Satu hari kemudian.
Siang hari di Jaya Company, Arion tengah duduk di kursi kebesarannya. Ya. Perusahaan ini sudah berada dalam kepemimpinannya tiga tahun belakang. Ia sedang melamunkan Karina.
Bagaimana caraku mendapatkanmu, Karina?batin Arion berkecamuk.
Lamunan Arion pecah mendengar pintu yang ruangannya ditendang.
Brakkkk ....
Muncullah salah satu sahabatnya, Sam.
"Bangs*t loe, bikin kaget saja. Untung jantung gue kuat, kalau enggak," umpat Arion kesal.
"Kalau enggak apa? Ya kalau loe mati jantungan ya tinggal gue kuburin," jawab santai Sam sambil mendaratkan tubuhnya di sofa.
"Dasar kawan kampret loe," balas Arion.
"Hahaha ... loe yang kampret Ar," ledek Sam.
"Kurang asam loe ... by de way ngapain loe kemari?" tanya Arion.
"Ya mau liat loe lah ... emang gak boleh??" ucap sewot Sam.
"Gak," jawab singkat Arion.
"Loe kok gitu sih ... jahat loe gue aduin loe nanti sama mami," rengek Sam.
"Biarin," jawab Arion acuh.
Pertengkaran kecil mereka terus berlangsung dan seketika terhenti mendengar teriakan sahabat mereka satu lagi, Calvin.
"Yuhuu ... Arion Sam where are you? I'm comeback," teriak Calvin di balik pintu.
"Waduh gawat ada Calvin ... Ar ayo mumpet kita," seru Sam panik.
"Ya sudah ayo," balas Arion setuju.
Mereka pun bersembunyi di bawah meja kerja Arion. Tiba -tiba ....
Braak ....
Terdengar suara pintu ditendang lagi.
Aduh si*l banget nasib gue punya sahabat suka nendang pintu ... ganti pintu lagi lah gue, ringis Arion dalam hati.
"Eh ... mana tu orang kok gak ada? Tadi kata Ferry mereka ada di dalam," ucap Calvin sambil lihat kanan-kiri kayak mau nyebrang jalan.
"Ahh bodohlah ... awas saja ya loe Sam gue gampar nanti loe. Hmmm mumpung Arion gak ada gue cobain deh kursi CEO-nya Arion," ucap Calvin sambil tersenyum.
Calvin pun melangkahkan kaki menuju kursi itu dan hap ....
"Hmmm empuk, nyaman ... pantesan Arion betah duduk di sini ... by de way di mana tuh orang ya?" tanya Calvin melirik kanan-kiri.
Calvin pun mulai bertingkah mulai dari meniru suara Arion, gaya duduk sampai nada dingin Arion pun ia tirukan.
"Ar sepertinya gue lebih cocok deh jadi CEO," ucap Calvin sambil tertawa dan menaikan kedua kakinya ke meja.
Arion dan Sam yang mendengar itu hanya bertatapan dan bersamaan menaikan bahunya.
Sepertinya benar nih anak ada gila- gilanya. Mungkin itulah arti tatapan keduanya.
Tiba-tiba ....
Tuutttt ....
Tuuttt ....
Prettt ....
"Aduh kelepasan gue," ringis Calvin memegang perutnya.
Arion dan Sam yang mencium bau busuk pun langsung keluar dari bawah meja.
"Busyet bau amat kentut loe Vin ... makan ****** loe," ucap kesal Sam sambil terbatuk- batuk.
Sedangkan Arion langsung ke toilet.
"Hehehe sorry Bro kelepasan," jawab Calvin dengan wajah polosnya.
"By de way ngapain kalian di bawah meja?" tanya Calvin.
"Nyari duit," jawab asal Sam.
"Nyari duit? Beneran loe atau loe sengaja mumpet dari gue ... hah?" ucap Calvin sambil mendekati Sam sambil matanya menatap tajam Sam.
Merasa terancam Sam pun langsung berdalih.
"Enggak kok ... tadi beneran kami nyari duit ... eh Vin tadi pagi gue gak sengaja ... maafin gue ya," mohon Sam menatap harap Calvin.
"Gak sengaja?" tanya Calvin sambil memicingkan matanya.
"Iy ... ya," jawab Sam tergagap.
Arion yang sudah kembali dari toilet pun segera mendekati kedua sahabatnya.
"Barusan makan apa loe Vin?" tanya Arion.
"Makan makanan buatan Sam ... sampai bolak- balik ke toilet gue," jawab Calvin.
"Emang Sam masak apaan?" tanya Arion.
"Buat nasi goreng tapi pedas dan asinnya minta ampun," sahut Calvin.
"Apa? Pantesan," ucap Arion menggelengkan kepalanya.
Arion pun menatap Sam dan Calvin bergantian.
"Gara-gara Loe gue kena juga," ucap Arion kesal kepada Sam.
"Ya maaf …," ucap Sam dengan tampang polos sambil nyengir kuda menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Hmmm ... mumpung kalian berdua di sini gue mau ngomong sesuatu. Gue perlu bantuan kalian," ucap Arion serius.
"Bantuan apa Ar?" tanya Calvin.
"Bantuan untuk 'Mengejar Cinta'," jawab Arion.
"Hah ... mengejar cinta? Yang benar loe?" tanya kaget Sam dan Calvin bersamaan.
"Hmmm," jawab singkat Arion.
Sam dan Calvin pun saling berpandangan. Bingung? Jelas. Sebab siapa yang tak mau jadi kekasih Arion. Masa ada sih cewek yang nolak Arion mentah-mentah? Kira kira begitu lah pemikiran mereka.
"Oke ... gue setuju," jawab Calvin.
"Gue juga. Gue penasaran siapa yang berani nolak Tuan Muda Wijaya," timpal Sam.
"Bagus kalau kalian setuju,"ucap Arion.
"Terus apa rencananya?" tanya Sam.
"Rencananya? Itu rahasia," jawab Arion sambil tersenyum misterius.
Mendengar jawaban Arion mereka hanya mendengus kesal.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 402 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Astaga udah kayak Abege aja ,Ingat umur woii udah tua 🤣🤣🤣
2023-08-30
0
Dhina ♑
#4
2021-05-18
1
KalinggaAnom
penokohan nya banyak kak, rame obrolan tapi agak kurang situasinya. Feel rame dan serunya blm dapat kak, meski pun banyak tokoh masuk.
2021-01-26
1