"Kenapa bukan kah kau sudah berjanji mau menuruti perintah nenek lagi pula Sofia baik dan juga cantik bahkan lebih cantik dari Siska yang bodoh itu " Jawab nek Vida dengan sangat pelan
meskipun sangat pelan tapi Sofia masih bisa mendengar apa yang di bicara kan cucu dan nenek itu "Sudah Rey waktu kita sekarang tinggal 20 menit nenek akan keluar dulu untuk bicara pada penghulu tentang masalah ini
...°••••••••••••°...
Kemudian nek Vida memanggil dua penata rias dan menyuruh nya masuk untuk merias Sofia
"Rey kamu disini saja temanni Sofia dan perbaiki penampilan mu juga" Ucap nek Vida sembari berjalan keluar kamar ganti, setelah keluar kamar nek Vida menuju aula pernikahan untuk berbicara pada penghulu tentang pergantian calon pengantin wanita nya
Sebelum sampai di aula pernikahan Bowo datang dan memberi informasi kepada nek Vida
"Nyonya kami sudah menelusuri tempat ini namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Siska, mobil mewah yang mengantar Siska dan keluarga nya tadi juga sudah tidak ada di parkiran dan satu lagi nyonya!"
"Apa....." Ucap nek Vida
"I..i.. itu...a..a..anu "
"Iya anu apa bicara yang jelas" Ucap nek Vida lagi
"Itu.... hanya,.. uang untuk mahar hilang tidak ada di tempat nya" Ucap Bowo dangan tergagap kerena ia sangat takut pada majikannya itu
nek Vida pun menarik napas panjang dan berkata
"Ya... sudah lah nanti kita akan urus masalah ini setelah acara pernikahan selesai, yang penting acara ini harus berjalan lancar setelah itu baru kita akan pikiran langkah selanjutnya "
Ucap nek Vida dengan menahan kekesalan nya
Ia kembali melanjutkan langkahnya untuk menemui penghulu.
Setelah bicara beberapa menit dan memohon kepada penghulu itu akhirnya penghulu itu pun mau melakukan apa yang di minta nek Vida
setelah urusan dengan penghulu selesai.
Nek Vida menyuruh Minah untuk memanggil Rey dan Sofia,
didalam kamar ganti,
Sofia sudah selesai dirias dan sudah berganti pakaian dangan gaun pengantin yang sangat cocok ya.. meskipun sedikit kebesaran namun dangan keahlian penata rias gaun itu pun menjadi pas di tubuh Sofia yang ideal Rey pun sudah rapi kembali dengan stelan jas nya,
sesaat iya terpana akan kecantikan Sofia,
namun dengan cepat iya menyadari dan menoleh ke tempat lain, dari luar terdengar suara ketukan pintu dan pintu pun dibuka oleh Minah
"Maaf tuan muda nyonya besar sudah menunggu di aula" Ucap Minah, saat Minah melihat Sofia yang mengenakan gaun pengantin tanpa sadar iya berkata
"Waah ...kamu cantik sekali Sofia dan gaun ini sangat cocok untuk mu"
"Aah... bibi bisa saja, jangan terlalu memuji ku nanti aku besar kepala " Ucap Sofia dengan
malu malu
"Ayo kita ke luar, kalian sudah siap kan. Semua sudah menunggu kalian"
Ucap bi Minah sambil mengajak Sofia dan Rey ke luar menuju aula pernikahan Sofia melangkah lebih dulu untuk keluar kamar di susul oleh Rey
"Ehh.. tunggu tunggu sebentar bi " Ucap Sofia sambil berpaling menuju kamar lagi terlihat Sofia mencari sesuatu, Rey dan bi Minah mengerutkan keningnya saat melihat Sofia yang mencari sesuatu
"Kamu mencari apa?" Tanya bi Minah
"Nah.. ini.. ini yang ku cari bi" Sambil memperlihatkan selembar kain tipis
"Bibi tolong bantu aku untuk memasang nya"
"Untuk apa kamu memakai ini?"
"Nanti juga bibi akan tau " jawab Sofia
bi Minah kemudian membantu Sofia memasang kain tipis itu di diwajahnya, setelah selesai ia pun kembali mendekati Rey yang sedari tadi hanya diam tanpa ekspresi
"Ayo" ajak Sofia pada Rey yang diam saja
"Hey gadis aneh kenapa kau memakai cadar seperti itu? dasar bodo* "
Ucap Rey sangat datar dan dingin tanpa ekspresi sedikit pun
"Hey muka tembok aku atau kamu yang bodo*
semua orang tau kalau kamu menikah dengan Siska, bukan dengan ku kalau mereka melihat ku pasti mereka akan bertanya siapa wanita itu kenapa jadi dia yang menikah bukan kah mempelai wanita Siska, kenapa jadi dia,
Itu sama saja kamu mempermalukan diri mu sendiri di depan mereka "
Ucap Sofia dengan kesel
"oouya satu lagi kamu nanti saat ijab kabul tidak usah pakai pengeras suara agar mereka tidak mendengar namaku disebut" ujar Sofia lagi.
"Terserah" ucap Rey dengan datar
Ia kembali berjalan, namun Minah menghentikan nya
"Tunggu tuan, maaf seharusnya kalian berjalan berdampingan agar terlihat seperti pasangan romantis" Ucap bi Minah
Dari jauh nek Vida melihat Rey, Sofia dan Minah sedang berjalan menuju aula tempat pernikahan, kemudian nek Vida menghampiri mereka bertiga.
"Ayo acara akan segera di mulai" ucap nek Vida
"Sofia kenapa kamu memakai cadar?" ucap nek Vida lagi dengan pelan
"Begini nek, supaya mereka tidak mengenaliku
kalau mereka melihat ku bukan nya Siska pasti mereka akan bertanya tanya"Ucap Sofia menjelaskan
"Ya kamu memang benar, tapi kamu masih terlihat sangat cantik"
Ucap nek Vida
"Aduhh...."
"Kamu kenapa Sofia "
"Nggak papa nek" Ucap Sofia sambil memegang kepala nya yang mulai sakit dan pusing namun Sofia masih sanggup berjalan mengikuti Rey yang menggandeng sebelah tangan nya
mereka pun sampai di depan penghulu dan acara pun dimulai.
Acara berjalan dengan lancar sampai selesai meski ada yang bertanya mengapa mempelai wanita nya memakai cadar, pihak pengantin laki-laki mengatakan bahwa mempelai wanita sedang tidak enak badan dan sedang flu, maka dari itu pengantin wanita memakai cadar agar tidak menular kan penyakit nya
Satu persatu tamu undangan sudah pulang, dan kini hanya tinggal Rey, Sofia, nek Vida, Bowo, Minah, Anto, Surti dan Tono mereka pun sudah bersiap untuk pulang ke rumah, di dalam mobil Sofia masih memegangi kepalanya yang sakit dan pusing nek Vida yang melihat menjadi sangat khawatir pada Sofia.
Setelah tiba di rumah, nek Vida bergegas membawa Sofia masuk rumah di ikuti Rey
...~ di dalam rumah ~...
"Nek Sofia ke kamar dulu yah." ucap Sofia sambil menahan rasa pusing dan sakit di kepala nya.
"Iyaa, kamu istirahat lah sekarang"
"Sofia hidung mu berdarah?!" ucap nek Vida khawatir melihat hidung sofia yang mengeluarkan darah segar.
Sofia mendengar hidung nya berdarah langsung menyapu dangan tangan nya, membuat tangannya di penuhi dengan darah. Rey yang melihat nya juga khawatir tapi dia memasang wajah tenang dan datar nya.
"Cepat panggil dokter Rey!" ucap nek Vida
Rey langsung menghubungi dokter, dan tiba tiba tubuh Sofia ambruk dan pingsan nek Vida sangat panik melihat Sofia tiba-tiba pingsan.
"Rey! cepat angkat dan bawa Sofia ke kamar..." ucap nek Vida yang khawatir
...•° BERSAMBUNG °•...
...~ TERIMAKASIH YAHH...
...mohon dukungannya juga^^...
...sekali lagi terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments