Baju Tidur Membuat Senang

"Sudah ya, jangan bahas ini lagi, bunda ndak suka lihat anak perempuan bunda ini menangis, semua kejadian sudah ada yang mengatur, pasti dibalik itu ada hikmah yang baik untuk mu, jadikan setiap musibah sebagai hadiah yang Allah berikan pada mu dan keluarga kecil mu, agar kamu dan Yusuf selalu meminta kepada Allah dalam keadaan senang maupun susah, Allah ndak tidur nak, kan kaka tau setiap masalah yang datang pada kita tandanya Allah tau kalo kita mampu menghadapinya, bunda sering bilang begitu, masa kaka lupa" ucap Aisyah menengkan hati anaknya dengan penuh kasih sayang

"Sekarang kaka harus bagaimana bun?" tanya Khanza masih terlihat sedih, dia hanya menunduk

"Yang harus kaka lakukan adalah melupakan kejadian hari ini, jangan terlalu berlarut, memperbanyak doa dan meminta pertolongan apapun pada Allah SWT, tapi ingat ya meminta sama Allah dalam ke adaan susah dan senang, jangan sampe keadaan senang kita lupa sama penguasa dunia yang sesungguhnya" jawab Aisyah tenang

"Kaka takut bun, ndak tau harus apa dan bisa apa ndak melupakan kejadian itu" ucap Khanza pelan

"Pasti bisa, asal kaka yakin, dan kaka harus ingat ada Yusuf yang selalu ada untuk kaka dalam keadaan apapun" jawab Aisyah menenangkan Khanza

"Apa kak Yusuf bisa seperti ayah, setia dengan Khanza?" tanya Khanza mengingat omongan mamihnya jika Khanza belum bisa hamil maka mamihnya akan menjodohkan Yusuf

"Ndak baik membandingkan suami dengan ayah, jauh-jauh pikiran seperti itu, harusnya kamu berdoa pada Allah agar suamimu kebaikannya melebihi ayah, kalo kamu masih membandingan Yusuf dengan Ayah, kamu melakukan kesalahan nak" jawab Aisyah mengingatkan anaknya

"Maaf bun, karena yang kaka tau, laki-laki yang baik yang pernah kaka kenal hanya ayah dan Adi" ucap Khanza memeluk bundanya

"Anak perempuan cinta pertama dia adalah ayahnya itu benar kok, tapi jangan pernah membandingkan satu dengan yang lain, bunda yakin Yusuf hanya akan memiliki istri satu yaitu kamu, dan memiliki cinta hanya untuk keluarga kecil kalian" jawab Aisyah santai

"Bunda kenapa percaya sekali pada kak Yusuf?" tanya Khanza penasaran

"Bunda hanya berusaha berpikir positif untuk keluarga kecil kalian, jika bunda berpikir negatif, sudah pasti bunda akan membenci Yusuf, dan akan menyalahkan Yusuf dengan adanya kejadian seperti ini, tapi kalo bunda emosional maka ayah akan ikut menyalahkan Yusuf, dan yang rugi pasti anak bunda ini, otomatis bunda sudah menghasut ayah untuk membenci Yusuf dan menyuruh Yusuf meninggalkan kamu, bunda ingin melihat keluarga kecil anak bunda ini bahagia walau hidup apa adanya sekali pun " jawab Aisyah membuat Khanza bersyukur memiliki bunda yang perhatian untuk anak-anaknya

Tok...tok...tok

"Bunda di dalam ya, aku masuk ya" panggil Adi dari luar kamar

"Ih itu anak ganggu aja" ucap Khanza cemberut

Ceklek ... pintu kamar terbuka, Adi hanya memasukan kepalanya ke celah pintu yang dibuka

"Hola, pada ngapain sih" ucap Adi tersenyum

"Adi, kamu mah ganggu kaka sama bunda aja deh" jawab Khanza cemberut

"Aku dimana-mana diusir, sama ayah suruh jauh-jauh, sama kaka juga disuruh pergi, ya udah aku pergi aja" ucap Adi menutup pintu kamar Khanza, memang dia berniat mau pergi dengan Kafie dan menginap dirumah Andre

