Setelah puas menghukum Arion. Karina menyuruhnya berganti pakaian. Sedangkan Karina setia dengan pakaiannya.
"Ma ... bagaimana kejutannya??" tanya Karina datar.
Maria mengacungkan kedua jempolnya seraya tersenyum.
"Hahaha ... kamu memang bener bener jahil Karina. Tapi mama suka! Hadirnya kamu membawa banyak perubahan bagi Arion. Mama sangat berterima kasih sama kamu," ujar Maria sambil menunjukkan foto foto yang diambilnya tadi menggunakan handphone Karina.
Karina menerima handphonenya dan melihat fotonya bersama Arion. Karina tersenyum kecil. (Suka banget sih tersenyum kecil??senyum lebar naapa!! Hihihi ....)
"Ma lihat ini ...," ucap Karina menunjuk salah satu foto di galerinya. Maria langsung melihatnya. Sontak Maria menahan tawa.
Di foto itu seperti dunia terbalik. Karina dengan gagah menggandeng Arion tersenyum lebar sedangkan yang digandeng berdiri kaku.
"Lihat apaan sih??" tanya Arion yang sudah
berganti pakaiannya yang sebelumnya.
"Ar ... ternyata kamu cocok juga ya pakai gaun ya?" ledek Karina.
"Iya Ar ... Mama gak nyangka ternyata anak Mama bisa jadi kucing betina juga," timpal Maria.
Arion memberengut kesal.
"Terus saja ledekin Arion! Sudah ah ayo pilih lagi."
"Hmm Ma ... Ar ... kayaknya Karina gak bisa lama-lama lagi disini! Karina ada urusan penting," ujar Karina.
"Yahhh Nak ... tapi kan kamu belum mendapatkan gaun yang cocok?" bujuk Maria.
"Iya masa' kamu sudah hukum aku terus pergi gitu saja!?" seru Arion tak mau kalah.
Karina tak menghiraukan Arion.
"Mama tenang saja urusan gaun udah aku selesaikan. Mama sama Arion hanya perlu cari untuk Arion saja. Kalau gitu Karina pamit ya Ma ...," pamit Karina.
Karina berjalan keluar tanpa pamit sama Arion. Arion kesal. Sudah dijahili malah ditinggalkan. Arion berjalan cepat menyusul Karina dan menangkap tangannya. Karina kaget sekaligus kesal.
"Ada apa??" tanya Karina.
"Kamu kok cuekin aku sihh? Kan aku udah ngelakuin apa yang mau?" tanya Arion.
"Gak papa Ar aku ada urusan penting saja ...," ucap Karina melepaskan pegangan tangan Arion.
"Jadi urusan pernikahan ini gak penting gitu??" Arion menaikkan nada bicaranya.
"Bukan gitu cafe aku ada masalah. Pegawaiku gak bisa menyelesaikannya. Mereka terlalu lemah terutama Siska yang tak pandai bernegosiasi hanya bisa main fisik!" terang Karina menyakinkan. Namun, bukan itu alasan sebenarnya.
Arion diam. Arion merasa alasan Karina tepat sebab dua kali Ia bertemu Siska memang selalu main fisik.
"Hmm ... baiklah kamu boleh pergi," ucap Arion. Karina tersenyum mendengarnya.
"Tapi kamu pakai ini dulu ya," lanjutnya sambil merogoh kantong celananya dan mengambil sesuatu lalu memakaikannya di tangan kiri Karina.
"Apa ini?" tanya Karina memandang gelang di pergelangan tangan kirinya.
"Ini gelang giok warisan nenek aku. Beliau bilang aku boleh memberikannya pada wanita yang aku sukai. Jadi kamu terima ya?" ucap Arion.
"Hmm ... baiklah ... kalau gitu aku pergi dulu ya," ucap Karina berlalu meninggalkan Arion.
"Aiya ... kok langsung pergi sih? Seharusnya kan ada kecupan di sini atau setidaknya cium pipi kek," gerutu Arion dan langsung kembali ke tempat Maria berada.
***
Karina kini berada di dalam mobilnya wajahnya kembali menjadi dingin matanya tersirat kemarahan.
Kemudian berkata ....
"Sungguh berani keluarga Mayer! Membuat ku kesal saja! Tapi? Tapi kalian ada dapat hadiah besar Karena membuatku kesal. Jangan lupakan manager sialan itu sungguh berani tidur di jam kerja!! Huuu sepertinya malam ini akan menjadi malam berdarah bagi kedua keluarga itu!!" desis marah Karina.
Karina kemudian mengemudikan mobilnya menuju markas Pedang Biru.
Tin ... tin ... tin ....
Karina menggunakan klakson mobilnya untuk membuka gerbang pintu. Tak lama gerbang pintu terbuka lebar.
Markas Karina tak seperti yang lain. Markas ini berupa mansion yang berdiri di atas tanah seluas 10.000 meter persegi.
"Welcome back Queen," sapa para anggota Pedang Biru setelah mengetahui Pimpinannya datang.
