Saat ini Karina telah berada di tempat di mana keluarganya dimakamkan. Ia menatap datar empat gundukan tanah yang berjajar di depannya.
"Pa, sudah 10 tahun sejak kejadian itu. Sekarang aku sudah cukup kuat untuk mencari siapa pelakunya dan membalaskan kematian kalian!!" ucap dingin Karina.
Terlihat jelas api amarah di mata cantiknya. Karina kemudian membersihkan makam keluarganya. Tak terasa waktu sudah pukul 15.00. Karina melihat sekelilingnya yang sudah sepi. Tinggal dia seorang.
Sudah sore ... aku harus pulang, batin Karina.
Kemudian ia berjalan menuju mobilnya. Di sana sudah menunggu supirnya. Dengan sigap Pak Anton membukakan pintu untuk Nonanya.
"Pulang Pak," ucap singkat Karina.
"Baik Non," jawab Pak Anton menutup pintu mobil untuk Karina.
Karena menggunakan mobil mereka membutuhkan waktu sekitar 5 jam perjalanan. Tiba- tiba ....
Citttt ....
Pak Anton menginjak rem mendadak. Kepala Karina terantuk ke depan.
"Auh ... apa ada Pak?" tanya Karina kesal.
"Itu Non ... di depan ada mobil yang menghalangi jalan," jawab takut Pak Anton.
Karina pun melihat ke depan. Memang ada mobil yang melintang di sana. Karina mendengus kesal. Pak Anton sudah bersiap akan amarah nonanya.
"Lihat!" perintah Karina dingin.
"Tapi Non ...." Perkataan Pak Anton terpotong karena Karina sudah menatap tajam dirinya.
Dengan hati-hati Pak Anton turun dari mobil dan melihat mobil itu kemudian ia melaporkan kepada nonanya.
"Nona yang mengendarai mobil itu adalah seorang pria sepertinya dia mabuk berat sebab tercium bau alkohol yang sangat kuat," terang Pak Anton.
"Menyebalkan!" gerutu dingin Karina yang membuat pak Anton menahan nafas. Karina kemudian turun dari mobilnya.
"Turunkan Pria mabuk itu dari mobilnya!" perintah Karina.
"Siap Non," jawab Pak Anton.
Pak Anton dengan cekatan membuka pintu mobil dan mengeluarkan Pria mabuk itu dan meletakkannya di pinggir jalan. Kemudian Pak Anton mengemudikan mobil Pria itu untuk dipinggirkan.
Karina berjalan mendekati Pria mabuk itu. Ia menatap datar pria itu. Pria itu memiliki tubuh yang atletis dengan wajah yang tampan. Alis tebal serta hidung mancung.
"Kalau wanita lain yang menemukanmu mungkin kau sudah berakhir di ranjang," ucap datar Karina menatap pria itu.
"Nona apakah kita meninggalkan pria itu disini? Saya lihat tempat ini sedikit rawan," terang Pak Anton khawatir setelah memperhatikan lokasi mereka sekarang.
Karina terdiam sejenak. Karina menimbang keputusan apa yang akan ia ambil.
" Bawa Pria mabuk itu ke mobilnya dan Pak Anton bawa mobilnya, biar saya menyetir sendiri. Kita pulang ke rumah," titah Karina melangkah menuju mobilnya.
"Tapi Non ...," tolak Pak Anton. Ia kini malah khawatir dengan Karina.
"Sudahlah Pak, daripada dia kenapa-kenapa?" ucap Karina dingin. Pak Anton mengangguk pasrah.
Kemudian Karina berjalan menuju mobilnya dan menyetirnya pulang sedangkan Pak Anton menyetir mobil Pria mabuk itu menuju rumah Karina.
***
Perlahan mobil yang dikendarai Karina memasuki halaman depan rumahnya di ikuti dengan mobil yang dikemudikan oleh Pak Anton. Karina keluar dari mobilnya. Pak Anton keluar dari mobil dengan membawa Pria mabuk itu.
"Pak bawa Pria mabuk itu ke kamar tamu," ucap Karina setelah memasuki rumah.
"Baik Non," jawab Pak Anton yang memapah Pria mabuk itu.
"Tapi sebelum itu bersihkan dulu dia. Bajunya kotor ada muntahan," ucap Kirana lagi yang melihat noda bekas muntahan di baju.
Untung saja ia tak muntah di mobilku, batin Karina.
Setelah itu Karina segera menuju kamarnya. Ia kemudian menuju kamar mandi dan membersihkan diri.
Kemudian ia menggunakan piyama tidur berwarna biru dan hap Karina langsung tertidur karena lelah seharian. Ia tak makan malam, sebab dalam perjalanan pulang, Karina sempat mampir untuk mengisi perut di salah satu restoran. Hingga saat ini, ia masih merasa kenyang.
Sedangkan di bawah, Bik Mirna menatap heran Pak Anton yang membawa seorang pria yang tak sadarkan diri masuk ke dalam rumah.
"Pak siapa itu?" tanya Bik Mirna penasaran.
"Ndak tau Bapak, Bu. Tadi mobilnya menghalangi mobil Nona. Lalu Nona memutuskan membawanya pulang," terang Pak Anton ramah.
"Astaga benarkah itu Pak?" tanya kaget Bi Mirna.
"Iyalah lah Bu ... ini buktinya," jawab Pak Anton sambil menunjuk Pria mabuk itu yang dibawanya.
"Syukurlah Nona ada perubahan Pak ... tak biasanya Nona peduli pada orang lain yang tidak dikenalnya," ucap Bik Mirna bahagia.
"Iya Buk Bapak pun kaget ... tapi ya Bapak diam saja takut Nona marah nanti," tambah Pak Anton ikut bahagia atas perubahan kecil majikannya.
Setelah percakapan itu, Pak Anton segera melaksanakan perintah nonanya. Ia membuka semua pakaian Pria mabuk itu dan meninggalkan celana dalamnya saja. Kemudian Pak Anton menidurkannya di kasur dan menyelimutinya.
Selepas itu, Pak Anton langsung keluar dari kamar dan menutup perlahan pintunya.
****
Haii readers bantu komen ,vote and like ya
Mohon dukungannya
Dan juga rate 🌟 5 ya kakak😊
Di share juga boleh....
🤗🤗😊
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 402 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Pria mabuk itu pasti Arion kan?
2023-08-30
0
RUBBY RUBBY
mobil lamborghini tapi cuma ada radio🤣🤣🤣🤣
2023-02-04
0
Dhina ♑
#1
2021-05-18
1