🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
•
•
🌹✨💞✨🌹
Setiba di kampus wulan mendapatkan banyak pertanyaan dari ketiga sahabat nya.
"Lo kemana sih Lan? kenapa telat banget lihat tuh jam, sekarang waktu kita sisa 45 menit. Sekarang gimana mau kerja kalau waktu nya mepet," oceh Santi.
"Maaf." ucap wulan mengaku salah.
"Maaf? itu doang gak ada penjelasan gitu?" bingung santi dengan sahabat satunya ini.
"No, just that," menampilkan wajah polos seolah tak melakukan kesalahan.
"Sumpah ya lo Lan kalau bukan teman kita habis loh hari ini," kesal Santi bingung bagaimana bisa memiliki sahabat seperti wulan.
Wulan bukan hanya wanita cuek, tapi juga datar, dan jutek hingga banyak orang mengira jika wulan adalah wanita angkuh tapi sebenarnya wulan wanita yang baik.
Keadaan memaksanya berubah menjadi dirinya yang sekarang.
"Sudah gak usah ribut, waktu yang tersisa mending kita kerjakan saja dan sisa nya lanjutkan setelah selesai kelas." lerai panji.
"Ya, benar daripada kalian ribut gak jelas mending gunakan waktu dengan hal yang jelas," timpal Dito sok bijak.
"Gak jelas pala lo sono. Bingung gue sama kalian kenapa gak ada yang pada kesal sama wulan, coba aja gue yang terlambat orang pertama banyak cerocos pasti dia," tatap Santi melotot pada dito.
"Beda cerita kali itu," sangkal Dito.
"Beda apanya? bisa di jelasin?" tanya Santi.
"Tentu bisa dong. Loh selalu telat dan selalu ceroboh dalam melakukan tugas. Tapi kalau wulan tidak, telat nya juga paling sesekali dan tentu alasannya jelas bukan kayak lo," jawab Dito langsung mendapat tatapan singa dari santi, matanya sudah memancar amarah dengan kobaran api di kedua bola mata nya itu.
"Eloh ya DITO kampret!" teriak Santi kesal dengan sahabat cowok nya ini selalu saja menjelekkan nya.
Berbeda dengan Panji yang baik, lembut, sopan dan tidak pernah berkata kasar pada wanita.
Sifat panji dan dito bertolak belakang.
"Eh, maemunah, tuh mulut sadis amat, gak takut kualat apa?" ujar Dito sedikit kesal kemudian menurunkan tangan dari telinga nya.
Santi memiliki suara cempreng, satu teriakan nya saja mampu menggemparkan seluruh orang yang berada di dekatnya hingga orang di sekitar nya harus dan wajib menutup gendang telinga jika tak ingin pecah dengan ledakan petasan keluar dari mulut santi super pedas dan tajam.
Santi menatap dito ingin saat ini rasanya dia mencekik pria gila tersebut dengan tangannya sendiri.
Dito dengan cepat bersembunyi di belakang panji. Tatapan santi sudah sama dengan wanita kesurupan hingga membuat bulu kuduk nya merinding ketakutan.
"Tolongin gue pan, tuh cewek udah seperti orang kesurupan aja lihat deh tatapan nya kalahin mama gue kalau sedang marah," Dito membandingkan tatapan santi dan mama nya.
"Dasar lo ya masih aja sempat banding-bandingin mana yang seram dan tidak," panji menggeleng kepala bingung apa yang berada di otak dito saat ini.
Wulan hanya menatap sekilas pada kedua orang yang aduh debat, lalu kembali fokus pada buku bawaan nya dan mengerjakan tugas yang tertunda.
"Sini lo dito jangan sembunyi," jalan Santi mendekati nya.
Dan pria itu menghindari sentuhan santi dan tentu dia yakin akan buruk jika ke tangkap wanita stress.
Dan terjadi lah aksi saling kejar mengejar, kedua orang tersebut memutari bangku taman kampus yang di duduki panji dan wulan sekarang.
"Kamu kenapa Lan? sakit?" khawatir Panji dengan refleks menempelkan punggung tangan di kening wulan.
"Hangat, mending kamu istirahat dulu gak usah paksain. Nanti biar aku yang lanjutin ini tugas kelompok bukan individu jadi kamu gak usah lakuin sendiri, oke," ujar Panji memindahkan buku-buku dari pangkuan wulan ke samping duduk nya.
"Gapapa panji, saya baik-baik saja. Mungkin ini efek semalam begadang jadi seperti ini deh."
"Begadang? emangnya apa yang terjadi? kenapa harus begadang segala?"
"Gak ada yang serius hanya iseng aja."
"Ya sudah kalau gak mau bilang gapapa, sekarang istirahat dulu kita lanjutin nanti di apartemen ku dengan yang lain," putus Panji tidak ingin di tolak lagi.
"Oke," pasrah Wulan.
"San, lo ngerasa apa yang gue rasain gak sih? sikap panji ke wulan itu beda seperti spesial gitu," ujar Dito memperhatikan perhatian panji bukan sekedar sahabat tapi lebih.
Kedua orang tersebut seketika berhenti mendengar suara cemas yang keluar dari mulut panji.
"Iya gue ngerasa itu, tapi apa mungkin panji suka sama wulan?" ragu Santi menatap panji menatap wulan begitu dalam.
"Kenapa gak mungkin? wulan cantik, baik, manis dan juga pintar gak kayak lo," ejek Dito langsung mendapat satu cubitan di punggung nya.
"Auwh..... "
"Rasain tuh, makanya punya mulut di kontrol gak usah cerocos mulu. Kuping gue sakit dengar nya," maki Santi kesal.
"Lo galak amat sih, ini namanya KDRT. Lo bisa gue tuntut tau."
"KDRT pala loh."
Panji tidak ingin wulan pusing mendengar kedua sahabat nya terus ribut. Memutuskan untuk membawa wulan ke tempat yang lebih tenang.
Dan masih ada waktu 30 menit lagi sebelum kelas di mulai.
Wulan tak masalah, dirinya memang lagi butuh ketenangan saat ini.
Panji mengajak wulan ke taman belakang kampus, tempat itu tak banyak orang yang tau.
"Tempat apa ini? indah sekali. Kenapa saya baru tau di kampus kita ada tempat seindah ini?" ujar Wulan lalu menatap tanya panji.
"Karena tak ada banyak orang yang mengetahui tempat ini, dan aku sengaja membawa kamu kesini, agar ini menjadi tempat rahasia kita berdua," sahut Panji.
"Rahasia? maksud nya santi dan dito tidak tau tempat ini?" wulan sedikit terkejut.
"Ya, aku akan kasih tau mereka jika sudah saat nya."
"Kapan saat itu? kenapa tidak sekarang?"
"Sekarang aku hanya ingin tempat ini buat kamu tenang, dan setelah kamu sudah tak membutuhkan tempat ini tapi orang lain yang jauh dapat membuat mu tenang aku akan beritahu mereka dan juga mahasiswa lainnya," jelas Panji.
"Oh," ucap Wulan mengangguk paham.
Panji menggandeng tangan wulan mengajak ke suatu tempat yang mungkin akan membuat wulan lebih menyukai nya.
"Kita mau kemana panji?" tanya Wulan penasaran tangan nya terus di gandeng tanpa di lepaskan.
"Ke suatu tempat yang akan membuat kamu jatuh hati," jawab Panji.
"Yakin jatuh hati, kalau tidak gimana?"
"Akan aku lakukan lebih keras lagi agar kamu menyukai nya."
"Hahahaha, tidak perlu seperti itu, saya hanya becanda. Lagian kamu aneh deh," wulan tak bisa menahan tawa nya lagi, panji begitu serius menanggapi ucapannya yang sengaja di buat menakut-nakuti.
"Aku tau itu, dan semua omongan ku ini serius," kata Panji menghentikan langkah nya dan menatap serius wulan.
"Ya kamu serius, lalu kenapa berhenti apa tempat nya sudah tiba? dimana? kenapa aku tidak melihat nya?" bingung Wulan mengedarkan pandangan tak melihat hal yang indah seperti di benak nya.
"Di depan ku, karena kamu tempat yang paling indah," panji meraih kedua tangan wulan dan menggenggam .
Mata nya menatap dalam penuh cinta.
Jujur panji sudah jatuh hati pada wulan saat pertama kali bertemu.
Perasaan nya makin lama kian membesar hingga tak bisa di tahan lagi.
Wulan sedikit terkejut dan juga merasa lucu dengan perkataan panji.
Dia bingung apa yang harus dilakukan sekarang tertawa atau kaget?
Panji meletakkan kedua tangan wulan di dada nya, dan satu tangan nya merangkul pinggang wulan dan sontak hal tersebut membuat nya lebih terkejut.
"Panji apa yang kamu lakukan?" tanya Wulan.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Soerya Abdul Soerya
Hoiiii bini org tu.. Mau jdi pebinor y lu panji😁😁😁
2023-03-11
0
Ryanti Yanti
panjiii wulan dh bersuami
2022-08-18
0
Eny Nurul
cinta terlarang Panji..Krn Wulan sudah bersuami
2022-08-12
0