Keresahan Khanza

Yusuf kembali menutup pintu kamarnya dan melihat ke wajah sang istri sedikit murung.

"Kenapa? kok terlihat murung begini?" tanya Yusuf lembut membelai pipi Khanza

"Tidak apa, hanya kepikiran Adi saja" jawab Khanza tersenyum

"Besok pas sarapan kita masih bisa minta maaf pada Adi, dan mengucapkan terima kasih, memang dari tadi kita belum makan malam, untung saja Adi membawakan untuk kita" ucap Yusuf

"Sini aku siapkan untuk kak Yusuf" jawab Khanza mengambil makanan untuk suaminya dan mereka mulai makan malam bersama di dalam kamar

Kamar Adi dan Kafie

"Makasih ya kak Adi" ucap Kafie senyum

"Hilih tumben banget manggil kakak, biasa juga Adi..Adi" jawab Adi sinis karena masih terbawa emosi dengan kejadian di kamar Khanza

"Iya deh maaf, tidak akan manggil nama lagi" ucap Kafie nyengir

"Sudah-sudah, kamu makan itu, aku sudah bawakan untuk mu spesial, aku mau mandi dulu berendam menenangkan otak" jawab Adi melepas pakaiannya dan masuk ke kamar mandi

Kamar Andre dan Zahra

"Pah, mama ke kamar Kafie dulu ya, mau cek apa dia masih demam atau sudah baikan" ucap Zahra pada suaminya yang sibuk main ponsel

"Ayo, papah antar ke kamar Kafie" jawab Andre meletakan ponselnya langsung berdiri menghampiri istrinya di pintu

"Mama sendiri aja, lagian papa masih sibuk" ucap Zahra heran

"Kamu itu tidak boleh keluar sendirian, kalau ada yang menculik bagaimana? aku yang frustasi" jawab Andre menggenggam tangan istrinya berjalan ke arah kamar Kafie & Adi

Tok...tok..tok

Ceklek.. pintu terbuka

"Mama dan papa kok kesini?" tanya Kafie

"Kenapa kamu yang buka pintu memang Adi belum kembali?" tanya balik Andre melihat sekeliling kamar

"Sudah itu dia lagi mandi, ini yang bawa makanan dia, katanya spesial buat Kafie" jawab Kafie jujur

Ceklek ...pintu kamar mandi terbuka

"AHHKKK, Aunty dan Uncle ngapain sih, aku ternoda dilihat kalian nih" teriak Adi heboh ngga jelas, Zahra dan Andre hanya melihat dengan wajah malas

"Lebay kamu tuh, uncle itu mau lihat Kafie apakah masih demam atau tidak, lagian kamu jam segini baru mandi" ucap Andre santai

"Oh gitu, ya kan baru beres" jawab Adi santai memakai baju

"Ini troli bekas apa?" tanya Zahra heran dikamar anaknya ada troli dorong

"Oh itu bekas Kak Adi bawa makanan ini" jawab Kafie polos dan jujur

Andre dan Zahra saling pandang terkejut.

"Yang benar saja cuma bawa begituan pakai troli sebesar ini, lagian kan bisa minta tolong diantarkan kali" ucap Andre melihat Adi

"Huft, itu kan aku bawa makanannya bukan hanya buat Kafie, tadi kakek dan nenek minta, ayah bunda juga, lalu pengantin baru tuh kasihan kan belum makan, awal niat cuma bawa makanan buat Kafie tapi mereka bilang pada lapar ya sudah aku inisiatif sendiri untuk mengantar itu semua sampai kamar masing-masing dengan aman dan tetap bersih" jawab Adi duduk di kasur memainkan games di ponselnya

"Hebat, tapi kok ke kamar Aunty tidak di antar makanan juga" tanya Zahra pura-pura

"Aunty kan tidak request, yang lain kan request seperi kakek" jawab Adi mulai tengkurap

"Baiklah, kalian istirahat, Kafie jangan main ponsel ya, mama akan kunci ponselnya" ucap Zahra mengelus kepala anaknya yang sudah tidak demam lagi

"Iya mam, Kafie juga ngantuk nih habis makan, apa di kasih obat tidur ya sama Kak Adi" ledek Kafie melirik ke kaka sepupunya itu

"SEMBARANG KALAU NGOMONG" bentak Adi tidak serius

Zahra dan Andre geleng-geleng kepala melihat anak dan ponakannya selalu seperti itu bikin sakit kepala orang, dia pun segera kembali ke kamar untuk istirahat seperti dengan yang lainnya.

Khanza dan Yusuf sudah membaringkan tubuhnya di atas kasur yang nyaman itu, mereka saling menatap langit-langit yang terbuat dari cermin.

Yusuf memiringkan tubuhnya untuk menghadap ke arah Khanza, dan istrinya pun sama memingkan tubuhnya menghadap sang suami.

Sedikit demi sedikit tubuh Yusuf mendekat ke arah Khanza dengan tatapan adem dan hangat. Yusuf mencium kening istrinya dan membacakan doa, setelah itu Yusuf mulai menyelimuti tubuhnya dan tubuh istrinya.

Maka malam itu terjadilah pasangan baru yang memulai menjalankan ibadahnya menuju surga dunia, bukan hanya melepaskan nafsu semata, tapi untuk mencari pahala yang begitu besar.

Pagi hari semua keluarga besar dari Yusuf dan Khanza sedang menikmati sarapan bersama, hanya Khanza dan Yusuf yang belum hadir di tempat itu. Wajah Adi pun masih terlihat badmood tidak seceria biasanya.

"Anak bunda kusut banget mukanya" tanya Aisyah yang memperhatikan anak bujangnya tak banyak bicara

"Lagi badmood, males mau cepet-cepet pulang terus pergi main ke rumah Rival atau Fahmi" jawab Adi sinis

"Sabar dong, hari ini kita pulang kok, tapi cerita dulu ada apa wajah anak bunda yang tampan dan rupawan ini menjadi kusut seperi badut" ledek Aisyah senyum

"Huft, susah di jelaskan" jawab Adi singkat,

Yusuf dan Khanza baru saja tiba di restoran hotel yang telah di booking keluarga Mahadika, Khanza sengaja mencari tempat duduk dekat dengan adiknya itu. Setelah mengambilkan beberapa makanan untuk suaminya Khanza duduk di samping Yusuf dan Adi.

"Makasih makanannya semalam" bisik Khanza pada Adi, Adi pun tidak merespon kakaknya dia asik dengan makannya sendiri, Khanza yang melihat adiknya abai begitu jadi cemas

"Marah sama kakak?" tanya Khanza pelan, Adi masih mengabaikannya

"Pengantin baru jam segini baru hadir, lama banget kalian ini" goda papih Mahadika

"Iya maaf pih, tadi kita udah keluar, hanya main di area kolam renang dulu sebentar" jawab Yusuf santai dan jujur

"Mau lama di dalam kamar juga tidak masalah kali dek" goda tante Yusuf

"Itu mah namanya malas mbak" ucap mamih sinis

"Bukan malas dong Nyonya, tapi jika suami belum mengizinkan si istri keluar kamar berarti istri pun harus patuh sama suaminya untuk tidak keluar kamar, mau mereka ngapain itu dalam kamar itu privasi mereka" jawab Arnold hati-hati dan ramah

"Ya lagian suaminya aja kurang kerjaan nahan istri di dalam kamar" ucap mamih Yusuf ketus

"Suka-suka suaminya lah mam, dia punya hak untuk nahan istrinya, udah akh kenapa kita jadi bahas beginian mending bahas kedepannya, Yusuf bagaimana rencana kamu setelah ini?" tanya papih santai

"Hemm, rencana aku saat ini adalah mau meminta izin langsung sama ayah dan bunda, untuk sementara waktu aku izin tinggal dirumah ayah dan bunda, itupun jika ayah dan bunda memberikan izin" jawab Yusuf melihat ke arah ayah bundanya Khanza

...*****☝︎☝︎☝︎*****...

...Terima kasih 🙏🏻😊😍...

Maaf ya. untuk para Readers apabila malam pertamanya tidak greget gitu, karena biar otaknya tidak terlalu sering traveling ke sana-sana.

Terpopuler

Comments

𝐙⃝🦜🍁 comink 🍁🦜

𝐙⃝🦜🍁 comink 🍁🦜

duch.....mommy kok gitu sich ama mantunya

2023-01-19

1

🍁🎧Luka🎶❤

🍁🎧Luka🎶❤

Sabar Yusuf, msh ada waktu. lanjutkan perjuanganmu.😄

2023-01-19

0

🍁𝐘𝐖❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁𝐘𝐖❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

Ya ampun, Mamih, gtu amat am Anak & Menantu nya 🤦🤦🤦

2023-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Rangkaian Pernikahan Y&K
2 Persiapan Resepsi Y&K
3 Walimatul 'Ursy
4 Khanza Merasa Bersalah
5 Keresahan Khanza
6 Iri Dengan Kasih Sayang Yusuf
7 Masuk Ke Keluarga Zavier
8 Hukuman
9 Ada Apa Dengan Khanza?
10 Yusuf Cuek
11 Kesedihan Khanza
12 Kehebohan Yusuf dan Khanza
13 Ingin Mempunyai Rumah Sendiri
14 Pelecehan
15 Mencari Solusi Bersama
16 Buka Usaha Lain
17 Kantor Zavier Intermedia
18 Bocah-Bocah Rusuh
19 Baju Tidur Membuat Senang
20 Bocil Keras Kepala
21 Perempuan Lain
22 Ingin Mie Ayam
23 Rencana Liburan
24 Zalin Main
25 Zalin Menginap
26 Ternyata
27 Kehangatan Pagi Hari
28 Rumah Sakit
29 Amarah Yusuf
30 PENGUMUMAN
31 Rencana Pindah Tempat
32 Zalin Sedih Lagi
33 Mengajak Zalin Jalan
34 Makan Siang Bersama
35 Badut Lampu Merah
36 Ayah Arnold Minta Cucu
37 Jumat Berkah
38 Ada Apa Dengan Yusuf
39 Kegelisahan Khanza
40 Membuat Rencana Baru
41 Yusuf Pertama Bekerja
42 Cerita pada Bunda Aisyah
43 Kasih Sayang Orangtua Pasti Tulus
44 Ingin Tenang Seperti Anak Kecil Lagi
45 Mengeluarkan Unek Unek Yang Ada di Hati Yusuf
46 Pertemuan Aisyah dan Besan
47 Adi Berkelahi
48 Ayah Yang Emosional
49 Ini Yang Dinamakan Kehidupan Rumah Tangga, Banyak Rintangan
50 Kepedulian Adi Kepada Teman Temannya
51 Adi Bercerita
52 Sidang Anak SMA
53 Kasus Aira Selesai Juga
54 Berkunjung Ke Rumah Mertua
55 Menyediakan Makan Siang Untuk Mamih
56 Teguran Adi Untuk Andre
57 Ada Apa Lagi Ini?
58 Ketegasan Aisyah Keluar Lagi
59 Rencana Selanjutnya
60 Persiapan Pernikahan Lagi
61 Teringat Zalin
62 Bersatu Kembali Sebagai Keluarga
63 Di Paksa Menginap
64 Yusuf Marah
65 Tanpa Kabar dan Tidak Fokus
66 Adi Di Tampar!!!
67 Candaan Pasutri Yang Biasa Saja
68 Meminta Masakin Sama Bunda
69 Tanpa Judul
70 Kabar Bahagia
71 Acara Kecil-Kecilan
72 Perdebatan Mamih dan Papih
73 Tanpa Judul
74 Adi Ingin Menjadi Orang Berwibawa
75 Konsultasi Pada Bunda
76 Memanjakan Khanza
77 Siapa Dia?
78 Surat Peringatan Untuk Yusuf
79 Amir???
80 Dewi !!!
81 Pandangan Yusuf Pada Dewi
82 Yusuf Main
83 Yusuf Berubah
84 Mencari Pekerjaan Baru
85 Adi Merasakan Sesuatu
86 Klien Pertama Yusuf
87 Yusuf dan Adi
88 Bercerita
89 Adi Oh Adi
90 Masih Adi
91 Jalan-Jalan Biasa
92 Kabar Tidak Baik
93 Kabar duka
94 Bertemu Aira
95 Tanpa Judul
96 Keluarga Almahendra Berkumpul
97 Bukti-Bukti
98 Silahturahmi
99 Menikah Dadakan
100 Sedikit Keributan
101 Pertanyaan Mertua
102 Malam Indah Menuju Surga Dunia
103 ADI
104 AIRA
105 Senang
106 Belanja
107 Mertua Terkejut
108 Obrolan Santai
109 Tanpa Judul
110 Persiapan Empat Bulanan
111 Ada Aja Keributan
112 Ketidakjelasan Adi
113 Memandang Sebelah Mata
114 Rencana Lagi
115 Tamu Tak Di Undang
116 Tamparan
117 Khanza Menenangkan Pikiran
118 Menginap
119 Menginap 2
120 Ingin Segera Menikah
121 PENGUMUMAN AJA
122 Alat Tes
123 Rumah Sakit
124 Rumah Sakit 2
125 Kebahagiaan
126 Bertanya Pada Ayah, Bunda
127 Biasa, Adi Emosi
128 Tanpa Judul
129 Adi Cuek
130 Senda Gurau
131 Ungkapan Perasaan Adi
132 Tanpa Judul
133 Rencana Aira Tertunda
134 PROMO KARYA BARU "PERBEDAAN DUA INSAN"
135 Persiapan Acara Lagi
136 Tamu Datang
137 Pertemuan Antara Zalin & Raymond
138 Diskusi
139 Tanpa Judul
140 Keluarga Reynald
141 Lamaran Zalin
142 Lamaran Zalin 2
143 Makan Siang
144 Santai Keluarga
145 Tanpa Judul
146 Kisah Rayyan dan Zulaiha
147 Kegelisahan Rayyan
148 Persiapan Pernikahan
149 Akad Nikah
150 Selesai Akad
151 Tidak Bisa Masuk
152 Resepsi
153 Tanpa Judul
154 Nicko?
155 Bercengkrama
156 Ribut
157 Gara-Gara Telur Dadar
158 Obrolan Absurd
159 Persiapan Keberangkatan Zalin dan Raymond
160 Permasalahan Adik Aira
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Rangkaian Pernikahan Y&K
2
Persiapan Resepsi Y&K
3
Walimatul 'Ursy
4
Khanza Merasa Bersalah
5
Keresahan Khanza
6
Iri Dengan Kasih Sayang Yusuf
7
Masuk Ke Keluarga Zavier
8
Hukuman
9
Ada Apa Dengan Khanza?
10
Yusuf Cuek
11
Kesedihan Khanza
12
Kehebohan Yusuf dan Khanza
13
Ingin Mempunyai Rumah Sendiri
14
Pelecehan
15
Mencari Solusi Bersama
16
Buka Usaha Lain
17
Kantor Zavier Intermedia
18
Bocah-Bocah Rusuh
19
Baju Tidur Membuat Senang
20
Bocil Keras Kepala
21
Perempuan Lain
22
Ingin Mie Ayam
23
Rencana Liburan
24
Zalin Main
25
Zalin Menginap
26
Ternyata
27
Kehangatan Pagi Hari
28
Rumah Sakit
29
Amarah Yusuf
30
PENGUMUMAN
31
Rencana Pindah Tempat
32
Zalin Sedih Lagi
33
Mengajak Zalin Jalan
34
Makan Siang Bersama
35
Badut Lampu Merah
36
Ayah Arnold Minta Cucu
37
Jumat Berkah
38
Ada Apa Dengan Yusuf
39
Kegelisahan Khanza
40
Membuat Rencana Baru
41
Yusuf Pertama Bekerja
42
Cerita pada Bunda Aisyah
43
Kasih Sayang Orangtua Pasti Tulus
44
Ingin Tenang Seperti Anak Kecil Lagi
45
