Setelah Karina pergi, Pak Anton segera menjelaskan secara detail apa yang terjadi tadi malam dan mengapa Arion hanya menggunakan celana dalam.
"Jadi begitu Tuan Arion ini hanya salah paham," ucap Pak Anton menyelesaikan penjelasannya.
"Astaga jadi ini cuma salah paham,"respon Arion.
Jadi malu kan aku. Tapi wanita ini sangat menarik. Aku harus mendapatkannya, batin Arion penuh semangat.
Setelah itu Pak Anton segera memberikan kunci mobil Arion.
"Tuan ini kunci mobil Anda. Silahkan Anda segera keluar dari rumah ini!" ucap datar Pak Anton.
Arion yang mendengar itu pun terkesiap dan langsung mengambil kunci mobilnya lalu berjalan keluar dari rumah Karina. Setelah ia tiba di mobilnya ia berbalik melihat rumah Karina dan melihat ada Kirana di balkon kamar.
"Heii Nona dengarkan aku lamaranku tadi serius. Kalau kau menerimanya datanglah ke Jaya Company," teriak Arion pada Kirana.
Kirana yang mendengar itu hanya tersenyum kecil nyaris tak terlihat. Ia kemudian berbalik masuk ke dalam kamar.
"Semoga beruntung," lirik Kirana.
Setelah mengatakan hal itu Arion segera masuk ke mobil dan menjalankannya menuju ke rumahnya.
***
Kediaman Keluarga Wijaya.
"Anak nakal ... tidur dari mana kamu semalaman?" tanya Maria ketika melihat Arion berjalan masuk ke rumah.
"Anu Ma anu ... aku ...," jawab terbata-bata Arion.
"Anu ... anu ... apa yang anu? Apa anumu sudah melecehkan anak gadis orang haa?" teriak Maria marah.
"Gak Ma ... bukan gitu ...," jawab Arion. Lidahnya keluh, tak ingin menceritakan apa yang terjadi padanya.
"Jadi?" tanya Maria penuh tatapan selidik.
Arion pasrah dan menceritakan semua kejadian tadi malam.
"Hahahahaha jadi anak Mama yang tampan ini ditolak?? Hahaha ...." Tawa Maria pun pecah seketika.
Arion hanya mengangguk dengan wajah ekspresi memelas.
"Dia sepertinya cocok jadi menantu kita ... siapa namanya?" Kali ini Amri yang berucap yang muncul entah dari mana.
"Papa benar ... siapa namanya Ar?" timpal Maria.
"Emmm kalau gak salah namanya Karina tapi orangnya dingin banget ... pas Arion melamar nya dia hanya bilang "oh" doang," terang Arion dengan wajah sedih.
"Kalau itu biar urusan Mama ... Mama penasaran dengan gadis itu!!" seru Maria dengan wajah berbinar.
Akhirnya ada yang bisa mendinginkan gunung berapi ini, batin Maria.
"Ya udah kamu sana bersiap ke kantor!" perintah Amri.
"Iya Pa," jawab Arion.
Setelah itu Arion pun bersiap berangkat kerja ke kantor.
"Ya sudah Ma, Pa Arion berangkat dulu," pamit Arion pada orang tuanya.
"Ya udah sana," jawab Maria.
Selepas kepergian Arion.
"Pa cepat cari tau informasi tentang calon mantu kita," ucap Maria.
"Hmmm," jawab Amri.
Amri pun segera memanggil Rian, orang kepercayaannya.
"Ada yang perlu saya kerjakan Tuan besar?" tanya Rian.
"Rian segera cari semua informasi tentang wanita bernama Karina. Arion bilang bahwa alamat rumahnya di jalan X No 3 ... selesaikan secepat mungkin!" perintah Amri.
"Laksanakan Tuan," jawab Rian.
Rian pun segera melakukan tugasnya. 2 jam kemudian.
"Tuan semua informasinya ada di sini," ucap Rian sambil menyerahkan kertas biodata Karina.
Amri hanya mengangguk.
"Kalau begitu saya izin keluar Tuan," tambah Rian.
"Iya," jawab singkat Amri.
Amri pun segera mencari istrinya.
"Ma ... Mama di mana??" panggil Amri.
"Apa sih Papa?" tanya Maria keluar dari arah dapur.
"Ini Ma semua informasi tentang calon mantu Mama," ucap Amri.
"Sini Mama lihat," balas Maria.
Maria pun melihat dan membaca informasi tentang Karina.
"Astaga ini kan wanita yang nolongin Mama seminggu yang lalu pas Mama dirampok," ucap kaget Maria.
"Beneran Ma?" sahut Amri.
"Iya Pa ... dia yang menghajar perampoknya sampek babak belur ... terus habis itu Mama mau ngasih dia uang sebagai ucapan terima kasih dia diam saja dan langsung pergi begitu saja Pa ...," terang Maria.
"Hemm menarik ... tapi kayak mana cara kita bantu Arion supaya lamarannya diterima ya Ma??" tanya Amri.
"Kalau itu biar urusan Mama," sahut Maria tersenyum misterius.
"Kasih tahu dong Mama," rengek Amri.
"Rahasia Papa," ucap Maria sambil mengecup bibir suaminya sekilas dan lari ke kamar.
"Mama nakal ya ??!" ucap Amri sembari mengejar Maria ke kamar. Tak lama terdengar suara desahan yang membuat siapa saja yang mendengarnya menjadi salah tingkah. Begitulah Amri dan Maria tetap mesra walaupun usia pernikahan mereka sudah menginjak 32 tahun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 402 Episodes
Comments
Dhina ♑
#3
2021-05-18
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
semangat kak
2021-01-22
1
Elina💞
widih mamah sm papah masih doyan ya😁
2021-01-17
2