"Ih, Adi itu kenapa sih" ucap Khanza takut adiknya pergi beneran

"Apa kamu yakin, Adi akan pergi?" tanya Aisyah tersenyum

"Tapi dia nekat orangnya" jawab Khanza pelan

"Jangan pikirin Adi lagi, ini sudah sore kamu bersih-bersih, ajak Yusuf untuk bersih-bersih, bunda mau membuat makanan untuk makan malam nanti" ucap Fatimah mencium kening dan kepala Khanza dengan sayang, Khanza membalas mencium kedua pipi bundanya dan memeluk lagi

Ruang tamu

"Kak Yusuf" panggil Khanza pelan melihat ke arah Arnold dan Yusuf yang sedang ngobrol serius

"Iya, ada apa" jawab Yusuf lembut menatap Khanza

"Temenin aku di kamar, bunda katanya mau masak" ucap Khanza sedikit trauma apabila sendirian

"Temani istrimu, nanti kita lanjut lagi" jawab Arnold kasihan dengan Khanza

Yusuf menghampiri Khanza dan masuk kedalam kamar menemani istrinya.

"Sayang" panggil Yusuf lemah lembut melihat Khanza melamun tiba-tiba

"Sini, kaka ingin peluk kamu" ucap Yusuf mendekati istrinya, memeluk dengan kasih sayang

"Kenapa melamun begitu?" tanya Yusuf pelan masih memeluk Khanza

"Ndak apa-apa kok" jawab Khanza pelan memaksakan tersenyum

"Kaka minta sesuatu boleh?" tanya Yusuf ragu

"Apa" tanya Khanza balik

"Misalkan, ini misalkan ya, kalo kaka temui kamu dengan temannya bunda yang psikiater mau?" tanya Yusuf hati-hati takut Khanza tersinggung

"Iya mau" jawab Khanza cepat dan yakin

"Beneran mau?" tanya Yusuf memastikan istrinya tidak tertekan

"Beneran kak, lebih baik kaka mandi ya, tapi jangan lama-lama" jawab Khanza mencoba mengalihkan pembicaraan

"Siap nyonya Yusuf" ucap Yusuf memberi hormat pada Khanza lalu berjalan ke kamar mandi

Sebenarnya aku ndak siap, otomatis aku harus menceritakan apa yang aku alami pada oranglain selain keluarga, tapi aku ndak mau melihat ayah, bunda dan kak Yusuf khawatir. Gumam Khanza dalam hati

📲 papih - Calling

📲 Mantuku

Assalamu'alaikum pih

📲 papih

Wa'alaikumsalam, sehat sayang?

📲 Mantuku

Alhamdulillah pih sehat, papih dan mamih bagaimana kabarnya?

📲 papih

Kami juga Alhamdulillah sehat, mamih aja ngga pernah nanya kabar kamu, kamu malah tanya kabar mamih

📲 Mantuku

Emang salah pih tanya kabar mamih

📲 papih

Hahahaha, jelas ngga kok, mantu papih tersayang ini mah

📲 Mantuku

Nanti ada yang cemburu tau pih

📲 papih

Siapa? mamih? atau suami mu?

📲Mantuku

Keduanya lah pih

"Sayang, kok aku pakai baju miky mouse sih" ucap Yusuf memakai baju yang di siapkan Khanza

📲 papih

Wah suami mu sudah memanggil, papih tutup dulu ya, salam buat semua orang yang ada di dekatmu

Setelah berkomunikasi dengan papihnya, Khanza melihat ke dalam kamar mandi.

