10 menit menunggu di kantin kampus, tapi tanda-tanda Khanza datang belum ada, membuat Yusuf khawatir
Apa Khanza dihukum lagi, biasanya tidak pernah telat begini kalau tidak dihukum. Gumam Yusuf dalam hati
Yusuf terus berjalan ke ruang kelas Khanza dengan langkah cepat, karena dia khawatir dengan istrinya yang tidak bisa dihubungi juga.
Ruang Kelas Khanza
"Ka Ruby mau apa lagi sih" ucap Khanza pelan dan takut
"Kamu jangan menghindar dari kaka terus" tanya Ruby mencoba melangkah ke arah Khanza
"Aku akan terus menghindar kak, karena kakak bukan siapa-siapa aku" jawab Khanza gemetaran
Seketika wajah Ruby memerah kesal dengan jawaban Khanza, dia semakin mendekati Khanza, Khanza yang sudah sangat takut berusaha terus berjalan mundur kebelakang, tapi sayangnya tubuh dia sudah mentok dengan tembok.
"Sekarang kamu ngga bisa mundur lagi" ucap Ruby tersenyum aneh, membuat Khanza semakin takut
"Kak Ruby aku mohon, biarkan aku pulang" jawab Khanza memelas pada Ruby, tapi Ruby mengabaikan kata-kata Khanza.
Ruby sudah didepan Khanza dengan jarak yang dekat, dan dia mendorong tubuh Khanza dengan tubuhnya hingga menempel di tembok.
Khanza mencoba mendorong tubuh Ruby, tapi tenaga yang Khanza punya kalah dengan Ruby. Ruby terus menghimpit tubuh Khanza dengan tubuhnya, entah kenapa ada rasa yang aneh untuk Ruby saat bersentuhan dengan Khanza.
Wajah Ruby sudah mendekati wajah Khanza, tapi Khanza selalu membuang muka ke arah lain, Ruby mencium pipi Khanza dengan paksa, Khanza mulai menangis.
BUGGHH...
"Bere**s*k, berani sekali nyentuh istri gua" teriak Yusuf mencengkram kerah kemeja Ruby
"Hahaha, jadi ini suaminya Khanza, gua suka sama istri lu, apalagi pas gua coba gesek-gesek, kayanya nikmat" jawab Ruby santai sambil menjilat bibir nya berdarah
BUGGHH...
BUGGHH...
Yusuf terus menghajar Ruby, sedangkan Khanza terduduk lemas di lantai, kehebohan Yusuf memancing para dosen yang kebetulan ingin pulang melewati ruangan itu menjadi masuk kedalam ruangan
"Ada apa ini?" teriak dosen laki-laki segera melepaskan Yusuf dari Ruby
"Mati lu" ucap Yusuf mencekik Ruby dengan penuh amarah
"Lepasin, hey lepasin saya bilang" teriak dosen lainnya yang melerai Yusuf dan Ruby, sedangkan dosen perempuan mencoba memapah Khanza yang lemas
"Yusuf lepas, ada apa ini?" ucap Dosen pembimbing Yusuf pak Iwan namanya.
"Orang ini harus mati pak" teriak Yusuf dengan emosi yang sulit terkendali
"Yusuf lepas sudah, kita bicarakan baik-baik, dan istrimu sepertinya ketakutan Yusuf"ucap pak Iwan memegang tubuh Yusuf
Mendengar kata istri Yusuf langsung sadar dan melepaskan Ruby pada salah satu dosen, Yusuf menghampiri istrinya
"Sayang" panggil Yusuf lembut, Khanza langsung memeluk Yusuf dan menangis dalam pelukan suaminya, Yusuf pun membalas pelukan istrinya, memberikan kenyamanan dan perlindungan
"Hei, jangan nangis lagi ya, sudah ada aku disini" ucap Yusuf masih memeluk istrinya
"A..ku hikks...aku takut kak, hikss... ma..maafkan aku" jawab Khanza menangis sesegukan di dalam pelukan Yusuf
Tatapan Yusuf mengarah ke Ruby dengan tatapan dendam.
"Kita bicarakan ini baik-baik" ucap pak Iwan mencoba mencari tau apa yang terjadi sebenarnya
"Khanza, kita selesaikan masalah ini ya" ucap bu Rerin dosen pembimbing Khanza mengusap punggung Khanza
"Aku mau pulang kak" jawab Khanza masih menangis
"Iya, pasti kita pulang, sekarang kita selesaikan dulu, sudah ada kaka, jangan khawatir" ucap Yusuf lembut menenangkan istrinya
Ruby duduk di samping dosen tergalak dikampus itu, sedangkan Khanza duduk disamping Yusuf di temani bu Rerin
"Siapa dulu yang mau bercerita?" tanya pak Iwan tenang
"Saya saja" jawab Yusuf cepat menatap Ruby penuh kebencian dan amarah
"Baik Yusuf silahkan cerita yang kamu ketahui tanpa dilebih-lebihkan" ucap Pak iwan
Yusuf menjelaskan apa yang dilihat saat dia masuk ruangan kelas, Khanza yang dengan dihimpit oleh tubuh Ruby dan dicium oleh Ruby, maka dari itu Yusuf menghajar Ruby tanpa ampun.
