MATA SAKTI

Siang itu, suasana di ruangan utama para master tampak tegang, Dong Fei juga gelisah melihat tingkah kepala Academy, para master juga terdiam, suasana hening meliputi tempat itu.

Sesaat kemudian.

"Ternyata nona Chio sangat cermat!" puji kepala sekolah memecahkan suasana yang hening itu.

"Kebenaran buku ini akhirnya terungkap, jadi apa tindakan nona terhadap kejadian yang menimpa cucu nona?".

"Hanya sebuah permintaan kecil," ucap Chio su serius.

"Katakanlah nona!, selama tidak melanggar aturan, kami mungkin bisa memenuhinya," sahut Yung law.

"Saya ada urusan penting lain yang harus di urus, saya ingin menitipkan Su Hainy di Academy ini, saya berharap para master akan menjaganya," jelas Chio su.

"Sudah pasti nona, murid berbakat seperti Su Hainy tentu akan kami jaga," sahut kepala sekolah dengan senyum lebar di bibirnya.

"Tapi ada satu hal lagi, khusus untuk Dong Fei!".

"Saya!?" ucap Dong Fei sedikit kaget.

"Iya, master Dong!, karena anda adalah orang yang telah merusak reputasi cucuku dan membuat bakatnya sia-sia, saya ada permintaan untuk anda. Masalah reputasinya biarkan dia sendiri yang berusaha mencari cara untuk memperbaikinya, saya tidak akan ikut campur".

"Jadi apa permintaan nona!?" memotong penjelasan Chio su.

"Master Dong harus menyediakan fasilitas untuk cucuku, tempat tinggal, pakaian, dan kebutuhan sehari-harinya di Academy ini," sambil mengalihkan pandangan ke arah Yung law, "Master kepala setuju, kan?".

"Tidak masalah, bakatnya akan sangat berguna untuk Academy ini, ia kan master Dong!?" melihat master Dong dengan tatapan peringatan.

"Iya..iya..master!" ucap Dong Fei dengan memaksakan senyum terpancar di bibirnya.

"Karena masalah ini telah selesai, saya izin pamit tuan Yung," Chio su berdiri dan menjurah.

"Silahkan nona!" membalas jurahan Chio su.

Sepeninggalan Chio su, kepala Academy memberikan arahan-arahan agar para master lebih teliti dan cermat dalam menilai situasi, jangan sampai membuat nama murid dan nama Academy tiga bidang jatuh, ia juga memperingatkan master Dong karena sudah yang kedua kalinya melakukan hal yang sama.

Beralih ke Su Hainy di aula sekolah, siang itu ia bergiat membersihkan aula, banyak murid yang melihat dan memperhatikannya dengan tatapan penuh cemooh, tapi ia berlagak tenang menikmati pekerjaannya, tak menghiraukan hal-hal yang ada di sekitarnya.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, ia beristirahat di teras gedung perpustakaan Academy, sambil menyandarkan punggung ke dinding.

"Kamu lelah ya, ini aku bawakan air," tiba-tiba seorang wanita yang sebaya dengannya datang menyapa sembari memberikan sebotol air.

"Eh!?, terima kasih!" menyambar dan langsung meneguk air di dalam botol itu.

"Aaahhh...lega, lepas juga dahaganya," sambil mengusap-usap kerongkongannya.

"Segarkan!!" ucap wanita itu.

"Iya!, mmm..kok kamu bisa baik sama aku?".

"Aku emang sering kok, ngasih kamu minum!".

"Masa iya, kapan?".

"Sejak kecil kita sering bertemu, aku dan orang tuaku sering menjual kayu bersama nenekmu, hanya dalam lima tahun inilah kita tidak pernah bertemu lagi," jelas wanita itu.

"Aku ingat, kamu gadis kecil Xu Ming, kan?" ucap Su Hainy setelah berpikir beberapa saat.

"Iya, itu aku, sejak kecil kamu pendiam dan pemurung, kamu selalu bilang ingin memiliki uang yang banyak dan jadi pendekar terkenal," mengenang pertemuan masa kecilnya dengan Su Hainy.

"Hehe...kamu ingat hal-hal kecil itu, ya!" sedikit malu.

"Sejak lama aku ingin bertemu kamu lagi, tapi sejak kecelakaan orang tuaku lima tahun yang lampau, aku hampir lupa denganmu, kemudian aku masuk ke Academy ini dan berharap bertemu kamu lagi, gak nyangka seminggu yang lalu aku akhirnya dapat kabar kamu di sini," ucap Xu Ming.

"Bagaimana kamu bisa masuk di Academy ini?, kitakan bukan kriteria yang cocok untuk berada di tempat ini," Su Hainy mengalihkan pembicarakan.

"Aku bisa di sini berkat bantuan pamanku, ia master kepala di sini,".

"Apa!??, jadi master Yung law pamanmu?" setengah kaget mendengar ucapan Xu Ming.

"Iya, ibuku dari keluarga law," sahut Xu Ming.

"Kamu masuk bidang kultivasi, ya?"

"Iya, tapi energi murni ku berada di tingkat terendah, dan hanya berelemen tanah," jelas Xu ming.

Su Hainy yang sejak dari tadi memandang kearah Xu Ming, tiba-tiba saja mata kanannya bereaksi, ia mampu melihat dengan jelas energi murni Xu ming yang berwarna jingga, dan perputaran energi murninya berada di luar tubuhnya.

"Eh!?" langsung kaget.

"Ada apa!?"

"Tidak..tidak ada, mmmm...aku punya rapalan kultivasi yang bagus untukmu, apa kamu mau coba?"

"Rapalan?" sambil mikir-mikir.

"Mau tidak?" Su Hainy mendesak.

"Iya..aku coba dulu," ucap Xu ming.

"Ini rapalannya," sambil membacakan dengan suara pelan dan meminta Xu Ming untuk menghafalnya.

"Wah, energi ku bereaksi dengan cepat dan terasa lebih kuat," ucap Xu ming gembira.

"Hitung-hitung sebagai ucapan terima kasihku," ucap Su Hainy.

" Makasih ya, aku masuk dulu," sambil melambaikan tangan dan meninggalkan Su Hainy di teras gedung itu.

"Iya, nanti temui aku lagi, ya!" ucap Suhainy sambil membalas lambaian tangan Xu Ming.

Sepeninggalan Xu ming, Su Hainy terus berpikir mengenai mata kanannya, serta ingatan yang tiba-tiba saja ada di pikirannya.

"Mata ini, sepertinya mimpi itu nyata," ucap Su Hainy dalam hati.

"Serta ingatan jurus itu sepertinya berasal dari buku kuno tempo hari," sambungnya kembali, sambil mangguk-mangguk.

"Bagaimana caranya mengaktifkan mata ini, ya?" berpikir-pikir sambil menggaruk-garuk kepala.

"Aku coba dengan kendali pikiran dulu, meminta untuk mengaktifkan dan memintanya untuk berhenti," pikir Su Hainy.

Sambil menengok kiri kanan, " tempat ini tidak cocok, aku harus mencari tempat lain," berguman dalam hati.

Su Hainy bergegas pergi ke sebuah pohon rindang di belakang aula sekolah. Sesampainya di tempat itu, ia kemudian duduk bersilah layaknya orang berkultivasi, sambil menarik nafas dalam-dalam dan tetap bersikap tenang.

"Mata sakti, aktif lah!!" ucap Su Hainy.

Detik itu juga, mata kanan Su Hainy bereaksi, benda yang jauh dari pandangannya terlihat dengan jelas, ia mengarahkan pandangan ke arah dinding gedung, dinding itu tembus oleh pandangannya.

"Wah, ini hebat, mimpi itu benar-benar nyata," ucap Su Hainy dalam hati dengan senyum lebar memancar di bibirnya.

Su Hainy kemudian menutup matanya kembali, dan pandangan matanya kembali seperti semula.

Hari itu berlalu dengan cepat, dan malampun datang menjalang. Malam itu Su Hainy beristirahat di sebuah ruangan khusus di dalam lingkungan Academy, ruangan itu adalah milik pribadi Dong Fei, sore barusan ia ditemui oleh master Dong dan menyuruhnya menetap atas perintah master kepala, agar ia lebih mudah untuk membersihkan lingkungan Academy.

"Ini baru enak, bisa tinggal di sini dan tidak kelelahan untuk bolak-balik ke gubukku".

Sambil mikir-mikir, "Ada urusan apa nenek, ya?, sampai harus menitipkan ku di Academy, walau dia tidak mengatakannya, dulu juga sering menitipkan ku kerumah kakek Hong, pergi sampai berhari-hari kadang sampai berminggu-minggu, ahh..biarlah!, nenekkan hebat tidak akan ada orang yang berani melukainya di luar sana," Su Hainy sudah menebak dengan benar, bahwa nenek Chio yang menitipkannya di sekolah.

Malam semakin larut, Su Hainy terlelap dengan sangat nyenyak malam itu.

Terpopuler

Comments

Henyu Kluwuk

Henyu Kluwuk

ok...lanjut

2023-09-23

0

Harman LokeST

Harman LokeST

crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up

2023-01-04

0

Dimas Setiawan

Dimas Setiawan

kuat ngecor

2022-12-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!