"Apakah kau bahagia xixi?" tanya cia "dia baik padamu?"
"Dia baik padaku" ucap xixi datar "kita tak membahas dia , kita bahas lainnya saja"
semua seketika diam melihat ada luka dimata xixi "katakan padaku kalau ia menyakitimu, kita bahas yang lain" ucap cia
mereka mulai bicara banyak hal mengenai pekerjaan dan lainnya. hanya xixi yang menjadi pendengar setia malam itu ia lebih banyak diam hingga waktunya pulang
♡♡♡♡♡♡
Apartemen jova
Tiba di apartemen, xixi bergegas naik kekamar menyediakan pakaian tidur dan pakaian resmi suaminya untuk kerja besok di sofa. lalu ia segera membawa baju tidurnya ke kamar mandi membersihkan diri
saat xixi keluar jova masuk kekamar mandi, xixi turun mengambil teh hangat dan air minum buat suaminya. ia meletakkan di atas nakas samping ranjang suaminya lalu bergegas tidur
jova yang baru keluar kamar mandi melihat istrinya tidur segera memadamkan lampu utama dan menghidupkan lampu tidur
ia segera menarik xixi masuk dalam pelukannya. xixi hanya diam menatap jova lalu berkata "tidurlah, aku lelah" ucapnya lalu membalikkan tubuhnya tapi jova tak melepaskannya dan terus menatap matanya intens
perlahan ia mengecup bibir mungil itu dan menghirup kemanisan disana. dengan lembut ia melakukannya. tapi xixi hanya diam tak membalasnya. jova menghentikan lum atannya dan bertanya "kenapa diam saja?" tanyanya
"emm.. aku tak tau harus berbuat apa" ucap xixi malu dan gugup . jova tertegun sesaat mendengar jawaban istrinya.
"apa kabar hubungannya tiga tahun dengan taylor, ngapain aja mereka" batin jova , tapi tak dusta kalau ia merasa senang menjadi orang pertama yang menikmati bibir kecil itu
"ikuti saja gerakanku" bisiknya , ia pun kembali menikmati bibir mungil itu sampai istri kecilnya terbuai dan membalasnya dengan kaku tapi lama lama mulai terbiasa.
jova menyusuri leher putih mulus itu dan menyesapnya sesaat di beberapa tempat sampai meninggalkan bekas kemerahan mulai turun ke bukit menantang nan besar itu
"jo..va.. stop agghh" tangannya mendorong bahu kekar itu, sayang si empunya bahu bahkan tak bergeming sama sekali dan memperdalam sesapannya
tak lama keduanya bahkan sudah tak berbenang lagi, jova mulai mengecup sawah yang sudah basah itu dan memberi sensasi baru bagi xixi. xixi meracau dan akhirnya memekik "aku mau pipis agg sudah" pekiknya
jova sama sekali tak peduli , ia melanjutkan aksinya hingga xixi mendapat pelepasannya. jova pun memulai tugasnya sebagai suami ia berbisik
xixi melihat sesuatu yang sangat besar, ia ketakutan dan bergidik melihatnya , tubuhnya bergetar
"May i" tanyanya "aku takut kak" lirih xixi "aku akan perlahan" akhirnya xixi mengangguk. jova melanjutkan aksinya tapi berulang kali ia gagal.
"heh susah sekali, apa apaan ini" akhirnya beberapa kali mencoba ia mulai berhasil memasuki separuh. xixi mencakar punggung dan bahunya. air matanya menetes
"kak sudah kak, sakit" ucapnya. jova mulai menikmati bibir mungil dan menyusu dengan rakus sampai ia mendengar kembali racauan xixi ia memperdalam tusukannya. xixi kembali memekik kesakitan
akhirnya ia memberi pemanasan tambahan sambil mengusap airmata istrinya "maafkan aku. setelah ini kamu akan melupakan sakitnya" xixi mengangguk. jova melanjutkan aksinya sambil terus berbisik agar istrinya relax "serahkan semua padaku, aku akan lembut melakukannya"
setelah istrinya agak tenang, jova mulai bergerak. rintihan kesakitan sudah berubah menjadi racauan meneriakkan nama masing masing.
satu jam kemudian, jova dan xixi meneriakkan nama masing masing, jova ambruk seketika. ia berbisik "terima kasih menjadikanku yang pertama, maafkan aku sudah menyakitimu"
xixi hanya diam mencoba menteralkan pernafasannya agar segera stabil kembali. tak lama jova bangkit mengambil sesuatu di laci meja kerja dan kekamar mandi menampung air hangat lalu meneteskan aroma therapi yang ia bawa dari lacinya
ia pun keluar mengangkat tubuh xixi dan meletakkannya dalam air hangat selama xixi berendam ia segera membersihkan diri. tak lama ia mengangkat xixi , mengeringkan tubuhnya dengan handuk. memberikan antibiotik lalu mengoles salep dibagian nyeri lalu menutipi tubuh xixi dengan selimut
jova tersenyum sambil mengecup kening istrinya dan memeluknya lalu sama sama ke alam mimpi
♡♡♡♡♡♡
Jam 5 pagi xixi bangun , ia memeriksa pakaian suaminya. tadi malam ia sempat menyediakan pakaian kerja. seklian ia tambahkan pakaian santai di sofa. ia tak tau suaminya akan bekerja atau tidak hari ini
setelah meletakkan pakaian kerjanya disofa . xixi turun membuat mie goreng ala jawa serta jus apel. ia membuat kopi dan air putih dibawanya naik kekamar dan diletakkan di atas nakas. ia bergegas kekamar mandi membersihkan diri
aroma harum kopi menusuk di hidung jova, ia terbangun mencari istrinya, karena ada suara gemericik air ia tau istrinya sedang mandi.. ia melihat ada bercak darah diranjang, ia tersenyum dan menyesap kopinya.
tak lama istrinya keluar dan mengeringkan rambutnya. jova segera kekamar mandi membersihkan diri. "sarapan sudah siap, aku tunggu dibawah nanti" jova yang sempat berhenti sesaat segera masuk kekamar mandi
xixi menunggu suaminya di meja makan, benar saja suaminya sudah turun dengan pakaian rapi. tapi tidak menggunakan jas putihnya. hanya celana putih dan kemeja hitam serta dasi putih yang disediakan xixi tadi malam
xixi meletakkan sepiring mie goreng dan segelas jus apel dihadapan jova, mereka makan dengan tenang. "tambah" jova menyodorkan piringnya. xixi segera menambahkan mie ke piringnya , jova kembali makan dengan lahap.
"kamu kerja hari ini?" tanya jova datar saat menyadari istrinya sudah rapi dengan setelan blazernya
"aku kemarin sudah ijin padamu kak" jawabnya datar
"aku ikut denganmu ke kantormu" ucap jova "aku belum bekerja hari ini" xixi menatap datar pada suaminya
"istirahatlah di rumah, atau ajaklah temanmu berkumpul. aku bener bener sangat sibuk, tak ada yang menemanimu di kantor nanti" tolak xixi.
"aku katakan aku bersamamu hari ini" tegas jova dengan dingin "baiklah tapi jangan marah kalau aku tak mampu menemanimu nanti"
"silahkan kerjakan kerjaanmu, aku tak akan mengganggumu" ucap jova
"ya sudah ayolah, aku ada meeting dengan anggotaku sebentar lagi" ajak xixi. mereka kembali kekamar membawa tas kerja masing masing lalu keluar apartemen
jova mengantar istrinya ke kantor firma hukumnya. ternyata tak jauh dari rumah sakit jova. setelah memarkirkan mobilnya ia mengikuti istrinya naik ke lantai 18. saat keluar lift tampak seorang pria tampan menyapa istrinya
"xi.. didalam ada tamu, katanya sudah membuat janji denganmu, ia memaksa menunggu didalam"
"siapa?" tanya xixi bingung "tuan taylor" jawab dominic . wajah xixi langsung berubah dingin "kau kira ini pasar sehingga orang bebas keluar masuk ke ruanganku? lain kali kalau ia disini, jangan ijinkan naik ke lantai 18"
"Baik xi.. maafkan aku"
xixi lupa ada seorang pria di belakangnya mendadak memasang aura dingin yang cukup membuatnya bergidik
"ini..." tanya dom
"kenalkan ini suamiku, tuan musk" ucap xixi
"salam kenal tuan, saya dominic asisten nona xixi" dom menunduk sebagai tanda hormat . jova juga menunduk sedikit tanda hormat
"aku masuk dulu" ucap xixi akhirnya ia segera membuka pintu ruangan. melihat xixi taylor langsung berdiri
"xelyn akhirnya kau tiba babe" sapa taylor gembira "tiap pagi aku kesini menantimu. tapi senyumnya langsung hilang saat di belakang sosok mungil yang ia rindukan ada seorang pria tampan bertubuh kekar memasang wajah dingin menatapnya tajam
"ada apa kau kesini?" tanya xixi "xelyn.. kau tak bisa mengabaikan aku. katakan kenapa kau bersamanya?" tanya charles. ia melirik ada beberapa bercak merah di leher xixi dan di belakang telinga jova . hatinya menjadi panas
"siapa dia? kau tidur dengannya?" tanya charles tajam . xixi menatapnya dingin tanpa minat menjawabnya
"dia istriku, kenapa kalau ia tidur denganku tuan taylor yang terhormat" tanya jova dingin
"dia mencintaiku dan hanya aku yang dihatinya" ucap charles kesal
"pergilah, jangan ganggu aku lagi. kisah kita hanya masa lalu. masa depanku adalah suamiku" tutup xixi dingin "itu pintu keluar, tak perlu petugas keamanan membawamu keluar kan?"
"selamanya aku tak akan melepaskanmu, selamanya kau milikku" ucap charles. xixi segera membuka pintu ruangan mempersilahkan charles keluar "dom panggil security" pinta xixi
charles bergegas keluar dengan penuh kemarahan "aku akan kembali" lalu bergegas pergi. xixi segera menutup pintu
"maafkan aku membuatmu menonton drama ini" ucap xixi datar saat suaminya menatapnya tajam
"duduklah di meja kosong itu" biasa di pakai untuk secretaris atau asistenku saat mengerjakan sesuatu ucap xixi lalu duduk di meja kebesarannya sambil memijat pelipisnya
jova menghampirinya "katakan padaku jika kau butuh bantuanku" ucapnya sambil mengelus rambut istrinya . xixi mengangguk
jova segera mengeluarkan laptop dan mengerjakan pekerjaannya.
"kak aku ada meeting setelah ini, di sini ada ruangan pribadi kalau kakak lelah kakak bisa istirahat disini" xixi menunjukkan sebuah pintu di balik lemari yang bisa di dorong.
jova bangkit melihat ruangan tidur mewah itu "kau sering membawa kekasihmu kesini?" tanya jova
"hanya aku, kak lion, kak cia, papa dan mamina yang pernah masuk kesana" jawab xixi dingin. jova tersenyum sangat tipis
"pergilah bekerja, abaikan aku, aku akan segera sibuk" ucap jova
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments