Keluarga Arnold baru saja selesai berkunjung ke rumah Rival untuk menjenguk ayahnya Rival yang habis kecelakaan, mereka bertiga segera pulang untuk bersantai dirumah.
"Ayah, kita makan di luar dulu yuk, lagian kan belum tentu bibi masak" pinta Adi memajukan wajahnya tepat di samping ayah dan bundanya
"Emang mau makan dimana?" tanya Arnold fokus mengemudi
Adi nampak berpikir terlebih dahulu "Sepertinya makan soto segar deh, siang-siang begini makan soto pakai sambal banyak, huuuhhh mantap" bayangan Adi senyum-senyum
"Anak bunda ini ada aja tingkahnya" ucap Aisyah mencubit pipi Adi gemas
"Bunda aku boleh tanya?" tanya Adi sok serius
"Hemm, tanya apa?" tanya balik Aisyah
"Kenapa bunda dan ayah waktu nikah tidak ngundang Adi" ledek Adi nyengir
"Boro-boro ngundang kowe cah, dibuat aja belum" jawab Aisyah kesal melihat putranya
"Maafkan lah anakmu ini bunda ku sayang. muach" ucap Adi mencium pipi bundanya, Arnold pun hanya tertawa melihat tingkah anak dan istrinya
"Ini kita jadi cari soto atau tidak?" tanya Arnold melirik istri dan anaknya yang masih berpelukan
"Jadilah, cacing di perutku sudah demo" jawab Adi cepat
"Bunda tadi kenapa ya seperti mamihnya kak Yusuf tidak suka dengan kakak" ucap Adi tiba-tiba
"Tidak boleh membicarakan orang, cukup kita lihat saja" jawab Arnold tegas
"Bukan begitu ayah kasihan tau kakak, untung saja kakak akan tinggal bareng kita dirumah" ucap Adi lemas
"Doakan agar kakak kamu selalu dalam lindungan Allah SWT, dan kuat menjalani rumah tangganya" ucap Aisyah lembut mengelus lengan anaknya
"Itu mah tanpa di minta pasti aku doakan bun, aku hanya punya kakak satu-satunya, aku kan mau yang terbaik buat kakak" jawab Adi cemberut
"Di depan kakak dan Yusuf jangan membahas ini ya, kasihan kak Yusuf, sepertinya kak Yusuf tulus dengan kakak" ucap Aisyah adem di dengar
"Aku percaya kak Yusuf baik, apa mungkin ya bun ini alasan kak Yusuf tinggal di rumah kita, supaya kakak tidak di sakiti sama mamihnya tuh" jawab Adi melihat ayah bundanya
"Bisa jadi, sudahlah jangan di bahas lagi, kamu tetap harus hormati Yusuf sebagai kakak mu juga ya, jangan sinis-sinis apalagi ketus kalau di tanya" ucap Aisyah senyum
Keluarga Arnold sedang menikmati makan soto bersama, penuh canda dan tawa, keluarga yang penuh kehangatan saling mensupport satu dengan yang lain, setelah makan soto mereka segera pulang, rasanya sudah lelah mereka seharian di jalan.
Tiba sampai dirumah Arnold, Aisyah, Adi terkejut ada mobil asing dirumahnya.
"Itu mobil siapa bun?" tanya Adi bingung
"Tidak tau bunda juga, kita masuk dan lihat siapa yang datang" jawab Aisyah santai
Mereka semua masuk ke dalam rumah dan lebih terkejut dari yang awal.
"Kakak, ngapain disini?" tanya Aisyah kaget
"Istirahat lah bun, ngapain lagi" jawab Khanza santai sambil minum susu
"Tunggu harusnya kamu kan di hotel, lalu Yusuf mana? jangan bilang kamu ninggalin suami kamu dan kamu kabur" ucap Arnold menduga-duga
"Jelek amat pemikiran ayah, tidak mungkin aku kabur, aku bisa pulang pun karena kak Yusuf ingin pulang juga, ngomong-ngomong kalian dari mana? kok baru sampai" tanya Khanza penasaran
"Kita habis makan soto dong, di tempat biasa" jawab Adi santai langsung duduk nonton tv
"Kok tidak ngajak-ngajak sih, lalu sotonya mana?" jawab dan tanya Khanza mencari sesuatu
"Kita makan disana dan tidak bawa pulang, lagian kan bunda pikir kakak masih di hotel sama Yusuf" jawab Aisyah membelai anaknya
"Yusuf nya mana?" tanya Arnold tidak melihat mantunya
"Ada di kamar, tadi lagi telponan sama adiknya yang diluar negeri, kan dia tidak bisa datang masih ujian" jawab Khanza duduk bersama adiknya
"Kamu itu harus temani suamimu di kamar, bukan duduk di sini bersama adikmu" ucap Aisyah menasehati anaknya
"Siap bunda ku sayang. muach" jawab Khanza mencium pipi ayah bundanya secara bergantian dan masuk ke dalam kamar
"Kenapa mereka pada ikut pulang ya, Yah?" tanya Aisyah khawatir
"Pasti ada sesuatu bun, tapi biarkan lah mereka berdua yang menyelesaikannya" jawab Arnold pelan mengusap bahu istrinya
"Baru sehari, Dasim sudah mulai begitu saja" ucap Aisyah senyum pada suaminya
"Ingat dong disini ada anak kecil yang berusaha tetap menjadi anak kecil" ucap Adi sibuk main games
"Ngomong apa sih kamu ini, bunda sama ayah ke kamar dulu ya mau istirahat, kamu jangan kebanyakan main games. paham?" ucap Aisyah tegas menatap anaknya
"SIAP BU BOS" jawab Adi hormat pada kedua orangtuanya
Apa benar kakak lagi ada masalah? Masa baru nikah udah ada masalah, kurang ajar nih dasim. Guman Adi pelan
ceklek ... pintu kamar Khanza terbuka, keluarlah Yusuf dan Khanza yang hendak ke meja makan
"Kak Yusuf selamat datang dirumah penuh kebahagian ini" teriak Adi heboh membuat Yusuf kaget
"Astaghfirullah dek bikin kaget saja teriak tiba-tiba" ucap Khanza mengelus dadanya sendiri
"Lah ini kan penyambutan kak Yusuf yang akan tinggal disini, ini hadiah buat kak Yusuf" jawab Adi memberikan kotak sedang
"Ini apaan dek?" tanya Yusuf heran membolak balikan kotak itu
"Buka dong nanti tau deh isinya apa" jawab Adi senang
Yusuf membuka kotak pemberian Adi dengan pelan, Yusuf mengernyit kan dahi "Coklat? Terima kasih, kakak suka" ucap Yusuf bahagia karena bisa di terima dengan baik oleh keluarga Arnold
"Itu coklat kakak, dek. ikh menyebalkan" sahut Khanza kesal
Yusuf pun kaget mendengar itu coklat Khanza, dan bingung harus berkata apa.
"Ya maaf, kakak kan datangnya dadakan, setelah ini aku benaran kasih hadiah buat kak Yusuf sebagai tanda telah bergabung di keluarga Zavier" ucap Adi antusias
"Terima kasih atas niat baik kamu, tapi kakak tidak butuh apa-apa selain dukungan dan support darimu" jawab Yusuf memeluk Adi haru
"Kita makan dulu ya dek, jangan ganggu, dan usilnya dihilangkan dulu, nanti yang ada kak Yusuf ilfil sama keluarga kita" ucap Khanza tegas
"Siap, aku tidak akan usil sekarang, tapi nanti setelah makan usilnya" jawab Adi tertawa
Khanza sudah lelah menghadapi tingkah adiknya dan menuntun suaminya ke meja makan.
"Maaf ya kak jika tidak nyaman di rumah ini dengan tingkah Adi yang absurd itu" ucap Khanza pelan tidak enak hati dengan suaminya
"Aku tidak masalah, berarti apa yang di bilang beberapa sahabatku benar, jika keluarga mu penuh dengan kehangatan dan kasih sayang" jawab Yusuf senyum memegang tangan istrinya
"Jika kak Yusuf merasa sudah tidak nyaman langsung bilang ya, dan apabila kak Yusuf ingin kita pindah ke rumah papih juga harus jujur sama aku, aku juga tidak mau kak Yusuf tertekan hidup disini" ucap Khanza sungguh-sungguh
"Jangan pikir kan itu, aku senang bisa lihat kekompakan dan kelucuan keluarga disini, aku bahagia sayang" jawab Yusuf mengecup tangan Khanza lembut.
...*****☝︎☝︎☝︎*****...
...Terima kasih🙏🏻😊😍...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
𝐕⃝⃟🏴☠️ᒚᗩᖻᗩ☄🫧
wkwkwkwk ada ada saja si adi wkwkkw
2023-01-19
0
yosya
wkwkwkwk
ide yang bagus adi...
memanfaatkan yang ada dulu ya...
buat kado... 😂😂✌️✌️
2022-07-13
1