Persiapan Resepsi Y&K

"Alhamdulillah, rangakaian akad nikah sudah selesai, tinggal menunggu malam acara resepsinya" ucap Aisyah penuh kasih sayang pada anak perempuannya

"Iya bun, terima kasih ya udah selalu mendukung kakak, hingga saat ini" jawab Khanza memeluk bundanya

"Pasti dong, ayah dan bunda akan selalu mendukung kaka selagi itu masih di jalan Allah" ucap Arnold ikut memeluk kedua wanitanya

"Ikh pelukan tidak ngajak aku, jahat sekali kalian" ucap Adi cemberut melipat kedua tangan di dada

"Uluh-uluh anak bunda, sini peluk sayang" jawab Aisyah merentangkan tangannya meraih anak bujang kesayangan

Keluarga Yusuf yang melihat kekompakan keluarga itu tersenyum bahagia, entahlah ada salah satu dari mereka yang terlihat jutek dan tidak suka.

"Ayah, bunda lebih baik kita langsung menuju hotel, untuk mengecek kondisi di sana sebelum acara dimulai dan sekalian kita istirahat, aku juga sudah booking beberapa kamar disana" ucap Yusuf membuyarkan acara haru biru di keluarga Arnold

"Benar juga kamu, ayah dan bunda harus cek persiapan di sana sudah oke atau masih ada yang kurang, yuk kita kesana sekarang jangan buang waktu lagi" jawab Arnold menggandeng tangan istrinya dan merangkul Adi

"Kok kakak tidak di gandeng?" tanya Khanza bete

"Lah kamu di gandeng sama suamimu, sudah punya suami juga" jawab Aisyah melenggang pergi

"Uwe, emangnya enak, sekarang aku anak kesayangan" ledek Adi menjulurkan lidahnya senang

"Dasar adik tidak ada akhlak" ucap Khanza cemberut

"Sini aku gandeng" ucap Yusuf memegang tangan Khanza, pertama kali sedikit gugup

Khanza terkejut saat tangannya di sentuh oleh Yusuf, membuat dadanya dag dig dug deg dor😁✌️.

"Rileks saja, jangan tegang, tangan kamu sampe keringat dingin begini" ucap Yusuf lagi menenangkan hati istri barunya

"Hah.. iya, aku hanya tidak terbiasa aja, biasanya laki-laki yang gandeng hanya ayah dan Adi" jawab Khanza gugup

"Berarti aku harus terus gandeng kamu supaya kamu juga terbiasa dengan sentuhan aku" ucap Yusuf tersenyum

"Kalau bicara di saring dong" lirih Khanza melihat tangannya yang di pegang Yusuf

"Aku masih bisa dengar loh kamu bicara apa" jawab Yusuf melirik istrinya

sesampai di hotel semua keluarga masuk ke kamar masing-masing yang sudah di booking oleh Yusuf. Aisyah, Arnold dan Adi, mereka bukannya istirahat malah ke ballroom tempat resepsi akan di gelar nanti, Adi anak yang paling teliti, dan dia terlihat lebih bawel dari ayah bundanya.

Yusuf dan Khanza memasuki kamar hotel, Khanza terpukau dengan keindahan kamar hotel yang disewa suaminya, begitu banyak cermin, hingga langit-langit pun cermin.

"Kak Yusuf" panggil Khanza "Kenapa banyak sekali cermin di kamar ini?" tanya Khanza penasaran

"Aku juga tidak tau, pas aku pesan hanya minta kamar istimewa untuk pengantin, ya di kasihlah ini" Jawab Yusuf santai melirik istrinya yang masih mengagumi kamar tersebut.

"Tapi kamu suka kan?" tanya Yusuf berdiri di hadapan Khanza

"Suka, bagus indah dan elegan" jawab Khanza senyum dan membuat Yusuf meleleh dengan senyumannya itu

"Sekarang kamu ganti pakaian, bersih-bersih, lalu kita shalat ashar berjamaah, setelah itu istirahat, mumpung masih ada waktu meskipun hanya sedikit, setidaknya merehatkan tubuh sejenak" ucap Yusuf penuh perhatian

"Ya sudah aku mandi sebentar nanti kita shalat" jawab Khanza masuk ke kamar mandi

Khanza dan Yusuf telah menjalankan ibadah wajib yaitu shalat ashar, ini pertama kalinya Yusuf di sentuh oleh wanita selain ibu, kakak dan adiknya, rasanya sangat berbeda seperti ada yang menjalar keseluruh tubuhnya. Tidak lupa Yusuf mencium kening Khanza dengan mendalami rasa yang tersalur.

"Semoga kita terus bertahan dalam pernikahan ini, jika ada sesuatu yang kamu tidak suka dari aku, kamu boleh menegurku dengan kelembutan hatimu, dan sebaliknya, jangan sampai Dasim merusak hubungan ini" ucap Yusuf membelai pipi Khanza yang putih nan mulus

"Aamiin, Insyaa Allah, Khanza akan menjadi istri yang sesuai dengan kriteria Kak Yusuf, mohon bantu bimbingan kak Yusuf untuk Khanza, dan Khanza akan menjadikan kekurangan kak Yusuf sebagai ladang pahala untuk ku, tegur lah Khanza jika salah tanpa ada teriakan ataupun pukulan" jawab Khanza sungguh-sungguh menatap suaminya

"Terima kasih, kakak akan berusaha menjadi suami yang terbaik untuk kamu dan menantu yang baik untuk keluarga mu" ucap Yusuf mencium kening Khanza dengan lama lalu turun ke kedua pipi Khansa yang sedikit chuby dan dia juga mencium kilat bibir sang istri

"Kak Yusuf, kita lakukan kehidupan rumah tangga ini secara perlahan, dan kita harus terus banyak belajar dari ahli ilmu agama tentang hak dan kewajiban suami istri, karena jika kita paham betul ilmu pernikahan dan rumah tangga, insyaa Allah rumah tangga kita tidak banyak Dasimnya" ucap Khanza senyum manis

"Pasti itu, tapi ingat kita tidak boleh membicarakan isi rumah tangga kita pada siapapun termasuk kedua orangtua kita, cukup aku dan kamu bagaimana kehidupan rumah tangga kita akan berjalan, karena aku adalah pakaianmu dan sebaliknya, tutupi aib suamimu ini dan aku pun akan menutupi aib istriku ini" jawab Yusuf bahagia bisa menjalankan rumah tangga dengan perempuan yang dia suka

"Iya kak" ucap Khanza singkat

"Kita istirahat, semakin lama kita duduk di atas sajadah ini semakin sedikit waktu kita untuk istirahat" jawab Yusuf membantu istrinya berdiri dari sajadah dan segera melipat serta menyimpannya.

BallRoom

"Bagaimana Adi ada kekurangan yang lainnya?" tanya Aisyah pada Adi yang terlihat sibuk

"Beres semua bun, perfect" ucap Adi bangga pada dirinya sendiri

"Kenapa anak ayah jadi hebat ngurus pernikahan, mau buka WO?" tanya Arnold becanda

"Tidak lah, ini semua demi kakak tersayangku, yang sekarang sudah diambil sama orang" jawab Adi sendu

"Suatu saat kamu juga mengambil anak gadis orang, jadi tidak boleh begini, kalau sudah semua kita naik ke atas untuk istirahat" ucap Aisyah membelai rambut anaknya yang sedikit gondrong

"Adi istirahat dikamar bunda dan ayah boleh?" tanya Adi melihat ke arah ayah bundanya dengan wajah lucu

"Boleh dong masa anak kesayangan ayah ini dilarang" jawab Arnold senyum "Oh ya dek, lebih baik kamu cukur rambut gih, ajak Kafie sekalian, ini acara resepsi jadi harus rapih lah" ucap Arnold lagi

"Ayah panggil saja orang tukang cukurnya, ke kamar Adi nanti Adi hubungi Kafie buat ke kamar ikut cukur juga" jawab Adi santai merangkul bundanya

Sisi lain

"Lihat lah mam, keluarga Arnold itu kompak dan saling mencintai satu sama lain, Apalagi anak laki-lakinya terlihat manja lucu" ucap papih Yusuf merangkul istrinya

"Anak laki tidak boleh dimanja nanti jadinya kurang ajar, tidak ada attitude nya" jawab mamih Yusuf sinis

"Papih bingung kemarin mamih setuju dan bahagia menjadikan Khanza menantu kita, sekarang kenapa jadi ketus begini" ucap papih Yusuf heran

"Awal-awal iya setuju, tapi setelah melihat tingkah Yusuf bucin dan abai pada mamih, mamih jadi kesal, seolah-olah Khanza adalah orang yang paling berharga, mamih sudah dibuang" jawab mamih kesal

"Astaghfirullah, mam tidak baik begitu, papih pusing sama mamih, lebih baik banyak-banyak Istighfar dan dzikir" ucap papih Yusuf bingung.

