"Kamu dimana?" tanya adam melalui ponsel
"Aku menuju perjalanan pulang" ucap vanie dan memutuskan sambungan. adam segera melajukan mobil menuju apartemen
saat ia tiba ia melihat vanie turun dari mobil. calvin yang membukakan pintu mobil sedang mengusap puncak kepala istrinya. adam meremas setir mobilnya lalu memarkirkan mobilnya. ternyata calvin sudah berlalu
dengan cepat adam masuk ke lift menyusul ke unitnya. istrinya sedang di dapur menyiapkan bahan makanan
"Dengan siapa kau pulang tadi?" bentak adam dengan suara menggelegar, saking kagetnya pisau yang di pegang vanie mengiris bawang tak sengaja mengiris tangannya sendiri. vanie mendesis dan menyiram tangannya dengan air keran sambil meneteskan air matanya
adam yang belum menyadari dampak perbuatannya semakin marah karena istrinya tak menjawab "aku bertanya padamu" bentaknya lagi. vanie hanya diam dan menyeka air matanya. ia menekan lukanya yang masih mengeluarkan banyak darah sampai adam menghampirinya dengan marah
adam terkejut melihat banyaknya darah. ia segera mengambil kotak p3k di lemari dan menarik istrinya. vanie menepis tangannya lalu menekan lukanya dengan tissue lalu melanjutkan kerjaannya
"Duduk dulu, lukamu mengeluarkan banyak darah" ucap adam tegas tapi vanie bahkan tak mau menoleh padanya
akhirnya adam mengambil antiseptik dan menekan lukanya dan mengoleskan salep pada lukanya dengan paksa
vanie kembali melanjutkan pekerjaannya , adam membantunya "naiklah, aku akan memasak" ucap adam. vanie segera naik ke kamar menyiapkan keperluannya dan keperluan suaminya. ia segera membawa peralatannya ke kamar tamu. membersihkan diri disana dan berbaring. kepalanya sangat pusink. akhirnya ia tertidur
adam yang sudah selesai masak , naik kekamar membersihkan diri. saat ia keluar ia mencari istrinya. handbag dan tas kerja istrinya tak terlihat. ia memeriksa cctv dan menghela nafas berat
setelah membuka pintu kamar tamu dengan kunci cadangan, adam mengangkat istrinya kembali kekamarnya lalu turun membawa udang bakar , mengupasnya dan membawanya kekamar
"sayang bangunlah, makan dulu" adam membangunkan vanie perlahan akhirnya vanie bangun. ia mulai menyuapi istrinya . vanie menolak
"kasihan anakku , kau bisa marah padaku, jangan pada anakku" tegas adam . akhirnya vanie memakan beberapa ekor udang menghabiskan susu dan menelan pills dari suaminya lalu kembali menutup matanya
ada perasaan bersalah dihati adam sudah membentak istrinya. tapi hatinya masih panas melihat interaksi sang istri dengan mantannya
♡♡♡♡♡♡
Pagi pagi sebelum jam enam, vanie sudah berangkat kekantornya demi menghindari suaminya itu dan saat adam bangun ia kembali kesal pada istrinya
dan sore hari saat ia pulang, istrinya sudah menyajikan makan malam. tapi istrinya berada di kamar tamu dan menguncinya dari dalam.
suasana sebelumnya kembali terulang. istrinya terus menerus menghindarinya sudah seminggu. dan adam tak tahan lagi. ia menyusul ke kantor istrinya
"Ada apa kak?" tanyanya dingin
"Menjemput istriku pulang kerja" jawabnya sambil tersenyum "aku segera pulang, aku bawa mobil sendiri. kakak kembalilah duluan" jawabnya dingin sambil meneruskan pekerjaannya
"Aku minta maaf.. maafkan aku sudah membentakmu, aku cemburu melihat mantan kekasihmu menyentuhmu" ucap adam sendu.