"Hmmm," balas Karina.
"Di mana Li?" tanya Karina dingin.
"Menjawab Queen. Asisten Li berada di ruang kerjanya," jawab salah satu bawahannya.
"Ruang kerja ya?" Karina melangkahkan kakinya masuk menuju ruang kerja Li. Namun sebelum itu....
Dor ....
Dor ....
Karina menembak ke arah samak-semak tak jauh dari tempat Ia berdiri. Tak lama terdengah suara rintihan.
"Auhhh ... aduh!?" rintih seseorang di balik semak-semak.
Para bawahan Karina repleks langsung mengunci orang itu.
"Bawa dia ke penjara khusus! Biar aku yang akan mengintrogasinya!" perintah Karina dingin.
"Si Queen," jawab mereka serentak.
Karina langsung menuju ruang kerja Li yang sebelumnya tertunda gara-gara ada tamu tak diundang.
Karina kini telah sampai di depan ruang kerja Li. Wajah Karina semakin dingin dan menggelap. Sungguh banyak sekali hal yang membuatnya kesal hari ini. Ditambah ia mendengar suara desahan intens dari dalam ruang kerja Li.
"Ohhhh ... Baby ...." Terdengar suara rintihan wanita dalam.
"Ohhh ... Sayang ... kau sangat nikmat!" Terdengar suara rintihan lelaki yang diyakini adalah Li.
Karina yang sudah naik pitam langsung menendang pintu.
Brakkk ....
Li dan wanita itu kaget namun tak menghentikan aktivitas mereka.
"Siapa itu?? Sudah ku katakan jangan ada yang mengangguku!!" kesal Li tanpa melihat ke belakang.
"Sudah lama aku tidak kemari. Beraninya kau membawa jal*ng kemari Li !?" ucap Karina dingin. Suaranya menusuk tulang. Li kaget seketika. Ia menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke belakang. Bola mata Li membulat menemukan Queen-nya menatap dingin dirinya. Di tangan kanannya sudah bertengger manis pistol. Li langsung melepaskan diri dari wanita itu dan sesegera mungkin memakai pakaiannya yang berserakan.
Wanita yang berada di bawah tubuh Li tampak tidak puas memelas tanpa membuka matanya.
"Honey ...? Mengapa kau berhenti? Aku belum mencapai puncak dan kau pun belum. Ayo lanjutkan," pinta wanita itu.
Li tidak menghiraukan wanita itu langsung bersujud di kaki Karina.
"Queen maafkan aku Queen ...," mohon Li.
Wanita itu kaget seketika. Queen?? Wanita itu segera membuka matanya dan berdiri dengan tubuh polos. Ia lupa akan kondisi tubuhnya.
Rambut acak-acakan dan bekas kepemilikan di mana-mana.
"Gunakan pakaianmu!!" perintah Karina. Ia kesal melihat wanita itu tanpa busana.
Wanita itu kaget dan baru sadar bahwa dia tak menggunakan sehelai benang karena sangking takutnya mendengar kata Queen.
Karina memanggil pengawalnya.
"Si Queen," jawab para pengawal .
"Bawa wanita Jal*ng ini ke kamar Miu!" perintah Karina dingin.
Yang mendengar Karina menyebut Miu langsung merinding. Miu adalah macam mumbang yang sangat setia kepada Karina. Namun Karina melatihnya menjadi gig*lo untuk hukuman orang yang bercinta di area mansionnya.
Para pengawal langsung membawa wanita itu keluar dari ruangan kerja Li dengan hanya memakai underware.
"Queen saya mohon jangan lakukan itu," pinta Li . Karina semakin murka mendengar itu.
"Gerry bawa Li ke labotarorium!" teriak marah Karina.
"Si Queen," yang dipanggil langsung melaksanakan tugasnya. Li tak mau melepaskan pelukannya di kaki Karina. Gerry menarik paksa Li. Li meronta dan memohon namun Karina mengabaikannya.
"Bereskan ruangan ini!" perintah Karina lagi dan langsung menuju kamarnya di lantai 3.
Karina memijat pelipisnya.
"Hmmm ... ternyata para bawahanku begitu santai sekali ... Li kau membuatku sungguh kecewa! Tapi aku tak tega membunuhmu! Haruskah aku melakukan itu?" tanya Karina pada dirinya sendiri.
Karina berdiri menuju salah satu laci .Ia mengambil sesuatu dari dalam laci . Itu seperti serum namun berbentuk cairan berwarna biru. Karina mengambilnya dan berjalan menuju laboratorium .
Hai Readers👋👋semoga suka ya sama chapter ini ....
Jangan lupa tinggalkan jejak sehabis membaca ya ....
Like, comment, rate and vote untuk dukung Author ya ....
Thank You🤗😊
Tbc...🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 402 Episodes
Comments
Nnadia
kirana nya mafia ya
2021-06-29
1
Dhina ♑
#17
2021-05-18
1
Dewi Fuzi
jangan terlalu sadis Karin nanti balik berontak lagi
2021-03-04
3