Terpopuler

Comments

Dhina ♑

Dhina ♑

merinding, begitu sucinya Yusuf

2023-01-20

0

Dhina ♑

Dhina ♑

Ruangan Cermin 😱😱😱😱. Tidak perlu lampu dong, karena pasti sangat silau

2023-01-20

0

Dhina ♑

Dhina ♑

Khanza minta gandeng sama........itu aja

2023-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Rangkaian Pernikahan Y&K
2 Persiapan Resepsi Y&K
3 Walimatul 'Ursy
4 Khanza Merasa Bersalah
5 Keresahan Khanza
6 Iri Dengan Kasih Sayang Yusuf
7 Masuk Ke Keluarga Zavier
8 Hukuman
9 Ada Apa Dengan Khanza?
10 Yusuf Cuek
11 Kesedihan Khanza
12 Kehebohan Yusuf dan Khanza
13 Ingin Mempunyai Rumah Sendiri
14 Pelecehan
15 Mencari Solusi Bersama
16 Buka Usaha Lain
17 Kantor Zavier Intermedia
18 Bocah-Bocah Rusuh
19 Baju Tidur Membuat Senang
20 Bocil Keras Kepala
21 Perempuan Lain
22 Ingin Mie Ayam
23 Rencana Liburan
24 Zalin Main
25 Zalin Menginap
26 Ternyata
27 Kehangatan Pagi Hari
28 Rumah Sakit
29 Amarah Yusuf
30 PENGUMUMAN
31 Rencana Pindah Tempat
32 Zalin Sedih Lagi
33 Mengajak Zalin Jalan
34 Makan Siang Bersama
35 Badut Lampu Merah
36 Ayah Arnold Minta Cucu
37 Jumat Berkah
38 Ada Apa Dengan Yusuf
39 Kegelisahan Khanza
40 Membuat Rencana Baru
41 Yusuf Pertama Bekerja
42 Cerita pada Bunda Aisyah
43 Kasih Sayang Orangtua Pasti Tulus
44 Ingin Tenang Seperti Anak Kecil Lagi
45 Mengeluarkan Unek Unek Yang Ada di Hati Yusuf
46 Pertemuan Aisyah dan Besan
47 Adi Berkelahi
48 Ayah Yang Emosional
49 Ini Yang Dinamakan Kehidupan Rumah Tangga, Banyak Rintangan
50 Kepedulian Adi Kepada Teman Temannya
51 Adi Bercerita
52 Sidang Anak SMA
53 Kasus Aira Selesai Juga
54 Berkunjung Ke Rumah Mertua
55 Menyediakan Makan Siang Untuk Mamih
56 Teguran Adi Untuk Andre
57 Ada Apa Lagi Ini?
58 Ketegasan Aisyah Keluar Lagi
59 Rencana Selanjutnya
60 Persiapan Pernikahan Lagi
61 Teringat Zalin
62 Bersatu Kembali Sebagai Keluarga
63 Di Paksa Menginap
64 Yusuf Marah
65 Tanpa Kabar dan Tidak Fokus
66 Adi Di Tampar!!!
67 Candaan Pasutri Yang Biasa Saja
68 Meminta Masakin Sama Bunda
69 Tanpa Judul
70 Kabar Bahagia
71 Acara Kecil-Kecilan
72 Perdebatan Mamih dan Papih
73 Tanpa Judul
74 Adi Ingin Menjadi Orang Berwibawa
75 Konsultasi Pada Bunda
76 Memanjakan Khanza
77 Siapa Dia?
78 Surat Peringatan Untuk Yusuf
79 Amir???
80 Dewi !!!
81 Pandangan Yusuf Pada Dewi
82 Yusuf Main
83 Yusuf Berubah
84 Mencari Pekerjaan Baru
85 Adi Merasakan Sesuatu
86 Klien Pertama Yusuf
87 Yusuf dan Adi
88 Bercerita
89 Adi Oh Adi
90 Masih Adi
91 Jalan-Jalan Biasa
92 Kabar Tidak Baik
93 Kabar duka
94 Bertemu Aira
95 Tanpa Judul
96 Keluarga Almahendra Berkumpul
97 Bukti-Bukti
98 Silahturahmi
99 Menikah Dadakan
100 Sedikit Keributan
101 Pertanyaan Mertua
102 Malam Indah Menuju Surga Dunia
103 ADI
104 AIRA
105 Senang
106 Belanja
107 Mertua Terkejut
108 Obrolan Santai
109 Tanpa Judul
110 Persiapan Empat Bulanan
111 Ada Aja Keributan
112 Ketidakjelasan Adi
113 Memandang Sebelah Mata
114 Rencana Lagi
115 Tamu Tak Di Undang
116 Tamparan
117 Khanza Menenangkan Pikiran
118 Menginap
119 Menginap 2
120 Ingin Segera Menikah
121 PENGUMUMAN AJA
122 Alat Tes
123 Rumah Sakit
124 Rumah Sakit 2
125 Kebahagiaan
126 Bertanya Pada Ayah, Bunda
127 Biasa, Adi Emosi
128 Tanpa Judul
129 Adi Cuek
130 Senda Gurau
131 Ungkapan Perasaan Adi
132 Tanpa Judul
133 Rencana Aira Tertunda
134 PROMO KARYA BARU "PERBEDAAN DUA INSAN"
135 Persiapan Acara Lagi
136 Tamu Datang
137 Pertemuan Antara Zalin & Raymond
138 Diskusi
139 Tanpa Judul
140 Keluarga Reynald
141 Lamaran Zalin
142 Lamaran Zalin 2
143 Makan Siang
144 Santai Keluarga
145 Tanpa Judul
146 Kisah Rayyan dan Zulaiha
147 Kegelisahan Rayyan
148 Persiapan Pernikahan
149 Akad Nikah
150 Selesai Akad
151 Tidak Bisa Masuk
152 Resepsi
153 Tanpa Judul
154 Nicko?
155 Bercengkrama
156 Ribut
157 Gara-Gara Telur Dadar
158 Obrolan Absurd
159 Persiapan Keberangkatan Zalin dan Raymond
160 Permasalahan Adik Aira
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Rangkaian Pernikahan Y&K
2
Persiapan Resepsi Y&K
3
Walimatul 'Ursy
4
Khanza Merasa Bersalah
5
Keresahan Khanza
6
Iri Dengan Kasih Sayang Yusuf
7
Masuk Ke Keluarga Zavier
8
Hukuman
9
Ada Apa Dengan Khanza?
10
Yusuf Cuek
11
Kesedihan Khanza
12
Kehebohan Yusuf dan Khanza
13
Ingin Mempunyai Rumah Sendiri
14
Pelecehan
15
Mencari Solusi Bersama
16
Buka Usaha Lain
17
Kantor Zavier Intermedia
18
Bocah-Bocah Rusuh
19
Baju Tidur Membuat Senang
20
Bocil Keras Kepala
21
Perempuan Lain
22
Ingin Mie Ayam
23
Rencana Liburan
24
Zalin Main
25
Zalin Menginap
26
Ternyata
27
Kehangatan Pagi Hari
28
Rumah Sakit
29
Amarah Yusuf
30
PENGUMUMAN
31
Rencana Pindah Tempat
32
Zalin Sedih Lagi
33
Mengajak Zalin Jalan
34
Makan Siang Bersama
35
Badut Lampu Merah
36
Ayah Arnold Minta Cucu
37
Jumat Berkah
38
Ada Apa Dengan Yusuf
39
Kegelisahan Khanza
40
Membuat Rencana Baru
41
Yusuf Pertama Bekerja
42
Cerita pada Bunda Aisyah
43
Kasih Sayang Orangtua Pasti Tulus
44
Ingin Tenang Seperti Anak Kecil Lagi
45
Mengeluarkan Unek Unek Yang Ada di Hati Yusuf
46
Pertemuan Aisyah dan Besan
47
Adi Berkelahi
48
Ayah Yang Emosional
49
Ini Yang Dinamakan Kehidupan Rumah Tangga, Banyak Rintangan
50
Kepedulian Adi Kepada Teman Temannya
51
Adi Bercerita
52
Sidang Anak SMA
53
Kasus Aira Selesai Juga
54
Berkunjung Ke Rumah Mertua
55
Menyediakan Makan Siang Untuk Mamih
56
Teguran Adi Untuk Andre
57
Ada Apa Lagi Ini?
58
Ketegasan Aisyah Keluar Lagi
59
Rencana Selanjutnya
60
Persiapan Pernikahan Lagi
61
Teringat Zalin
62
Bersatu Kembali Sebagai Keluarga
63
Di Paksa Menginap
64
Yusuf Marah
65
Tanpa Kabar dan Tidak Fokus
66
Adi Di Tampar!!!
67
Candaan Pasutri Yang Biasa Saja
68
Meminta Masakin Sama Bunda
69
Tanpa Judul
70
Kabar Bahagia
71
Acara Kecil-Kecilan
72
Perdebatan Mamih dan Papih
73
Tanpa Judul
74
Adi Ingin Menjadi Orang Berwibawa
75
Konsultasi Pada Bunda
76
Memanjakan Khanza
77
Siapa Dia?
78
Surat Peringatan Untuk Yusuf
79
Amir???
80
Dewi !!!
81
Pandangan Yusuf Pada Dewi
82
Yusuf Main
83
Yusuf Berubah
84
Mencari Pekerjaan Baru
85
Adi Merasakan Sesuatu
86
Klien Pertama Yusuf
87
Yusuf dan Adi
88
Bercerita
89
Adi Oh Adi
90
Masih Adi
91
Jalan-Jalan Biasa
92
Kabar Tidak Baik
93
Kabar duka
94
Bertemu Aira
95
Tanpa Judul
96
Keluarga Almahendra Berkumpul
97
Bukti-Bukti
98
Silahturahmi
99
Menikah Dadakan
100
Sedikit Keributan
101
Pertanyaan Mertua
102
Malam Indah Menuju Surga Dunia
103
ADI
104
AIRA
105
Senang
106
Belanja
107
Mertua Terkejut
108
Obrolan Santai
109
Tanpa Judul
110
Persiapan Empat Bulanan
111
Ada Aja Keributan
112
Ketidakjelasan Adi
113
Memandang Sebelah Mata
114
Rencana Lagi
115
Tamu Tak Di Undang
116
Tamparan
117
Khanza Menenangkan Pikiran
118
Menginap
119
Menginap 2
120
Ingin Segera Menikah
121
PENGUMUMAN AJA
122
Alat Tes
123
Rumah Sakit
124
Rumah Sakit 2
125
Kebahagiaan
126
Bertanya Pada Ayah, Bunda
127
Biasa, Adi Emosi
128
Tanpa Judul
129
Adi Cuek
130
Senda Gurau
131
Ungkapan Perasaan Adi
132
Tanpa Judul
133
Rencana Aira Tertunda
134
PROMO KARYA BARU "PERBEDAAN DUA INSAN"
135
Persiapan Acara Lagi
136
Tamu Datang
137
Pertemuan Antara Zalin & Raymond
138
Diskusi
139
Tanpa Judul
140
Keluarga Reynald
141
Lamaran Zalin
142
Lamaran Zalin 2
143
Makan Siang
144
Santai Keluarga
145
Tanpa Judul
146
Kisah Rayyan dan Zulaiha
147
Kegelisahan Rayyan
148
Persiapan Pernikahan
149
Akad Nikah
150
Selesai Akad
151
Tidak Bisa Masuk
152
Resepsi
153
Tanpa Judul
154
Nicko?
155
Bercengkrama
156
Ribut
157
Gara-Gara Telur Dadar
158
Obrolan Absurd
159
Persiapan Keberangkatan Zalin dan Raymond
160
Permasalahan Adik Aira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!