

PSYCOPATH VS CEWEK GALAK

 

3. Pertemuan Tak Terduga (S1)

Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊

Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..

Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗

dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚

Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗

Happy Reading

***

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Lexa segera mengemasi barang-barangnya. Mulai dari buku, kotak pensil, kotak bekal dan pakaian olahraga miliknya.

"Lexa, maaf aku tidak bisa mengantarmu pulang hari ini. Tiba-tiba saja ada rapat yang harus diadakan dengan tim basket." Ujar Bram tidak enak. Padahal dirinya ingin sekali pulang bersama Lexa. Kapan lagi bisa pulang baremg gebetan. Ya kan?

Lexa mengangguk dan tersenyum ke arah Bram. "Iya tidak apa Bram. Aku akan pulng naik taksi saja."

Bram menggeleng. Tidak rela jika Lexa digoda dengan laki-laki dipinggir jalan. Lexa itu cantik. Dan Bram takut jika ada yang menculik Lexa. "Engga, kamu diantar pulang sama Jims saja."

Lexa menghela nafasnya kasar. "Tidak Bram. Aku pulang sendiri saja. Aku akan baik-baik saja. Nanti kalau sudah sampai rumah aku akan mengabarimu."

Bram mengalah. "Baiklah. Janji ya harus mengabariku." Ujar Bram, meskipun dalam hatinya merasa tidak tenang jika membiarkan Lexa pulang sendirian. Lexa itu terlalu cantik jika dibiarkan pulang sendirian. Harus ada seoramg pangeran yang mengawalnya. Misalnya, seperti dirinya. Mungkin?

"Iya, Lexa janji." Jawab Lexa dengan semangat empat lima. Menutupi rasa kecewanya karena tidak bisa pulang bersama Bram. Padahal sedari tadi pagi, Lexa begitu menginginkan untuk pulang bersama dan jalan-jalan bersama Bram saat pulang sekolah.

"Aku rapat duluan. Hati-hati kalau pulang." kata Bram sambil mengelus pelan puncak kepala Lexa dengan sayang.

Lexa mengagguk. Jantungnya dag dig dug tidak beraturan setiap kali diberlakukan seperti itu. Bahkan beberapa pasang mata melihat keromantisan Lexa dan Bram. Menatap penuh tanda tanya serta rasa penasaran. Apakah Bram dan Kexa sekarang sudah resmi menjadi sepasang kekasih? Sungguh, mereka tampak romantis seperti pasangan pada umumnya. Membuat siswa-siswi disana yang melihatnya menjadi iri, ingin diperlakukan hal yang seperti itu.

Setelah itu Bram segera bergegas keluar kelas dan segera mengikuti rapat yang telah diadakan oleh tim basket.

Selain tampan Bram juga merupakan ketua tim basket. Siapa yang tidak luluh dan suka pada Bram? Bahkan begitu banyak yang menyukai Bram. Termasuk juga Lexa yang menjadi salah satu fans berat Bram. Lexa saja luluh dibuatnya apalagi yang lain? Lexa yakin, inilah akibat menyukai seseorang yang disukai banyak orang. Harus siap dengan saingannya yang begitu banyak. "Aku suka kamu Bram." Ucapnya dalam hati.

Dengan cepat, Lexa segera bergegas keluar dari kelasnya. Tidak lupa juga memakai earphone warna putih di telinganya, menyetel lagu kesukaanya. Sambil mendengarkan lagu, Lexa berjalan di koridor sekolah dan sesekali tersenyum membalas sapaan dari teman seangkatannya, kakak kelasnya dan juga adek kelasnya. Ya, Lexa itu terkenal ramah dan baik.

"Hai Lexa."

"Hai juga."

"Hai Lexa."

"Iya, hai juga."

"Lexa cantik banget."

"Terimakasih."

" Lexa kok ngga sama Bram?"

"Tidak apa."

Tanpa Lexa sadari jika ada laki-laki yang tengah berjalan keluar dari dalam kelas. Sedangkan Lexa masih fokus membalas sapaan mereka satu persatu.

