan. Roda akan terus berputar hingga aku berada di atas dan kalian para penjahat di bawah."

"Bersiaplah untuk terpuruk," batin Wulan menatap pantulan wajahnya di cermin.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

wulan jadi perempuan jangan terlalu bodoh

2023-01-19

1

Shasha Mayka

Shasha Mayka

lemah banget dah cwe nya cuma kata2nya doang bakal buktiin2 halah ujungnya2 nangis juga kesel banget dah lihat cwenya

2022-11-21

1

antha mom

antha mom

lama sekali pembalasannya thor

2022-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Menganggap patung
2 Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3 Bab 3: Wulan VS Lestari
4 Bab 4: Kebenaran masa lalu
5 Bab 5: Makan malam
6 Bab 6: Satu spesies
7 Bab 7: Drama Rizal
8 Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9 Bab 9: Tubuh polos
10 Bab 10: Satu Permintaan
11 Bab 11: Minta uang
12 Bab 12: Jatuh hati
13 Bab 13: Jawaban
14 Bab 14: Cerita
15 Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16 Bab 16: Panas
17 Bab 17: bermimpi
18 Bab 18: Satu permintaan
19 Bab 19: Menemui wulan
20 Bab 20: Pulang
21 Bab 21: Bangkit untuk melawan
22 Bab 22: Balasan untuk pria gila
23 Bab 23: Hampir keceplosan
24 Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25 Bab 25: Kisah Sebenarnya
26 Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27 Bab 27: Roda akan selalu berputar
28 Bab 28: Ketahuan akhirnya
29 Bab 29: Kopi arang asin spesial
30 Bab 30: Bahagia
31 Bab 31: Aku menginginkan mu
32 Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33 Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34 Bab 34: Lebih dari satu
35 Bab 35: Di Penthouse
36 Bab 36: Pakaian kurang bahan
37 Bab 37: Misi Pembuktian
38 Bab 38: Sedikit Meleset
39 Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40 Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41 Bab 41: Memperlihatkan Video
42 Bab 42: Mabuk
43 Bab 43: Memasak untuk Wulan
44 Bab 44: Jalan Berdua
45 Bab 45: Menyesal yang terlambat
46 Bab 46: Orang Asing
47 Bab 47: Ragu jika benar
48 Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49 Bab 49: Gugat Cerai
50 Bab 50: Ingin Rujak
51 Bab 51: Apa benar hamil?
52 Bab 52: Rumah Sakit
53 Bab 53: Amukan Mama Alma
54 Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55 Bab 55: Menjambak rambut?
56 Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57 Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58 Bab 58: Mendadak tak enak badan
59 Bab 59: Apartemen
60 Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61 Bab 61: Mencari Wulan
62 Bab 62: Tetap dengan keputusan
63 Bab 63: Telpon
64 Bab 64: Kembali Mual
65 Bab 65: Bertemu
66 Bab 66: Mengakui
67 Bab 67: Sentuhan Tawon
68 Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69 Bab 69: Bibir seksi
70 Bab 70: Membawa pergi
71 Bab 71: Selalu ada
72 Bab 72: Besok?
73 Bab 73: Mengemas
74 Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75 Bab 75: Akan berkunjung
76 Bab 76: Bandara
77 Bab 77: Kecewa
78 Bab 78: pencuci perut
79 Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80 Bab 80: Lepas kendali
81 Bab 81: Mengakhiri
82 Bab 82: Korsel
83 Bab 83: Apa itu dia?
84 Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85 Bab 85: Memperjuangkan Mu
86 Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87 Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88 Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89 Bab 88: Masih Sama
90 Bab 89: Asisten Dosen
91 Bab 90: Izin bertemu baby askar
92 Bab 91: Paman Shin?
93 Bab 92: Butuh sandaran
94 Info
95 Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96 Bab 94: Selamat Datang
97 Bab 95: Menyambut
98 Bab 96: Masak berdua
99 Bab 97: Rujuk
100 Bab 98: memasak
101 Bab 99: Pembukaan
102 Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103 Bab 101: Cemburu
104 Bab 102: Janji?
105 Bab 103: Terungkap
106 Bab 104: Mulai terapi kecil
107 Bab 105: Pin Tanggal lahir
108 Bab 106: Deg-degan
109 Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110 Bab 108: Bukti rekaman
111 Bab 109: Kantor polisi
112 Bab 110: Menyalahkan
113 Bab 111: Menyerahkan diri
114 Bab 112 : Akhir yang bahagia
115 Pengumuman pemenang Giveaway
116 pengumuman
117 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118 Novel Guardian Knight
119 Pengumuman
120 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121 Promo Novel: Sebatas status
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1: Menganggap patung
2
Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3
Bab 3: Wulan VS Lestari
4
Bab 4: Kebenaran masa lalu
5
Bab 5: Makan malam
6
Bab 6: Satu spesies
7
Bab 7: Drama Rizal
8
Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9
Bab 9: Tubuh polos
10
Bab 10: Satu Permintaan
11
Bab 11: Minta uang
12
Bab 12: Jatuh hati
13
Bab 13: Jawaban
14
Bab 14: Cerita
15
Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16
Bab 16: Panas
17
Bab 17: bermimpi
18
Bab 18: Satu permintaan
19
Bab 19: Menemui wulan
20
Bab 20: Pulang
21
Bab 21: Bangkit untuk melawan
22
Bab 22: Balasan untuk pria gila
23
Bab 23: Hampir keceplosan
24
Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25
Bab 25: Kisah Sebenarnya
26
Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27
Bab 27: Roda akan selalu berputar
28
Bab 28: Ketahuan akhirnya
29
Bab 29: Kopi arang asin spesial
30
Bab 30: Bahagia
31
Bab 31: Aku menginginkan mu
32
Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33
Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34
Bab 34: Lebih dari satu
35
Bab 35: Di Penthouse
36
Bab 36: Pakaian kurang bahan
37
Bab 37: Misi Pembuktian
38
Bab 38: Sedikit Meleset
39
Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40
Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41
Bab 41: Memperlihatkan Video
42
Bab 42: Mabuk
43
Bab 43: Memasak untuk Wulan
44
Bab 44: Jalan Berdua
45
Bab 45: Menyesal yang terlambat
46
Bab 46: Orang Asing
47
Bab 47: Ragu jika benar
48
Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49
Bab 49: Gugat Cerai
50
Bab 50: Ingin Rujak
51
Bab 51: Apa benar hamil?
52
Bab 52: Rumah Sakit
53
Bab 53: Amukan Mama Alma
54
Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55
Bab 55: Menjambak rambut?
56
Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57
Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58
Bab 58: Mendadak tak enak badan
59
Bab 59: Apartemen
60
Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61
Bab 61: Mencari Wulan
62
Bab 62: Tetap dengan keputusan
63
Bab 63: Telpon
64
Bab 64: Kembali Mual
65
Bab 65: Bertemu
66
Bab 66: Mengakui
67
Bab 67: Sentuhan Tawon
68
Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69
Bab 69: Bibir seksi
70
Bab 70: Membawa pergi
71
Bab 71: Selalu ada
72
Bab 72: Besok?
73
Bab 73: Mengemas
74
Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75
Bab 75: Akan berkunjung
76
Bab 76: Bandara
77
Bab 77: Kecewa
78
Bab 78: pencuci perut
79
Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80
Bab 80: Lepas kendali
81
Bab 81: Mengakhiri
82
Bab 82: Korsel
83
Bab 83: Apa itu dia?
84
Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85
Bab 85: Memperjuangkan Mu
86
Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87
Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88
Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89
Bab 88: Masih Sama
90
Bab 89: Asisten Dosen
91
Bab 90: Izin bertemu baby askar
92
Bab 91: Paman Shin?
93
Bab 92: Butuh sandaran
94
Info
95
Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96
Bab 94: Selamat Datang
97
Bab 95: Menyambut
98
Bab 96: Masak berdua
99
Bab 97: Rujuk
100
Bab 98: memasak
101
Bab 99: Pembukaan
102
Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103
Bab 101: Cemburu
104
Bab 102: Janji?
105
Bab 103: Terungkap
106
Bab 104: Mulai terapi kecil
107
Bab 105: Pin Tanggal lahir
108
Bab 106: Deg-degan
109
Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110
Bab 108: Bukti rekaman
111
Bab 109: Kantor polisi
112
Bab 110: Menyalahkan
113
Bab 111: Menyerahkan diri
114
Bab 112 : Akhir yang bahagia
115
Pengumuman pemenang Giveaway
116
pengumuman
117
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118
Novel Guardian Knight
119
Pengumuman
120
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121
Promo Novel: Sebatas status

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!