vanie menatap suaminya sesaat, ia melihat penyesalan dimata pria itu "maukah kau memaafkan aku?" tanya adam sambil menghampiri istrinya
"Aku hanya merasa kita tidak cocok, sebaiknya kita berce.. mpphhh"
adam tak membiarkan istrinya melanjutkan ucapannya, ia memilih membungkam istrinya dengan mulutnya. awalnya vanie memberontak tapi lama lama ikut terbuai. adam mengangkatnya ke sofa dan mencumbuinya disana
krekkk
clara masuk ke ruangan melihat bosnya sedang menyusui bayi besar
"maaf maaf aku tak melihat apa apa, lanjutkan saja" clara langsung keluar lagi . vanie mendorong adam dengan kuat lalu duduk dengan wajah merona
"gara gara kamu" dia merajuk dan berdiri tapi adam menariknya ke pangkuannya "tak apa, kita suami istri" sambil mengelus kepala istrinya dan mengecup pipinya
"pulanglah aku tak ingin bicara dengan pria kasar pemarah sepertimu" usir vanie "malam ini aku kembali ke mansion ayahku"
adam menatapnya tajam "tak ada pisah ranjang apalagi pisah rumah, kamu sudah dewasa dalam menyelesaikan masalah rumah tangga kita" tegasnya
vanie memilih diam dan menyelesaikan pekerjaannya , setengah jam kemudian ia sudah selesai dan menyambar tas kerja serta handbagnya . adam menarik pinggangnya menuruni lift lalu menariknya masuk ke mobil adam
"aku bawa mobil sendiri" ucap vanie. "biarkan saja besok baru diambil" ucap adam santai dan mengemudikan mobilnya
"ini kemana? aku sudah lelah, aku mau pulang" tanya vanie "ikut saja"
mobil memasuki sebuah lapangan parkir sebuah gedung. adam menekan lantai 23 dilift dan mengajak istrinya ke sebuah ruangan yang sedang di renovasi
"dua minggu lagi ruangan ini selesai, kamu bisa memindahkan pusat seluruh perusahaanmu kesini, gedung ini aku beli sebagai hadiah buatmu yang memberiku triplet" ucap adam. vanie terkejut dan menatapnya dalam "kantorku disebelah"
"jangan terlalu tak mau tau tentang suamimu sampai terlihat tak tau apa apa. aku suamimu. kita harus belajar saling terbuka meskipun kita menikah bukan karena saling mencintai tapi aku sudah sangat mencintaimu saat ini" bisik adam. vanie merona mendengar pernyataan suaminya
"honey.. kita mulai dari awal lagi ya" akhirnya vanie mengangguk melihat kesungguhan di mata suami freezernya ini
"kita pulang, kita saling berbicara tentang kehidupan kita agar saling mengenal satu sama lain"
"aku lapar" ucap vanie malu , adam tertawa "anak daddy mau makan apa hari ini?" tanya adam sambil mengelus perut istrinya
"ikan bakar" ucapnya dengan wajah merona "baiklah ayo kita makan ikan bakar nak" ucap adam langsung setengah jongkok mengecup perut istrinya lalu berdiri
Kringgg kringggg
"Halo.."
"......"
"tapi vanie ingin makan ikan bakar mam"
"....."
"Baiklah.. adam dengan vanie pulang"
"...."
"kenapa?" tanya vanie
"mamina meminta kita pulang, ada yang mau di bicarakan, mam sudah menyiapkan ikan bakar di rumah" vanie mengangguk , adam memutar kemudi ke arah mansion ayahnya
sampai di halaman, sang ibu sudah menyambutnya di pintu utama dan memeluk vanie
"ayo masuk, ikan bakar segera selesai di hidang" ajak mam jessica , adam yang ditinggalkan di belakang hanya menatap dua wanitanya dengan datar mengikuti keduanya ke ruang makan
ada papa thomas, nevalion, abigail disana duduk rapi
"kalian juga disini?" tanya adam basa basi meski ia heran
"duduklah ada kabar gembira, yora sedang mengandung empat minggu, kita makan bersama merayakan kebahagiaan ini" ucap sang papa
adam merangkul lion dan mengucapkan selamat lalu memeluk adiknya dan mengucapkan selamat, akhirnya mereka saling berpelukan dan saling menyelamati
"Sudah USG?" Tanya adam , lion mengangguk dan lyora menyerahkan hasil usg pada adam
"kau kalah jantan dariku, aku sekali cetak tiga" ledek adam dengan pongah , lion menatapnya datar "aku akan kejar target mengimbangimu"
semua terbahak bahak mendengar ucapan lion "kau kira adikku pabrik pembuat anak hah" ledek adam "belum tentu yora mau kejar target"
"aku yang cetak, ia mana tau. taunya hasilnya saja" mereka kembali terbahak bahak. kebahagiaan menyelimuti keluarga itu
"lion terus meminta ayam kampung bakar, harus paha dan tak boleh terlalu besar, sementara vanie mau udang yang berukuran tiga ruas jari. kalian sungguh menggemaskan dan buat mam bahagia" ucap jess
adam terbahak bahak melihat adik iparnya ngidam atas kehamilan adiknya "sepanjang hari kak lion mau minum jus mangga muda potong dadu" terang lyora
"kenapa kalian tak mengidam berlian saja?" tanya sang papa
"berlian di rumah bahkan tak pernah disentuh vanie" ucap adam
"sama.. yora juga sama.. berlian di brankas tak pernah ia sentuh. katanya membahayakan keselamatannya"
"kamu masih pemotretan?" tanya vanie pada yora "ada tawaran pemotretan bumil tapi kak lion keberatan. aku sudah tak pemotretan lagi hanya fokus pada perusahaan"
"dasar posesive" omel vanie "sama saja dengan kakakmu"
"ayo makan dulu" ajak mam jess sambil menghidangkan makanan buat keluarganya. ia mengambilkan makanan buat suaminya. vanie dan yora melakukan hal sama
mereka menikmati makan malam yang lebih awal dengan tenang. lion menghabiskan delapan potong paha ayam bakar tanpa nasi. sementara vanie menghabiskan dua ekor ikan tanpa nasi . adam mengupaskan udang bakar buat istrinya. kebahagiaan memenuhi rumah itu
usai makan malam mereka kembali ke apartemen masing masing
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments