Bab 3: Wulan VS Lestari

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Wulan duduk mengerjakan tugas kuliah nya, hari sudah sore, namun rizal belum juga pulang.

Beberapa menit kemudian terdengar bunyi mesin mobil dan siapa lagi kalau bukan mobil rizal yang datang.

Rizal datang tak sendiri, melainkan bersama seorang wanita seksi yang menunjukkan gunung kembaran nya.

Wulan yang ingin mengambil minum terpaksa keluar dari kamar dan melihat pemandangan menjijikkan itu segera melangkah lebih cepat untuk tiba di dapur.

Meski tidak setiap hari, tapi rizal selalu membawa wanita itu bersama nya.

Entah apa yang mereka lakukan dan sedalam apa hubungan mereka, wulan tak peduli.

"Hei kau sini," panggil wanita tersebut angkuh.

Meski mengetahui wulan adalah istri rizal dia tak peduli, wanita itu sudah mengetahui semua penjelasan dari rizal jika wulan hanyalah boneka alat balas dendam nya.

Wulan tak mempedulikan panggilan nya, dia terus melangkah pergi, hingga suara berat menghentikan nya.

"Apa kau tuli! cepat kemari!" teriak Rizal geram melihat sikap cuek wulan.

Wulan menarik nafas panjang dan menghembus perlahan lalu berbalik berjalan menghampiri kedua orang yang berjenis kelamin pria dan wanita murahan di mata nya dengan berat hati.

"Ada apa?" tanya Wulan to the points tanpa basa-basi.

"Saya ingin minum buatkan saya jus lemon, kamu mau apa sayang," tanya Lestari bergelayut manja di lengan rizal.

"Menjijikkan," batin Wulan ingin muntah melihat pasangan tak ada otak.

"Tidak, aku tidak ingin apapun yang dia buat," tolak Rizal dengan tatapan jijik menatap wulan.

"Baiklah jika seperti itu sayang, hey kau untuk apa lagi di situ sana pergi, kau sudah mendengar nya bukan?" usir Lestari berlagak seperti majikan.

Dengan senang hati wulan pergi, dia juga tak betah berada di dekat mereka.

"Dia pikir dia siapa? dasar wanita gila, berlagak seperti nyonya saja, gak sadar apa hanya simpanan,".batin Wulan kesal dengan tingkah lestari.

"Nyonya sedang apa?" tanya art sopan.

"Lagi buatin jus, bi." jawab Wulan.

"Mari biar bibi saja, nyonya duduk di sana bibi yang akan buatkan."

"Makasih Bi."

Wulan berjalan dan duduk di meja makan memperhatikan bibi membuat jus.

Wanita itu tak tau banyak tentang memasak, yang di ketahui hanya memasak nasi, bubur, merebus air, mie, membuat jus dan juga lain yang gampang dan mudah di paham oleh anak-anak umum nya.

Bukan tak ingin berusaha untuk belajar, tapi dia bingung harus memulai belajar dari mana? dan siapa yang harus menjadi guru pembimbing nya.

Kenapa dulu aku gak belajar dari kak dinda sih, kalau udah gini aku sendiri yang ribet. batin wulan menyesal telah menyiakan kesempatan yang ada.

Mata nya intens melihat gerakan bibi yang lincah, bibi dengan talenta melakukan nya, pertama mengambil buah di dalam kulkas, memotong buah lemon menjadi dua bagian dengan pisau yang sangat tajam.

Meletakkan sebuah mangkuk di atas meja dapur, lalu peras satu demi satu potongan lemon secara bertahap.

Setelah tidak ada lagi sari buah yang keluar, bibi menekan lemon lebih kuat untuk mengeluarkan cairan yang tersisa.

Akhiri proses tersebut dengan menusuk daging buah lemon menggunakan garpu, lalu memutarnya perlahan untuk mengeluarkan sari buah yang masih terperangkap di sana.

"Sayang, kenapa kamu masih mempertahankan wanita itu? kenapa tidak kamu ceraikan saja?" tanya penasaran dengan nada menggoda.

"Kenapa bertanya hal seperti ini lagi? sudah ku katakan bukan, aku tidak akan menceraikan nya, aku ingin membuat nya menderita dan perlahan menginginkan kematian nya sendiri," jelas Rizal.

"Tapi mau sampai kapan sayang? aku tidak ingin di gantung begini aku ingin kepastian. Aku ingin hubungan kita lebih dalam."

"Jangan berharap lebih dari ini, sudah ku peringatkan dari dulu hubungan kita tidak lebih dari ini."

"Kenapa? bukannya kamu tidak mencintai nya? lalu siapa yang kamu cintai dan ingin kamu jadikan istri sesungguhnya?"

"Bukan urusan," jawab Rizal mood nya sekarang menjadi tidak baik karena pertanyaan yang di ajukan lestari.

"Silakan minum," sela Wulan meletakkan jus di meja.

Wulan sebenarnya malas mengantar dan harus melihat kedua orang tersebut, namun dia tak memiliki cara lain, lagian dia harus segera kembali ke kamar melanjutkan tugas kuliah.

"Tunggu, apa kau tidak ingin melihat pertunjukan romantis secara live dan juga gratis?" tawar Lestari sengaja mempamerkan kemesraan nya pada wulan.

"Saya sudah pernah melakukan bahkan jauh lebih dalam dari ini, jadi silakan nikmati," sahut Wulan berjalan begitu saja meninggalkan kedua nya.

"Dasar jal*ng, dengan siapa dia melakukan nya? apa dengan rizal? tidak mungkin, bukannya rizal sangat membencinya jadi tidak mungkin melakukan hal itu," batin Lestari kesal dengan tingkah sombong wulan tak merasa cemburu.

"Wanita murahan itu begitu sombong, lihat saja apa yang akan terjadi, apa dia masih bisa menunjukkan sikap sombongnya itu?" pandang Rizal memandang kepergian wulan.

Mood nya yang sudah hancur karena lestari kini bertambah hancur dengan sikap wulan.

"Apa yang ingin kamu perbuat padanya?" penasaran Lestari menatap rizal.

"Sedikit pelajaran agar hormat dan tidak sombong seperti ini," jawab Rizal." Pulang lah aku sedang tidak mood hari ini." sambung nya mengusir lestari.

Ucapan wulan menambah mood nya berantakan, tatapan wanita itu pun tadi menunjukkan ketidaksukaannya terhadap dirinya begitu jelas terpancar dari kedua bola mata dan juga ekspresi wajah menghina nya.

"Tapi kita baru berjumpa sayang, kenapa harus berpisah secepat ini?" protes Lestari tak terima.

"Besok datang lah ke kantor, aku sedang tidak ada jam mengajar di kampus."

"Baiklah jika seperti itu, aku akan segera balik. Jaga dirimu jika perlu sesuatu segera kabari aku," bangkit Lestari dari pangkuan rizal.

Sebelum itu lestari mencium bibir rizal sekilas dan pergi meninggalkan nya.

"Wanita nakal," ucap Rizal menatap kepergian lestari lalu beranjak pergi menuju kamar wulan.

Cekrek...

Rizal masuk tanpa mengetuk pintu, hingga membuat wanita yang berada di dalam kaget dengan kedatangan nya.

"Kenapa kaget seperti itu? apa saya menakutkan hingga kau melihat ku seperti sedang melihat hantu," rizal berjalan dan menjatuhkan bokong di ujung tempat tidur.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Wulan tak perduli perkataan rizal dan malah memberi pertanyaan.

"Saya bebas berada di mana pun saya mau, ini rumah saya, jika kau tidak suka terserah saya tidak peduli. Hari ini saya ingin tidur sini, kau tidur di lantai seperti biasa," kata Rizal.

Wulan tak menjawab, wanita itu menatap penuh kebencian pada rizal, selama satu tahun menikah pria itu tidak bosan menyiksa nya, apa dia harus tiada baru semua berakhir?

Wulan berbalik tidak peduli pada rizal yang menatap kesal dengan sikapnya ini.

Percuma protes, hasilnya akan sama tidur di lantai.

Rizal tak terima, dirinya merasa tidak di anggap dengan keberadaan nya sekarang.

"Apa kau tidak pernah di ajarkan sopan santun oleh keluarga mu? oh iya saya lupa kau wanita murahan yang memberi kepuasan pada banyak pria bukan? bahkan hal yang ku lakukan sama lestari hanyalah hal kecil, kau selalu melakukan lebih dari ku bukan?" hina Rizal mencengkram kuat lengan wulan.

Cengkraman rizal begitu kuat hingga wulan merasa kesakitan dan meringis minta di lepas kan, namun bukan di lepaskan semakin kuat cengkraman tersebut.

"Lepaskan, saya mohon sakit," pinta Wulan.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

sasar rizal

2023-01-19

0

lovely

lovely

cewek bodoh s Wulan mau aja di perlakukan ga Manusiawi suami lucnut dosen tapi g punya ahlaq malu²in

2022-11-27

0

Anonymous

Anonymous

dasar Rizal manusia kejam

2022-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Menganggap patung
2 Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3 Bab 3: Wulan VS Lestari
4 Bab 4: Kebenaran masa lalu
5 Bab 5: Makan malam
6 Bab 6: Satu spesies
7 Bab 7: Drama Rizal
8 Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9 Bab 9: Tubuh polos
10 Bab 10: Satu Permintaan
11 Bab 11: Minta uang
12 Bab 12: Jatuh hati
13 Bab 13: Jawaban
14 Bab 14: Cerita
15 Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16 Bab 16: Panas
17 Bab 17: bermimpi
18 Bab 18: Satu permintaan
19 Bab 19: Menemui wulan
20 Bab 20: Pulang
21 Bab 21: Bangkit untuk melawan
22 Bab 22: Balasan untuk pria gila
23 Bab 23: Hampir keceplosan
24 Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25 Bab 25: Kisah Sebenarnya
26 Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27 Bab 27: Roda akan selalu berputar
28 Bab 28: Ketahuan akhirnya
29 Bab 29: Kopi arang asin spesial
30 Bab 30: Bahagia
31 Bab 31: Aku menginginkan mu
32 Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33 Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34 Bab 34: Lebih dari satu
35 Bab 35: Di Penthouse
36 Bab 36: Pakaian kurang bahan
37 Bab 37: Misi Pembuktian
38 Bab 38: Sedikit Meleset
39 Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40 Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41 Bab 41: Memperlihatkan Video
42 Bab 42: Mabuk
43 Bab 43: Memasak untuk Wulan
44 Bab 44: Jalan Berdua
45 Bab 45: Menyesal yang terlambat
46 Bab 46: Orang Asing
47 Bab 47: Ragu jika benar
48 Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49 Bab 49: Gugat Cerai
50 Bab 50: Ingin Rujak
51 Bab 51: Apa benar hamil?
52 Bab 52: Rumah Sakit
53 Bab 53: Amukan Mama Alma
54 Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55 Bab 55: Menjambak rambut?
56 Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57 Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58 Bab 58: Mendadak tak enak badan
59 Bab 59: Apartemen
60 Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61 Bab 61: Mencari Wulan
62 Bab 62: Tetap dengan keputusan
63 Bab 63: Telpon
64 Bab 64: Kembali Mual
65 Bab 65: Bertemu
66 Bab 66: Mengakui
67 Bab 67: Sentuhan Tawon
68 Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69 Bab 69: Bibir seksi
70 Bab 70: Membawa pergi
71 Bab 71: Selalu ada
72 Bab 72: Besok?
73 Bab 73: Mengemas
74 Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75 Bab 75: Akan berkunjung
76 Bab 76: Bandara
77 Bab 77: Kecewa
78 Bab 78: pencuci perut
79 Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80 Bab 80: Lepas kendali
81 Bab 81: Mengakhiri
82 Bab 82: Korsel
83 Bab 83: Apa itu dia?
84 Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85 Bab 85: Memperjuangkan Mu
86 Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87 Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88 Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89 Bab 88: Masih Sama
90 Bab 89: Asisten Dosen
91 Bab 90: Izin bertemu baby askar
92 Bab 91: Paman Shin?
93 Bab 92: Butuh sandaran
94 Info
95 Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96 Bab 94: Selamat Datang
97 Bab 95: Menyambut
98 Bab 96: Masak berdua
99 Bab 97: Rujuk
100 Bab 98: memasak
101 Bab 99: Pembukaan
102 Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103 Bab 101: Cemburu
104 Bab 102: Janji?
105 Bab 103: Terungkap
106 Bab 104: Mulai terapi kecil
107 Bab 105: Pin Tanggal lahir
108 Bab 106: Deg-degan
109 Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110 Bab 108: Bukti rekaman
111 Bab 109: Kantor polisi
112 Bab 110: Menyalahkan
113 Bab 111: Menyerahkan diri
114 Bab 112 : Akhir yang bahagia
115 Pengumuman pemenang Giveaway
116 pengumuman
117 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118 Novel Guardian Knight
119 Pengumuman
120 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121 Promo Novel: Sebatas status
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1: Menganggap patung
2
Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3
Bab 3: Wulan VS Lestari
4
Bab 4: Kebenaran masa lalu
5
Bab 5: Makan malam
6
Bab 6: Satu spesies
7
Bab 7: Drama Rizal
8
Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9
Bab 9: Tubuh polos
10
Bab 10: Satu Permintaan
11
Bab 11: Minta uang
12
Bab 12: Jatuh hati
13
Bab 13: Jawaban
14
Bab 14: Cerita
15
Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16
Bab 16: Panas
17
Bab 17: bermimpi
18
Bab 18: Satu permintaan
19
Bab 19: Menemui wulan
20
Bab 20: Pulang
21
Bab 21: Bangkit untuk melawan
22
Bab 22: Balasan untuk pria gila
23
Bab 23: Hampir keceplosan
24
Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25
Bab 25: Kisah Sebenarnya
26
Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27
Bab 27: Roda akan selalu berputar
28
Bab 28: Ketahuan akhirnya
29
Bab 29: Kopi arang asin spesial
30
Bab 30: Bahagia
31
Bab 31: Aku menginginkan mu
32
Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33
Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34
Bab 34: Lebih dari satu
35
Bab 35: Di Penthouse
36
Bab 36: Pakaian kurang bahan
37
Bab 37: Misi Pembuktian
38
Bab 38: Sedikit Meleset
39
Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40
Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41
Bab 41: Memperlihatkan Video
42
Bab 42: Mabuk
43
Bab 43: Memasak untuk Wulan
44
Bab 44: Jalan Berdua
45
Bab 45: Menyesal yang terlambat
46
Bab 46: Orang Asing
47
Bab 47: Ragu jika benar
48
Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49
Bab 49: Gugat Cerai
50
Bab 50: Ingin Rujak
51
Bab 51: Apa benar hamil?
52
Bab 52: Rumah Sakit
53
Bab 53: Amukan Mama Alma
54
Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55
Bab 55: Menjambak rambut?
56
Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57
Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58
Bab 58: Mendadak tak enak badan
59
Bab 59: Apartemen
60
Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61
Bab 61: Mencari Wulan
62
Bab 62: Tetap dengan keputusan
63
Bab 63: Telpon
64
Bab 64: Kembali Mual
65
Bab 65: Bertemu
66
Bab 66: Mengakui
67
Bab 67: Sentuhan Tawon
68
Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69
Bab 69: Bibir seksi
70
Bab 70: Membawa pergi
71
Bab 71: Selalu ada
72
Bab 72: Besok?
73
Bab 73: Mengemas
74
Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75
Bab 75: Akan berkunjung
76
Bab 76: Bandara
77
Bab 77: Kecewa
78
Bab 78: pencuci perut
79
Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80
Bab 80: Lepas kendali
81
Bab 81: Mengakhiri
82
Bab 82: Korsel
83
Bab 83: Apa itu dia?
84
Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85
Bab 85: Memperjuangkan Mu
86
Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87
Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88
Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89
Bab 88: Masih Sama
90
Bab 89: Asisten Dosen
91
Bab 90: Izin bertemu baby askar
92
Bab 91: Paman Shin?
93
Bab 92: Butuh sandaran
94
Info
95
Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96
Bab 94: Selamat Datang
97
Bab 95: Menyambut
98
Bab 96: Masak berdua
99
Bab 97: Rujuk
100
Bab 98: memasak
101
Bab 99: Pembukaan
102
Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103
Bab 101: Cemburu
104
Bab 102: Janji?
105
Bab 103: Terungkap
106
Bab 104: Mulai terapi kecil
107
Bab 105: Pin Tanggal lahir
108
Bab 106: Deg-degan
109
Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110
Bab 108: Bukti rekaman
111
Bab 109: Kantor polisi
112
Bab 110: Menyalahkan
113
Bab 111: Menyerahkan diri
114
Bab 112 : Akhir yang bahagia
115
Pengumuman pemenang Giveaway
116
pengumuman
117
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118
Novel Guardian Knight
119
Pengumuman
120
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121
Promo Novel: Sebatas status

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!