Si Tomboy Yang Tiba - Tiba Menikah
“Lean, apa maksudnya ini?” Tn Rico yakni papa Lean tengah murka sembari membanting surat kabar yang dipegangnya ke arah wajah Lean. Melihat foto yang mirip dengan dirinya bersama seorang perempuan sedang melakukan hal yang tidak terpuji dan dimuat di surat kabar maupun media sosial, membuat nama baik Lean, Tn Rico beserta seluruh keluarga besarnya memburuk, hingga mempengaruhi seluruh bisnis keluarga. “ini bukan aku pa!, gak mungkin aku berbuat hal menjijikan seperti itu!” sahut Lean dengan tegas menjawab pertanyaan papanya. Lean terus menyangkal bahwa foto tersebut bukanlah dirinya.
“jadi maksud kamu foto itu editan?” saut Tn Rico dengan membentak. “iya!, foto ini palsu!, aku masih doyan sama laki – laki pa!, gak mungkin kalau aku ngelakuin hal seperti itu!” Lean terus menyangkal bahwa wajah yang mirip dirinya itu hanyalah editan belaka. “dari begitu banyak teman cowok kamu, gak ada satupun yang kamu kenalin ke papa sebagai pacar kamu!, apa jangan – jangan kamu memang seperti itu?” Tn Rico berkata sembari memegang keningnya dengan ekspresi wajah yang nampak kecewa. “pa, mungkin perkataan Lean benar, mungkin foto itu cuma editan!” saut Ny. Wela yakni mama Lean sembari menghampiri Tn Rico mencoba menenangkan emosinya.
Tn Rico merenung sejenak, dan memutar otak guna mencari cara untuk memperbaiki nama baik keluarga besarnya beserta anak semata wayangnya yang bandel itu. “kalau gitu papa akan nikahkan kamu saja, biar gosip ini menghilang!” saut Tn Rico dengan serius sembari melotot memandang Lean. “tapi pa....” belum sempat Lean menolak, Tn Rico menyahut dengan ketus “gak ada tapi – tapi’an, gak ada alasan!!” ucap Tn Rico sembari berjalan meninggalkan Lean yang masih terduduk di ruang keluarga.
Bak tersengat aliran listrik, Lean seketika terpaku tanpa suara setelah mendengar ucapan papanya untuk menikahkan dirinya. “sudah Lean, kamu turuti saja ucapan papa kamu!, karena kamu gak tau jika masalah ini amat serius, hingga mempengaruhi bisnis keluarga kita!” ucap nenek Lean memberi nasihat. “ini gak adil nek, aku gak ngelaku’in apa- apa, tapi kenapa aku yang harus nikah? Aku enggak mau, kalau mau nenek aja yang nikah!” saut Lean sembari berjalan menuju garasi untuk mengeluarkan motor sport miliknya dan memacu motornya meninggalkan rumah, menuju rumah salah satu sahabatnya yakni Aji.
“apa papa benar – benar ingin menikahkan Lean?” ucap Ny. Wela sembari duduk menyebelahi Tn Rico. “kita enggak punya pilihan lain lagi ma!, hanya ini satu – satunya pilihan terbaik untuk keluarga kita. Karena berita ini semakin meluas, kita harus mempercepat pernikahan Lean!” ucap Tn Rico dengan tegas. “semoga memang ini jalan terbaik untuk keluarga kita pa!” sahut Ny. Wela dengan ekspresi pasrah dan tak memberikan penolakan. Nampak Tn Rico mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang dalam kontak di ponselnya. “iya, mari kita bertemu!, oke jam 7 malam gua kesana ya!, oke!” ucap Tn Rico sembari mengakhiri panggilan telefonnya.
“bruumm, bruumm!” terdengar suara knalpot motor sport milik Lean memasuki halaman sebuah rumah dan berhenti tepat di depan pintu garasi. Rumah tersebut adalah rumah salah satu sahabatnya, yakni aji yang telah menjadi teman sekaligus sahabat Lean sedari Lean kecil hingga Lean dewasa. Saking lamanya Lean bersahabat dengan aji, hingga keluar masuk rumah Aji pun Lean seperti sedang berada dalam rumahnya sendiri. Ia dengan bebas masuk ke seluruh penjuru rumah Aji, bahkan orang tua aji pun telah menganggap Lean seperti anaknya sendiri.
Saking asyiknya Aji dan Bima bermain PS di kamar, hingga tak menyadari jika Lean telah tiba dan tengah berjalan menuju kamarnya. “ceklek!!” Lean membuka pintu kamar Aji yang tak terkunci itu dengan sekuat tenaga, hingga membuat Aji dan Bima pun terperanjat kaget. “kebiasaan deh lu, gak bisa ya buka pintu tanpa ngeluarin tenaga dalam??” saut Aji dengan kesal sembari terus menatap serius pada permainan PS yang sedang ia mainkan. “sekali – kali buka pintu dengan lemah lembut, inget kodrat lei lu tuh perempuan!” Bima menyela.
Lean yang biasanya menyahut perkataan kedua sahabatnya dengan ketus dan tak mau kalah, kini hanya terdiam dan merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur dengan lemas. Mendapati sikap Lean yang tak seperti biasa, bisa dipastikan jika saat ini Lean pasti sedang menghadapi masalah yang cukup berat. “kenapa lagi?” ucap Aji tanpa menoleh ke arah Lean dan masih fokus terhadap permainan PS nya. “gua mau nikah!” saut Lean dengan nada yang pasrah. Aji dan Bima saling beradu pandang dan “hahahahaha!!” mereka berdua tertawa terbahak – bahak hingga hampir menangis. “emang siapa yang mau nikahin lu? Hahaha” Aji menyahut sembari terus tertawa.
Aji dan Bima masih belum menyadari jika perkataan Lean adalah sebuah kebenaran, dan bukanlah sebuah candaan yang sering kali mereka bahas bersama. “gara – gara foto sialan yang diedit manusia tanpa adab itu, gua dipaksa buat nikah!!” ucap Lean dengan serius pada kedua sahabatnya. Mendengar ucapan Lean yang nampak meyakinkan, Aji dan Bima melompat dari sofa tempatnya bermain PS dan duduk tepat di samping Lean.
“apa beneran lu mau nikah lei?” saut Bima dengan ekspresi wajah yang nampak sedih. Lean pun mengangguk dengan pasrah guna mengiyakan. “astaga, lu jadi emak - emak dong lei!” ucap Aji sembari menutup mulutnya karena syok. “goblok lu!!, nikah aja belum masak gua udah jadi emak – emak!, jangan ngawur deh!” Lean menyahut ketus. “ohh ****, ini berita bersejarah!!” ucap Aji dengan ekspresi yang masih syok. Seperti sekumpulan wanita yang asyik menggosip, Aji dan juga Bima nampak antusias mendengar cerita yang Lean sampaikan.
Di rumah Tn Andra.
Tn Andra adalah sahabat Tn Rico, dimana mereka telah menjadi sahabat sedari mereka duduk di bangku SMP hingga sekarang. Hanya Tn Andralah sahabat satu – satunya yang Tn Rico miliki, baik dalam kondisi susah maupun senang. “wah ayo masuk!, saut istri Tn Andra mempersilahkan Tn Rico beserta istri untuk masuk ke dalam rumah dengan sopan. “Waduh, tumben – tumbennya kamu main kesini!” ucap Tn Andra sembari berjalan keluar dari ruang keluarga, dan langsung memeluk sahabatnya itu dengan ramah.
“iya nih, aku lagi ada urusan penting sama kamu ndra!” ucap Tn Rico dengan wajah yang nampak gelisah. Hampir tak teka bagi Tn Rico untuk menceritakan seluruh masalah yang tengah menimpa keluarganya. Namun dengan sedikit menebalkan muka, akhirnya Tn Rico menceritakan seluruh masalahnya dengan detail pada sahabat karibnya itu. Setelah berdiskusi cukup lama, Tn Rico akhirnya pamit dan meninggalkan rumah sahabatnya itu dengan mata yang sembab.
....
Nampak seorang pria tampan berwajah estetik dengan postur tubuh tinggi dan tegap bak model profesional masuk ke dalam rumah Tn Andra “aku pulang!!” ucap pria tampan itu dengan santai. “Agam, bisa – bisanya kamu tinggal di luar, sedangkan rumah ini penghuninya cuma mama sama papa!!” ucap Ny. Risa mengomel sembari menghampiri Agam dan berakhir dengan pukulan ringan yang ia daratkan pada pundak anaknya itu. “Agam, ada yang ingin papa dan mama sampaikan sama kamu!” ucap Tn Andra menyahuti dengan tenang dan serius.
Agam pun duduk pada kursi sofa sembari menunggu berita penting apakah yang akan kedua orang tuanya sampaikan, hingga mereka berdua memaksa Agam untuk segera pulang ke rumah. “Agam, papa dan mama akan menikahkan kamu dengan anak sahabat papa, namanya Lean, ini fotonya!!” ucap Tn Andra tanpa basa – basi sembari mengulurkan sebuah potret gadis cantik yang tergambar dalam foto tersebut. Dengan rasa kaget yang luar biasa, Agam meraih potret tersebut dan menatapnya dengan seksama. “ini kan cewek bar – bar tadi?” ucap Agam dalam batin. Menyadari potret perempuan tersebut ialah perempuan yang pernah ia jumpai sebelumnya, Agam hanya termenung tanpa memberikan jawaban terhadap perkataan papanya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
StAr 1086
mampir thor....
2023-02-13
0
Yanih Wahyuni
aku baru baca thor..kayanya seru nihhhh😄
2022-09-02
0
andry kumala
yuk ramein guys novel terbaru akuh 😊
2022-06-20
1