Jam empat sore vanie memasuki unit apartemennya, ia segera mencuci tangan dan menyiapkan bahan memasak. setelah memasang apron ia mulai menyiapkan masakan untuk makan malam suaminya
setelah repot selama dua jam di dapur, ia berhasil memasak rendang, acar timun nenas, kangkung sambel terasi dan just mangga
"bule di ajak makan makanan indonesia" batinnya sambil terkekeh geli
ia segera menyimpan makanannya di lemari penghangat dan naik ke kamar. saat membuka pintu kamar jantungnya berdetak kencang melihat suaminya duduk menatapnya tajam
"Kakak sudah pulang" ucapnya saat sudah menetralisir rasa kagetnya. ia pun keluar kembali mau menyeduh teh hangat buat suaminya
"Mau kemana kau hah?" bentak adam dengan suara menggelegar. vanie yang belum pernah di marahi apalagi dibentak di keluarganya, membeku seketika. hatinya sakit sekali
"aku mau membuat teh hangat buat kakak" ucapnya dingin lalu keluar kamar. didapur ia menyeka air matanya yang menetes deras. setelah membasuh wajahnya dan menyeka dengan tisue ia membuat teh dan air putih lalu kembali ke kamar
suaminya masih menatapnya tajam saat ia meletakkan minuman di meja kerja . vanie ke walk in closet mengambil sepasang piyama dan spasang pakaian kerja suaminya. ia letakkan di ujung ranjang lalu ke walk in closetnya sendiri mengambil pakaian tidur dan pakaian kerjanya
sesaat vanie membersihkan diri. dikamar mandi ia kembali menangis dengan sedih mengingat bentakan suaminya. ia mengguyur kepalanya selama setengah jam dengan air dingin agar lebih tenang.
usai mandi ia mengeringkan rambut dan bergegas keluar kamar. ia menunggu suaminya di meja makan. setelah suaminya turun ia mengambilkan makanan suaminya. mereka makan dengan tenang.
adam menatapnya tajam saat ia membereskan meja makan dan dapur. vanie segera menyelesaikan kerjaannya. ia kembali membuat teh dan air putih lalu ia letakkan di meja kerja di kamar dan bergegas melakukan ritual malamnya di kamar mandi.
ia pun membawa barangnya ke kamar tamu dan menguncinya dari dalam. adam masih di ruang kerjanya. vanie menangis sampai ia tertidur.
tengah malam adam masuk tak melihat istrinya, ia memeriksa cctv. istrinya di kamar tamu. ia semakin marah dan emosi. akhirnya ia mencoba membaringkan tubuhnya dan memejamkan mata
****
Jam lima pagi
Vanie bangun seperti biasa, ia membuat sarapan dengan cepat, membersihkan diri lalu segera berangkat kerja sebelum jam enam pagi
adam bangun tak menemukan istrinya hanya sebuah memo di samping nakas
"saya pergi kerja duluan ada meeting pagi, sarapan sudah di meja"
emosi adam semakin memuncak melihat istrinya pergi begitu saja meninggalkannya
jam empat sore, vanie pulang kerja, ia segera menyiapkan barangnya dan memindahkan ke kamar tamu. ia juga menyediakan kebutuhan suaminya dikamar lalu memasak makan malam. setelah memasak makan malam , ia bergegas kekamar tamu. membersihkan diri , meminum sebutir obat tidur lalu memejamkan mata beristirahat
♡♡♡♡♡
sebulan berlalu mereka berdua saling tak pernah bertatap muka meskipun tinggal seatap, masing masing mengandalkan ego dan emosi masing masing.
meskipun begitu vanie tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri dan melayani kebutuhan suaminya
Sore itu ia merasa kepalanya amat sangat pusing sekali. perutnya serasa di kocok kocok. ia menumpahkan isi perutnya di toilet.
setelah menyiapkan pakaian dan keperluan suaminya dan keperluannya di kamar tamu. ia segera turun ke dapur. meski sakit tapi ia berusaha menyiapkan makan malam buat suaminya yang pemarah itu. saat membersihkan sayuran. ia merasa dunianya tiba tiba gelap gulita
saat bangun, ia membuka mata perlahan. ia berada di kamar adam. adam menatapnya penuh senyuman dan mengecup keningnya
"sudah bangun? kau ingin minum jus sankis?" tanya adam. ia menyodorkan jus sankist dingin dengan sedotan, vanie menyesapnya perlahan. adam memberikan sebutir obat
"minumlah, obat lambung bisa menekan rasa mualmu" ucap adam , vanie segera menelan pil itu tanpa kata kata dan menyesap air minum yang diberikan adam
adam keluar kamar, ia membawa seporsi buah buahan asam dan menyuapi vanie. vanie menghabiskan dengan lahap
TING TONG TING TONG
bell berbunyi , adam segera turun membukakan pintu, ayah ibunya langsung mendorongnya dan naik ke kamarnya
"Mana mantu mamina" tanyanya sambil terus naik kekamar adam . adam menutup pintu dan menyusul ayah ibunya kekamarnya
ibunya langsung memeluk vanie dengan erat
"Mamina, papa" sapa vanie pelan sambil berusaha bangun
"Jangan bergerak, tidur saja. istirahat. kasihan cucu mamina didalam sini kalau kau kelelahan" ucap mertua cantiknya sambil mengusap perutnya yang rata. vanie menatap adam.
"tadi dokter kandungan datang, katanya kamu hamil 4 minggu ada tiga kantung didalam, mereka kembar" ucap adam sambil tersenyum "katakan mau makan apa? adam dan mamina akan membuatkanmu" ucap sang mertua
vanie tertegun sesaat, dia sungguh merasa tak tepat hamil saat seperti ini, ia belum menyukai suaminya. ia merasa itu adalah kesalahan. wajahnya seketika lesu
"mau makan yang asam asam? aku sudah memesan secara online di kulkas, asinan manisan , yoghurt, strawbery, sankis, semua ada" ucap adam. vanie hanya diam saja.
"adam istrimu sedang hamil, bumil sangat sensitive, mood berubah ubah, kau tak bisa memarahi istrimu dan harus selalu menyayanginya" pesan sang ayah
"benar, jaga baik baik mantu mamina supaya cucu kami sehat selalu, kalau kau nakal mamina akan memghapusmu dari KK" ancam ibunya
"mamina, kami sudah punya KK sendiri" ucap adam datar
"kalau begitu mamina akan hapus nama mamina dari akte kelahiranmu dengan stabilo" ancam ibunya sengit
"dengan tip ex mam" imbuh adam makin datar
"nah iya dengan tip ex" ancam mamina. suaminya hanpir terbahak bahak mendengar pembicaraan mereka tapi ia takut istrinya merajuk
"sabar sabarlah nak, mamina tak hamil saja suka ngambek apalagi pas hamil akan mudah tersinggung dan menangis, jaga sikapmu, kali ini kau memiliki bayi kembar pasti berat bagi vanie melaluinya, kau harus membahagiakannya" pesan sang ayah . adam mengangguk
"selamat ya segera menjadi papa"
"selamat juga segera makin tua dipanggil kakek nenek" ucap adam dengan wajah datar. ibunya langsung memukuli dada bidang putranya yang selalu menjawabnya dengan kocak sejak tadi
"Kau mau makan apa nak? mamina akan masak perdana buat cucu mamina"
"Vanie mau makan udang bakar mamina tapi yang banyak" ucap vanie pelan. sang mertua langsung turun ke dapur membuatkan pesanan sang mantu dalam setengah jam ia sudah kembali membawa sepiring besar udang dan nasi
melihat nasi, vanie langsung mau muntah , adam yang peka langsung membawa nasi menjauh dari istrinya. vanie pun makan dengan lahap sepiring besar udang itu.
vanie makan di saksikan tiga orang yang terkesima "pelanlah, tak ada yang merebut makananmu" ucap adam sambil memberikan jus strawberry
"kalian pindah ke mansion saja ya , kasihan anakmu kalau sempit begini" protes sang ibu
"bahkan mungkin vanie belum melihat sertifikat mansion yang papa berikan buatnya sejak awal menikah" ucap adam datar.
"kenapa? kau tak menyerahkan pada istrimu? perhiasan sudah kamu beri pada istrimu? atau kau tak memberi istrimu kebahagiaan?" tanya sang ayah
"adam sudah berikan semua, atm , perhiasan , dibrankas adam juga sudah beri uang tunai tapi vanie tak pernah menggunakan sama sekali" ucap adam seperti mengadu
"pakailah uang suamimu nak, habiskan saja atau nanti wanita lain yang akan menghabiskannya.. kalau perlu kau kosongkan brankas ke rekeningmu biar diisi oleh suamimu lagi.. uangnya tak akan habis di gunakan kalian berempat foya foya tiap hari" hasut sang mertua sambil mengelus perut vanie
dua pria itu terbahak bahak mendengar hasutan sang ibu
"kita dapat menantu yang baik, kalau dapat wanita ular baru akan menghamburkan uang adam mam" puji sang papa. sang ibu mengangguk bahagia "tapi tetap saja minimal sebulan sekali harus di habiskan atau dikosongkan brankasnya" protes sang ibu. dua laki laki itu kembali tertawa
sampai akhirnya dua orangtua itu berpamitan karena esok mereka ada perjalanan bisnis. sang mertua meninggalkan banyak nasehat sebelum meninggalkan apartemen
setelah adam mengantarkan orangtuanya, ia kembali kekamar. ia tak melihat istrinya disana tapi ada suara air di kamar mandi .
"vanie kau baik baik saja?" tanya adam sambil mengetuk pintu
"ya aku baik baik saja" jawab vanie. adam menghembuskan nafas lega sambil menanti istrinya keluar ia membuat susu hamil buat istrinya
saat vanie keluar ia segera memberikan susu coklat kehamilan buat istrinya. vanie meneguknya sampai tandas karena malas berurusan dengan suaminya. usai menghabiskan susunya ia segera keluar kamar. adam menahannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments