Ingin Mempunyai Rumah Sendiri

Pagi hari dirumah Arnold semua sudah pada siap berangkat aktifitas, tapi mereka semua sedang menikmati sarapan bersama.

"Adi, kemarin kenapa pulang telat?" tanya Aisyah lembut

"Biasa bun, aku latihan basket dulu, disuruh sama pak Ilham guru olahraga yang baru" jawab Adi santai

"Kok tidak ngabarin?" tanya Aisyah lagi melirik ke anaknya

"Hehehe, lupa bun, maaf ya" jawab Adi nyengir

"Lain kali jangan di ulangi lagi" ucap Aisyah santai

"Siap bunda, Adi berangkat duluan ya, soalnya jadwal piket aku hari ini" ucap Adi selesai makan dan hendak pergi, tidak lupa juga dia mencium ayah bundanya itu.

"Kalian berdua berangkat jam berapa?" tanya Aisyah pada Khanza dan Yusuf

"Kaka berangkat pagi ini bun, diantar ka Yusuf, kalau ka Yusuf dia tidak berangkat" jawab Khanza tenang

Aisyah hanya manggut-manggut, sejak pagi Aisyah dan Arnold tidak bicara.

"Apa ayah dan bunda lagi berantem?" tanya Khanza melihat kedua orangtuanya saling diam

"Ayah berangkat duluan" ucap Arnold mencium putrinya dan langsung keluar rumah

"Maaf bun, gara-gara aku ayah sepertinya marah dengan bunda" ucap Yusuf tidak enak hati pada bundanya

"Bunda tidak apa, biarkan saja ayahmu begitu nanti juga baik sendiri, harusnya kita semua bisa introspeksi diri masing-masing, ada dua hal orang yang perlu kalian tau, orang bodoh bila salah akan berpikir, orang pintar bila salah menutupi kesalahannya" jawab Aisyah santai senyum pada anak mantunya

"Tapi tidak nyaman bun, serasa rumah ini menjadi dingin seketika" ucap Khanza sedih menunduk

"Lupakan hal bunda dan ayah, kalian fokus saja dengan rumah tangga kalian, jika ada masalah selesaikan dan bicarakan, jangan berlarut-larut, dan bunda harap tidak ada kasus kekerasan" jawab Aisyah pelan sebenarnya dia tau anaknya habis di tampar, kemarin sangat terlihat jelas di bagian pipinya yang memerah, tapi Aisyah tidak banyak bicara, dia hanya bisa mengingatkan mantunya.

"Yusuf benar-benar minta maaf bun, Yusuf belum bisa membuat anak bunda bahagia" ucap Yusuf dengan mata berkaca-kaca mengingat mamihnya ternyata pernah menampar istrinya bahkan merendahkan berkali-kali

Aisyah dan Khanza saling tatap.

"Kebahagian itu yang merasakan Khanza sendiri, kamu tidak bisa menilai sendiri bila istrimu tidak bahagia, intinya kalian berdua harus saling terbuka dan jujur, terkadang jujur itu sangat menyakitkan tapi itulah hal yang diperlukan dalam rumah tangga komunikasi dengan baik, sudah kalian segera cepat makannya, nanti Khanza telat" jawab Aisyah mengelus bahu mantunya

Setelah sarapan Yusuf dan Khanza berangkat ke kampus untuk mengantarkan Khanza.

"Aku sebentar lagi sudah mau selesai kuliahnya, nanti jika kamu di kampus ada apa-apa kabarin ya, aku kan mulai koas dan praktek segala macam" ucap Yusuf memulai berbicara menghilangkan keheningan.

