Hukuman

Hari terus berganti, Yusuf dan Khanza menikmati masa pacaran setelah halal, memang benar kata orang pacaran setelah menikah itu jauh-jauh lebih nikmat, dan dapat pahala juga.

Kampus Yusuf & Khanza

"Permisi, kelas ini udah bubar, kira-kira lihat Khanza tidak?" tanya Yusuf ramah dan sopan

"Khanza tadi saya lihat di perpus kak" jawab salah satu mahasiswi yang sekelas dengan Khanza

"Oh gitu, baiklah terima kasih" ucap Yusuf ingin hendak pergi

"Tunggu kak, kakak ini suami Khanza ya?" tanya perempuan itu

"Iya benar" jawab Yusuf singkat

"Tidak ada apa-apa, tadi itu dikelas ada yang menyatakan cinta pada Khanza namanya Ruby dari fakultas Bisnis kayanya deh, kak Ruby sih memang sering datang ke kelas kadang ngasih cemilan buat Khanza dll, karena kajadian tembak itu dan membuat rusuh satu kelas Khanza jadi kena hukum membersihkan perpustakaan" ucap perempuan tersebut menjelaskan kegiatan Khanza hari ini

"Astaghfirullah dihukum? sekali lagi terima kasih atas info yang anda berikan, saya permisi" jawab Yusuf berlari menuju perpustakaan

Perpustakaan

"Makanya jadi cewe itu jangan gatel, denger-denger kamu kan sudah nikah sama senior dari kedokteran juga, eh sekarang malah di tembak sama senior bisnis, jangan centil" ucap perempaun yang masih senior Khanza, berbicara penuh sindiran

"Iya, malu dong masa tubuh udah tertutup begini tapi tingkahnya sebelas duabelas dengan ******" jawab mahasiswi A

"Tapi kalo boleh tau pakai pelet apa, hingga laki-laki pada nyantol, bagi-bagi kali jangan sendirian aja pakai peletnya, apa tidur diranjang dengan satu laki-laki tidak puas" ucap mahasiswi B sinis

Saat masuk ruangan Yusuf sudah khawatir Khanza di hukum ditambah dia mendengar Khanza di sindir dan hina oleh senior, membuat darah Yusuf mendidih ingin marah.

"Jika kalian di perpusatakaan hanya untuk menghina orang lebih baik keluar" ucap Yusuf pelan penuh penekanan

Tiga perempuan tersebut langsung melihat ke arah Yusuf yang mulai mendekati Khanza, Khanza merasa senang suaminya datang dan akan melindungi dia, itu lah yang pikirkan Khanza

"Kamu salah pilih orang Yusuf, menjadikan dia seorang istri, kamu tau apa yang terjadi hari ini? tanya senior cewe itu pada Yusuf dengan suara manja

Khanza mulai panik, dia takut Yusuf akan marah padanya apabila ada laki-laki lain yang menyatakan cinta.

"Saya tau semua tentang istri saya, jadi jangan pernah coba-coba kalian menghina atau menjelekan istri saya, karena dia jauh lebih baik dari pada kalian" jawab Yusuf mulai kesal dan menunjuk-nunjuk ketiga perempuan tersebut

"Oh ya kamu yakin, tau semua tentang istrimu itu?" tanya lagi pada Yusuf

"Iya saya tau, hari ini ada laki-laki yang menyatakan cinta padanya bukan?" tanya Yusuf balik dengan tatapan tajam, Khanza yang mendengar omongan Yusuf langsung menunduk takut

"Benar sekali seperti wanita tidak punya harga dirikan?" ucap perempaun itu dan tertawa sama temannya

"Malah saya bangga, kenapa? karena saya menjadi pemenang dihatinya, berarti saya juga tidak salah memilih dia menjadi istri, begitu banyak laki-laki menginginkan dia, laki-laki tersebut tau mana yang bersih dan mana yang kotor" sindir Yusuf sudah tidak tahan

"Kalian semua ngapain berdiri disana? dan jangan berisik ini ruangan khusus belajar bukan bergosip" bentak penjaga perpustaakan

"Maafkan kami bu" ucap Yusuf ramah

"Khanza saya dapat pesan, hukuman kamu sudah selesai untuk hari ini, tapi ingat masih ada satu hari lagi, jadi setelah mata pelajaran selesai besok langsung ke sini" ucap penjaga perpustakaan

