Kerlap kerlip cahaya bintang menghiasi langit malam itu, bulan sabit memancarkan cahaya di tengah gelapnya malam, keindahan malam itu seperti sebuah suasana yang menentramkan di kota Semesta.
Hingga pagi datang menjalang, mentari menampakkan diri di ufuk timur, memancarkan cahaya indah di awal fajar yang baru, suasana tentram masih terasa sampai saat itu.
"Uaahhh!!!! akhirnya pagi juga," Su Hainy duduk dan menggeliatkan seluruh tubuhnya.
Pagi itu, setelah membersihkan dirinya. Su Hainy dengan sigap menyambar sapu lidi yang tersandar di dinding luar kamarnya, bergerak sigap mengumpulkan daun-daun kering yang berguguran, suasana dingin di awal pagi tidak membuatnya bergeming, dengan gerakan lembut pergelangan tangannya mengayunkan sapu lidi hingga lingkungan Academy akhirnya bersih.
Hari itu, merupakan hari yang telah di nantikan banyak murid baru di Academy tiga bidang, di awal pagi yang dingin para murid sudah berbaris rapi di aula utama sekolah, dengan pakaian dan perlengkapan yang lengkap, hari ekspedisi murid baru telah tiba.
"Hari ini, sesuai dengan tradisi sekolah kita Setiap tahunnya, kita mengadakan ekspedisi selama tiga hari di puncak bukit Suhainyi sebagai penghormatan kita pada leluhur pendiri kota Semesta," jelas master Yung.
"Karena kalian semua telah bersiap, kita langsung berangkat,"teriak mater kepala dengan mengangkat tangannya.
"Yeahh!!!" teriak semangat menggema di aula utama Academy.
Su Hainy hanya memperhatikan dari jauh, perasaannya mengatakan dia harus ikut, tapi apalah daya, posisinya saat ini tidak menguntungkan. Saat sedang memperhatikan para murid itu pergi, tiba-tiba saja dari arah belakangnya.
"Persiapkan peralatanmu, kita ikuti mereka," ucap wakil kepala Academy.
Su Hainy setengah kaget dan menengok kebelakang, mengetahui itu adalah wakil kepala Academy wajah Su Hainy berubah cemberut.
"Apanya yang pergi master?, tukang sapu di ajak!" ucapan Su Hainy.
"Ini perintah Master kepala!" balas Dong Fei.
"Aku gak tertarik!"
"Kamu ada di lingkungan ini, patuhi aturan yang ada!" dengan mengeluarkan hawa yang menakutkan dan tekanan mental yang kuat.
Bulu halus di sekujur tubuh Su Hainy merinding begitu merasakan aura mengerikan itu, dan dengan terpaksa.
"Baiklah, master!" sambil mengusap-usap kuduknya yang merinding.
"Setan alas, kekuatannya menakuti ku, nanti akan ku balas kau pak tua!" rutuk Su Hainy dalam hati, badannya berkeringat dingin.
Setelah melakukan persiapan, Su Hainy berangkat mengikuti para murid itu dari belakang. Perjalanan ke puncak bukit Suhainyi memang memakan waktu yang lama, setidaknya para murid yang berangkat di pagi hari ini akan tiba di puncak bukit menjelang tengah hari. Setelah berjalan beberapa saat akhirny Su Hainy berhasil menyusul kelompok para murid itu.
Sebelum Su Hainy berhasil menyusul..
"Mengapa Su Hainy tidak nampak,ya?" ucap Xu Ming dalam hati.
"Kok bengong, Xu Ming?!" tegur Xi Yi.
"tidak..tidak Xi Yi, aku hanya sedang mencari teman!" ucap Xu Ming.
"Siapa?, pembersih Academy kita?!"
"Hehehe..sepertinya iya," agak malu dengan Xi Yi.
"Yang jauh di belakang sana mungkin dia!" sambil menunjuk ke arah belakang.
"Mungkin saja?, tapi ntah lah!" Xu Ming menoleh dan tidak dapat memastikannya.
Saat Su Hainy telah mendekat di belakang Xu Ming.
"Xu Ming!" panggil Su Hainy.
"Aku kira kamu tidak ikut?" memelankan langkahnya agar dapat jalan beriringan dengan Su Hainy.
"Sebenarnya gak ikut, eh! tau-taunya pak tua Dong datang mengancam ku," ucap Su Hainy dengan nada kesal.
"Mengancam Mu?!" dengan raut muka gak percaya.
"Lebih tepatnya menakuti ku," jelas Su Hainy.
"Hehehe...pantasan wajahmu seperti habis kesetanan," ucap Xu Ming meledek Su Hainy.