"Iya, aku akan terus kabarin kaka, tapi setelah mengantar aku ke kampus, kakak mau kemana?" tanya Khanza pelan

"Kakak mau ke kantor papih sebentar" jawab Yusuf cepat

"Lagi ada perlu sama papih?" tanya Khanza lagi

"Iya, mau pinjam uang, usaha ku lagi menurun sekalian mau diskusi sebelum usaha ku tutup mau cari solusi membuka usaha baru, kira-kira apa gitu, tadinya aku mau bertanya sama ayah, tapi kondisi tidak memungkinkan" jawab Yusuf senyum kecut

"Maafin sikap ayah tadi ya, mungkin dia lagi badmood aja" ucap Khanza tidak enak hati pada suaminya

"Tidak apa, itu bukti perlindungan ayah pada anak sebenarnya kan" jawab Yusuf tenang

"Aku ada tabungan, kaka mau pakai dulu tidak buat usaha kaka, dari pada minta penuh sama papih" tanya Khanza hati-hati takut suaminya tersinggung

"Uangmu itu untuk dirimu, kalau uang yang aku punya itupun untuk kamu, jadi kamu simpan aja uang kamu, insyaa allah kakak akan terus berusaha semampu kaka" jawab Yusuf pelan.

"Kalau kamu mau bisa dianggap hutang, apabila kamu tidak mau pakai cuma-cuma" ucap Khanza

"Sudah jangan dipikirkan, itu biar menjadi urusanku, urusanmu sebagai istriku adalah menghabiskan uang suaminya agar uang suaminya tidak habis oleh perempuan lain" jawab Yusuf menggoda istrinya

"Berani dihabisin perempuan lain silahkan, paling masalah seperti kemarin terulang" ucap Khanza cemberut

Yusuf tertawa melihat istrinya merajuk, dia jadi gemas sendiri dengan istrinya.

"Kak, apa kita ngontrak rumah aja" ucap Khanza tiba-tiba

"Emang kamu mau ngontrak rumah? kalau beli uang kaka belum cukup, kamu mau tinggal dirumah kecil baru uang kaka cukup, kaka juga belum bisa membeli apartemen buat mu, dipikir biaya di apartemen lebih besar" jawab Yusuf jujur

"Lebih baik kita beli rumah kecil aja, aku tidak masalah, dari pada kita numpang dirumah ayah dan bunda" ucap Khanza yakin

Yusuf nampak berpikir, memang yang diucapkan Khanza ada benarnya, tapi dia juga harus membagi uang yang dipunya untuk kuliah dua orang dan hidup sehari-hari.

"Kamu yakin mau hidup susah sama aku, aku belum bisa memberikan kamu hidup yang lebih" tanya Yusuf meyakinkan istrinya, dia juga takut suatu saat istrinya meninggalkan dia karena hidup susah

"Ya namanya juga kita baru berumah tangga, hidup susah diawal tidak masalah lah, sekalian kita menata kedepannya" jawab Khanza yakin

"Aku hanya tidak tega dengan mengajak kamu hidup susah, kalau kita tinggal dengan ayah bunda, kamu masih terjamin dari segi kesehatan, biarkan saja aku dibilang tidak punya apa-apa dan numpang hidup, memang kenyataannya seperti itu" ucap Yusuf

"Sepulang aku dari kampus, kita cari rumah ya, atau kita kost sementara" ucap Khanza semakin yakin

"Kita bahas nanti lagi ya, aku akan memikirkannya, pagi ini kamu fokus dengan kuliahmu, 30 menit sebelum selesai kamu sudah hubungi aku ya" jawab Yusuf melirik sebentar ke istrinya dan kembali fokus mengendarai mobil.

Tiba di kampus, Khanza segera pamit pada suaminya, tidak lupa juga untuk mencium tangan suaminya sebagai bakti istri pada suami, Yusuf pun membalas dengan mencium kening dan tangan istrinya juga.

Tujuan Yusuf langsung ke kantor papihnya, dia ingin meminta pekerjaan, usaha cafe dia sedang menurun karena ada cafe baru di dekat cafe dia, jadi persiangan yang cukup ketat.

Yusuf juga meminta solusi untuk cafenya tersebut, dengan senang hati papihnya pun memberikan solusi dan ide yang baik untuk masa depan cafe itu, papih juga menganjurkan agar Yusuf membunyai usaha lain, bukan hanya cafe.

Tentang keinginan Khanza untuk membeli rumah, papinya sangat setuju dan akan memberika uang, tapi Yusuf bilang itu sebagai hutang dan akan di bayar setiap bulannya pada papih, papih hanya manggut-manggut dari pada debat dengan anaknya, Yusuf pun meminta agar hal ini mamihnya tidak tau, bisa lebih berantakan bila mamihnya tau.

Setelah dari kantor papinya Yusuf segera menjemput istrinya, dia kan menunggu saja di kantin kampus, agar tidak telat menjemput.

...*****☝︎☝︎☝︎*****...

Terpopuler

Comments

𝐕⃝⃟🏴‍☠️ᒚᗩᖻᗩ☄🫧

𝐕⃝⃟🏴‍☠️ᒚᗩᖻᗩ☄🫧

waahhh ada lagi kh yusuf di dunia nyata thor wkwkwk

2023-01-19

0

yosya

yosya

lope lope lope ama bunda Aisyah...❤❤❤
begitu tenang memberi wejangan... tidak tersulut esmosi ...
pantesan babang arnold cinta mati...
sekali bunda bicara.. babang tamvan mingcep.. manut..
bunda selalu mengingatkan kalo ada yang belok...
lope lope lope bunda 😍😍😍❤❤❤❤❤

2022-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 Rangkaian Pernikahan Y&K
2 Persiapan Resepsi Y&K
3 Walimatul 'Ursy
4 Khanza Merasa Bersalah
5 Keresahan Khanza
6 Iri Dengan Kasih Sayang Yusuf
7 Masuk Ke Keluarga Zavier
8 Hukuman
9 Ada Apa Dengan Khanza?
10 Yusuf Cuek
11 Kesedihan Khanza
12 Kehebohan Yusuf dan Khanza
13 Ingin Mempunyai Rumah Sendiri
14 Pelecehan
15 Mencari Solusi Bersama
16 Buka Usaha Lain
17 Kantor Zavier Intermedia
18 Bocah-Bocah Rusuh
19 Baju Tidur Membuat Senang
20 Bocil Keras Kepala
21 Perempuan Lain
22 Ingin Mie Ayam
23 Rencana Liburan
24 Zalin Main
25 Zalin Menginap
26 Ternyata
27 Kehangatan Pagi Hari
28 Rumah Sakit
29 Amarah Yusuf
30 PENGUMUMAN
31 Rencana Pindah Tempat
32 Zalin Sedih Lagi
33 Mengajak Zalin Jalan
34 Makan Siang Bersama
35 Badut Lampu Merah
36 Ayah Arnold Minta Cucu
37 Jumat Berkah
38 Ada Apa Dengan Yusuf
39 Kegelisahan Khanza
40 Membuat Rencana Baru
41 Yusuf Pertama Bekerja
42 Cerita pada Bunda Aisyah
43 Kasih Sayang Orangtua Pasti Tulus
44 Ingin Tenang Seperti Anak Kecil Lagi
45 Mengeluarkan Unek Unek Yang Ada di Hati Yusuf
46 Pertemuan Aisyah dan Besan
47 Adi Berkelahi
48 Ayah Yang Emosional
49 Ini Yang Dinamakan Kehidupan Rumah Tangga, Banyak Rintangan
50 Kepedulian Adi Kepada Teman Temannya
51 Adi Bercerita
52 Sidang Anak SMA
53 Kasus Aira Selesai Juga
54 Berkunjung Ke Rumah Mertua
55 Menyediakan Makan Siang Untuk Mamih
56 Teguran Adi Untuk Andre
57 Ada Apa Lagi Ini?
58 Ketegasan Aisyah Keluar Lagi
59 Rencana Selanjutnya
60 Persiapan Pernikahan Lagi
61 Teringat Zalin
62 Bersatu Kembali Sebagai Keluarga
63 Di Paksa Menginap
64 Yusuf Marah
65 Tanpa Kabar dan Tidak Fokus
66 Adi Di Tampar!!!
67 Candaan Pasutri Yang Biasa Saja
68 Meminta Masakin Sama Bunda
69 Tanpa Judul
70 Kabar Bahagia
71 Acara Kecil-Kecilan
72 Perdebatan Mamih dan Papih
73 Tanpa Judul
74 Adi Ingin Menjadi Orang Berwibawa
75 Konsultasi Pada Bunda
76 Memanjakan Khanza
77 Siapa Dia?
78 Surat Peringatan Untuk Yusuf
79 Amir???
80 Dewi !!!
81 Pandangan Yusuf Pada Dewi
82 Yusuf Main
83 Yusuf Berubah
84 Mencari Pekerjaan Baru
85 Adi Merasakan Sesuatu
86 Klien Pertama Yusuf
87 Yusuf dan Adi
88 Bercerita
89 Adi Oh Adi
90 Masih Adi
91 Jalan-Jalan Biasa
92 Kabar Tidak Baik
93 Kabar duka
94 Bertemu Aira
95 Tanpa Judul
96 Keluarga Almahendra Berkumpul
97 Bukti-Bukti
98 Silahturahmi
99 Menikah Dadakan
100 Sedikit Keributan
101 Pertanyaan Mertua
102 Malam Indah Menuju Surga Dunia
103 ADI
104 AIRA
105 Senang
106 Belanja
107 Mertua Terkejut
108 Obrolan Santai
109 Tanpa Judul
110 Persiapan Empat Bulanan
111 Ada Aja Keributan
112 Ketidakjelasan Adi
113 Memandang Sebelah Mata
114 Rencana Lagi
115 Tamu Tak Di Undang
116 Tamparan
117 Khanza Menenangkan Pikiran
118 Menginap
119 Menginap 2
120 Ingin Segera Menikah
121 PENGUMUMAN AJA
122 Alat Tes
123 Rumah Sakit
124 Rumah Sakit 2
125 Kebahagiaan
126 Bertanya Pada Ayah, Bunda
127 Biasa, Adi Emosi
128 Tanpa Judul
129 Adi Cuek
130 Senda Gurau
131 Ungkapan Perasaan Adi
132 Tanpa Judul
133 Rencana Aira Tertunda
134 PROMO KARYA BARU "PERBEDAAN DUA INSAN"
135 Persiapan Acara Lagi
136 Tamu Datang
137 Pertemuan Antara Zalin & Raymond
138 Diskusi
139 Tanpa Judul
140 Keluarga Reynald
141 Lamaran Zalin
142 Lamaran Zalin 2
143 Makan Siang
144 Santai Keluarga
145 Tanpa Judul
146 Kisah Rayyan dan Zulaiha
147 Kegelisahan Rayyan
148 Persiapan Pernikahan
149 Akad Nikah
150 Selesai Akad
151 Tidak Bisa Masuk
152 Resepsi
153 Tanpa Judul
154 Nicko?
155 Bercengkrama
156 Ribut
157 Gara-Gara Telur Dadar
158 Obrolan Absurd
159 Persiapan Keberangkatan Zalin dan Raymond
160 Permasalahan Adik Aira
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Rangkaian Pernikahan Y&K
2
Persiapan Resepsi Y&K
3
Walimatul 'Ursy
4
Khanza Merasa Bersalah
5
Keresahan Khanza
6
Iri Dengan Kasih Sayang Yusuf
7
Masuk Ke Keluarga Zavier
8
Hukuman
9
Ada Apa Dengan Khanza?
10
Yusuf Cuek
11
Kesedihan Khanza
12
Kehebohan Yusuf dan Khanza
13
Ingin Mempunyai Rumah Sendiri
14
Pelecehan
15
Mencari Solusi Bersama
16
Buka Usaha Lain
17
Kantor Zavier Intermedia
18
Bocah-Bocah Rusuh
19
Baju Tidur Membuat Senang
20
Bocil Keras Kepala
21
Perempuan Lain
22
Ingin Mie Ayam
23
Rencana Liburan
24
Zalin Main
25
Zalin Menginap
26
Ternyata
27
Kehangatan Pagi Hari
28
Rumah Sakit
29
Amarah Yusuf
30
PENGUMUMAN
31
Rencana Pindah Tempat
32
Zalin Sedih Lagi
33
Mengajak Zalin Jalan
34
Makan Siang Bersama
35
Badut Lampu Merah
36
Ayah Arnold Minta Cucu
37
Jumat Berkah
38
Ada Apa Dengan Yusuf
39
Kegelisahan Khanza
40
Membuat Rencana Baru
41
Yusuf Pertama Bekerja
42
Cerita pada Bunda Aisyah
43
Kasih Sayang Orangtua Pasti Tulus
44
Ingin Tenang Seperti Anak Kecil Lagi
45
Mengeluarkan Unek Unek Yang Ada di Hati Yusuf
46
Pertemuan Aisyah dan Besan
47
Adi Berkelahi
48
Ayah Yang Emosional
49
Ini Yang Dinamakan Kehidupan Rumah Tangga, Banyak Rintangan
50
Kepedulian Adi Kepada Teman Temannya
51
Adi Bercerita
52
Sidang Anak SMA
53
Kasus Aira Selesai Juga
54
Berkunjung Ke Rumah Mertua
55
Menyediakan Makan Siang Untuk Mamih
56
Teguran Adi Untuk Andre
57
Ada Apa Lagi Ini?
58
Ketegasan Aisyah Keluar Lagi
59
Rencana Selanjutnya
60
Persiapan Pernikahan Lagi
61
Teringat Zalin
62
Bersatu Kembali Sebagai Keluarga
63
Di Paksa Menginap
64
Yusuf Marah
65
Tanpa Kabar dan Tidak Fokus
66
Adi Di Tampar!!!
67
Candaan Pasutri Yang Biasa Saja
68
Meminta Masakin Sama Bunda
69
Tanpa Judul
70
Kabar Bahagia
71
Acara Kecil-Kecilan
72
Perdebatan Mamih dan Papih
73
Tanpa Judul
74
Adi Ingin Menjadi Orang Berwibawa
75
Konsultasi Pada Bunda
76
Memanjakan Khanza
77
Siapa Dia?
78
Surat Peringatan Untuk Yusuf
79
Amir???
80
Dewi !!!
81
Pandangan Yusuf Pada Dewi
82
Yusuf Main
83
Yusuf Berubah
84
Mencari Pekerjaan Baru
85
Adi Merasakan Sesuatu
86
Klien Pertama Yusuf
87
Yusuf dan Adi
88
Bercerita
89
Adi Oh Adi
90
Masih Adi
91
Jalan-Jalan Biasa
92
Kabar Tidak Baik
93
Kabar duka
94
Bertemu Aira
95
Tanpa Judul
96
Keluarga Almahendra Berkumpul
97
Bukti-Bukti
98
Silahturahmi
99
Menikah Dadakan
100
Sedikit Keributan
101
Pertanyaan Mertua
102
Malam Indah Menuju Surga Dunia
103
ADI
104
AIRA
105
Senang
106
Belanja
107
Mertua Terkejut
108
Obrolan Santai
109
Tanpa Judul
110
Persiapan Empat Bulanan
111
Ada Aja Keributan
112
Ketidakjelasan Adi
113
Memandang Sebelah Mata
114
Rencana Lagi
115
Tamu Tak Di Undang
116
Tamparan
117
Khanza Menenangkan Pikiran
118
Menginap
119
Menginap 2
120
Ingin Segera Menikah
121
PENGUMUMAN AJA
122
Alat Tes
123
Rumah Sakit
124
Rumah Sakit 2
125
Kebahagiaan
126
Bertanya Pada Ayah, Bunda
127
Biasa, Adi Emosi
128
Tanpa Judul
129
Adi Cuek
130
Senda Gurau
131
Ungkapan Perasaan Adi
132
Tanpa Judul
133
Rencana Aira Tertunda
134
PROMO KARYA BARU "PERBEDAAN DUA INSAN"
135
Persiapan Acara Lagi
136
Tamu Datang
137
Pertemuan Antara Zalin & Raymond
138
Diskusi
139
Tanpa Judul
140
Keluarga Reynald
141
Lamaran Zalin
142
Lamaran Zalin 2
143
Makan Siang
144
Santai Keluarga
145
Tanpa Judul
146
Kisah Rayyan dan Zulaiha
147
Kegelisahan Rayyan
148
Persiapan Pernikahan
149
Akad Nikah
150
Selesai Akad
151
Tidak Bisa Masuk
152
Resepsi
153
Tanpa Judul
154
Nicko?
155
Bercengkrama
156
Ribut
157
Gara-Gara Telur Dadar
158
Obrolan Absurd
159
Persiapan Keberangkatan Zalin dan Raymond
160
Permasalahan Adik Aira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!