"Baik bu terima kasih saya izin pamit" jawab Khana ramah sopan dan lembut

"Sini sayang buku-buku dan tas kamu biar aku yang bawa" ucap Yusuf senyum dengan tulus

"Aku saja, ini buku ku, nanti kamu lelah" jawab Khanza lembut

"Hari ini kamu lebih lelah, lelah tenaga, pikiran dan hati" ucap Yusuf sedikit menyindir dan melirik tiga perempuan itu

Yusuf dan Khanza keluar dari perpus lalu berjalan ke arah parkiran, banyak orang yang menggoda karena Yusuf membawakan tas dan buku-buku milik Khanza tanpa malu.

"Sekarang jadi babu Suf?" tanya mahasiswa lain, mereka menertawakan Yusuf

"Iya jadi babu untuk istri sendiri, kan setelah ini dirumah bisa mantap-mantap, tanda ucapan terima kasih dari istri" jawab Yusuf sengaja tersenyum manis pada mereka yang membicarakan Yusuf bisik-bisik, Khanza masih menunduk kala Yusuf bilang dirumah bisa mantap-mantap, pikiran Khanza sudah traveling kesana kemari.

"Ayo sayang kita pulang sekarang, ternyata disini banyak manusia yang iri dengki, tidak patut di contoh itu" ucap Yusuf pada Khanza lembut dan didengar oleh yang lain ucapan Yusuf selembut busa, mahasiswa yang lain terkejut dengan perilaku Yusuf yang bucin seperti itu, padahal dulu Yusuf cuek dan dingin sama perempuan.

Diperjalanan pulang, Yusuf diam saja tidak berbicara pada istrinya itu, Khanza yang melihat keterdiaman Yusuf jadi bingung kenapa suaminya jadi cuek tiba-tiba begini.

"Kak Yusuf" panggil Khanza pelan melihat ke arah suaminya

"Hemm" jawab Yusuf singkat

"Kak Yusuf marah dengan Khanza ya?" tanya Khanza dengan rasa takut

Yusuf menepikan mobilnya di pinggi jalan yang agak sepi, dan langsung menatap balik tatapan istrinya.

"Kakak tidak marah sama kamu, tapi kakak kesel sama kamu, kenapa hal seperi tadi pagi kamu tidak info sama kaka, kakak dapat berita tersebut malah dari orang, kamu menghargai kaka tidak sih" jawab Yusuf sedikit kesal

Khanza pun langsung menunduk dengan mata yang sudah berkaca-kaca "Maaf kak" lirih Khanza namun masih terdengar oleh Yusuf

Yusuf yang melihat Khanza hanya menunduk dengan mata berkaca-kaca jadi tidak tega apabila dia lanjut memarahi istrinya dan ini semua tidak murni salah Khanza. Yusuf diam sejenak menatap ke arah kaca depan mobil, Khanza yang melihat Yusuf diam tanpa bicara lagi di tersandar di kaca mobil disampingnya tak terasa airmatanya menetes tanpa Yusuf melihatnya.

Saat Yusuf ingin kembali mengemudikan mobilnya dia melirik ke arah Khanza, dia terkejut melihat istrinya sedang menghapus airmata yang sudah menetes itu, hati Yusuf sakit melihat Khanza menangis, Yusuf langsung membuka seat beltnya dengan kasar dan membuka seat belt istrinya dan langsung memeluk tubuh mungil istrinya itu.

"Maaf, kakak tidak bermaksud memarahi kamu" ucap Yusuf memeluk istrinya penuh kasih sayang, Khanza yang dipeluk tambah menangis didalam pelukan suaminya

"Aku mohon jangan menangis lagi, jika kamu menangis rasanya sakit sekali hati kakak, maafkan kakak" ucap Yusuf lagi menenangkan istrinya yang terisak

Setelah beberapa menit ada yang mengetuk pintu kaca mobil milik Yusuf.