"Ada apa?" tanya Khanza bingung

"Kenapa kamu siapin baju tidur, terus gambar micky mouse" jawab Yusuf lesu

"Kaka pakai baju apa tetap terlihat tampan kok" ucap Khanza senang melihat baju pilihannya

"Malu" jawab Yusuf cepat keluar dari kamar mandi

"Disini kan ndak orang, hanya kita berdua" ucap Khanza tertawa pelan

"Terus aja ketawain kaka" jawab Yusuf duduk disisi ranjang

"Sumpah, ini bagus bajunya dan cocok di pakai dengan kaka, nanti aku pesan lagi yang gambar lain ya" ucap Khanza senang

"Apa kamu senang?" tanya Yusuf melihat Khanza tertawa

"Iya, aku senang kaka memakai baju tidur yang berkarakter begini" jawab Khanza polos

"Asal kamu senang, kaka ndak masalah pakai baju karakter" ucap Yusuf pasrah demi istri tercinta

"Eh, jangan senang dulu, ini semua ada syaratnya" ucap Yusuf lagi menatap Khanza yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi

"Apa syaratnya?" tanya Khanza mendekati Yusuf

"Syaratnya" jawab Yusuf berpikir

Terpopuler

Comments

yosya

yosya

syaratnya menyenangkan suami tercinta... dan dapat pahala ... 🤭🤭🤭😊😊✌️✌️

2022-07-21

1

lihat semua
Episodes
1 Rangkaian Pernikahan Y&K
2 Persiapan Resepsi Y&K
3 Walimatul 'Ursy
4 Khanza Merasa Bersalah
5 Keresahan Khanza
6 Iri Dengan Kasih Sayang Yusuf
7 Masuk Ke Keluarga Zavier
8 Hukuman
9 Ada Apa Dengan Khanza?
10 Yusuf Cuek
11 Kesedihan Khanza
12 Kehebohan Yusuf dan Khanza
13 Ingin Mempunyai Rumah Sendiri
14 Pelecehan
15 Mencari Solusi Bersama
16 Buka Usaha Lain
17 Kantor Zavier Intermedia
18 Bocah-Bocah Rusuh
19 Baju Tidur Membuat Senang
20 Bocil Keras Kepala
21 Perempuan Lain
22 Ingin Mie Ayam
23 Rencana Liburan
24 Zalin Main
25 Zalin Menginap
26 Ternyata
27 Kehangatan Pagi Hari
28 Rumah Sakit
29 Amarah Yusuf
30 PENGUMUMAN
31 Rencana Pindah Tempat
32 Zalin Sedih Lagi
33 Mengajak Zalin Jalan
34 Makan Siang Bersama
35 Badut Lampu Merah
36 Ayah Arnold Minta Cucu
37 Jumat Berkah
38 Ada Apa Dengan Yusuf
39 Kegelisahan Khanza
40 Membuat Rencana Baru
41 Yusuf Pertama Bekerja
42 Cerita pada Bunda Aisyah
43 Kasih Sayang Orangtua Pasti Tulus
44 Ingin Tenang Seperti Anak Kecil Lagi
45 Mengeluarkan Unek Unek Yang Ada di Hati Yusuf
46 Pertemuan Aisyah dan Besan
47 Adi Berkelahi
48 Ayah Yang Emosional
49 Ini Yang Dinamakan Kehidupan Rumah Tangga, Banyak Rintangan
50 Kepedulian Adi Kepada Teman Temannya
51 Adi Bercerita
52 Sidang Anak SMA
53 Kasus Aira Selesai Juga
54 Berkunjung Ke Rumah Mertua
55 Menyediakan Makan Siang Untuk Mamih
56 Teguran Adi Untuk Andre
57 Ada Apa Lagi Ini?
58 Ketegasan Aisyah Keluar Lagi
59 Rencana Selanjutnya
60 Persiapan Pernikahan Lagi
61 Teringat Zalin
62 Bersatu Kembali Sebagai Keluarga
63 Di Paksa Menginap
64 Yusuf Marah
65 Tanpa Kabar dan Tidak Fokus
66 Adi Di Tampar!!!
67 Candaan Pasutri Yang Biasa Saja
68 Meminta Masakin Sama Bunda
69 Tanpa Judul
70 Kabar Bahagia
71 Acara Kecil-Kecilan
72 Perdebatan Mamih dan Papih
73 Tanpa Judul
74 Adi Ingin Menjadi Orang Berwibawa
75 Konsultasi Pada Bunda
76 Memanjakan Khanza
77 Siapa Dia?
78 Surat Peringatan Untuk Yusuf
79 Amir???
80 Dewi !!!
81 Pandangan Yusuf Pada Dewi
82 Yusuf Main
83 Yusuf Berubah
84 Mencari Pekerjaan Baru
85 Adi Merasakan Sesuatu
86 Klien Pertama Yusuf
87 Yusuf dan Adi
88 Bercerita
89 Adi Oh Adi
90 Masih Adi
91 Jalan-Jalan Biasa
92 Kabar Tidak Baik
93 Kabar duka
94 Bertemu Aira
95 Tanpa Judul
96 Keluarga Almahendra Berkumpul
97 Bukti-Bukti
98 Silahturahmi
99 Menikah Dadakan
100 Sedikit Keributan
101 Pertanyaan Mertua
102 Malam Indah Menuju Surga Dunia
103 ADI
104 AIRA
105 Senang
106 Belanja
107 Mertua Terkejut
108 Obrolan Santai
109 Tanpa Judul
110 Persiapan Empat Bulanan
111 Ada Aja Keributan
112 Ketidakjelasan Adi
113 Memandang Sebelah Mata
114 Rencana Lagi
115 Tamu Tak Di Undang
116 Tamparan
117 Khanza Menenangkan Pikiran
118 Menginap
119 Menginap 2
120 Ingin Segera Menikah
121 PENGUMUMAN AJA
122 Alat Tes
123 Rumah Sakit
124 Rumah Sakit 2
125 Kebahagiaan
126 Bertanya Pada Ayah, Bunda
127 Biasa, Adi Emosi
128 Tanpa Judul
129 Adi Cuek
130 Senda Gurau
131 Ungkapan Perasaan Adi
132 Tanpa Judul
133 Rencana Aira Tertunda
134 PROMO KARYA BARU "PERBEDAAN DUA INSAN"
135 Persiapan Acara Lagi
136 Tamu Datang
137 Pertemuan Antara Zalin & Raymond
138 Diskusi
139 Tanpa Judul
140 Keluarga Reynald
141 Lamaran Zalin
142 Lamaran Zalin 2
143 Makan Siang
144 Santai Keluarga
145 Tanpa Judul
146 Kisah Rayyan dan Zulaiha
147 Kegelisahan Rayyan
148 Persiapan Pernikahan
149 Akad Nikah
150 Selesai Akad
151 Tidak Bisa Masuk
152 Resepsi
153 Tanpa Judul
154 Nicko?
155 Bercengkrama
156 Ribut
157 Gara-Gara Telur Dadar
158 Obrolan Absurd
159 Persiapan Keberangkatan Zalin dan Raymond
160 Permasalahan Adik Aira
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Rangkaian Pernikahan Y&K
2
Persiapan Resepsi Y&K
3
Walimatul 'Ursy
4
Khanza Merasa Bersalah
5
Keresahan Khanza
6
Iri Dengan Kasih Sayang Yusuf
7
Masuk Ke Keluarga Zavier
8
Hukuman
9
Ada Apa Dengan Khanza?
10
Yusuf Cuek
11
Kesedihan Khanza
12
Kehebohan Yusuf dan Khanza
13
Ingin Mempunyai Rumah Sendiri
14
Pelecehan
15
Mencari Solusi Bersama
16
Buka Usaha Lain
17
Kantor Zavier Intermedia
18
Bocah-Bocah Rusuh
19
Baju Tidur Membuat Senang
20
Bocil Keras Kepala
21
Perempuan Lain
22
Ingin Mie Ayam
23
Rencana Liburan
24
Zalin Main
25
Zalin Menginap
26
Ternyata
27
Kehangatan Pagi Hari
28
Rumah Sakit
29
Amarah Yusuf
30
PENGUMUMAN
31
Rencana Pindah Tempat
32
Zalin Sedih Lagi
33
Mengajak Zalin Jalan
34
Makan Siang Bersama
35
Badut Lampu Merah
36
Ayah Arnold Minta Cucu
37
Jumat Berkah
38
Ada Apa Dengan Yusuf
39
Kegelisahan Khanza
40
Membuat Rencana Baru
41
Yusuf Pertama Bekerja
42
Cerita pada Bunda Aisyah
43
Kasih Sayang Orangtua Pasti Tulus
44
Ingin Tenang Seperti Anak Kecil Lagi
45
Mengeluarkan Unek Unek Yang Ada di Hati Yusuf
46
Pertemuan Aisyah dan Besan
47
Adi Berkelahi
48
Ayah Yang Emosional
49
Ini Yang Dinamakan Kehidupan Rumah Tangga, Banyak Rintangan
50
Kepedulian Adi Kepada Teman Temannya
51
Adi Bercerita
52
Sidang Anak SMA
53
Kasus Aira Selesai Juga
54
Berkunjung Ke Rumah Mertua
55
Menyediakan Makan Siang Untuk Mamih
56
Teguran Adi Untuk Andre
57
Ada Apa Lagi Ini?
58
Ketegasan Aisyah Keluar Lagi
59
Rencana Selanjutnya
60
Persiapan Pernikahan Lagi
61
Teringat Zalin
62
Bersatu Kembali Sebagai Keluarga
63
Di Paksa Menginap
64
Yusuf Marah
65
Tanpa Kabar dan Tidak Fokus
66
Adi Di Tampar!!!
67
Candaan Pasutri Yang Biasa Saja
68
Meminta Masakin Sama Bunda
69
Tanpa Judul
70
Kabar Bahagia
71
Acara Kecil-Kecilan
72
Perdebatan Mamih dan Papih
73
Tanpa Judul
74
Adi Ingin Menjadi Orang Berwibawa
75
Konsultasi Pada Bunda
76
Memanjakan Khanza
77
Siapa Dia?
78
Surat Peringatan Untuk Yusuf
79
Amir???
80
Dewi !!!
81
Pandangan Yusuf Pada Dewi
82
Yusuf Main
83
Yusuf Berubah
84
Mencari Pekerjaan Baru
85
Adi Merasakan Sesuatu
86
Klien Pertama Yusuf
87
Yusuf dan Adi
88
Bercerita
89
Adi Oh Adi
90
Masih Adi
91
Jalan-Jalan Biasa
92
Kabar Tidak Baik
93
Kabar duka
94
Bertemu Aira
95
Tanpa Judul
96
Keluarga Almahendra Berkumpul
97
Bukti-Bukti
98
Silahturahmi
99
Menikah Dadakan
100
Sedikit Keributan
101
Pertanyaan Mertua
102
Malam Indah Menuju Surga Dunia
103
ADI
104
AIRA
105
Senang
106
Belanja
107
Mertua Terkejut
108
Obrolan Santai
109
Tanpa Judul
110
Persiapan Empat Bulanan
111
Ada Aja Keributan
112
Ketidakjelasan Adi
113
Memandang Sebelah Mata
114
Rencana Lagi
115
Tamu Tak Di Undang
116
Tamparan
117
Khanza Menenangkan Pikiran
118
Menginap
119
Menginap 2
120
Ingin Segera Menikah
121
PENGUMUMAN AJA
122
Alat Tes
123
Rumah Sakit
124
Rumah Sakit 2
125
Kebahagiaan
126
Bertanya Pada Ayah, Bunda
127
Biasa, Adi Emosi
128
Tanpa Judul
129
Adi Cuek
130
Senda Gurau
131
Ungkapan Perasaan Adi
132
Tanpa Judul
133
Rencana Aira Tertunda
134
PROMO KARYA BARU "PERBEDAAN DUA INSAN"
135
Persiapan Acara Lagi
136
Tamu Datang
137
Pertemuan Antara Zalin & Raymond
138
Diskusi
139
Tanpa Judul
140
Keluarga Reynald
141
Lamaran Zalin
142
Lamaran Zalin 2
143
Makan Siang
144
Santai Keluarga
145
Tanpa Judul
146
Kisah Rayyan dan Zulaiha
147
Kegelisahan Rayyan
148
Persiapan Pernikahan
149
Akad Nikah
150
Selesai Akad
151
Tidak Bisa Masuk
152
Resepsi
153
Tanpa Judul
154
Nicko?
155
Bercengkrama
156
Ribut
157
Gara-Gara Telur Dadar
158
Obrolan Absurd
159
Persiapan Keberangkatan Zalin dan Raymond
160
Permasalahan Adik Aira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!