"Astaghfirullah" ucap para dosen yang mendengar penjelasan Yusuf
"Ruby apa benar itu?" tanya bu Rerin terlihat kesal adanya pelecehan dikampus ini
"Dia bohong bu, asal bicara dia, saya dengan Khanza sedang bicara biasa" jawab Ruby tenang tersenyum licik pada Yusuf
"Bre**s*k" teriak Yusuf kesal
"Yusuf tenang dulu, dan jaga kata-kata kamu" ucap pak Didit dosen juga
"Dia berkelak pak" teriak Yusuf tidak terima
"Yusuf kendali kan emosi kamu, lihat istrimu ketakutan" ucap pak Iwan menenangkan anak didiknya
"Begini saja, disini kan ada cctv, kalian bisa mengecek apa yang terjadi sesungguhnya" sahut Yusuf meyakinkan para dosen bahwa Ruby bersalah
"Baik akan saya ambil rekamannya" ucap pak Iwan segera keruang cctv
Pak Iwan mengambil rekaman tersebut, sebelum mengcopy rekamannya pak Iwan melihat terlebih dahulu, sangat di sayangkan tingkah laku Ruby sebagai Mahasiswa tidak patut di contoh, pak Iwan terus saja beristighfar sampai ruangan yang dipakai untuk berkumpul tadi.
"Huft" pak Iwan membuang nafas dengan kasar, dan segera menyalankan video tersebut, sedangkan Khanza tidak mau melihatnya, dia masih memeluk suaminya.
"RUBY" teriak pak Gunawan dosen pembimbing Ruby dengan penuh amarah
"Perbuatan mu ini bukanlah berbuatan manusia yang sesungguhnya, tapi berbuatan iblis" ucap pak Gunawan mengahmpiri anak didiknya
Plak... suara tamparan
Pak Gunawan menampar pipi Ruby dengan kesal, dan segara di tahan oleh dosen lain.
"Ini pelecehan, saya tidak mau ada kejadian ini lagi, ini harus di tindak" ucap bu Rerin menatap Ruby dengan jijik
"Saya setuju dengan bu Rerin" jawab pak Iwan menatap Ruby yang entahlah sulit diartikan
"Jika kalian sudah tau kenyataannya, saya dan Khanza pamit pulang terlebih dahulu" ucap Yusuf sudah tidak tega melihat istrinya masih gemetaran
"Pulanglah, dan tenangkan istrimu, ibu akan melakukan tindakan" ucap bu Rerin
"Khanza dengar ibu, kamu istirahat dirumah sampai kamu sudah yakin untuk kembali masuk ke kampus" ucap bu Rerin lembut mengelus kepala Khanza
"Saya akan memindahkan Khanza dari kampus ini, apabila dia masih takut" jawab Yusuf tegas mengajak istrinya pulang meninggalkan para dosen.
Diperjalanan Khanza terus memegangi tangan Yusuf, dia tidak mau terlepas dari suaminya, sepertinya Khanza mengalami trauma, Yusuf menjadi iba pada istrinya yang terlihat seperti orang ketakutan apabila melihat orang asing.
Sampai dirumah Yusuf dan Khanza hendak masuk ke kamar, tapi sayangnya Arnold dan Aisyah keluar dari kamar utama, menyapa Yusuf dan Khanza.
"Alhamdulillah kalian sudah pulang" ucap Aisyah lembut mendekati anak dan mantunya
"I..iya bun, maaf telat pulangnya" jawab Yusuf gugup, Khanza masih menunduk
"Ada apa dengan kalian?" tanya Arnold melihat gelagat aneh dari Khanza
"Hemm begini ayah, Yusuf akan cerita tapi, Yusuf minta waktu untuk menemani Khanza dulu ya" jawab Yusuf menatap ayah bundanya
"Jangan bilang kamu menyakiti anak saya" hardik Arnold pada Yusuf
"Ayah, biarkan mereka masuk kamar dan istirahat, Yusuf juga kan sudah bilang akan bercerita, itu sudah cukup untuk kita ikut campur dengan dia ingin bercerita, Yusuf Khanza masuklah ke dalam kamar dan istirahat, nanti bibi bawakan kalian minuman biar segar" ucap Aisyah mengajak suaminya masuk lagi kedalam kamar.
...*****☝︎☝︎☝︎*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
𝐕⃝⃟🏴☠️ᒚᗩᖻᗩ☄🫧
wihhh langsung mendapat cap lima jari ya Ruby, btw namamu bagus sekali sih,
2023-01-19
0
yosya
lope lope buat bunda Aisyah...
selalu bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin..
bisa menjadi penengah ...
buat khansa... sabar ya... semangat... tunjukkan kamu itu kuat, gak lemah, biar gak bisa di lecehkan atau di rendahkan lagi..
tunjukkan bahwa kamu putri bunda aisyah yang gak gampang di hina..😊
buat yusuf.. kendalikan emosi, n sabar punya istri yang cantik dan sholehah..
krn pasti jadi incaran laki2 di luaran sana..
🤭🤭
2022-07-16
1