Tok..tok..tok.... ketukan dari luar

Sreettt... anggap saja suara kaca mobil turun

"Kenapa berhenti di pinggir jalan begini, sepi lagi" ucap Adi melihat Yusuf, baru Yusuf mau jawab Adi melihat kakaknya menangis langsung panik dan masuk ke dalam mobil bagian penumpang dibelakang

"Kakak kenapa?" tanya Adi panik

"Kak Yusuf, kenapa kakak ku di buat menangis begini" bentak Adi pada Yusuf

"Adi, Adi bukan, kamu salah paham sama kak Yusuf" ucap Khanza berhenti menangis menenangkan adiknya yang terlihat emosi

"Salah paham apanya kak? pasti kak Yusuf sudah menyakiti kakak kan?" tanya Adi meninggikan suaranya

"Adi turunkan nada bicara kamu, tidak baik seperti itu sama orang yang lebih tua dari mu" jawab Khanza pelan penuh kasih sayang pada Adi

"Oke, Maaf kak Yusuf, sekarang kita pulang, kakak sama kak Yusuf harus jelaskan pada Adi di rumah, Adi akan mengikuti mobil kalian dari belakang pakai motor" ucap Adi cemberut tidak dapat penjelasan langsung dari kakaknya itu, Adi benar-benar mengawal sampai rumah.

...*****☝︎☝︎☝︎*****...

...Terima kasih 🙏🏻😊😍...

Terpopuler

Comments

𝐕⃝⃟🏴‍☠️ᒚᗩᖻᗩ☄🫧

𝐕⃝⃟🏴‍☠️ᒚᗩᖻᗩ☄🫧

mantab yusuf jangan mau termakan omongan orang

2023-01-19

0

yosya

yosya

Adi.. kamu salah paham.. makasih juga udah khawatir ama kakak khansa... insyaallah kak yusuf selalu melindungi kak khansa kok...

lanjut kak...
semangat..

