Bab 12: Jatuh hati

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Setiba di kampus wulan mendapatkan banyak pertanyaan dari ketiga sahabat nya.

"Lo kemana sih Lan? kenapa telat banget lihat tuh jam, sekarang waktu kita sisa 45 menit. Sekarang gimana mau kerja kalau waktu nya mepet," oceh Santi.

"Maaf." ucap wulan mengaku salah.

"Maaf? itu doang gak ada penjelasan gitu?" bingung santi dengan sahabat satunya ini.

"No, just that," menampilkan wajah polos seolah tak melakukan kesalahan.

"Sumpah ya lo Lan kalau bukan teman kita habis loh hari ini," kesal Santi bingung bagaimana bisa memiliki sahabat seperti wulan.

Wulan bukan hanya wanita cuek, tapi juga datar, dan jutek hingga banyak orang mengira jika wulan adalah wanita angkuh tapi sebenarnya wulan wanita yang baik.

Keadaan memaksanya berubah menjadi dirinya yang sekarang.

"Sudah gak usah ribut, waktu yang tersisa mending kita kerjakan saja dan sisa nya lanjutkan setelah selesai kelas." lerai panji.

"Ya, benar daripada kalian ribut gak jelas mending gunakan waktu dengan hal yang jelas," timpal Dito sok bijak.

"Gak jelas pala lo sono. Bingung gue sama kalian kenapa gak ada yang pada kesal sama wulan, coba aja gue yang terlambat orang pertama banyak cerocos pasti dia," tatap Santi melotot pada dito.

"Beda cerita kali itu," sangkal Dito.

"Beda apanya? bisa di jelasin?" tanya Santi.

"Tentu bisa dong. Loh selalu telat dan selalu ceroboh dalam melakukan tugas. Tapi kalau wulan tidak, telat nya juga paling sesekali dan tentu alasannya jelas bukan kayak lo," jawab Dito langsung mendapat tatapan singa dari santi, matanya sudah memancar amarah dengan kobaran api di kedua bola mata nya itu.

"Eloh ya DITO kampret!" teriak Santi kesal dengan sahabat cowok nya ini selalu saja menjelekkan nya.

Berbeda dengan Panji yang baik, lembut, sopan dan tidak pernah berkata kasar pada wanita.

Sifat panji dan dito bertolak belakang.

"Eh, maemunah, tuh mulut sadis amat, gak takut kualat apa?" ujar Dito sedikit kesal kemudian menurunkan tangan dari telinga nya.

Santi memiliki suara cempreng, satu teriakan nya saja mampu menggemparkan seluruh orang yang berada di dekatnya hingga orang di sekitar nya harus dan wajib menutup gendang telinga jika tak ingin pecah dengan ledakan petasan keluar dari mulut santi super pedas dan tajam.

Santi menatap dito ingin saat ini rasanya dia mencekik pria gila tersebut dengan tangannya sendiri.

Dito dengan cepat bersembunyi di belakang panji. Tatapan santi sudah sama dengan wanita kesurupan hingga membuat bulu kuduk nya merinding ketakutan.

"Tolongin gue pan, tuh cewek udah seperti orang kesurupan aja lihat deh tatapan nya kalahin mama gue kalau sedang marah," Dito membandingkan tatapan santi dan mama nya.

"Dasar lo ya masih aja sempat banding-bandingin mana yang seram dan tidak," panji menggeleng kepala bingung apa yang berada di otak dito saat ini.

Wulan hanya menatap sekilas pada kedua orang yang aduh debat, lalu kembali fokus pada buku bawaan nya dan mengerjakan tugas yang tertunda.

"Sini lo dito jangan sembunyi," jalan Santi mendekati nya.

Dan pria itu menghindari sentuhan santi dan tentu dia yakin akan buruk jika ke tangkap wanita stress.

Dan terjadi lah aksi saling kejar mengejar, kedua orang tersebut memutari bangku taman kampus yang di duduki panji dan wulan sekarang.

"Kamu kenapa Lan? sakit?" khawatir Panji dengan refleks menempelkan punggung tangan di kening wulan.

"Hangat, mending kamu istirahat dulu gak usah paksain. Nanti biar aku yang lanjutin ini tugas kelompok bukan individu jadi kamu gak usah lakuin sendiri, oke," ujar Panji memindahkan buku-buku dari pangkuan wulan ke samping duduk nya.

"Gapapa panji, saya baik-baik saja. Mungkin ini efek semalam begadang jadi seperti ini deh."

"Begadang? emangnya apa yang terjadi? kenapa harus begadang segala?"

"Gak ada yang serius hanya iseng aja."

"Ya sudah kalau gak mau bilang gapapa, sekarang istirahat dulu kita lanjutin nanti di apartemen ku dengan yang lain," putus Panji tidak ingin di tolak lagi.

"Oke," pasrah Wulan.

"San, lo ngerasa apa yang gue rasain gak sih? sikap panji ke wulan itu beda seperti spesial gitu," ujar Dito memperhatikan perhatian panji bukan sekedar sahabat tapi lebih.

Kedua orang tersebut seketika berhenti mendengar suara cemas yang keluar dari mulut panji.

"Iya gue ngerasa itu, tapi apa mungkin panji suka sama wulan?" ragu Santi menatap panji menatap wulan begitu dalam.

"Kenapa gak mungkin? wulan cantik, baik, manis dan juga pintar gak kayak lo," ejek Dito langsung mendapat satu cubitan di punggung nya.

"Auwh..... "

"Rasain tuh, makanya punya mulut di kontrol gak usah cerocos mulu. Kuping gue sakit dengar nya," maki Santi kesal.

"Lo galak amat sih, ini namanya KDRT. Lo bisa gue tuntut tau."

"KDRT pala loh."

Panji tidak ingin wulan pusing mendengar kedua sahabat nya terus ribut. Memutuskan untuk membawa wulan ke tempat yang lebih tenang.

Dan masih ada waktu 30 menit lagi sebelum kelas di mulai.

Wulan tak masalah, dirinya memang lagi butuh ketenangan saat ini.

Panji mengajak wulan ke taman belakang kampus, tempat itu tak banyak orang yang tau.

"Tempat apa ini? indah sekali. Kenapa saya baru tau di kampus kita ada tempat seindah ini?" ujar Wulan lalu menatap tanya panji.

"Karena tak ada banyak orang yang mengetahui tempat ini, dan aku sengaja membawa kamu kesini, agar ini menjadi tempat rahasia kita berdua," sahut Panji.

"Rahasia? maksud nya santi dan dito tidak tau tempat ini?" wulan sedikit terkejut.

"Ya, aku akan kasih tau mereka jika sudah saat nya."

"Kapan saat itu? kenapa tidak sekarang?"

"Sekarang aku hanya ingin tempat ini buat kamu tenang, dan setelah kamu sudah tak membutuhkan tempat ini tapi orang lain yang jauh dapat membuat mu tenang aku akan beritahu mereka dan juga mahasiswa lainnya," jelas Panji.

"Oh," ucap Wulan mengangguk paham.

Panji menggandeng tangan wulan mengajak ke suatu tempat yang mungkin akan membuat wulan lebih menyukai nya.

"Kita mau kemana panji?" tanya Wulan penasaran tangan nya terus di gandeng tanpa di lepaskan.

"Ke suatu tempat yang akan membuat kamu jatuh hati," jawab Panji.

"Yakin jatuh hati, kalau tidak gimana?"

"Akan aku lakukan lebih keras lagi agar kamu menyukai nya."

"Hahahaha, tidak perlu seperti itu, saya hanya becanda. Lagian kamu aneh deh," wulan tak bisa menahan tawa nya lagi, panji begitu serius menanggapi ucapannya yang sengaja di buat menakut-nakuti.

"Aku tau itu, dan semua omongan ku ini serius," kata Panji menghentikan langkah nya dan menatap serius wulan.

"Ya kamu serius, lalu kenapa berhenti apa tempat nya sudah tiba? dimana? kenapa aku tidak melihat nya?" bingung Wulan mengedarkan pandangan tak melihat hal yang indah seperti di benak nya.

"Di depan ku, karena kamu tempat yang paling indah," panji meraih kedua tangan wulan dan menggenggam .

Mata nya menatap dalam penuh cinta.

Jujur panji sudah jatuh hati pada wulan saat pertama kali bertemu.

Perasaan nya makin lama kian membesar hingga tak bisa di tahan lagi.

Wulan sedikit terkejut dan juga merasa lucu dengan perkataan panji.

Dia bingung apa yang harus dilakukan sekarang tertawa atau kaget?

Panji meletakkan kedua tangan wulan di dada nya, dan satu tangan nya merangkul pinggang wulan dan sontak hal tersebut membuat nya lebih terkejut.

"Panji apa yang kamu lakukan?" tanya Wulan.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

Soerya Abdul Soerya

Soerya Abdul Soerya

Hoiiii bini org tu.. Mau jdi pebinor y lu panji😁😁😁

2023-03-11

0

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

panjiii wulan dh bersuami

2022-08-18

0

Eny Nurul

Eny Nurul

cinta terlarang Panji..Krn Wulan sudah bersuami

2022-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Menganggap patung
2 Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3 Bab 3: Wulan VS Lestari
4 Bab 4: Kebenaran masa lalu
5 Bab 5: Makan malam
6 Bab 6: Satu spesies
7 Bab 7: Drama Rizal
8 Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9 Bab 9: Tubuh polos
10 Bab 10: Satu Permintaan
11 Bab 11: Minta uang
12 Bab 12: Jatuh hati
13 Bab 13: Jawaban
14 Bab 14: Cerita
15 Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16 Bab 16: Panas
17 Bab 17: bermimpi
18 Bab 18: Satu permintaan
19 Bab 19: Menemui wulan
20 Bab 20: Pulang
21 Bab 21: Bangkit untuk melawan
22 Bab 22: Balasan untuk pria gila
23 Bab 23: Hampir keceplosan
24 Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25 Bab 25: Kisah Sebenarnya
26 Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27 Bab 27: Roda akan selalu berputar
28 Bab 28: Ketahuan akhirnya
29 Bab 29: Kopi arang asin spesial
30 Bab 30: Bahagia
31 Bab 31: Aku menginginkan mu
32 Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33 Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34 Bab 34: Lebih dari satu
35 Bab 35: Di Penthouse
36 Bab 36: Pakaian kurang bahan
37 Bab 37: Misi Pembuktian
38 Bab 38: Sedikit Meleset
39 Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40 Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41 Bab 41: Memperlihatkan Video
42 Bab 42: Mabuk
43 Bab 43: Memasak untuk Wulan
44 Bab 44: Jalan Berdua
45 Bab 45: Menyesal yang terlambat
46 Bab 46: Orang Asing
47 Bab 47: Ragu jika benar
48 Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49 Bab 49: Gugat Cerai
50 Bab 50: Ingin Rujak
51 Bab 51: Apa benar hamil?
52 Bab 52: Rumah Sakit
53 Bab 53: Amukan Mama Alma
54 Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55 Bab 55: Menjambak rambut?
56 Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57 Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58 Bab 58: Mendadak tak enak badan
59 Bab 59: Apartemen
60 Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61 Bab 61: Mencari Wulan
62 Bab 62: Tetap dengan keputusan
63 Bab 63: Telpon
64 Bab 64: Kembali Mual
65 Bab 65: Bertemu
66 Bab 66: Mengakui
67 Bab 67: Sentuhan Tawon
68 Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69 Bab 69: Bibir seksi
70 Bab 70: Membawa pergi
71 Bab 71: Selalu ada
72 Bab 72: Besok?
73 Bab 73: Mengemas
74 Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75 Bab 75: Akan berkunjung
76 Bab 76: Bandara
77 Bab 77: Kecewa
78 Bab 78: pencuci perut
79 Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80 Bab 80: Lepas kendali
81 Bab 81: Mengakhiri
82 Bab 82: Korsel
83 Bab 83: Apa itu dia?
84 Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85 Bab 85: Memperjuangkan Mu
86 Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87 Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88 Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89 Bab 88: Masih Sama
90 Bab 89: Asisten Dosen
91 Bab 90: Izin bertemu baby askar
92 Bab 91: Paman Shin?
93 Bab 92: Butuh sandaran
94 Info
95 Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96 Bab 94: Selamat Datang
97 Bab 95: Menyambut
98 Bab 96: Masak berdua
99 Bab 97: Rujuk
100 Bab 98: memasak
101 Bab 99: Pembukaan
102 Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103 Bab 101: Cemburu
104 Bab 102: Janji?
105 Bab 103: Terungkap
106 Bab 104: Mulai terapi kecil
107 Bab 105: Pin Tanggal lahir
108 Bab 106: Deg-degan
109 Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110 Bab 108: Bukti rekaman
111 Bab 109: Kantor polisi
112 Bab 110: Menyalahkan
113 Bab 111: Menyerahkan diri
114 Bab 112 : Akhir yang bahagia
115 Pengumuman pemenang Giveaway
116 pengumuman
117 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118 Novel Guardian Knight
119 Pengumuman
120 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121 Promo Novel: Sebatas status
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1: Menganggap patung
2
Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3
Bab 3: Wulan VS Lestari
4
Bab 4: Kebenaran masa lalu
5
Bab 5: Makan malam
6
Bab 6: Satu spesies
7
Bab 7: Drama Rizal
8
Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9
Bab 9: Tubuh polos
10
Bab 10: Satu Permintaan
11
Bab 11: Minta uang
12
Bab 12: Jatuh hati
13
Bab 13: Jawaban
14
Bab 14: Cerita
15
Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16
Bab 16: Panas
17
Bab 17: bermimpi
18
Bab 18: Satu permintaan
19
Bab 19: Menemui wulan
20
Bab 20: Pulang
21
Bab 21: Bangkit untuk melawan
22
Bab 22: Balasan untuk pria gila
23
Bab 23: Hampir keceplosan
24
Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25
Bab 25: Kisah Sebenarnya
26
Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27
Bab 27: Roda akan selalu berputar
28
Bab 28: Ketahuan akhirnya
29
Bab 29: Kopi arang asin spesial
30
Bab 30: Bahagia
31
Bab 31: Aku menginginkan mu
32
Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33
Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34
Bab 34: Lebih dari satu
35
Bab 35: Di Penthouse
36
Bab 36: Pakaian kurang bahan
37
Bab 37: Misi Pembuktian
38
Bab 38: Sedikit Meleset
39
Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40
Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41
Bab 41: Memperlihatkan Video
42
Bab 42: Mabuk
43
Bab 43: Memasak untuk Wulan
44
Bab 44: Jalan Berdua
45
Bab 45: Menyesal yang terlambat
46
Bab 46: Orang Asing
47
Bab 47: Ragu jika benar
48
Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49
Bab 49: Gugat Cerai
50
Bab 50: Ingin Rujak
51
Bab 51: Apa benar hamil?
52
Bab 52: Rumah Sakit
53
Bab 53: Amukan Mama Alma
54
Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55
Bab 55: Menjambak rambut?
56
Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57
Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58
Bab 58: Mendadak tak enak badan
59
Bab 59: Apartemen
60
Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61
Bab 61: Mencari Wulan
62
Bab 62: Tetap dengan keputusan
63
Bab 63: Telpon
64
Bab 64: Kembali Mual
65
Bab 65: Bertemu
66
Bab 66: Mengakui
67
Bab 67: Sentuhan Tawon
68
Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69
Bab 69: Bibir seksi
70
Bab 70: Membawa pergi
71
Bab 71: Selalu ada
72
Bab 72: Besok?
73
Bab 73: Mengemas
74
Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75
Bab 75: Akan berkunjung
76
Bab 76: Bandara
77
Bab 77: Kecewa
78
Bab 78: pencuci perut
79
Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80
Bab 80: Lepas kendali
81
Bab 81: Mengakhiri
82
Bab 82: Korsel
83
Bab 83: Apa itu dia?
84
Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85
Bab 85: Memperjuangkan Mu
86
Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87
Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88
Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89
Bab 88: Masih Sama
90
Bab 89: Asisten Dosen
91
Bab 90: Izin bertemu baby askar
92
Bab 91: Paman Shin?
93
Bab 92: Butuh sandaran
94
Info
95
Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96
Bab 94: Selamat Datang
97
Bab 95: Menyambut
98
Bab 96: Masak berdua
99
Bab 97: Rujuk
100
Bab 98: memasak
101
Bab 99: Pembukaan
102
Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103
Bab 101: Cemburu
104
Bab 102: Janji?
105
Bab 103: Terungkap
106
Bab 104: Mulai terapi kecil
107
Bab 105: Pin Tanggal lahir
108
Bab 106: Deg-degan
109
Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110
Bab 108: Bukti rekaman
111
Bab 109: Kantor polisi
112
Bab 110: Menyalahkan
113
Bab 111: Menyerahkan diri
114
Bab 112 : Akhir yang bahagia
115
Pengumuman pemenang Giveaway
116
pengumuman
117
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118
Novel Guardian Knight
119
Pengumuman
120
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121
Promo Novel: Sebatas status

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!