Para pengawal yang membawa Li tiba di depan pintu laboratorium. Laboratorium itu adalah laboratorium pribadi Karina dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi.
Untuk masuk ke dalam diperlukan sidik kelima jari Karina dan scan mata yang hanya bisa terbuka oleh scan mata Karina selain itu ada juga kata sandi di pintu ruangan.
Karina tiba di depan ruangan Laboratorium.
"Queen saya mohon maafkan saya Queen. Saya gak akan ngelakuin itu lagi …," pinta Li menangis.
Dia tahu bahwa kalau sudah masuk ke dalam laboratorium maka akan terjadi sesuatu pada tubuh maupun mental mereka.
Karina tidak bergeming. Wajahnya tetap dingin.
Karina lantas membuka pintu laboratorium namun sebelumnya dia menyuruh para bawahannya berbalik. Setelah serangkaian sistem keamanan dilakukan.
Tittt ....
Pintu terbuka. Karina masuk di ikuti para bawahan yang membawa Li. Karina menyuruh bawahannya keluar kecuali Gerry. Pintu kembali menutup otomatis. Di dalamnya terdapat berbagai jenis alat laboratorium dan terdapat satu tempat tidur yang diperuntukan untuk pasien percobaan Karina. Namun, kali ini bukan untuk percobaan melainkan hukuman.
"Gerry baringkan dia di situ," ucap Karina dingin menunjuk tempat tidur.
"Baik Queen," jawab Gerry.
"Queen saya mohon jangan lakukan itu Queen …," pinta Li lagi. Tapi ya tetap saja Karina tak menjawab. Hatinya terlanjur kecewa pada Li. Karina kemudian memakai pakaian khusus dan masker.
"Li aku mohon menurut lah!! Aku yakin Queen gak akan bunuh kamu! Queen mungkin hanya kecewa dan membuat kamu jera," bujuk Gerry berbisik pada Li yang terus memberontak. Mendengar bisikan Gerry, Li mulai tidak berontak dan menurut.
Ia percaya bahwa Queennya masih bisa memaafkannya walaupun ada konsekuensi yang ditanggungnya lumayan atau cukup besar.
Setelah Li berbaring Karina menyuntikan obat bius kepada Li. Li mulai tak sadarkan diri. Setelah beberapa saat Li sudah tak sadarkan diri sepenuhnya.
"Queen apa yang akan Anda lakukan pada Li ?Apakah Anda tidak bisa memaafkannya??" tanya Gerry yang merasa kasihan.
"Gerry berapa lama kamu ikut denganku??" tanya balik Karina sambil membuka masker yang sebelumnya ia gunakan.
"Hmm sekitar 5 tahun Queen. Memangnya kenapa Queen ??" tanya bingung Gerry.
"5 tahun ya? Bukannya 6 tahun ?? Seharusnya kamu paham akan aturan yang aku terapkan dan konsekuensi melanggarnya terlebih lagi orang kepercayaanku!!" ujar Karina menaikkan salah satu alisnya.
Gerry diam. Memang benar apa yang dikatakan Karina. Sekali Karina mempercayai seseorang maka orang itu harus menjaga kepercayaan nya. Namun, sebaliknya jika orang itu melanggar atau menghianatinya maka konsekuansinya di depan mata.
"Dilihat dari kebungkamanmu kau pasti sudah mengerti!! Sudahlah lagi pula aku hanya memberinya hukuman kecil terutama pada adik kecilnya yang nakal itu," terang Karina santai.
Seketika Gerry menutup bagian di antara dua pahanya dengan tangan. Ia bergidik ngeri seandainya dialah yang berada di posisi Li.
"Aku hanya akan memberikannya dosis kecil sebagai hukumannya. Lagipula ini kesalahan pertamanya. Aku tidak akan memberinya hukuman berat hanya kehilangan keinginan **** selama 6 bulan!! Adik kecilnya tidak akan merespon rangsangan! Jadi bagaimana menurutmu??" tanya Karina pada Gerry.
"Hmmm ... saya rasa keputusan Anda sudah tepat! Hukuman kecil akan membuatnya jera!" jawab Gerry takut-takut.
"Good. Sekarang kau lepas seluruh pakaiannya!" perintah Karina.
"Ah apa??" tanya Gerry bingung.
Karina kesal.
"Sepertinya aku harus membeli banyak cotton but untuk kalian! Atau memanggil David untuk memeriksa telinga kalian ya?" sinis Karina.
Mendengar itu Gerry dengan cekatan membuka celana panjang Li. Ternyata karena buru-buru dan kaget Li tidak memakai celana dalam.
"Ihhh ...."
Gerry memalingkan wajahnya.Tak sengaja matanya melihat aset berharga Li.
Ia diam sejenak dan membandingkan dengan miliknya.
"Apa kau sudah selesai ?" tanya Karina lagi.
"Tapi Queen mengapa harus membuka semua pakaian bukannya bisa disuntikkan di lengan?" tanya Gerry penasaran.
