"Aku izin keluar dengan ayah dan bunda bagaimana?" tanya Yusuf menatap Khanza bingung
"Bilang aja aku lagi ingin makan gado-gado, tapi harus kamu yang beli, ayah dan bunda ngga akan curiga kok" jawab Khanza hangat
"Kamu benaran mau gado-gado apa hanya akting nih?" tanya Yusuf memastikan
"Hehehe, memang lagi ingin makan gado-gado" jawab Khanza pelan tertawa kecil
"Pedas ngga?" tanya Yusuf lagi
"Sedang aja, tapi cabenya harus genap ya ngga boleh ganjil" jawab Khanza membuat Yusuf bingung
"Kok gitu?" tanya Yusuf penasaran
"Kata orang kalo ganjil itu pedas, makanya cabenya empat aja biar ngga pedas jangan tiga ya" jawab Khanza tersenyum
"Hilih, mau ngibul, kamu bohong kan? bilang aja mau banyak makan cabe" ucap Yusuf bersiap-siap
"Benaran kak aku ngga bohong, memang kalo ganjil pedas" jawab Khanza membela diri
"Ya...ya...ya" ucap Yusuf masih tidak percaya "Aku berangkat dulu, doain aku ya siapa tau langsung dapat pencerahan dari uncle" ucap Yusuf semangat
"Heh, hati-hati ya, jangan ngebut bawa mobilnya" jawab Khanza memeluk suaminya sebentar.
"I Love You" ucap Khanza tiba-tiba, Yusuf langsung tersenyum
"I Love You More Darling" jawab Yusuf mencium kening istrinya, keluar dari kamar
Ruang Tv
Yusuf masih memihat Kafie bergelayutan manja dengan bundanya.
"Mau kemana Suf?" tanya Arnold pelan
"Mau beli gado-gado buat Khanza ayah" jawab Yusuf apa adanya
"Kenapa ngga bibi aja suruh bikin?" tanya Aisyah menatap mantunya
"Khanza maunya yang dekat dengan kantor ayah, katanya di belakang kantor ayah ada rumah warga nah disitu ada gado-gado bu...bu siapa ya tadi kok aku lupa" jawab Yusuf sambil mikir
"Bu iyem" sahut Aisyah, memang dia pernah beli disitu juga
"Kok Khanza tau ada tukang gado-gado disana?" tanya Arnold heran
"Makanya ayah jangan sibuk bekerja, bunda dan kaka kan setiap dari kantor ayah mampir kesitu" jawab Aisyah membelai wajah suaminya yang sudah di penuhi bulu-bulu halus
"Yusuf jalan sekarang ya bun, ayah, mumpung Khanza mau makan" ucap Yusuf pamit pada orangtua barunya
Selama di perjalanan Yusuf memikirkan cara agar Ruby mendapat hukuman yang setimpal, tapi dia bingung apa yang harus dilakukan, apa harus bicara pada papihnya?.
Dua puluh lima menit diperjalanan karena macet Yusuf tiba di kantor Zavier Intermedia. Kantor yang tidak terlalu besar seperti kantor orangtua Yusuf, tapi rata-rata karyawan perempuannya memakai pakaian yang sangat sopan, semua serba panjang, ada yang pakai rok panjang, celana panjang, baju pun semua tertutup blazer.
Berbeda dengan kantor papihnya Yusuf yang kebanyakan perempuan memakai pakaian seksi, rok mini dan lain-lain.
"Permisi, saya ingin bertemu dengan Bapak Andre" ucap Yusuf pada pak satpam
"Mari pak, kebagian receptionis aja dulu" ucap Satpam tersebut ramah
"Bu Dina ada yang ingin bertemu pak Andre" ucap satpam dan kembali ke pintu luar
"Sudah ada janji pak dengan pak Andre?" tanya bu Dina itu
"Sudah, dan saya langsung disuruh kesini" jawab Yusuf tersenyum
Tampan sekali sih, kira-kira siapa ya, huh gemes. Batin Bu Dina tersenyum
"Mari pak saya antar keruangan pak Andre" ucap Dina pada Yusuf
Mereka memasuki lift berdua ke lantai tujuan dimana ruangan Andre berada.
Tok...tok...tok
"Masuk" teriak Andre fokus pada laptopnya
"permisi pak, ini tamunya yang mencari bapak" ucap Dina sopan
Andre langsung menutup laptopnya dan melihat ke arah pintu.
"Yusuf akhirnya datang juga, masuk sayang" ucap Andre hangat berjalan ke arah Yusuf dan memeluknya
"Maaf ya uncle Yusuf jadi ganggu" jawab Yusuf ngga enak ternyata unclenya lagi sibuk
"Eh, jangan ngomong gitu ah, kamu ini kan suaminya ponakan kesayangan uncle, berarti kamu adalah mantu keponakan kesayangan uncle juga" ucap Andre konyolnya mulai
Dina hanya melihat tanpa bicara, harapannya pupus ternyata sudah punya istri, istrinya ponakaan direktur pula. Dina langsung disuruh keluar oleh Andre.
"Ada apa nih mau ketemu dengan uncle mu ini" tanya Andre sudah sangat penasaran
"Begini uncle, Yusuf kan punya usaha kopi gitu, nah sudah sebulan lebih ini agak menurun, lalu tanya sama papih katanya jangan fokus pada satu usaha disuruh buka usaha lain, kira-kira apa ya uncle?" jawab Yusuf sangat ramah
Kirain mau bahas Khanza, Huft salah kaprah gua. Batin Andre
"Online shop palugada aja" jawab Andre cepat
"Palugada? apaan itu?" tanya Yusuf bingung
"Apa lu mau gua ada" jawab Andre dengan tingkah konyolnya
"Maksudnya uncle? Yusuf belum paham" ucap Yusuf semakin bingung
"Maksudnya buka online shop isinya apa aja gitu loh, berbagai macam barang, jadi bukan hanya satu macam, misal akun pertama isinya untuk penjualan onderdil mobil, lalu akun ke dua hoodie anak muda yang keren baju-baju, akun ketiga elektronik dan seterusnya" jawab Andre santai
"Berarti harus punya gudang kecil dong" ucap Yusuf berpikir
"ya elah gitu aja di pikirin, yang harus kamu pikirkan sekarang fokus dulu pada pemasaran, kalo barang-barang gampang, bagaimana caranya kamu menarik banyak peminat untuk melihat toko online kamu, strategi pemasaran selesai baru deh ke langkah selanjutnya, tapi harus ada yang kamu ingat, usaha itu tidak mudah banyak ruginya di awal, tapi kita ngga pernah tau kedepannya seperti apa, jangan mudah menyerah, jatoh ya harus bangkit lagi" jawab Andre meminum kopi yang sudah di sediakan oleh OG
"Yusuf mau coba deh, cari celah dulu untuk ke pemasarannya" ucap Yusuf bangkit rasa semangatnya
"Bagus, gampang kok coba aja lewat medsos yang lagi tren apa gitu" jawab Andre memberi semangat
"Siap uncle, Yusuf akan segera mencobanya" ucap Yusuf yakin
"Uangnya ada?" tanya Andre membuat Yusuf kaget dan bingung
"Uang apa?" tanya balik Yusuf
"Uang buat buka usaha lah, masa pakai daun sih" jawab Andre ngeselin
"Modalnya? kalo itu Alhamdulillah sudah disiapkan, belum banyak sih, semoga aja cukup" ucap Yusuf yakin
"Kalo kurang bilang uncle ya" jawab Andre menaik turunkan alisnya, Yusuf hanya tertawa, unclenya ini benar-benar konyol
"Oh ya bagaimana Khanza" tanya Andre basa basi oada Yusuf
Seketika Yusuf sedih mengingat istrinya, dia bercerita pada andre dari awal hingga akhir kejadian tersebut, Andre sangat percaya apabila Yusuf tulus dengan Khanza, terlihat dari pengorbanan Yusuf untuk membela Khanza sangat besar.
"Akan uncle bantu, kamu tenang saja oke, jangan pikirkan tentang cowo gila itu, fokus jagain Khanza, paham kamu" ucap Andre tegas membuat Yusuf aneh, ternyata Andre bisa semenakutkanbitu
"Makasih ya uncle sudah mau menerima Yusuf hari ini, oh ya jangan bilang ke ayah Yusuf bertemu dengan uncle aku disuruh Khanza seperti itu" jawab Yusuf memberi pesan pada Andre
"Lalu kamu ke sini ngga ditanyain sama ayah dan bunda?" tanya Andre penasaran
"Ngga kan Yusuf niat awal mau beli gado-gado di belakang kantor ini, jadi kata Khanza sekalian minta saran dengan uncle" jawab Yusuf berbohong
"Okelah kamu hati-hati pulangnya, semoga ada hal baik kedepannya untuk usaha kamu" ucap Andre mengantarkan Yusuf hingga ke parkiran mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
yosya
alhamdulillah.. tau juga... jangan ganggu ya bu dina... brondong di situ masih banyak kan...
hihihihi
2022-07-19
1
yosya
bu... babang yusuf udah nikah... jangan jadi pelakor ya...
2022-07-19
1
yosya
serius .. baru tau... kalo cabe ganjil itu pedas... 🤭🤭🤭✌️✌️✌️
2022-07-19
2