Mengeluarkan Unek Unek Yang Ada di Hati Yusuf
46
Pertemuan Aisyah dan Besan
47
Adi Berkelahi
48
Ayah Yang Emosional
49
Ini Yang Dinamakan Kehidupan Rumah Tangga, Banyak Rintangan
50
Kepedulian Adi Kepada Teman Temannya
51
Adi Bercerita
52
Sidang Anak SMA
53
Kasus Aira Selesai Juga
54
Berkunjung Ke Rumah Mertua
55
Menyediakan Makan Siang Untuk Mamih
56
Teguran Adi Untuk Andre
57
Ada Apa Lagi Ini?
58
Ketegasan Aisyah Keluar Lagi
59
Rencana Selanjutnya
60
Persiapan Pernikahan Lagi
61
Teringat Zalin
62
Bersatu Kembali Sebagai Keluarga
63
Di Paksa Menginap
64
Yusuf Marah
65
Tanpa Kabar dan Tidak Fokus
66
Adi Di Tampar!!!
67
Candaan Pasutri Yang Biasa Saja
68
Meminta Masakin Sama Bunda
69
Tanpa Judul
70
Kabar Bahagia
71
Acara Kecil-Kecilan
72
Perdebatan Mamih dan Papih
73
Tanpa Judul
74
Adi Ingin Menjadi Orang Berwibawa
75
Konsultasi Pada Bunda
76
Memanjakan Khanza
77
Siapa Dia?
78
Surat Peringatan Untuk Yusuf
79
Amir???
80
Dewi !!!
81
Pandangan Yusuf Pada Dewi
82
Yusuf Main
83
Yusuf Berubah
84
Mencari Pekerjaan Baru
85
Adi Merasakan Sesuatu
86
Klien Pertama Yusuf
87
Yusuf dan Adi
88
Bercerita
89
Adi Oh Adi
90
Masih Adi
91
Jalan-Jalan Biasa
92
Kabar Tidak Baik
93
Kabar duka
94
Bertemu Aira
95
Tanpa Judul
96
Keluarga Almahendra Berkumpul
97
Bukti-Bukti
98
Silahturahmi
99
Menikah Dadakan
100
Sedikit Keributan
101
Pertanyaan Mertua
102
Malam Indah Menuju Surga Dunia
103
ADI
104
AIRA
105
Senang
106
Belanja
107
Mertua Terkejut
108
Obrolan Santai
109
Tanpa Judul
110
Persiapan Empat Bulanan
111
Ada Aja Keributan
112
Ketidakjelasan Adi
113
Memandang Sebelah Mata
114
Rencana Lagi
115
Tamu Tak Di Undang
116
Tamparan
117
Khanza Menenangkan Pikiran
118
Menginap
119
Menginap 2
120
Ingin Segera Menikah
121
PENGUMUMAN AJA
122
Alat Tes
123
Rumah Sakit
124
Rumah Sakit 2
125
Kebahagiaan
126
Bertanya Pada Ayah, Bunda
127
Biasa, Adi Emosi
128
Tanpa Judul
129
Adi Cuek
130
Senda Gurau
131
Ungkapan Perasaan Adi
132
Tanpa Judul
133
Rencana Aira Tertunda
134
PROMO KARYA BARU "PERBEDAAN DUA INSAN"
135
Persiapan Acara Lagi
136
Tamu Datang
137
Pertemuan Antara Zalin & Raymond
138
Diskusi
139
Tanpa Judul
140
Keluarga Reynald
141
Lamaran Zalin
142
Lamaran Zalin 2
143
Makan Siang
144
Santai Keluarga
145
Tanpa Judul
146
Kisah Rayyan dan Zulaiha
147
Kegelisahan Rayyan
148
Persiapan Pernikahan
149
Akad Nikah
150
Selesai Akad
151
Tidak Bisa Masuk
152
Resepsi
153
Tanpa Judul
154
Nicko?
155
Bercengkrama
156
Ribut
157
Gara-Gara Telur Dadar
158
Obrolan Absurd
159
Persiapan Keberangkatan Zalin dan Raymond
160
Permasalahan Adik Aira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!