Kesalahpahaman Zane dan Zion

Percobaan Jeici terbukti membuahkan hasil.

Tepat di saat keberhasilannya, Jeici meminta sosok lain di dalam tubuhnya untuk menanam masing-masing satu chip di pusat otak para anggota baru tanpa adanya gejala efek.

Meskipun begitu, Jeici tetap tidak bisa beranggapan bahwa Tuan Sillous di sampingnya tidak mengetahui apa yang telah dilakukannya.

Dengan begitu dirinya mampu menghadapi kemungkinan terburuk dari pengambilan risiko.

"Anda telah membangunkan kami. Anda harus...!" Ucap kedua anggota baru secara bersamaan.

Tiga buah cakaran hitam melayang ke arah Jeici.

Tidak ada satu langkah baginya untuk mundur dan justru lebih memilih untuk menyerap hasil serangan tersebut.

"Kalian bersaudara kembar. Bisa kutahu nama kalian? Namaku Jeici." Ucap Jeici sangat puas mendapati hasil energi serapannya.

"Apa pedulinya kami denganmu?" Tanya Zane Culbert langsung bangkit dari peti mati.

"Perlu kalian pedulikan mulai sekarang, kita sudah berada di kelompok yang sama!" Ucap Jeici menjawab pertanyaan dengan tenang.

Zane dan Zion Culbert terkejut setengah mati dan tidak percaya dengan seluruh perkataan yang dilontarkan Jeici.

Mereka berdua masih terlalu bingung mengenai peristiwa apa saja yang telah terjadi selama mereka tidur.

"Baiklah, Jeici. Kuharap kau menyukai 2 anak kembar ini. Kamu beristirahatlah hingga pagi ini, setelahnya aku tidak akan menganggu urusanmu." Ucap Tuan Sillous menyambut rekannya dengan begitu senang.

"Kakak Zion! Aku masih belum selesai dengannya!" Ucap Zane yang dipaksa berhenti bicara oleh kakaknya.

"Sepertinya kau tau lebih banyak dari kami. Katakanlah seluruh yang kau tau!" Ucap Zion menatap tajam ke arah Jeici.

Intimidasi kuat miliknya ternyata sama sekali tidak berpengaruh pada Jeici.

Pembawaan diri yang tenang dari Jeici mampu membuat Zion cukup bersahabat.

"Seluruh yang kutahu? Jangan salah paham! Aku baru saja membantu kalian bangkit dari tidur panjang dan kalian masih kuanggap pihak netral. Wajar saja kalian menganggapku musuh." Ucap Jeici tersenyum senang mendapatkan temuan berharga di tempat yang pertama kali ia kunjungi.

"Jadi kau adalah rekan Yang Mulia?" Tanya Zane memblokir seluruh pergerakan Jeici dengan ancaman cakar tajamnya.

"Ya. Sejak kapan kalian telah mengetahuinya?" Tanya Jeici menyingkirkan cakar Zane.

"Sebelum kami tidur, Yang Mulia memberikan perintah untuk menjadi kandidat 'Zaerotheum Tournament' dan berada di kelompok yang sama denganmu." Ucap Zion menyuruh adiknya melepaskan Jeici agar mereka berdua dapat berbicara empat mata.

"Berapa lama kalian tertidur?" Tanya Jeici menyadari ada hal tersembunyi yang menyangkut rencana gelapnya.

"13 tahun." Ucap Zion memberikan kebenaran informasi tanpa menjelaskan asal-usul diri mereka.

"Ternyata benar ada sesuatu yang membuatku terjerat hingga ke permainan ini!" Pikir Jeici melirik diam-diam ke arah Zane, sudut ruangan, dan beberapa penjaga di pintu depan.

Seorang kepala pelayan datang dengan penuh hormat kepada tamu.

Ia menyambut dengan sukacita hingga mengantarkan Jeici ke ruangannya.

"Ah! Aku masih punya janji dengan hewan peliharaanku. Terimakasih atas layanannya! Aku harus pergi. Zion dan Zane! Temui aku sesuai yang ada di kartu ini!" Ucap Jeici menyerahkan sebuah kartu yang berisi kapan dan dimana pertemuan mereka bertiga akan diadakan.

Zane, Zion, dan kepala pelayan kebingungan seketika.

Mereka tidak menyangka tamunya ini pergi begitu cepat dan bahkan belum berpamitan dengan tuan rumah.

Jeici yang melarikan diri menggunakan alasan itu justru tidak dicurigai oleh siapapun.

"Huft! Hampir saja! Sistem kristal! Apa kau bisa memberitahuku setiap saat mengenai siapapun yang memiliki kemampuan pembaca pikiran?" Tanya Jeici langsung menyelinap keluar.

"Tentu saja! 'Vovil Roveye' ku akan membantu anda. Sebelum itu, apa anda mendapat masalah karena kemampuan membaca pikiran?" Tanya sistem kristal justru sangat penasaran.

"Tidak bisa disebut masalah, melainkan bencana! Aku terlalu takut membayangkan banyak pasukan mendatangiku hanya karena sekelompok orang berkerjasama setelah berhasil membaca pikiranku tanpa kusadari." Ucap Jeici merasa panik dengan amarah yang meledak-ledak.

"Bagaimana jika mengajari 'Vovil Roveye' saja? Jika sistem terjadi kerusakan, anda tidak akan berada di dalam bahaya dan saat 'Vovil Roveye' mendeteksi pemilik kemampuan pembaca pikiran di sekitar, anda bisa mengambil tindakan pencegahan." Ucap sistem kristal mendengarkan sebaik mungkin permasalahan yang telah terjadi.

"Benarkah? Itu akan menjadi sangat bagus. Bahkan bisa mempelajarinya secara langsung!" Ucap Jeici kembali tersadar bahwa dirinya telah meluapkan amarah yang tidak terkendali.

Ia mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya.

Dengan mengosongkan pikiran di tempat damai, tenang, disertai hembusan angin yang menyejukkan membuatnya berhasil memasuki ruang sistem.

"Woah! Aku melayang!" Ucap Jeici terkagum sekaligus terkejut mendapati banyak hal aneh.

"Kurangi sikap kagummu itu karena anda akan berlatih dengan perubahan yang tidak menentu!" Ucap sistem kristal menyediakan sebuah kursi bersayap ungu untuk penggunanya.

"Perubahan tidak menentu? Aku tidak mengerti perubahan apa yang kau maksud." Ucap Jeici menerima tawaran kursi terbangnya itu dan pergi menuju sistem kristal.

Sebuah peralatan teknologi canggih tersedia lengkap di pusat sistem.

Di sana jugalah dirinya melihat wujud sistem kristal yang selama ini berbicara dengannya.

Sebuah robot terpelajar mengatur seluruh kebutuhan sang Pengguna.

Ia menyadari kehadiran Jeici didekatkan dan langsung memberikan pelatihan.

"Ternyata kau berterus terang juga pada akhirnya! Kupikir kau akan memulai pertemuan ini dengan percakapan tidak berguna itu." Ucap Jeici melihat-lihat ke sekeliling.

"Kuanggap itu sebuah pujian. Sekarang, bisa kita mulai pelatihannya?" Tanya sistem kristal berniat membatalkan jadwal pelatihan mereka hingga ingin menendang Jeici keluar.

"Bisa, bisa, bisa! Kau guruku mulai sekarang!" Ucap Jeici secepat mungkin menyetujuinya sebelum terjadinya kemarahan sistem kristal.

Robot sistem kristal berjalan mendekati Jeici untuk memulai pelatihan mereka.

Arloji bergaya kuno dijulurkan ke bawah.

"Akan sangat berbahaya jika aku tidak menyetujuinya! Besar kemungkinan ia juga akan menghentikan misi dengan beragam manfaat untukku. Huhuhu! Aku tidak bisa membayangkan dimana wajahku saat bertemu guru Wophiel apabila masih lemah seperti ini." Pikir Jeici tanpa sadar memasang wajah sedih tanpa diketahui sistem kristal.

Baginya, tangisan adalah sebuah bentuk kelemahan dan itulah mengapa ia harus segera menghapusnya.

Terlebih lagi dirinya tidak pernah bersimpati saat melakukan pembunuhan.

"Sebelum masuk ke pelatihan yang sebenarnya, kau harus memperhatikan setiap detik jarum jam yang bergerak. Ikuti pergerakannya dan aku akan membawamu ke suatu tempat!" Ucap sistem kristal terus menggoyangkan arloji tersebut dari kiri ke kanan secara perlahan.

"Ikuti pergerakan jarum jam." Gumam Jeici tetap fokus ke dalam arloji.

Perlahan demi perlahan, kegagalan fokus yang terlalu sering itulah yang diinginkan sistem kristal.

Selagi membuat diri Jeici berkeinginan untuk menyerah, sistem kristal menarik tangan Jeici menuju lapangan luas.

Kumpulan boneka ilusi dihidupkan dengan keadaan sulit, penuh pikiran buruk, dan bermasalah.

"Mereka adalah teman berlatihmu. Pelajari isi pikiran mereka sesuai petunjuk yang kutanam di ingatanmu!" Ucap sistem kristal memperkenalkan para boneka ilusi yang telah dihidupkan.

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!