Bab XX

Belum sempat Alya menjawab, tiba-tiba kedua anaknya muncul,

"Loh kok kalian sudah pulang?" kata pakde Dharmo.

"Aku gak mau main di taman." kata mereka berdua.

"Ya sudah ga apa-apa, sini duduk dekat eyang Uti. Ayo Nduk dilanjutkan. Ndak apa-apa, kedua anakmu sudah besar, mereka harus tahu semuanya." lanjut pakde Dharmo.

"Baiklah.... demi kedua anak Al yang sudah semakin besar, dan Al juga tidak mungkin menutupi nya terus dari mereka berdua. Dan Al juga melihat kesungguhan nya, semoga apa yang Al lihat bukanlah fatamorgana yang hanya memberikan harapan palsu.

Sesungguhnya Surya memang ayah biologis dari kedua anak Al. Al juga sadar kalau kedua anak Al butuh figur seorang ayah. Al berharap kebahagiaan mereka akan bertambah dengan hadirnya seorang ayah buat mereka. Tapi Al juga ga egois memutuskan semuanya sendiri. Jadi Al akan bertanya sama mereka tentang ayah mereka. Rangga, Rani, Bunda mohon maaf. Selama ini Bunda telah berbohong sama kalian tentang ayah kalian. Maafkan Bunda ya. Bunda juga gak ingin berbohong tapi bunda terpaksa. Sebenarnya ayah kalian masih ada." kata Alya.

"Maksud Bunda apa?" tanya Rani.

"Iya Bunda, siapa ayah kami?" Rangga juga bertanya.

Alya pun menghela nafas panjang dan sambil menengok ke arah Surya.

"Om Surya lah ayah kalian."

Mereka pun berdua segera bangun dan memeluk Surya.

"Ayah..." panggil mereka.

Surya lalu membelai kepala kedua anak kembarnya.

"Maafkan ayah sayang, ayah egois, ayah pengecut dan ayah bersalah sama kalian. Ayah janji sama kalian, ayah akan menjadi ayah yang baik untuk kalian dan juga Bunda kalian. Ayah juga akan selalu ada untuk kalian berdua. Kalian mau minta apa aja pasti ayah kasih."

"Beneran ayah... Rani mau dong. Rani seneng banget deh ternyata Rani punya ayah, jadi di sekolah ga ada lagi yang ngeledek in Rani ga punya ayah. Ayah janji ya, kalau ayah gak boleh kemana-mana." kata Rani.

Sementara itu Rangga hanya terdiam saja. Alya yang melihat sikap Rangga pun bertanya sama Rangga,

"Kakak kenapa? Ga suka ketemu ayah? Tadi langsung peluk ayah?" tanya Alya kepada Rangga.

Rangga hanya menggeleng kan kepalanya. Lalu Rangga berlari memeluk Alya.

"Bunda, emang benar Om Surya itu ayah kandung Rangga? Bunda gak lagi PHP in Rangga kan?" tanya Rangga.

"Rangga sini, Oom Indarto kasih tau. Memangnya Rangga gak mau punya ayah seperti ayah Surya.. hmm? Coba Rangga lihat deh wajah ayah Surya, ganteng gak? Rangga bangga gak punya ayah seganteng ayah Surya?"

Rangga hanya menganggukkan kepala nya.

"Kalau gitu peluk donk ayah Surya nya." kata Indarto.

Lalu Rangga pun berlari ke arah Surya dan memeluk nya dengan erat. Rani lalu menarik tangan Alya lalu mengajaknya berpelukan bersama Surya dan Rangga, semua yang hadir pun merasa bahagia karena Alya dan anak-anaknya menemukan kebahagiaan bersama Surya. Lalu pakde Dharmo pun berkata

"Baiklah Sur, karena Alya sudah setuju, maka saya minta kamu orangtua mu datang melamar Alya."

"Secepatnya Pakde, tapi Surya mohon ijin membawa Alya dan anak-anak bertemu dengan kedua orang tua Surya di kota A. Dan apapun yang terjadi nanti keputusan Surya tidak berubah pakde. Surya tetap menikah dengan Alya." kata Surya.

"Ya sudah sebaiknya segera bawa Alya bertemu dengan orang tuamu. Biar niat kalian segera dilaksanakan, dan pakde sama bude mu bisa siap-siap." ucap pakde Dharmo.

"Iya Pakde, Surya berencana hari ini juga akan membawa mereka bertemu kedua orang tua Surya. Mohon doa restunya pakde semog semuanya lancar pada saat kami bertemu kedua orang tua Surya." kata Surya.

"Bagaimana Al, kamu siap bertemu kedua orang tua Surya dan menerima segala konsekwensinya. Karena biar bagaimana pun restu orang tua sangat baik untuk kehidupan rumah tangga seorang anak. Jadi pergilah kamu dan anak-anak mu, bawalah mereka bertemu dengan kakek dan neneknya." lanjut pakde Dharmo lagi.

Alya pun mengangguk menyetujui apa yang dikatakan oleh pakde Dharmo.

Alyapun membawa kedua anaknya ke kamar untuk bersiap-siap. Rani pun menarik tangan Surya untuk membantu nya bersiap-siap. Surya pun bangun dan mengikuti langkah Alya. Di dalam kamar Alya dan anak-anak membereskan keperluan mereka selama di kota A. Lalu Rani dan Rangga membawa tas mereka ke ruang tamu, sementara Alya dan Surya masih tertinggal di dalam kamar.

"Al, maafkan aku." kata Surya sambil memegang tangan Alya.

"Aku sudah memaafkan mu. Tapi aku takut bertemu dengan orang tuamu. Aku takut mereka gak suka sama aku dan anak-anak. Aku takut Sur." kata Alya sedih.

Lalu Surya menarik tubuh Alya dan memeluk nya dengan erat.

"Maafkan aku Al, kamu jangan takut, aku akan selalu menjaga dan melindungi kalian bertiga. Mati kita hadapi semuanya bersama Al. Aku yakin semuanya akan baik-baik saja."

Kata Surya sambil mengelus rambut Alya. Sementara Alya menyurukan kepalanya ke dada bidang Surya yang bisa membuatnya aman.

"Ayo Al, kita berangkat sekarang biar sampai sana pagi kita bisa bertemu mereka."

Ajak Surya dan Alya pun menganggukan kepalanya. Kemudian mereka berdua keluar dari kamar untuk bersiap-siap berangkat ke kota A untuk bertemu dengan Tuan dan Nyonya Arifin kedua orang tua Surya.

Kali ini Surya memilih menumpang pesawat terbang, dia tidak ingin keluarganya capek, sehingga perjalanan yang ditempuh hanya 45 menit sampai di bandara kota A. Sesampainya di kota, Surya segera mencari taksi on line yang akan membawa mereka ke rumah keluarga Tuan Arifin.

Hampir 30 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai juga di rumah kediaman Tuan Arifin. Ketika hendak masuk ke dalam rumah, Alya menarik tangan Surya, katanya

"Mas, aku takut." tangan Alya terasa dingin dan berkeringat.

"Jangan takut, ada aku, aku akan selalu melindungi mu dan anak-anak kita." kata Surya sambil mengelus telapak tangan Alya untuk menenangkannya.

Lalu Surya pun memencet bel. Tak lama kemudian muncullah Bi Atun, sang ART keluarga tuan Arifin.

"Eh den Surya, masuk den, tuan dan nyonya ada di dalam sedang menikmati sarapan pagi." kata bi Atun.

Lalu Surya pun masuk dengan menggendong Rani, sementara Alya berjalan di samping nya sambil menuntun Rangga.

"Selamat pagi, Pa Ma." sapa Surya.

Tuan Arifin menoleh dan menatap kaget melihat siapa yang datang.

"Surya? Mereka ini siapa dan apa maksudmu membawa mereka ke rumah ini?" tanya Tuan Arifin dengan tegas kepada Surya.

"Mereka ini adalah keluargaku. Ini adalah Rangga dan Rani. Mereka adalah anak-anak ku, dan ini adalah Alya Larasati, dia adalah ibu dari anak-anakku." kata Surya.

Sementara Alya sudah menunduk kan kepalanya karena takut. Tapi tidak dengan kedua anaknya, mereka menatap tajam ke arah Tuan Arifin.

"Apa maksud mu Surya" kali ini yang bertanya Nyonya Arifin.

"Duduklah, kita bicarakan baik-baik." lanjutnya lagi.

Lalu Surya pun duduk diikuti oleh Alya. Sementara kedua anaknya duduk di kursinya masing-masing dan diapit kedua orang tuanya. Kemudian Surya mulai berbicara

"Begini Pa Ma.... 5 tahun yang lalu aku berbuat kesalahan besar dengan menghamili Alya sehingga mengakibatkan dia hamil. Surya meninggalkan dia begitu saja. Dan karena malu, Alya pergi meninggalkan kota ini. Kepergian Alya mengakibatkan kedua orang tuanya sakit dan akhirnya mereka meninggal. Alya berjuang sendiri saat hamil anak kembarnya. Sampai kedua anaknya tumbuh besar sampai sekarang. Mereka bernama Rangga dan Rani. Kedatangan Surya ke sini bermaksud mohon restu kepada papa dan mama, karena Surya akan bertanggung jawab atas semua perbuatan yang Surya lakukan kepada Alya. Surya sangat mencintai Alya, dan Surya juga sangat mencintai anak-anak Surya. Mereka semua adalah hidup Surya saat ini."

"Apa kamu yakin kalau anak-anak ini adalah anak kandungmu, bisa aja kan itu akal-akalan perempuan ini untuk menarik keuntungan darimu." kata tuan Arifin sambil menatap Alya dengan tatapan sinis.

"Papa tahu apa yang diinginkan perempuan seperti dia, paling-paling hanya uang. Perempuan miskin berusaha menjadi kaya dengan cara mendekati laki-laki kaya untuk numpang hidup." lanjutnya lagi.

Surya menahan amarahnya karena Tuan Arifin sudah menghina Alya dengan kasar, sementara Alya tertunduk sambil meneteskan air mata.

.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

smg Surya benar2 berubah

2022-12-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!