KITAB DEWA SEMESTA

Di ruangan para master pagi itu.

"Para master, ini adalah Su Hainy murid yang baru masuk dua hari yang lalu, sesuai hasil rapat kita kemaren, saya membawanya kemari untuk membuktikan kebenaran mengenainya di hari pendaftaran," jelas Dong Fei.

Para master itu menatap kearah Su Hainy dengan tatapan curiga.

"Saya Su Hainy," sambil menjurah hormat.

"Baiklah Su Hainy , kami akan langsung ke intinya, ini buku kuno itu, coba kamu analisa dengan kemampuaan mu," ucap wakil kepala sekolah, sambil meletakkan buku itu di atas meja.

Su Hainy mendekat kearah meja itu, ia mengambil buku kuno itu dan menimbang-nimbangnya, lalu mulai membukanya lembar demi lembar, saat halaman terakhir dibuka, terdapat sebuah gambar mata di buku itu dan refleks saja, mata kanan Su Hainy berinteraksi dengan gambar mata di buku itu, ia merasakan ada sebuah energi besar yang mengalir di tubuhnya dan mata kanannya mampu melihat dengan jelas buku itu serta tulisannya dengan mudah di pahaminya.

"Eh!?" kaget dengan tidak menunjukkan ekspresi, kemudian..

"Buku ini di tulis oleh dewa semesta langsung, walaupun menggunakan bahasa kuno ciri khas penulisannya berbeda dengan zaman kuno, cara penulisannya lebih khas, tulisan ini juga di tulis dengan darah merak langit, di dalam setiap tulisan ada kata-kata tersembunyi yang tak bisa dilihat dengan mata biasa dan alat-alat penelitian," jelas Su Hainy rinci.

"Prok!!...prok!!!" wakil kepala bertepuk tangan.

"Bualanmu sangat hebat, jelas-jelas buku ini dari zaman kuno dan di tulis oleh master ternama masa itu, dan kau mengatakan Dewa Semesta yang menulisnya menggunakan darah merak langit, kau juga tidak memiliki kultivasi untuk merasakannya, tapi kau berani membual di depan banyak master".

"Analisaku tidak mungkin salah master, buku ini memang di tulis oleh Dewa Semesta," mencoba meyakinkan para master itu.

"Hasil penelitian lebih meyakinkan dari analisamu, kami sudah menelitinya secara berulang-ulang, tapi hasilnya tetap sama," jelas Dong Fei.

"Tapi master!!".

Master Dong Fei mengangkat tangannya, menandakan menolak penjelasan Su Hainy.

"Cukup bocah, saya tidak akan mendengarkan alasan lain, sekarang cukup lakukan apa yang sudah kau katakan, jangan menarik kata-katamu sebagai seorang laki-laki," ucap Dong Fei sambil berlalu meninggalkan Su Hainy dengan membawa buku itu.

Di depan para master itu, Fang Tu mencopot token murid inti dari baju Su Hainy.

"Hari ini kamu bukan murid di bidang pengetahuan lagi, kau adalah tukang sapu, mulai saat ini jangan pernah temui aku lagi," raut wajah master Fang benar-benar kecewa, ia pergi dengan tidak menoleh ke arah Su Hainy.

"master!?, aku tidak pernah menipumu," ucap Su Hainy, tetap tegar dan masih percaya diri dengan senyuman terpancar dari bibirnya.

Kejadian hari itu, menyebar di kalangan para murid Academy Tiga Bidang, Su Hainy menuai cemoohan dan hinaan, namun ia tak merasakan kesedihan sedikitpun, ia yakin dan percaya bahwa suatu saat ia akan mendapatkan kehormatannya kembali, hinaan dan cemoohan hari ini adalah jenjang untuk bangkit dan menjadi lebih hebat.

Sejak hari itu Su Hainy adalah seorang tukang sapu, yang di suruh-suruh seperti seorang budak, ia tidak mengeluh sedikitpun meski ia di rendahkan,bahkan ada beberapa murid yang menjadikannya percobakan jurus-jurus mereka.

Seminggu sudah berlalu, Su Hainy masih tetap datang untuk membersihkan sekolah, ia tidak pernah memberitahukan neneknya soal kejadian yang menimpanya, namun nenek chio sudah mengetahuinya dan membiarkan hal itu untuk membuat Su Hainy lebih bertanggung jawab dengan ucapannya sebagai seorang laki-laki, karena sudah berlalu seminggu ia berpikir untuk memberikan bantuan kecil.

Siang hari itu, di bawah terik matahari yang menyengat kulit, seorang wanita cantik berjalan dengan lenggok menggodanya, banyak mata terpikat saat melihatnya, bahkan beberapa kultivator berpikir untuk memilikinya.

"Siapa wanita cantik ini?".

"Wajahnya sungguh cantik!!".

"Aku ingin memiliki wanita itu!!".

"Apakah ia Master baru di Academy kota ini?".

Wanita itu hanya bertingkah acuh walau banyak sorot mata yang memandanginya dan memberikan pujian, ia terus berjalan menuju ke Academy Tiga Bidang.

Sesampainya di depan gerbang masuk, dua orang penjaga mempersilahkannya lewat, setelah memasuki aula utama ia langsung menuju keruangan para master.

"Selamat siang para master," sapa wanita itu dengan suara yang sedikit menggoda.

"Iya, siang juga," hampir bersamakan dengan mata terperangah melihat pesonanya.

"Apa master Dong ada?" tanya wanita itu.

"Saya master Dong, silahkan masuk nona".

Setelah duduk, wanita itu langsung mengajukan pertanyakan.

"Apakah kepala Academy ada?"

"Maaf nona, kepala Academy sedang tidak bisa di ganggu, kalau nona ada hal penting langsung katakan pada saya," ucap Dong Fei.

"Sebenarnya ini urusan penting, bisakah saya bertemu sebentar dengan kepala Academy?" melayangkan senyuman menggoda kearah Dong Fei.

"Kami tidak berani mengganggu kepala Academy nona!".

"Katakan saja kupu-kupu merah ingin menemuinya!" ucap wanita itu.

"Master Hu!, sampaikan pesan nona ini kepada Master kepala," perintah Dong Fei.

"Baik master!" sambil bergegas ke ruangan kepala Academy.

"Tok! tok! tok!" pintu ruangan kepala Academy tiba-tiba di ketuk.

"Masuk!"

"Maaf menggangu master!"

"Ada apa master Hu?" tanya kepala Academy.

"Ada orang mengaku kupu-kupu merah, dia ingin bertemu master".

"Kupu-kupu merah!?, dimana dia?" sontak saja ekspresi kaget terpancar di wajah kepala sekolah.

"Di ruangan utama, master!".

Kepala sekolah langsung bergegas menuju ruangan utama, kakinya berjalan dengan cepat, begitu sampai ia melihat seorang wanita duduk di depan meja Dong Fei.

"Nona Chio!?" panggil kepala sekolah.

"Tuan Yung law!?" sahut Chio su, berdiri dan menjurah.

"Jadi wanita ini Chio su, ada urusan apa dia kesini?" guman Dong Fei dalam hati.

Dong Fei berdiri dan mempersilahkan kepala sekolah untuk duduk.

"Apa gerangan yang membuat nona Chio berkunjung ke Acadmy kami?" tanya Yung law.

"Aku berkunjung kemari, karena cucuku murid di sini".

"Cucu!!?" sedikit kaget.

"Iya!, tapi ada berita yang tidak mengenakan untuk di dengar selama seminggu ini mengenai cucuku!".

"Berita apa itu!?, kami selalu menjaga nama baik murid di sini dan nama baik sekolah ini!".

"Di duga menipu para master karena mampu menganalisa tiga buku kuno di hari pendaftaran, saat di tes terakhir di depan para master analisanya di nyatakan salah padahal benar!" jelas Chio su.

Kepala sekolah lalu menoleh ke arah Dong Fei, mengetahui maksud kepala sekolah, Dong Fei kemudian menceritakan kejadian sebenarnya.

"Mana buku kuno itu!?" tanya Chio su.

"Ini!" Dong Fei memberikannya.

Chio su mengambil dan membukanya setiap halaman sampai halaman terakhir.

"Analisa cucuku benar, buku ini ditulis Dewa Semesta dan buku ini di tulis menggunakan bahasa kuno memakai darah merak langit, tanda buku ini di tulis Dewa Semesta adalah gambar mata di akhir halaman," sambil menunjukkan gambar mata itu.

"Apa ini benar master Dong?" tanya kepala sekolah.

"Maaf master!, dari hasil penelitian buku itu dari zaman kuno, kami sudah mengulang-ulangnya beberapa kali, tapi hasilnya tetap sama," jelas Dong Fei.

Yung law mengambil buku itu, ia menimbang-nimbang dan membaliknya lembar demi lembar dengan mengalirkan energi murninya untuk memastikan kebenarannya

Terpopuler

Comments

Sang M

Sang M

Diancook... sampah

2023-09-05

0

Harman LokeST

Harman LokeST

next author

2023-01-04

0

joel

joel

ketahuan

2022-11-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!