Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
Tet.. Tet.. Tet..
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Kelas 11 IPS 2 yang semulanya tenang langsung berubah ricuh karena akhirnya bel pulang sekolah yang telah mereka tunggu-tunggu akhirnya terdengar juga. Apalagi jam pelajaran terakhir hari ini adalah pelajaran Sejarah. Sungguh benar-benar membuat mereka mengantuk. Bahkan beberapa dari mereka telah tertidur pulas di waktu pelajaran. Apalagi saat gurunya sedang menjelaskan materinya. Hal itu semakin membuat mereka mengantuk dan merasa bosan. Gurunya yang menerengkan materinya seperti bercerita yang seakan-akan sedang mendongeng pengantar tidur.
Begitupun dengan Lexa. Kepalanya tadi seakan tidak kuat untuk tegak berdiri. Alhasil kepalanya ia tidurkan di atas mejanya dengan membuat buku paket sejarah berdiri agar menutupi wajahnya yang tertidur. Namun, saat bel telah berbunyi, Lexa segera menegakkan tubuhnya. Kedua matanya yang semulanya terasa berat langsung cerah bagaikan matahari. Memang benar-benar ya, bel pulang sekolah adalah obat yang paling ampuh agar siswa siswi langsung terbangun dari tidurnya. Setelah itu Lexa segera mengemasi buku-bukunya dan ia masukkan kedalam tas ransel miliknya.
Setelah selesai dan dirasa tidak ada yang tertinggal lagi, Lexa segera keluar kelas dengan membawa tas ransel miliknya dan beberapa buku paket yang berada di tangannya.
Sedangkan guru sejarahnya telah keluar sejak tadi saat bel pulang sekolah telah berbunyi. Saking senangnya, Lexa sampai tidak tau jika gurunya telah keluar dari dalam kelas.
Dengan semangat empat lima, Lexa berjalan menuju lapangan basket, tempat Bram yang sedang menunggunya. Sebentar lagi Lexa akan menemani Bram untuk latihan basket.
Sekarang menujukkan pukul 3 sore. Pulang lebih awal daripada sebelumnya. Dikarenakan akan ada turnamen yang akan diadakan minggu depan disekolahnya. Jdi guru serta anak OSIS sedang mengadakan rapat dan diskusi. Entahlah, Lexa tidak tau apa yang mereka diskusikan.
Dengan menggunakan earphone miliknya, Lexa berjalan sambil mengikuti irama lagu. Kepalanya mengangguk-ngangguk dan sesekali ikut bernyanyi. Tanpa ia sadari dibelakangnya sedang ada yang mengikuti dirinya sedari tadi dengan sebuah seringai tipis yang terbit dibibir tipisnya.
Langkahnya terhenti ketika Lexa baru mengingat jika ada sebuah barang yang tertinggal. Air mineral dan cemilan. Harusnya Lexa tadi mampir dulu ke kantin. Tapi sekarang dirinya telah jauh dari kantin. Disebuah koridor kelas yang tampak sepi dan lenggang karena dekat dengan sebuah gudang yang katanya angker. Tapi Lexa berusaha memberanikan dirinya agar tidak merasa takut. Lalu, Lexa segera berbalik dan akan melangkah. Akan tetapi ia langsung terkejut ketika melihat wajah orang yang selama ini ia hindari. Wajah kakak kelasnya, Elden Crishtian. Entahlah, Lexa merasa harus jauh-jauh dari laki-laki itu.
Elden tersenyum tipis melihat keterkejutan perempuan di hadapannya. Tubuhnya berdiri tegap, menjulang bagaikan tiang.
Sedangkan Lexa mencoba untuk biasa saja. Lebih baik berpura-pura tidak tau saja.
Dengan langhkah seribunya, Lexa segera berjalan. Namun naas, saat melewati Elden, pergelangan tangannya langsung dicekal kuat.
"Apa lo tidak ingin menyapa kekasihmu dulu Lexa?" Kata Elden dingin dengan menatap wajah Lexa dari samping.
Lexa yang mendengar perkataan tersebut langsung menoleh dengan pandangan penuh tanda tanya.
"Kekasih?" Ucap Lexa yang ditujukan untuk dirinya sendiri. Sejak kapan dirinya mau berpacaran dengan laki-laki macam Elden? Apa laki-laki ini sedang bermimpi dan berhalusinasi?
Elden melepas cekalannya saat tau jika Lexa tak akan memberontak atau beranjak dari tempatnya.
"Iya. Aku kekasihmu. Kita sepasang kekasih bukan." Jawab Elden dengan wajahnya yang datar.
Lexa memghela nafasnya kasar. Tak menyangka kenapa ada laki-laki macam Elden di dunia ini?
"Sejak kapan kita jadian? Sejak kapan aku mau menjadi kekasihmu?" Ujar Lexa dengan menatap wajah Elden dengan pandangan tidak suka. Sangat terlihat sekali jika Lexa tidak suka dengan kehadiran laki-laki di hadapannya ini.
Digerakannya kepalanya ke kanan dan ke kiri dengan menatap wajah Lexa dengan tajam. Kedua tangannya bahkan dimasukkan kedalam saku celananya.
"Sejak pertama kali gue melihatmu dan sejak pertama kali kita bertemu, lo sudah menjadi kekasiku." Jawab Elden dengan dingin.
Lexa benar-benar tak habis pikir dengan laki-laki dihadapannya sekarang. "Apa lo gila? Apa lo tidak punya otak?" Tanya Lexa dengan entengnya tanpa mengetahui jika Elden benar-benar terpancing emosinya saat Lexa berkata seperti itu.
Dengan kasar, ditariknya pergelangan tangan Lexa hingga membuat tubuh mungil itu bertubrukan dengan tubuhnha yang keras, berotot.
Tatapnya menajam dengan urat-urat hijau menonjol di lehernya serta di tangannya yang berotot itu. Sangat kentara dan terlihat jika sekarang Elden sangat emosi dan tidak suka dengan perkataan Lexa barusan. "Coba lo ulangi lagi." Ujar Elden dengan dingin.
Aura intimidasi dan menyeramkam keluar begitu saja dari tubuh Elden. Bahkan hal itu sukses membuat Lexa merasa sedikit takut dengan tatapan tajam itu.
"Kenapa? Apa lo takut sekarang?" Kata Elden dengan tersenyum remeh.
Tangan Lexa langsung mengepal begitu kuat. Dikumpulkannya keberaniannya dengan membalas tatapan Elden yang tajam dengan menatap tanpa takut wajah Elden. "Kenapa gue harus takut dengan lo? Lo siapa? Apa lo Tuhan sampai gue harus takut dengan lo? Lo hanya orang biasa. Manusia pada umumnya. Jadi kenapa gue harus takut dengan lo? Lo ingin gue mengulang kata-kata gue barusan kan? Mungkin telingamu tak berfungsi dengan baik jadinya lo menginginkan gue untuk mengulangi kata-kata gue lagi." Kata Lexa panjang lebar dengan menatap wajah Elden dengan tatapan angkuhnya. "Lo gila dan lo tak punya otak. Gue tak akan sudi jika bersama mu. Meskipun didunia ini hanya lo laki-lakinya. Gue lebih memilih mati tanpa harus berhubungan dengan cowok macam lo."
Dengan gerakan secepat kilat, Elden langsung mendorong keras tubuh mungil itu ke dinding kelas. Membuat Lexa langsung meringis kesakitan.
"Auu--" Rintihan kesakitan langsung lolos dari bibirnya yang mungil. "Apa lo sudah gila?!" Bentak Lexa dengan keras.
Elden tersenyum miring melihat tubuh mungil itu yang kesakitan karena dorongangannya yang begitu kuat. Dengan langkah tegasnya, Elden mendekati Lexa.
Tap
Tap
Tap
Bulu kuduk Lexa meremang melihat Elden yang berjalan ke arahnya.
Lalu dengan kuat Elden menarik tubuh mungil itu dan dipepetkannya ke dinding kelas. Dengan kasar, diciumnya bibir mungil dengan kasar.
Lexa berusaha mendorong kuat tubuh tegap Elden.
Namun, hal iti tidak berhasil sama sekali. Elden tak bernjak sedikittpun dari tempatnya.
Dengan kuat, Lexa menggingit kuat lidah Elden hingga berdarah. Membuat Elden langsung melepaskan ciumannya.
"Shitt!" Umpatnya.
Lalu, dengan cepat Lexa langsung menandamg aset herharga milik Elden.
Dan lagi, Elden langsung jatuh telak.
"Rasain! Dasar cowok mesum!" Ujar Lexa dengan galak. "Kalau lo berani melakukan itu lagi, gue jamin mahkotamu itu akan hilang dibawah kucing!"
Setelah itu Lexa segera berlari meninggalkan Elden sendirian.
Saat dirinya sudah jauh dari tempat Elden, air matanya langsung jatuh menetes begitu saja. Ciuman pertamanya telah hilang. Harusnya ciuman itu ia lakukan bersama Bram, laki-laki yang ia cinta. Akan tetapi telah direnggut begitu saja.
"Dasar laki-laki mesum!" Omel Lexa. Dengan kasar diusapnya air matanya. "Jangan lemah Lexa. Kau harus melawannya." ucapnya pada dirinya sendiri.
***
Jangan lupa follow instagram mereka ya 🤘
@eldencrishtian
@lexacrishtian
@garvincrishtian
@seancrishtian
@daracrishtian
@kenzocrishtian
@crownedeagle_03
Yang mau ngobrol dengan Visual Psycopath Vs Cewek Galak atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Elden, Lexa, Bram dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain Psycopath Vs Cewek Galak dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Terlalu berani juga gak bagus buat cewek,aa lagi dgn org yg gak kita kenal dan ketahui latar belakang nya,,apalagi psycopath kayak Elden..ckck..
2023-06-04
0
Elly Handayani
yooo ngeri xa🤣🤣🤣🤣🤦🤦
2021-08-04
0
ESTER NOVITA
Sampai di sini Masihh Garing bgt Ceritanya... Ga ada Emosi di dalamnya.ga ada "Feel'nya" padahal FEEL itu merupakan Element penting dalam Sebuah Novel. ya gua memang blm baca seterusnya... tp krn gua suka membaca dan juga baca Novel gua sangat Kritis ngikutin alur setiap detail novel yg gua baca. Baik itu Alur maupun Feel. 2 hal ini Element penting dlm penulisan Novel. Dlm cerita ini Elden Christian seorang Psychopath yg dingin & memiliki Rahasia. tp Start awalnya aja Author sgt Gagal membangun Aura Misteri & Sosok cool yg menakutkan dari seorang Elden. Blm lg Ga adanya Feel yg kuat baik atas alur maupun Karakter setiap Tokoh.Ga Terasa Orisinil .Mgkn lebih cocok buat anak2 ABG cerita ini atau yg mgkn senang dgn cerita Ringan. dan sedikit Saran lg Thor... utk penulisan Novel yg profesional Lebih baik menggunakan bahasa Baku. jgn gue lo gitu... novel lo jd kayak FTV atau sinetron Jadinya. Menulis Novel selain Menggunakan Pikiran dlm memikirkan Ide utk Alur yg menarik, Hati lu jg Harus Bermain.Biar ada Feel & Emotion yg kuat dlm Tulisan lu thor. Semoga kedepan'nya semakin mateng dlm Berkarya dan Semangat terus Thor ya Thor...
2021-07-22
0