Bab X

 "Silahkan duduk Pak Surya, saya sudah diberitahu Tuan Arifin kalau Pak Surya akan tiba hari ini. Sebelumnya saya ucapkan selamat datang di kantor ini Pak. Nanti akan saya kenalkan dengan seluruh staf di kantor ini. Setelah sesi perkenalan nanti saya akan menjelaskan seluruh laporan keuangan dan kinerja kantor ini selama saya pegang. Setelah Pak Surya mengerti saya akan kembali ke kantor pusat dan Bapak yang stay di sini." jelas Anjani.

Surya mendengar semua penjelasan Anjani dengan serius.

"Ada yang mau ditanyakan Pak Surya, kalau misalkan tidak ada maka saya akan memulai dengan sesi perkenalan dengan seluruh staf di kantor ini." tanya Anjani.

Surya pun menggelengkan kepala nya.

"Baiklah kalau begitu Pak, mari kita ke ruang meeting karena seluruh staf sudah berkumpul di tempat itu."

Surya pun bangkit berdiri mengikuti Anjani dan menuju ruang meeting.

"Selamat siang semua." kata Anjani.

"Siannngg Buuu..." seluruh staf menjawab salam Anjani.

"Rekan-rekan semua perkenalan ini adalah Bapak Surya Arifin, beliau adalah putra dari Tuan Arifin. Dan beliau mulai saat ini akan menjadi atasan kita semua." kata Anjani.

Surya pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Setelah Anjani mengenalkan seluruh staf, Anjani pun memanggil Alya untuk ke ruangannya.

"Laras, bisa kamu ikut ke ruangan saya sebentar."

Alya pun menganggukkan kepala dan berjalan mengikuti Anjani.

"Silahkan duduk Laras. Begini Laras melihat kinerja kamu dalam 1 tahun terakhir ini, saya merasa kamu berhak mendapatkan penghargaan untuk itu saya akan memindahkan posisi kamu dari receptionis menjadi sekretaris yang akan bekerja langsung dengan Pak Surya." kata Anjani.

Alya sangat terkejut karena harus bekerja dibawah pimpinan Surya orang yang dia cintai sekaligus dia benci karena Surya adalah orang yang telah menghancurkan masa depannya.

"Terima kasih atas kepercayaan yang Bu Anjani berikan kepada saya, untuk itu saya akan berusaha bekerja sebaik mungkin." jawab Alya setenang mungkin.

"Baiklah, kalau begitu kamu bereskan barang-barang kamu dibawah, karena kamu akan bekerja sebagai sekretaris mulai dari sekarang." kata Anjani.

"Baik Bu, kalau begitu saya permisi dulu." kata Alya.

Lalu Alya pun segera menjalankan tugas yang diberikan Anjani.

"Maaf Bu Anjani, kenapa Ibu tidak bertanya kepada saya, apakah saya mau Laras menjadi sekretaris saya?" tanya Surya.

Anjani terkejut mendengar pertanyaan Surya.

"Maaf Pak Surya, bukan maksud saya untuk lancang Pak, tapi saya berpikir kalau Laras cukup pantas menduduki posisi sebagai sekretaris Bapak. Dia sangat cekatan dan rajin. Dan pekerjaan nya juga sangat baik. Di sini saya hanya kasihan sama Laras Pak, Dia single parent, tidak ada keluarga nya di kota ini. Dia sebelumnya berasal dari kota yang sama dengan Pak Surya. Suaminya sudah lama meninggal. Di kota ini dia hanya tinggal berdua dengan anak-anaknya. Kembar identik Pak. Lucu dan menggemaskan." jelas Anjani.

Surya pun menjawab "Baiklah Bu Anjani, kalau memang itu kebijakan Ibu, saya boleh minta data-data Laras Bu, karena dia bekerja di bawah perintah saya langsung, jd saya harus mengenal baik siapa karyawan saya."

"Baik Pak Surya akan saya siapkan semuanya. Kebetulan ruangan Bapak juga sudah siap, apakah Bapak mau langsung ke ruangan atau ada keperluan lain." tanya Anjani.

"Tidak ada, saya akan langsung ke ruangan saya." kata Surya.

"Mari Pak, saya tunjukan ruangannya"

Lalu Anjani pun mengantarkan Surya ke ruangannya.

Begitu sampai di depan pintu ruangan Surya, ternyata Alya sudah siap di meja sekretaris yang berada di dekat ruangan Surya. Alya pun menganggukan kepalanya

"Silahkan masuk Pak. Ini laporan keuangan perusahaan 1 tahun terakhir ini." kata Alya.

"Baiklah Pak Surya, saya akan kembali ke ruangan saya, di sini sudah ada Laras yang akan membantu Bapak. Saya permisi." Lalu Anjani kembali ke ruangannya.

"Duduk, sampai kapan kamu berdiri terus seperti itu." kata Surya kepada Alya.

"Iiiya Pak." Alya tergagap kaget mendengar suara Surya.

"Kenapa kamu, takut sama saya? Duduk dan jelaskan semua laporan ini sama saya." kata Surya.

"Tidak Pak." kata Alya.

Lalu Alya pun menjelaskan semua laporan keuangan perusahaan dalam kurun 1 tahun terakhir ini. Alya menjelaskan dengan cara yang mudah sehingga Surya pun dapat mudah juga menerima.

Tak terasa waktu berjalan sangat cepat sampai tiba jam makan siang.

"Maaf Pak, ini sudah waktunya istirahat siang. Apa bapak mau makan siang di kantor biar nanti saya pesankan atau mau makan di luar?" kata Alya.

"Saya mau makan siang dengan kamu, masih ada yang ingin saya bahas." kata Surya.

"Tapi Pak, maaf sebelumnya, saya biasa makan siang di rumah." kata Alya.

"Baiklah kita makan siang di rumah mu. Saya tidak suka dibantah." kata Surya.

Alyapun pasrah, semoga tidak terjadi apa-apa, bathin Alya.

"Baiklah di mana rumah mu?" tanya Surya.

"Di jalan pemuda Pak, tidak jauh dari sini, kita cukup berjalan kaki karena tidak bisa dilewati kendaraan bermotor, maklum Pak, rumah kampung." kata Alya.

Mereka pun berjalan beriringan dalam keheningan. Tidak ada percakapan selama di perjalanan.

"Sebentar, kita makan apa di rumahmu Laras? Apa tidak sebaiknya kita membeli makanan terlebih dahulu." kata Surya sambil menghentikan langkahnya.

"Maaf Pak, tidak perlu saya sudah memasak sebelum ke kantor, nanti tinggal dipanaskan saja Pak. Tapi mohon maaf seadanya." kata Alya.

"Baiklah Laras, semoga makanan yang kau sediakan enak." kata Surya.

"Itu rumah saya Pak, yang catnya berwarna coklat. Maaf Pak, rumah kampung tidak seperti rumah Bapak. Mari masuk Pak." kata Alya.

Surya pun masuk ke rumah Alya, matanya berkeliling melihat kondisi rumah Alya yang kecil, sederhana tapi rapi yang menandakan betapa apiknya si empunya rumah. Tak berapa lama muncul dari dalam kamar 2 anak kecil kira-kira berusia 4 tahun. Muka mereka sangat mirip satu sama lain. Mereka putra dan putri Alya.

"Bunda, udah pulang?" tanya sang putra.

"Bunda kami sudah siapkan makan siang, tadi kita bantuin mba Siti loh Bunda, liat kita keringatan. Bunda ini siapa?" tanya sang Putri sambil menatap Surya.

"Hai anak cantik, siapa namamu? Perkenalkan aku Surya, teman Bunda kalian di kantor. Kalian bisa panggil aku Oom Surya." kata Surya sambil berlutut mensejajarkan dengan sang putri Alya.

"Aku Rangga Dewantoro Oom, aku putra tertua Bunda walaupun kami kembar tapi aku lahir duluan Oom." kata Rangga sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Aku Rani Dewanti, biasa dipanggil Rani. Umur kami 4 tahun Oom. Oom, Rani boleh gak panggil Oom, ayah. Soalnya kata Bunda, ayah kami sudah lama meninggal ketika kami masih dalam kandungan Bunda." Kata Rani sambil meneteskan air mata.

Surya pun trenyuh mendengar kata-kata Rani, lalu Surya memeluk Rani sambil berkata,

"Boleh sayang, boleh kok Rani panggil Oom Surya dengan panggilan ayah."

"Hore...hore... Rani punya ayah sekarang, Sekarang gak ada lagi yang ledekin Rani gak punya ayah. Kak Rangga kita sekarang punya ayah loh, Oom Surya mau jadi ayah kita." kata Rani sambil berlompat kegirangan demikian juga dengan Rangga.

"Rangga, Rani tidak boleh begitu sama Oom Surya, tidak sopan, Bunda tidak pernah mengajarkan kalian seperti itu. Ayo minta maaf!" kata Alya kepada kedua anaknya.

"Maafkan kelancangan mereka Pak.' kata Alya lagi sambil membungkukkan badannya sebagai tanda permisi maaf.

"Gak papa Ras, saya juga suka kok dipanggil ayah sama kedua anakmu, mereka anak-anak yang cerdas dan menggemaskan.' kata Surya.

"Sekali lagi saya minta maaf Pak. Mari Pak, kita makan, saya sudah menyiapkan makanan di meja."

Surya tampak sangat terkejut melihat makanan yang tersaji di meja. Semua makanan yang tersaji adalah makanan kesukaannya.

"Maaf Pak, makanannya seadanya, karena ini permintaan mereka." kata Alya.

Terpopuler

Comments

Whaty Talle Whaty Talle

Whaty Talle Whaty Talle

next

2022-12-10

0

Yani

Yani

Alya apa Laras ini?

2022-12-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!