Dengan penuh rasa bangga Lia pulang ke rumah menemui orang tuanya.
"Bu, Bu, ibu di mana? Lia pulang Bu..." teriak Lia mencari ibunya.
"Lia, kamu sudah pulang?" tiba-tiba ada yang menegurnya.
"Eh, ada Bude Sri, iya Bude,Lia, baru pulang dari sekolah. Bude lihat ibu ndak?" tanya Lia pada Bu Sri.
"Lia, kamu ganti baju dulu trus ikut Bude ke RS." Kata Bu Sri.
Tiba-tiba perasaan Lia tidak enak, "Aduh ada apa ini kok perasaanku tidak enak gini ya.." bathin Lia. Dengan cepat Lia pun bergegas ke kamar untuk berganti pakaiannya.
"Mari Bude." ajak Lia kepada Bu Sri.
"Mari nak." kata Bu Sri. Mereka berdua pun segera pergi menuju RS Panti Jiwa, satu-satunya RS yang berada di kota tempat Lia tinggal.
Tak berapa lama, sampai lah mereka di RS. Tampak di depan RS pak Agus yang merupakan suami Bu Sri sudah menunggu. Terlihat dengan jelas wajah sedih di wajah tuanya. Pak Agus terlihat menggelengkan kepalanya. Bu Sri menggenggam erat tangan Lia. Lia pun tampak bingung.
"Bude Pakde, wonten nopo toh?" tanya Lia.
"Li, sing sabar nggih nduk, sampun takdir dari Gusti Allah. Ikhlaskan kepergian bapak ibumu, mereka sudah tenang di sana." kata pak Agus.
Lia sangat terkejut mendengar perkataan pak Agus.
"Kenapa dengan orang tua saya Pakde?"tanya Lia sambil berlinangan air mata.
"Orang tuamu korban tabrak lari Nduk. Motor mereka ditabrak mobil sepulang dari pasar. Dan orang yang menabraknya kabur Nduk. Mereka meninggal di tempat Nduk. Ayo, pakde antar ke dalam." kata pak Agus.
Lia pun segera mengikuti pak Agus. Begitu tiba di ruang jenazah, Lia pun segera menghampiri jenazah kedua orang tuanya.
"Bapak, ibu, kenapa Lia ditinggalkan huhuhuhu,....
Lia sudah lulus loh dengan nilai yang terbaik. Sekarang Lia sama siapa Pak Bu... Lia ikut saja sama Bapak Ibu. huhuhuhu. " tangis Lia terdengar pilu.
Karena tidak kuat menahan sedih Liapun pingsan. Bu Sri yang kebetulan ada di sampingnya segera memeluk supaya tidak terjatuh di lantai. Setelah membaringkan Lia di kursi RS, pak Agus segera mengurus administrasi dan kepulangan jenazah kedua orang tua Lia.
Sementara itu di kediaman Lia tampak para tetangga sudah siap berkumpul untuk memandikan jenasah supaya bisa segera dimakamkan. Setelah selesai dimandikan dan dikafani, kemudian kedua jenazah disholatkan di mesjid dekat rumah Lia, setelah itu dibawa ke pemakaman yang tak jauh dari tempat tinggal Lia. Hati Lia hancur ketika kedua jenazah dimakamkan secara berdampingan.
Lia menatap nanar gundukan tanah makam kedua orang tuanya.
"Bapak Ibu, Lia ikhlas, semoga bapak ibu mendapatkan tempat yang indah di surga, doain Lia nggih, supaya jadi orang yang sukses." Lirih Lia.
Dengan langkah gontai Lia kembali ke rumahnya. Tampak di rumah Lia, pak Agus dan Bu Sri berdiri menunggu Lia.
"Nduk, mari duduk sini ada yang ingin pakde sampaikan." kata pak Agus.
"Inggih pakde" sahut Lia. Lia pun duduk berhadapan dengan pak Agus dan Bu Sri yang memang mereka sebenarnya masih kerabat dari bapak nya Lia.
"Begini Nduk, ada yang ingin pakde sampaikan kepada kamu, tentang rahasia besar keluargamu. Sebenarnya almarhumah ibumu masih memiliki kerabat di kota. Ibumu sebenarnya anak orang berada karena menikah dengan bapakmu yang hanya orang biasa, kemudian ia dibuang oleh keluarganya. Ini ada kotak yang didalamnya ada barang yang bisa kamu gunakan untuk mencari keluarga ibumu. Dan kalau kamu tidak diterima oleh keluarga ibumu, kembalilah ke sini, di sini masih ada pakde sama budemu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Q.Dleva.
Sayang setiap alur dilewatkan. kakak rajin" promosi kasihan alurnya Menarik Bngt Tpi pembacanya Sdkit.. yukk Semngt trs kak😊😊🦾
2022-12-02
0