Bruk

Tubuhnya langaung terbentur dengan cukup keras dengan tubuh tegap berotot itu. Tapi, untungnya tidak membuat Lexa terjatuh. Keseimbangan tubuh Lexa masih kuat.

"Gimana si!" Bentak Lexa sambil memberengut kesal. Tanpa tau siapa yang dibentaknya.

Koridor kelas yang semualanya tampak menyenangkan itu langsung berubah menjadi menengangkan. Hawa dingin langsung menyelimuti koridor kelas. Mereka tampak tegang ketika tau ada Elden, laki-laki dingin yang penuh dengan misteri. Bahkan lebih mengejutkannya lagi, Lexa berani membentak seorang Elden! Tolong ampuni Lexa!

Elden menatap datar perempuan didepannya. Inikan perempuan yang ia lihat tadi pagi, yang berada di tengah lapangan. Elden tersenyum tipis. Ternyata berani juga dia membentaknya.

Dengan kesal Lexa menatap wajah dingin itu. "Minta maaf!" Titah Lexa dengan memberengut kesal.

Elden mengangkat sebelah alisnya. "Tidak." Jawab Elden dingin tanpa ekspresi.

Dengan perasaan yang emosi, Lexa menginjak salah satu kaki Elden dengan sangat kuat. Membuat Elden berteriak kesakitan ketika kakinya di injak dengan kuat menggunakan sepatu tinggi itu.

"Shitt!" Umpatnya.

Tubuh Lexa menegang ketika mendengar umpatan itu.

"Kau berani denganku?!" Bentak Elden dingin.

Lexa mendongakkan wajahnya. Menantangnya. "Kenapa aku harus takut padamu? Kamu siapa? Kamu bukan siapa-siapa disini." Jawab Lexa menantang.

Perkataan Lexa sontak membuat singa yang tertidur di tubuh Elden terbangun.

Elden menyeringai. "Menarik." Ujar Elden lirih yang masih terdengar di pendengaran Lexa.

Lexa bergidik ngeri. Rasa kesal semakin menyelimuti dirinya. "DASAR ORANG GILA!"

Elden mengabaikan perkataan Lexa. Tatapan tertuju akan satu hal. Elden tersenyum tipis melihat name tag yang tertera di dada Lexa. "Lexa Aldora."

Lexa yang mengerti tatapan Elden yang tepat di dadanya, dengan galaknya langsung melepas tas ransel miliknya dan memukul telak wajah Elden. "DASAR MESUM!" Jerit Lexa menggelegar. Membuat siswa-siswi yang berada di koridor menatap tak percaya apa yang dilakukan oleh Lexa.

"BUSET! SAHABAT GUE DITAMPAR!" Jerit Rafael yang tidak sengaja melihat sahabatnya ditampar telak menggunakan sebuah tas ransel. Ingin tertawa tapi masih Rafael tahan. Sungguh lucu sekali. Baru kali ini Rafael melihat wajah Elden ditampar menggunakan tas ransel oleh seorang gadis. Apalagi sambil diteriakin mesum oleh adek kelasnya. Sungguh lucu sekali.

Lexa yang tidak peduli langsung segera berlari begitu saja dengan cepat. Ada perasaan takut yang menyelimuti dirinya ketika pandangannya tak sengaja menatap kedua bola mata yang menatapnya tajam.

Tangan Elden mengepal kuat. "Awas saja kau Lexa!"

Rafael yang melihat kepalan tangan Elden, badannya pangsung bergidik ngeri. Lexa telah berhasil memancing emosi Elden.

***

Jangan lupa follow instagram mereka ya 🤘

@eldencrishtian

@lexacrishtian

@garvincrishtian

@seancrishtian

@daracrishtian

@kenzocrishtian

@crownedeagle_03

Yang mau ngobrol dengan Visual Psycopath Vs Cewek Galak atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Elden, Lexa, Bram dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊

Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊

instagram: @fullandari

Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain Psycopath Vs Cewek Galak dan menambah teman disana 😊