"Hmmm ... aku pernah menguji di lengan namun itu tak berguna bagi vitalitas dan menyebabkan tangannya lumpuh. Kemudian aku mencobanya pada salah satu manisku tepat di pangkalnya dan itu berhasil,' ujar Karina santai.
Whattt??!! Percobaan pada hewan dan diaplikasikan pada manusia. Sungguh Queen Devilku, ringis Gerry dalam hati.
"Sudahlah nanti saja aku jelaskan lagi!! Sekarang aku akan menghukumnya."
Karina kembali mengenakan maskernya. Lalu mengambil suntikan dan mengambil cairan serum biru yang sebelumnya dan menyuntikannya ke bagian pangkal alat vital Li.
"Selesai!! Sekarang kau bawa dia ke kamarnya dan setelah sadar bawa dia keruangku!! Obat biusnya akan habis dalam 2 jam. Sebelum dia bangun jangan kau berani melangkah keluar dari kamarnya!" perintah Karina sekaligus memberi ancaman.
Gerry diam tak menjawab dan langsung melaksanakan tugasnya . Bukan karena tak sopan namun ketakutan membuatnya tak bisa berbicara. Pintu sudah dibuka oleh Karina.
"Huff ... akhirnya satu masalah tuntas!! Li semoga hukuman ini dapat membuatmu jera dan tidak mudah tertipu dan bodoh lagi!! Sekarang tinggal mengurus 5 ayam lagi," gumam Karina.
Karina melihat jam tangannya yang menunjukkan jam 04.30 petang. Karina melepas masker dan baju khususnya. Lalu berjalan keluar menuju Kamar Miu.
"Ahh ... tolong ... tolong aku!! Hentikan ... aku sudah tidak kuat lagi ... hiks ... hiks ... hiks ... hentikan ... itu sakit ... aku tak kuat lagi …," pinta seseorang dari kamar Miu. Ternyata itu adalah wanita yang bersama Li tadi.
"Grrrrrhh ...." Miu mengeram.
Karina membuka pintu kamar Miu. Seketika Miu langsung turun dari ranjang meninggalkan wanita yang sudah setengah sadar. Tampak jelas luka cakaran di sana dan juga lecet di area sensitifnya.
"Haii Miu ... apa kamu senang dengan hadiahku??" tanya Karina sembari mengelus kepala Miu.
"Grrmmm ...." Miu mengeram senang.
"Sudahlah!! Pergi ke penjara khusus sana!" perintah Karina.
Miu menatap Karina kemudian berjalan keluar kamar. Tinggallah wanita itu sendiri.
"Halo Nona apakah kau suka dengan hadiahku?? Aku yakin pasti kau sangat suka!! Satu lagi bagaimana rasanya Li? Kau sangat licik Nona ... membuat orang kepercayaanku melupakan peraturanku!! Kau sangat berani masuk ke dalam markasku Nona Emely!" ucap Karina yang membuat wanita itu atau Emely menggigil ketakutan.
"Ba-bagaimana ... kau ... bisa ... tau ... namaku??" tanya Emely takut.
Karina tertawa sinis.
"Bagaimana aku tau namamu?? Kau sungguh naif Nona Emely ... kau pikir aku tidak tahu rencana busukmu itu? Yah ... walaupun begitu aku ingin dengar dari mulutmu sendiri!! Kau jujur akan aku pertimbangkan kalau tidak ... ini adalah hari terakhirmu!!"
"Hehehe ... kalau kau sudah tau mengapa aku harus memberitahumu hah? Lagipula aku gagal melaksanakan misiku ketua pasti juga akan membunuhku! Lebih baik aku mati di tangan musuh daripada di tangan kawan!!" ucap Emely. Rasa takut yang melanda kini hilang. Emely berani menatap mata Karina.
"Owh ... sungguh sangat setia kawan! Aku suka pada keberanianmu! Tapi sayang aku masih banyak urusan jadi kita sampai disini saja!" ucap Karina mengambil pistol dan,
Dor.
Dor.
Dor.
Tiga tembakan dilepaskan pada Emely . Satu tembakan di kepala dan dua lagi tepat di jantung. Emely tewas seketika.
"Huhh ... dasar bodoh! Kau sangat setia pada kakek tua itu! Kau sudah dimanfaatkan tapi kau sangat keras kepala!" ucap Karina santai kemudian Ia berjalan keluar menuju penjara khusus.
Karina memerintahkan anggotanya mengurus mayat Emely.
"Aihhhh ... sungguh hari yang membosankan tapi aku suka," gumam Kirana senang.
Dia bersenandung ria menuju penjara khusus. Para bawahan yang melihat dan mendengar senandung Karina menggigil ngeri seperti mendengar lagu kematian.
Hai readers👋👋 tinggakan jejak sehabis membaca ya...
Like,comment,vote and rate ya...
Thank you all😊😊🤗
Tbc..🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 402 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Li Li Karena kebodohan mu hampir saja penyusup masuk ke markas..ckck🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2023-08-30
0
StepMother_Friend
Anggap aja lagi baca cerita tentang mafia psikopat lah
2021-06-16
1
Dhina ♑
#18
2021-05-18
2