3 hari kemudian. Arion mengirim pesan kepada Karina.
"Karina jangan lupa kita ke butik hari ini jam 02," tulisnya.
Ting ....
"Baiklah," balas Karina.
"Ingat jangan terlambat lagi ... atau kau harus memberiku hadiah lagi di sini💋 kalau aku sih terima-terima saja😚,"balas Arion lagi.
"Dasar mesum 😤😡 kalau kau yang terlambat bersiaplah menerima hukuman dariku!" balas kesal Karina.
Arion tersenyum membaca itu dan tak membalasnya.
Sedangkan Karina moodnya jadi buruk setelah membaca itu. Mood buruknya berpengaruh pada asisten dan sekretarisnya.
"Mengapa mood Nona buruk sekali hari ini Na?" Lila bertanya pada Raina. Yang ditanya malah mengendikkan bahunya.
"Entahlah Lil ... mungkin ada yang membuatnya kesal ... tapi apa ya?" jawab Raina.
"Bener juga loe ... tapi perasaan laporan yang kita kasih semuanya sesuai ... atau ... ?" ucapan Lila terpotong oleh Raina.
"Ada yang buat Nona kesal tapi bukan masalah pekerjaan artinya …," ucap Raina.
"NONA PUNYA HUBUNGAN DENGAN SESEORANG!" ucap mereka bersamaan.
"Hmmm ... bisa jadi ... tapi itu biarlah nanti saja sekarang kita kerjakan tugas-tugas dari Nona ini," ucap Raina mendesah pelan sambil melihat berkas di mejanya yang tingginya menutupi pandangannya apabila dia duduk. Akhirnya percakapan mereka berhenti dan fokus pada pekerjaan dan tugas yang diberikan Karina.
Jam satu siang Karina berangkat menuju butik meninggalkan kantor. Perjalanan menuju butik hanya 30 menit perjalanan jika tidak macet. Karina tiba lebih awal dari Arion dan Mamanya.
Hmm ... butik ini kan salah satu cabang perusahaan di bidang fashion ... kebetulan sekali sudah lama aku tidak menguji para pegawaiku, batin Karina.
Para pegawai selain Lila dan Raina tak ada yang mengetahui wajah asli Karina karena Karina selalu menggunakan topeng.
Karina masuk ke dalam butik dan menunggu Arion. Karina melihat-lihat sebentar jajaran gaun pengantin. Langkahnya terhenti saat melihat gaun yang sesuai dengan sifatnya. Cantik namun berkesan dingin dan kuat. Namun saat karina ingin meraihnya tangannya segera ditepis oleh seseorang.
"Heii ... singkiran tanganmu dari gaun pengantinku! Gaun ini milikku. Lagian kau pasti tidak bisa membayarnya," ucap kasar wanita itu.
"Hei Nona jaga sedikit sopan santun Anda. Jelas-jelas gaun ini masih dipajang di sini itu artinya gaun ini belum ada pemiliknya dan lagipula saya duluan yang melihatnya bukan Anda. Jadi Anda tidak bisa menyebutnya milik Anda," jawab datar Karina.
Para pengunjung yang mendengar keributan itu tak berani ikut campur. Mereka tahu bahwa wanita itu sangat arogan dan tak mau kalah hanya karena orang tuanya kaya. Wajah wanita itu merah padam mendengar jawaban Karina. Belum pernah ia dilawan seperti ini.
"Kau tau siapa aku ... ?" tanyanya angkuh.
Karina acuh dan pergi meninggalkan wanita itu. Moodnya jadi lebih buruk dan dia tidak tertarik lagi dengan gaunnya. Menurutnya gaunnya sudah kotor karena wanita angkuh itu.
"Heii lihat itu putri keluarga Mayer itu ... akhirnya ada yang berani menentangnya," cetus salah satu pengunjung. Dan disambung oleh komentar-komentar lain yang membuat wanita itu semakin kesal .
Sialan ... awas saja kau! batinnya sambil mengepalkan kedua tangannya.
Karina memutuskan menunggu di ruang tunggu. Karina melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 14.20.
"Hmm ... sepertinya ada tempat pelampiasanku!" gumam Karina sambil tersenyum kecil.
Merasa bosan Karina kembali melangkahkan kakinya menuju jajaran rak high hiels. Namun, lagi-lagi wanita itu mencari masalah dengannya.
"Tadi gaun sekarang ini. Apa Anda akan merebut semua yang saya inginkan?" tanya kesal Karina.
"Tentu mengapa tidak ... aku bisa merebut apa pun darimu dasar wanita miskin!!" ucap kasarnya.
"Miskin??" beo Karina.
"Sepertinya kau yang miskin! Miskin hati!" lanjut Karina.
"Kurang ajar kau ... berani sekali kau bilang aku miskin ... kalau aku mau aku bisa membeli butik ini!" teriak wanita itu.
"Kau tahu siapa aku?" tanyanya sombong.
"Memangnya kau siapa?" tanya balik Karina acuh.
"Heh pantaslah kau begitu berani rupanya kau orang yang ketinggalan zaman ... kau ingat namaku. Aku adalah putri tunggal keluarga Mayer, Clarissa Mayer," ucap sombong wanita itu yang mengaku namanya Clarissa Mayer.
"Keluarga Mayer?" tanya Karina dengan ekspresi bingung. Dia mengingat-ingat permintaan kerja sama yang diajukan ke perusahaannya.
"Ohh keluarga itu ... pantasan anaknya pun bar-bar …," ledek Karina sinis.
Clarissa semakin murka.
"Bar-bar kau bilang ?? Sombong sekali kau wanita sialan!" Clarissa melayangkan tangannya hendak menampar Karina namun ditepis oleh Karina.
"Dengarkan aku Nona Clarissa kau itu sangat bar-bar dan Ayahmu banyak melakukan kecurangan dalam kerjasama dengan banyak perusahaan dan saat ini ayahmu sedang bingung mencari relasi bisnis kan?" ucap tegas Karina.
"Kau ... kau ... kau ... berani mengancamku dasar wanita j*lang kau," murka Clarissa.
Clarissa kembali melayangkan tangannya namun ....
Plakk ....
Clarissa tertegun.
"Berani sekali kau ingin menampar calon istriku!" Bukan Karina yang menampar Clarissa tapi Arion.
"Tuan Arion ? Calon istri? Dia maksudnya?" kaget Clarissa mendengar ucapan Arion.
"Panggil manajer butik ini!!" perintah Arion dingin. Ia merasa sangat marah melihat Karina hendak ditampar begitu begitu dia masuk begitu juga Maria.
Para pegawai yang sedari tadi diam langsung memanggil atasannya.
"Maaf Tuan Arion ini ada apa ya?" tanya manager butik was-was karena melihat Arion yang murka. Jujur dia tak tahu masalah ini karena tadi dia tertidur di ruangannya. Ckckck ....
"Ada apa kau bilang? Kau lihat wanita ini ingin menampar calon istriku! Sekarangku perintahkan kau usir wanita ini," marah Arion sambil menunjuk Clarissa.
Manager itu diam. Dia tahu bahwa Clarissa adalah pelanggan tetap di butik ini walaupun sikapnya arogan. Namun, bakalan lebih para lagi kalau Arion mengamuk. Manager itu menarik nafas pelan.
"Nona Clarissa silahkan Anda keluar," ujar Manager itu.
"Kau mengusirku? Keterlaluan! Awas saja kau ... dan kau ...," kesal Clarissa sambil menunjuk manager dan Karina kemudian menghentak-hentakkan kaki lalu pergi.
"Dan kau ku pastikan aku akan melaporkan masalah ini keatasanmu. Pergi!" ujar Arion menunjuk sang manajer.
Arion bersama Karina dan Maria melangkah menuju ke jajaran gaun pengantin.
Haii readers ... tinggalkan jejak sehabis membaca ya
like, comment, rate and vote author ya
Thank you all😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 402 Episodes
Comments
Dhina ♑
#15
2021-05-18
1
cinta suci
aku padamu
2021-01-18
1
Euis Teuki
next thor...
author "wedding dress" mampir nih
aku udah like
2020-12-02
1