Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
Lexa Aldora. Perempuan cantik yang memiliki senyuman manis yang menawan. Gadis cantik yang sering disapa Lexa. Berumur 17 tahun yang sekarang baru saja duduk dibangku kelas 11 Senior Hight School.
Lexa memiliki sejuta pesona yang mampu memikat lawan jenis hanya dengan tatapan matanya. Bahkan dengan senyumannya, membuat para lelaki yang melihatnya langsung jatuh dalam pesona kecantikan Lexa Ardola. Lexa sangat terkenal di seantero sekolah. Apalagi dikalangan laki-laki mulai dari kakak kelas hingga adek kelas semuanya mengenal Lexa. Tapi sayang, Lexa tidak teralalu memperdulikannya selama mereka tidak mengusik dunia pribadinya.
"Hai Lexa." Sapa laki-laki yang bernama Bram. Laki-laki yang telah menjadi sahabat Lexa sejak duduk dibangku Junior Hight School.
Mereka semua tau jika Bram menyukai Lexa, karena sangat kentara dari sikap dan perbuatan Bram yang dilakukan untuk Lexa. Akan tetapi Lexa tidak mengerti itu. Jadi, Lexa bersikap seolah biasa saja yang seperti tidak terjadi apa-apa. Dan Bram memaklumi itu karena Lexa bukanlah tipe perempuan yang peka.
"Hai juga Bram." Jawab Lexa dengan tersenyum manis. Lexa sangat senang sekali dengan kedatangan Bram di kelasnya.
Inilah yang membuat Bram menyukai Lexa sejak dua tahun ini. Lexa adalah perempuan yang ramah, tidak sombong dan juga baik. Benar-benar tipe perenmpuan idaman Bram.
"Kau sedang apa Lexa?" Tanya Bram lalu duduk disamping Lexa yang tengah sibuk mengerjakan sesuatu.
"Aku sedang membuat puisi Bram. Ada tugas dari Pak Raffa yang harus dikumpulkan pulang sekolah nanti." Ujar Lexa tanpa menatap lawan bicaranya. Mencoba untuk berfikir bagaimana cara membuatnya.
"Apa perlu aku bantu?" Kata Bram yang menawarkan diri untuk membantu Lexa.
Bram Alexander. Laki-laki tampan yang memiliki daya tarik yang sangat kuat untuk memikat kaum hawa. Badan atletis dan juga tinggi. Dan merupakan salah satu jajaran laki-laki paling most wanted disekolah ini.
"Apa kau bisa?" Tanya Lexa dengan kening sedikit berkerut. Tidak yakin jika Bram bisa membantunya.
"Tentu saja bisa. Apa yang tidak bisa kulakukan untuk sahabat tersayangku ini." Ujar Bram dengan menepuk dadanya, sombong. Membuat Lexa tersenyum getir setiap kali Bram menyebutnya sebagai teman tersayangnya.
Dengan gemas Lexa mencubit lengan Bram dengan menggunakam cubitan mautnya. Namun hal itu malah membuat Bram tertawa lepas dengan perlakuan Lexa.
Semua penjuru mata menatap keromantisan mereka berdua. Ada yang menginginkan berada di posisi Lexa yang bisa akrab dengan Bram. Ada juga yang menginginkan berada diposisi Bram yang bisa akrab dengan Lexa, si gadis manis.
Setelah itu Bram langsung mengambil bulpoin dan buku Lexa. Dengan teliti Bram mengerjakan puisi itu. Puisi yang bertema tentang seseorang yang dicintai. Membuat Bram menuangkan segala perasaannya melalui puisi itu. Puisi yang ditujukan untuk Lexa, kekasihnya.
Wajah cantik, senyum manis
Rambut panjang, sehalus sutra
Entah sejak kapan aku mulai terjerat oleh pesonanya..
Aku cinta tapi tak berani mengungkap
Hanya bisa diam dan duduk mendampinginya..
Melihat senyumannya sudah merasa cukup..
Aku cinta meskipun hanya bisa melihatnya..
Setidaknya Tuhan masih bisa mengijinkan ku untuk bertemu dan melihatnya..
Lexa yang melihat puisi itu sedikit tersentuh. Entah itu hanya perasaannya atau tidak. Puisi itu seakan akan dibuat yang ditujukan untuk dirinya. Ataukah dirinya saja yang terlalu percaya diri?
"Apa kau sedang menyukai perempuan Bram?" Tanya Lexa. Lexa tidak mau terlalu percaya diri.
Deg
Deg
Deg
Bram salah tingkah. Rasa gugup melanda dirinya. Memang benar itu adanya. Puisi tersebut memang ia tujukan untuk perempuan yang ia suka yaitu Lexa Ardola.
"Iya. Aku memang sedang menyukai seseorang Lexa. Dan dia sangat cantik sekali." Jawab Bram mantap.
"Siapa?"
"Perempuan yang memiliki nama yang huruf terakhirnya "A"." Jawab Bram dengan menatap lekat kedua bola mata jernih itu.
Lexa terdiam setelah mendengar perkataan Bram tadi. Menatap Bram dengan pandangan yang tak terbaca.
Hening.
Bram merasakan kecanggungan itu, lantas mengacak pelan rambut Lexa. "Sudah lupakan. Jangan terlalu kau pikirkan."
Lexa hanya mengangguk. "Iya." Hanya itu yang bisa ia katakan. Pikirannya berkelana jauh. Apa yang Bram maksud itu adalah dirinya? Namun jika bukan dirinya, ada perasaan tidak terima di hati Lexa jika Bram mulai menyukai perempuan lain.
Jadi ini ya, yang akan ia rasakan jika menyukai sahabatnya sendiri.
Mau marah, tapi cuman sahabat. Mau bertanya terlalu dalam, tapi dia siapa, dan aku siapa?
Apa ini yang namanya hubungan yang toxic?
***
Jangan lupa follow instagram mereka ya 🤘
@eldencrishtian
@lexacrishtian
@garvincrishtian
@seancrishtian
@daracrishtian
@kenzocrishtian
@crownedeagle_03
Yang mau ngobrol dengan Visual Psycopath Vs Cewek Galak atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Elden, Lexa, Bram dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain Psycopath Vs Cewek Galak dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
masing2 suka dan cinta,cuman tdk terungkap,masing2 memendam perasaan..
2023-06-04
0
Rosma
MPH udh baca berkali-kali, tpi PvsCG bru baca
2021-09-16
0
Elly Handayani
dasar cowok😅😅😅😅
2021-08-04
0