"Jangan tertawakan aku, hawa menakutkan itu membuatku keringat dingin, mengerikan!" ucap Su Hainy berbisik di telinga Xu Ming.
"Hmmm..prok! prok!, orang miskin memang cocoknya dengan yang miskin," tiba-tiba ada tepuk tangan dengan kalimat yang tidak sedap di dengar oleh Su Hainy.
Mengetahui yang berbicara adalah Fang er, Su Hainy pura-pura tidak melihat.
"Ada yang berbicara, tapi tak kelihatan rupanya, mungkin setan legenda yang di kutuk dewa, hahahahahahaha...." di iringi dengan suara tertawa mengekeh.
Muka Fang er memerah ia benar-benar kesal dan marah melihat tingkah Su Hainy.
"Awas kau nanti!" ucap Fang Er berjalan cepat menjauh Su Hainy.
Setelah Fang Er jauh.
"Kenapa dia kesal denganmu?" ucap Xu Ming.
"Ada sedikit ketidak sengajakan dulu," jawab Su Hainy singkat, tapi mukanya memerah.
Melihat rona muka Su Hainy yang memerah, "Jangan-jangan rumor itu benar ya?!"
"Rumor apa!?".
"Su Hainy si mesum!" jelas Xu Ming.
"Tidak..tidak..mana mungkin itu!" ucap Su Hainy mukanya semakin memerah karena malu.
"Aku hanya bercanda," ucap Xu Ming kembali,dengan senyum manis terpancar di bibirnya.
Sepanjang perjalanan itu, Su Hainy dan Xu Ming menghabiskan waktunya untuk bercerita dan bersenda gurau, mereka membicarakan hal-hal kecil di masa lampau dulu, hingga hal-hal sekarang yang mengitari kehidupan mereka, dan tidak terasa akhirnya mereka sampai di puncak bukit Suhainyi.
Pesona keindahan yang di hidangkan bukit Suhainyi membuat mata para murid tidak bosan memandang ke bawahnya, kemegahan kota Semesta terpancar jelas dari atas bukit, alam hijau luas yang mengitari kota semesta memberikan ketenangan yang mendalam, udara yang segar, dan energi alam yang berlimpah di puncak bukit Suhainyi.
"Semua murid silahkan berkumpul dalam bidang masing-masing," perintah wakil kepala Academy.
Semua murid yang berada di puncak bukit itu langsung berkumpul membuat barisan, berbeda dengan Su Hainy, ia duduk dengan meluruskan kakinya dan menyandarkan punggung di batang sebuah pohon yang rindang dengan menikmati perbekalan yang di bawanya.
"Hei, kau kesini!!" ucap master Dong.
"Aku?!" ucap Su Hainy, sambil menunjuk dirinya.
"iya, masuk dalam barisan".
"Aku bukan murid, aku hanya tukang sapu," jawab Su Hainy.
Wajah master Dong merah padam, ia nampak marah besar, sudah lama mengajar di Academy tiga bidang, baru kali ini dia tidak di anggap oleh seorang bocah.
Tiba-tiba tangannya di tarik kebelakang lalu di dorong kearah rimbunan dedaunan pohon tempat Su Hainy bersantai.
"Bum!..Bum..!" terjadi letusan, daun-daun pohon itu berguguran kebawah dan yang tersisa hanya dahan dan ranting-rantingnya yang masih utuh.
Semua orang murid yang ada di tempat itu terperangah melihat kekuatan master Dong, begitu juga dengan Su Hainy, ia tercengang, wajahnya pucat pasi, keringat dingin membasahi bajunya.
"Tua bangka setan!" masih sempat mengutuk dalam hati.
Walau sebenarnya, Serangan yang di lepaskan master Dong dapat dilihat dengan jelas oleh mata sakti Su Hainy, tapi tekanan mental dan hawa yang menakutkan itu memberikan serangan yang kuat kepadanya, dengan hati tidak rela dan memaksakan tubuh, Su Hainy akhirnya memasuki barisan.
"Hari ini kalian semua telah sampai di tempat suci leluhur kita, di sini kalian akan di ajarkan banyak hal selama tiga hari ini, maka kalian manfaatkan lah kesempatan emas ini untuk belajar dengan sungguh-sungguh, semuanya demi masa depan kalian dan kota Semesta yang belum menentu," Dong Fei memberikan sambutan dan semangat untuk para murid.
Lalu Dong fei membubarkan barisan itu, memerintahkan mereka untuk mendirikan perkemahan sebagai tempat menetap untuk tiga hari ke depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Sang M
dancok, terlalu lama tokoh crita jadi sampah.. crita yg benar.
2023-09-05
0
Harman LokeST
sweet author
2023-01-04
0
joel
kena gertak
2022-11-16
1