2022-07-13

1

lihat semua
Episodes
1 Rangkaian Pernikahan Y&K
2 Persiapan Resepsi Y&K
3 Walimatul 'Ursy
4 Khanza Merasa Bersalah
5 Keresahan Khanza
6 Iri Dengan Kasih Sayang Yusuf
7 Masuk Ke Keluarga Zavier
8 Hukuman
9 Ada Apa Dengan Khanza?
10 Yusuf Cuek
11 Kesedihan Khanza
12 Kehebohan Yusuf dan Khanza
13 Ingin Mempunyai Rumah Sendiri
14 Pelecehan
15 Mencari Solusi Bersama
16 Buka Usaha Lain
17 Kantor Zavier Intermedia
18 Bocah-Bocah Rusuh
19 Baju Tidur Membuat Senang
20 Bocil Keras Kepala
21 Perempuan Lain
22 Ingin Mie Ayam
23 Rencana Liburan
24 Zalin Main
25 Zalin Menginap
26 Ternyata
27 Kehangatan Pagi Hari
28 Rumah Sakit
29 Amarah Yusuf
30 PENGUMUMAN
31 Rencana Pindah Tempat
32 Zalin Sedih Lagi
33 Mengajak Zalin Jalan
34 Makan Siang Bersama
35 Badut Lampu Merah
36 Ayah Arnold Minta Cucu
37 Jumat Berkah
38 Ada Apa Dengan Yusuf
39 Kegelisahan Khanza
40 Membuat Rencana Baru
41 Yusuf Pertama Bekerja
42 Cerita pada Bunda Aisyah
43 Kasih Sayang Orangtua Pasti Tulus
44 Ingin Tenang Seperti Anak Kecil Lagi
45 Mengeluarkan Unek Unek Yang Ada di Hati Yusuf
46 Pertemuan Aisyah dan Besan
47 Adi Berkelahi
48 Ayah Yang Emosional
49 Ini Yang Dinamakan Kehidupan Rumah Tangga, Banyak Rintangan
50 Kepedulian Adi Kepada Teman Temannya
51 Adi Bercerita
52 Sidang Anak SMA
53 Kasus Aira Selesai Juga
54 Berkunjung Ke Rumah Mertua
55 Menyediakan Makan Siang Untuk Mamih
56 Teguran Adi Untuk Andre
57 Ada Apa Lagi Ini?
58 Ketegasan Aisyah Keluar Lagi
59 Rencana Selanjutnya
60 Persiapan Pernikahan Lagi
61 Teringat Zalin
62 Bersatu Kembali Sebagai Keluarga
63 Di Paksa Menginap
64 Yusuf Marah
65 Tanpa Kabar dan Tidak Fokus
66 Adi Di Tampar!!!
67 Candaan Pasutri Yang Biasa Saja
68 Meminta Masakin Sama Bunda
69 Tanpa Judul
70 Kabar Bahagia
71 Acara Kecil-Kecilan
72 Perdebatan Mamih dan Papih
73 Tanpa Judul
74 Adi Ingin Menjadi Orang Berwibawa
75 Konsultasi Pada Bunda
76 Memanjakan Khanza
77 Siapa Dia?
78 Surat Peringatan Untuk Yusuf
79 Amir???
80 Dewi !!!
81 Pandangan Yusuf Pada Dewi
82 Yusuf Main
83 Yusuf Berubah
84 Mencari Pekerjaan Baru
85 Adi Merasakan Sesuatu
86 Klien Pertama Yusuf
87 Yusuf dan Adi
88 Bercerita
89 Adi Oh Adi
90 Masih Adi
91 Jalan-Jalan Biasa
92 Kabar Tidak Baik
93 Kabar duka
94 Bertemu Aira
95 Tanpa Judul
96 Keluarga Almahendra Berkumpul
97 Bukti-Bukti
98 Silahturahmi
99 Menikah Dadakan
100 Sedikit Keributan
101 Pertanyaan Mertua
102 Malam Indah Menuju Surga Dunia
103 ADI
104 AIRA
105 Senang
106 Belanja
107 Mertua Terkejut
108 Obrolan Santai
109 Tanpa Judul
110 Persiapan Empat Bulanan
111 Ada Aja Keributan
112 Ketidakjelasan Adi
113 Memandang Sebelah Mata
114 Rencana Lagi
115 Tamu Tak Di Undang
116 Tamparan
117 Khanza Menenangkan Pikiran
118 Menginap
119 Menginap 2
120 Ingin Segera Menikah
121 PENGUMUMAN AJA
122 Alat Tes
123 Rumah Sakit
124 Rumah Sakit 2
125 Kebahagiaan
126 Bertanya Pada Ayah, Bunda
127 Biasa, Adi Emosi
128 Tanpa Judul
129 Adi Cuek
130 Senda Gurau
131 Ungkapan Perasaan Adi
132 Tanpa Judul
133 Rencana Aira Tertunda
134 PROMO KARYA BARU "PERBEDAAN DUA INSAN"
135 Persiapan Acara Lagi
136 Tamu Datang
137 Pertemuan Antara Zalin & Raymond
138 Diskusi
139 Tanpa Judul
140 Keluarga Reynald
141 Lamaran Zalin
142 Lamaran Zalin 2
143 Makan Siang
144 Santai Keluarga
145 Tanpa Judul
146 Kisah Rayyan dan Zulaiha
147 Kegelisahan Rayyan
148 Persiapan Pernikahan
149 Akad Nikah
150 Selesai Akad
151 Tidak Bisa Masuk
152 Resepsi
153 Tanpa Judul
154 Nicko?
155 Bercengkrama
156 Ribut
157 Gara-Gara Telur Dadar
158 Obrolan Absurd
159 Persiapan Keberangkatan Zalin dan Raymond
160 Permasalahan Adik Aira
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Rangkaian Pernikahan Y&K
2
Persiapan Resepsi Y&K
3
Walimatul 'Ursy
4
Khanza Merasa Bersalah
5
Keresahan Khanza
6
Iri Dengan Kasih Sayang Yusuf
7
Masuk Ke Keluarga Zavier
8
Hukuman
9
Ada Apa Dengan Khanza?
10
Yusuf Cuek
11
Kesedihan Khanza
12
Kehebohan Yusuf dan Khanza
13
Ingin Mempunyai Rumah Sendiri
14
Pelecehan
15
Mencari Solusi Bersama
16
Buka Usaha Lain
17
Kantor Zavier Intermedia
18
Bocah-Bocah Rusuh
19
Baju Tidur Membuat Senang
20
Bocil Keras Kepala
21
Perempuan Lain
22
Ingin Mie Ayam
23
Rencana Liburan
24
Zalin Main
25
Zalin Menginap
26
Ternyata
27
Kehangatan Pagi Hari
28
Rumah Sakit
29
Amarah Yusuf
30
PENGUMUMAN
31
Rencana Pindah Tempat
32
Zalin Sedih Lagi
33
Mengajak Zalin Jalan
34
Makan Siang Bersama
35
Badut Lampu Merah
36
Ayah Arnold Minta Cucu
37
Jumat Berkah
38
Ada Apa Dengan Yusuf
39
Kegelisahan Khanza
40
Membuat Rencana Baru
41
Yusuf Pertama Bekerja
42
Cerita pada Bunda Aisyah
43
Kasih Sayang Orangtua Pasti Tulus
44
Ingin Tenang Seperti Anak Kecil Lagi
45
Mengeluarkan Unek Unek Yang Ada di Hati Yusuf
46
Pertemuan Aisyah dan Besan
47
Adi Berkelahi
48
Ayah Yang Emosional
49
Ini Yang Dinamakan Kehidupan Rumah Tangga, Banyak Rintangan
50
Kepedulian Adi Kepada Teman Temannya
51
Adi Bercerita
52
Sidang Anak SMA
53
Kasus Aira Selesai Juga
54
Berkunjung Ke Rumah Mertua
55
Menyediakan Makan Siang Untuk Mamih
56
Teguran Adi Untuk Andre
57
Ada Apa Lagi Ini?
58
Ketegasan Aisyah Keluar Lagi
59
Rencana Selanjutnya
60
Persiapan Pernikahan Lagi
61
Teringat Zalin
62
Bersatu Kembali Sebagai Keluarga
63
Di Paksa Menginap
64
Yusuf Marah
65
Tanpa Kabar dan Tidak Fokus
66
Adi Di Tampar!!!
67
Candaan Pasutri Yang Biasa Saja
68
Meminta Masakin Sama Bunda
69
Tanpa Judul
70
Kabar Bahagia
71
Acara Kecil-Kecilan
72
Perdebatan Mamih dan Papih
73
Tanpa Judul
74
Adi Ingin Menjadi Orang Berwibawa
75
Konsultasi Pada Bunda
76
Memanjakan Khanza
77
Siapa Dia?
78
Surat Peringatan Untuk Yusuf
79
Amir???
80
Dewi !!!
81
Pandangan Yusuf Pada Dewi
82
Yusuf Main
83
Yusuf Berubah
84
Mencari Pekerjaan Baru
85
Adi Merasakan Sesuatu
86
Klien Pertama Yusuf
87
Yusuf dan Adi
88
Bercerita
89
Adi Oh Adi
90
Masih Adi
91
Jalan-Jalan Biasa
92
Kabar Tidak Baik
93
Kabar duka
94
Bertemu Aira
95
Tanpa Judul
96
Keluarga Almahendra Berkumpul
97
Bukti-Bukti
98
Silahturahmi
99
Menikah Dadakan
100
Sedikit Keributan
101
Pertanyaan Mertua
102
Malam Indah Menuju Surga Dunia
103
ADI
104
AIRA
105
Senang
106
Belanja
107
Mertua Terkejut
108
Obrolan Santai
109
Tanpa Judul
110
Persiapan Empat Bulanan
111
Ada Aja Keributan
112
Ketidakjelasan Adi
113
Memandang Sebelah Mata
114
Rencana Lagi
115
Tamu Tak Di Undang
116
Tamparan
117
Khanza Menenangkan Pikiran
118
Menginap
119
Menginap 2
120
Ingin Segera Menikah
121
PENGUMUMAN AJA
122
Alat Tes
123
Rumah Sakit
124
Rumah Sakit 2
125
Kebahagiaan
126
Bertanya Pada Ayah, Bunda
127
Biasa, Adi Emosi
128
Tanpa Judul
129
Adi Cuek
130
Senda Gurau
131
Ungkapan Perasaan Adi
132
Tanpa Judul
133
Rencana Aira Tertunda
134
PROMO KARYA BARU "PERBEDAAN DUA INSAN"
135
Persiapan Acara Lagi
136
Tamu Datang
137
Pertemuan Antara Zalin & Raymond
138
Diskusi
139
Tanpa Judul
140
Keluarga Reynald
141
Lamaran Zalin
142
Lamaran Zalin 2
143
Makan Siang
144
Santai Keluarga
145
Tanpa Judul
146
Kisah Rayyan dan Zulaiha
147
Kegelisahan Rayyan
148
Persiapan Pernikahan
149
Akad Nikah
150
Selesai Akad
151
Tidak Bisa Masuk
152
Resepsi
153
Tanpa Judul
154
Nicko?
155
Bercengkrama
156
Ribut
157
Gara-Gara Telur Dadar
158
Obrolan Absurd
159
Persiapan Keberangkatan Zalin dan Raymond
160
Permasalahan Adik Aira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!