"Tidak ada penguji dari dalam negeri, melainkan para orang luar. Yeah! Tidak mengherankan banyak negeri menginginkan kerjasama." Pikir Jeici mendapati Dillon, Zane, Zion, dan Hereiko telah berada di sampingnya untuk melihat informasi yang dibagikan Ceresty.
"Lalu, apa kita bisa berlatih esok hari?" Tanya Hereiko sangat ingin menguji seberapa banyak ilmu yang telah ia kuasai.
"Sempurna! Aku sudah pulih. Malam ini kita beristirahat dan memulihkan energi, di pagi hari kita akan berlatih hingga menjelang malam!" Ucap Ceresty melompat riang karena tidak sabar menunggu turnamen dimulai.
Dillon mengantarkan ketiga rekan majikannya ke masing-masing kamar.
Kali ini Jeici memutuskan untuk tidur lebih cepat.
"Pintu kamar tuanku tidak tertutup? Aku harus memastikan tidak ada yang berusaha menyusup!" Pikir Dillon yang telah selesai menyelesaikan tugasnya.
Rumah menjadi sunyi karena semua orang telah tertidur lelap, kecuali dirinya.
Ia menghidupkan lampu, mulai berpatroli, dan pergi beristirahat 2 jam sebelum pelatihan majikannya dimulai.
"Kau sudah bangun, Zane?" Tanya Ceresty masih mengantuk.
"Ya! Kita telah tinggal sehari disini. Tentu saja aku tidak akan duduk diam! Kamu bantu aku memasak, ya?" Tanya Zane lebih bersemangat memulai harinya.
"Duh! Aku tidak bisa memasak. Kelas memasakku di istana bahkan tidak lulus. Argh!" Pikir Ceresty berusaha mengelak tawaran Zane.
Tanpa pikir panjang ia mencari kegiatan baru agar bisa menghindar.
Hampir semua hal telah dibereskan Zane, hanya luar ruangan yang belum tersentuh.
"Aku akan merawat tanaman!" Teriak Ceresty lari secepat mungkin dari jangkauan rekannya.
"Ada apa dengannya?" Gumam Zane kebingungan melihat respon Ceresty.
Sementara Ceresty menyibukkan diri dengan tanaman, Zane langsung membangunkan kakak, kedua teman barunya, dan satu pelayan Jeici.
Tidak ada yang menyangka bahwa waktu telah berjalan dengan cepat.
"Aku sudah selesai makan." Ucap Hereiko pertama kali yang menghabiskan sarapannya.
Melihat kecepatan makan dari rekannya ini, Dillon, Zion, Zane, Ceresty, dan Jeici kembali bersemangat.
Dua hari pelatihan ringan cukup berguna bagi kelimanya.
"Selamat datang para peserta 'Zaerotheum Tournament'! Silahkan para pengunjung menikmati acara hingga akhir." Ucap pembawa acara begitu senang menantikan acara berjalan lancar secara keseluruhan.
"Woah! Lapangannya jauh lebih luas!" Ucap Jeici kagum dengan keindahan tempat dan persiapan turnamen.
"PUK!"
"Tampaknya kalian juga peserta? Kusarankan semoga kita tidak bertemu di akhir." Ucap ketua dari sekelompok kaum iblis bertubuh besar.
"Psst! Siapa mereka? Gaya bicaranya terlalu arogan." Bisik Ceresty sekaligus mengganggu perhatian Jeici.
Tidak ada sepatah kata yang bisa dijadikan jawaban.
Jeici yang mendengar keluhan rekannya langsung memasuki ruang persiapan turnamen.
Pertarungan demi pertarungan telah berlalu, kali ini dirinya berada di urutan pertama sebelum kelima rekannya.
Seorang remaja berdiri lebih awal di lapangan, menunggu lawan, dan berniat menyingkirkan siapapun yang menghalangi jalan.
"'Minilime'! Jangan biarkan musuh terlepas dari jebakan kita!" Ucap remaja tersebut memberi perintah pada sebuah hantu jelly.
"Akan kupastikan ia terjebak!" Ucap 'Minilime' bergerak dengan pola tertentu.
"Jebakan ini?" Tanya Jeici menggunakan pedang lamanya agar dapat meluncur di lendir yang bersifat asam.
"Apa yang ia lakukan?! Lendir ini adalah jebakannya. Mengapa ia nekat mengikuti permainan kami?" Pikir pemilik 'Minilime' berpikir keras dan membuat rencana baru.
"Terlambat!" Ucap Jeici menebas lawannya tanpa mengulur waktu.
Hasil energi yang terserap selama ia meluncur mendekati musuh utama berhasil digunakan dengan memperbaharui tingkat daya serang.
Mendapati 'Minilime' tidak terima kekalahan mereka berdua, sebagai makhluk pelindung ia membuat Jeici harus terpengaruh kali ini.
"Haha! Kau pikir kami akan melepaskanmu begitu saja? Lebih baik kau tidur di dalam peti makammu!" Ucap pemilik 'Minilime' yang murka.
"Oh! Ternyata peti makam tua itu masih terkenal ya?" Tanya Jeici berpura-pura tidak mengetahui arah percakapan.
"Sistem kristal!" Ucap Jeici memiliki cara lain untuk meningkatkan kemampuannya.
"Ya, tuanku? Apa anda membutuhkan sesuatu?" Tanya sistem kristal langsung menanggapi panggilan sang Majikan.
"Setelah mengalahkan musuh, apa aku bisa mempelajari kemampuan yang mereka punya?" Tanya Jeici tetap berfokus pada pergerakan lawan.
"Bisa apabila anda setuju dengan pemotongan poin." Ucap sistem kristal memeriksa seluruh jumlah poin milik Jeici.
"Ah...! Pemotongan poin itu seharusnya memakan banyak biaya, bukan?" Tanya Jeici memikirkan lebih dahulu sebelum membuat keputusan.
"Benar. Setiap mengalahkan atau membunuh lawan akan diberikan penambahan poin sesuai tingkatan. Kategori pertama untuk lawan terlemah diberi 7 poin, kategori kedua bagi lawan tipe menengah diberi 11 poin, dan kategori ketiga untuk lawan kuat diberi penambahan 18 poin per target. Pemotongan poin hanya akan diambil dari seberapa banyak lawan yang telah anda singkirkan." Ucap sistem kristal mencari tahu kemampuan apa saja yang diincar Jeici dari lawan di hadapannya.
Mendengar penjelasannya, Jeici langsung melindungi punggung dan titik buta yang fatal jika diremehkan.
Ia bergerak ke kanan dan sesigap mungkin berpindah ke sisi kiri demi mengecoh lawan.
Pelatihannya bersama Hereiko sejak awal ternyata sangat berguna di saat seperti ini.
"Di dalam arena tidak diizinkan saling membunuh, cukup mengalahkannya saja. Sayang sekali di dalam penyamaran, aku juga tidak bisa terlalu bebas di depan publik. Yeah...! Bagaimanapun juga menjadi tidak menonjol sangat sesuai jika ingin memasuki pelatihan militer!" Pikir Jeici mengambil waktu yang tepat untuk menghentikan aliran darah lawan.
"BZRT!"
"Sialan! Aku lengah." Gumam pemilik 'Minilime' mendapati tubuhnya bergetar hebat.
"Rofer! Kau lihat anak itu? Meskipun pemanfaatan waktunya cukup baik, dia masih ragu-ragu menyerang kita. Seharusnya kita tidak kalah secepat ini! Bangunlah, Roferku! Biarkan aku bersatu denganmu dan memberi anak itu pelajaran!" Ucap 'Minilime' memperhatikan secara detail kelebihan dan kekurangan lawan.
"Bagaimana bisa dia ragu? Apa kemampuan bertempurnya kurang?" Tanya Rofer dengan sedikit kebingungan.
"Dia hanya ahli menggunakan panah dan pedang saja. 'Evil Core' miliknya masih tidak stabil." Ucap 'Minilime' membuat perhitungan lebih dalam.
"Bagus! Kita akan memberitahunya bagaimana cara agar tidak bersinggungan dengan lawan hebat." Ucap Rofer sebisa mungkin keluar dari efek penghentian aliran darah.
'Minilime' telah sepakat dengan majikannya.
Ia berjanji tidak akan meninggalkan jejak terluka di tubuh Rofer.
Aura kuat dari dalam tubuhnya terpancar keluar bersamaan keinginan menundukkan lawan.
"Tuan! Ini sangat berbahaya! 'Minilime' milik Rofer ternyata mampu membaca status pribadi anda! Tidak ada yang bisa kulakukan selain memperbaiki tubuh anda dari belakang." Ucap sistem kristal langsung panik dengan seketika setelah mengetahui perubahan tidak terencana.
Tidak ada jawaban dari Jeici sekalipun ia ingin menenangkan sistem kristal.
Ia hanya berdiam diri dan menunggu lawan benar-benar menyerangnya.
"Dengar, 'Evil Core'! Samarkan kekuatanmu yang besar itu! Usahakan tidak ada yang mampu menilai seberapa kuat dirimu. Aku ingin melakukan uji coba." Ucap Jeici menekan 'Evil Core' miliknya menjadi bola terkecil, menaruhnya sebanyak 3 buah di sekitar, dan kemudian bersedia sebagai umpan.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments