Pemilik Evil Core

"Cukup bermainnya! Lima hari dari sekarang akan ada 'Zaerotheum Tournament'. Tidak ada batasan usia dan lebih diutamakan pemilik 'Evil Core'. Aku akan mempersiapkan kemampuan bertarung kalian terlepas mau ikut serta atau tidak." Ucap Wophiel menunjukkan 2 buah tiket khusus yang hanya diperjualbelikan sebelum acara turnamen tersebut diresmikan.

"Huh? 'Evil Core'? Apa itu, guru?" Tanya Jeici penasaran dengan informasi berharga yang baru saja ia dapatkan.

"Kita tinggal di dunia penuh dengan energi kegelapan. Energi itulah yang disebut 'Evil Core'. Suatu kelompok yang diduga tidak memilikinya akan dieksekusi di tempat." Ucap Wophiel menyimpulkan pemahamannya sesingkat mungkin.

"Terdengar menyeramkan, tetapi dengan cara itulah kita bertahan dari makhluk suci yang penuh tipu muslihat." Ucap Hereiko menambahkan sedikit bujukan tersirat agar rekan barunya ini mengerti cara dunia mereka berkerja.

"Lebih diutamakan pemilik 'Evil Core'? Bukankah itu berarti kami berdua memilikinya?" Tanya Jeici lebih tertarik menggali informasi mengenai kemampuan baru.

Pertanyaan dirinya dibalas dengan anggukan dan hal ini membuat Jeici bersemangat belajar.

Ia yakin dengan adanya bantuan guru, Hereiko, sistem batu kristal, dan tekadnya yang baru pasti akan membuahkan hasil.

"Kalian berdua telah memiliki masing-masing 1 pedang. Coba hancurkan batu itu! Semakin banyak kalian berlatih, akan ada hal tidak terduga yang menunggu kalian." Ucap Wophiel merahasiakan hadiah pelatihan pertama dan sesigap mungkin langsung menyiapkan bahan pengajar.

"Bukankah ini batu biasa, guru?" Tanya Hereiko mengamati secara teliti sasaran objeknya.

"CRACK! BZRT!"

Tubuh Jeici yang nekat mencoba menghancurkan batu itu karena penuh penasaran ternyata langsung terhempas saat dirinya mengayunkan pedang hingga satu inci mendekati batu.

Dirinya tidak mampu berbicara lancar dan masih bergetar hebat.

"G-gu-g-gu-r-ru!" Lirih Jeici dengan memaksakan diri agar bisa memanggil gurunya dan membuktikan bahwa ia mampu bertahan.

"Bagaimana, Jeici? Kau sudah mengerti jika batu itu bukan batu biasa?" Tanya Wophiel menatap tombak di tangan muridnya ini patah.

Jeici terdiam sejenak hingga menyadari cara gurunya ini mengajar.

Membiarkan masalah terjadi, lalu memberikan pemahaman lebih adalah cara terbaik agar para muridnya bangkit dan belajar dari kegagalan.

"Tidak bisa diserang senjata biasa. Apa guru ingin kami berlatih lebih giat lagi dan menjadikan batu ini sebagai penentu tingkat kelulusan?" Tanya Jeici berusaha menebak jalan pikiran gurunya.

"Tentu saja ya! Itu mengapa aku rela dibayar rendah demi generasi hebatku ini!" Ucap Wophiel tertawa puas dengan kedua tangan yang mengacak-acak rambut Jeici dan Hereiko.

"Yeah! Tidak bisa menolak juga. Lagipula 3 jantung 'Beast Hunter' itu tidak ada apa-apanya di tangan guru legendaris ini!" Ucap Hereiko kecewa mendapati penampilannya bertambah buruk.

Belum sempat terpikirkan bagaimana Jeici harus berlatih lebih giat, sistem batu kristal datang di saat yang tepat.

Ia sungguh ingin menangis jika sistem pemberian gurunya ini tidak memiliki buku panduan untuk meningkatkan kemampuannya.

"DING!"

"Sistem batu kristal menawarkan anda bantuan. Tuliskan sebuah impian terbesar anda!" Ucap sistem kristal menyerahkan selembar layar hologram dan sebuah pena.

"Impian terbesar? Aku tau hidupku akan dipenuhi banyak masalah dan aku terus menganggapnya sebagai tantangan. Berdiri disini bukanlah keberuntungan, maka dari itu aku sudah memutuskan. Aku akan membangun kerajaanku sendiri!" Pikir Jeici sebelum menulis impian terbesarnya.

Tanpa ragu dirinya segera menuliskan hal tersebut disertai batas waktu, yaitu 25 tahun yang akan datang.

Ia merasa sangat senang telah menemukan arah tujuan hidup.

Dengan begitu, saat masalah seperti perhitungannya benar-benar tiba dan dirinya terjatuh hingga ke jurang terdalam, ia akan mengingat kembali mengapa dirinya telah melakukan sejauh ini.

"Bagus! Sekarang anda harus memilih di antara 3 jalur ini. Laut, darat, atau udara? Ketiga jalur akan menentukan beberapa kemampuan yang tepat untuk anda pelajari saat ini. Anda dapat menggantinya saat memiliki poin cukup." Ucap sistem kristal sama sekali tidak peduli jika penggunanya harus merengek terlebih dahulu.

"Laut? Di laut aku hanya bisa menyerang dari wilayah itu saja. Melewati batas wilayah akan membuat nyawaku terancam. Darat? Bisa menyelam dan juga bisa terbang, sayangnya tidak punya kemampuan ekstra yang melebihi jalur laut dan udara. Udara? Seandainya memiliki sayap atau senjata terbang, keduanya harus bisa berubah wujud dan menyesuaikan diri jika ada situasi darurat di jalur laut dan darat." Pikir Jeici benar-benar lama dalam membuat keputusan.

"KLIK!"

"+9.999 dan +36 masuk ke poin anda. Seluruh kemampuan jalur pertama yang anda pilih adalah gratis. Jika anda berubah pikiran dan ingin mengganti jalur, anda harus bersedia membayar lebih untuk membuka setiap kemampuan yang ingin dipelajari." Ucap sistem kristal mengingatkan kembali penggunanya.

"Sepadan!" Ucap Jeici memilih satu kemampuan berguna di pelatihan pedangnya kali ini.

Ia sungguh berterimakasih pada gurunya telah berbaik hati memberitahu informasi penting sebelumnya tanpa diminta.

Hanya dengan mendengar 'Evil Core', ada satu kemampuan yang sesuai.

"Pusatkan pikiran, 'Evil Core' akan berkumpul di satu titik dan melapisi ujung tombak ini. 'Flamorush'! Aku memanggilmu! Jawablah panggilanku, lalu hancurkan batu ini!" Ucap Jeici mengikuti setiap langkah yang diberikan.

Percikan 'Evil Core' langsung menghilang dalam sekejap.

Dirinya benar-benar tidak percaya bagaimana bisa seorang buronan ahli memanipulasi sihir ini gagal.

"Aku yakin tadi merasakan energi perusak itu!" Teriak Jeici histeris dan berlarian dengan rasa panik hingga mengganggu pelatihan Hereiko.

"Yang kau hadapi saat ini bukanlah batu itu, melainkan dirimu sendiri, Jeici! Itu adalah penghambatnya! Kalahkan dia dan keluarlah sebagai pemenang!" Ucap Hereiko menendang lutut agar rekannya ini duduk diam.

"Diriku? Ini kan diriku! Satu-satunya 'Jeici' di dunia ini!" Ucap Jeici begitu yakin tidak ada seorang pun yang berani mengendalikan tubuhnya.

"Bodoh! Kau ini sudah tau dari awal, lalu mengapa masih tidak menyadari kehadiranku?" Tanya 'Evil Core' yang ada di dalam tubuh Jeici.

"Kau tidak pernah bicara padaku, jadi itu kuanggap angin lalu." Ucap Jeicir berterus terang sekaligus bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

"Kau anggap begitu, maka kuanggap kau sudah tau cara mengalahkan dirimu. Sampai jumpa!" Ucap 'Evil Core' langsung pergi secepat yang ia bisa.

Tangan cekatan dan lihai ini menangkap 'Evil Core' hingga dirinya terbawa ke alam bawah sadar.

Hancur, berantakan, dan tidak terurus, sama sekali tidak indah dipandang.

Inilah alam bawah sadarnya dimana semua itu terbentuk seiring berjalannya waktu.

"Kau masih punya muka untuk menginjakkan kaki disini, diriku?" Tanya sesosok pemuda sangat menyerupai Jeici ini membelai wajah dan leher dari belakang.

Suaranya yang ramah dengan nada bicara menyebalkan ternyata justru membuat Jeici muak.

Lebih tepatnya ia muak melihat dirinya yang penuh topeng kepalsuan.

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!