KITAB DEWA KHAYANGAN

Setelah berpikir beberapa saat.

"Bocah, berhenti di situ!".

"Ehh?? ada apa master??"

"Hehehehehe.., aku punya tawaran menarik untukmu, kita bisa membicarakannya," dengan wajah lembut.

"Kalau Master tidak langsung mengangkat Saya menjadi murid inti dan asisten langsung di Perpustakaan ini, Saya rasa lebih baik Master melupakan keinginan Master untuk menerjemahkan buku itu dan melupakan tawarannya," dengan tampang sedikit angkuh.

"Tapi Master jangan lupa, kalaupun master sudah hidup sampai seribu tahun, Master tak akan bisa menerjemahkan buku itu,".

"Hehehehe..dengan begini dia akan langsung menerima tawaran Saya," berucap dalam hati dengan senyum percaya diri.

"Bocah setan, kau sangat licik! hmmm...baiklah, Kamu menjadi asisten langsung di Perpustakaan ini dan juga murid inti bidang pengetahuan, ini tokennya," sambil melemparkan sebuah token berbentuk bintang segilima.

"Tapi jangan lupa, Kau harus membantuku menerjemahkan buku itu,".

"Master tenang saja, mulai besok Saya akan membantu master di Perpustakaan, terima kasih master, saya pamit dulu", berlalu meninggalkan ruangan itu.

"Saya akan menjadi terkenal dengan menerjemahkan buku itu, ha..ha..ha..." berucap dalam hati sambil menari riang kesana kemari.

Sesampainya Su Hainy di luar ruangan.

"Bagaimana hasilnya??".

"Nenek pasti akan terkejut, ini hasilnya!" sambil melihatkan token bintang segilima.

"Apaaa??" semua orang yang antri di depan ruangan itu terbelalak begitu melihat token bintang segilima itu.

"Siapa bocah ini? dia langsung menjadi murid inti".

"Mungkin karena pengaruh nenek tua itu".

"Apakah bocah itu jenius? sampai langsung di angkat menjadi murid inti".

"Tidak mungkin! ia pasti dari keluarga besar".

Berbagai pertanyaan dan asumsi di keluarkan orang-orang yang antri di depan ruangan itu. Hal ini, karena Su Hainy adalah satu-satunya murid yang langsung menjadi murid inti pas di hari pendaftaran, bahkan sejak sekolah ini berdiri belum ada yang sepertinya. Walaupun mereka dari keluarga berpengaruh di kota Semesta.

Hari itupun berlalu dengan cepat. Pada keesokan harinya, Su Hainy langsung datang keperpustakaan kota Semesta dengan token bintang segilima menempel di bajunya.

"Pagi! Master. Bagaimana kabarnya master?" sapa king Su Hainy.

"Huft! Kabar buruk hari ini," ucap master Fang lemas.

"Ehh?? kok kabar buruk Master, harusnya kabar baik master, kan sebentar lagi master jadi orang terkenal".

"Terkenal palamu!! gara-gara mengasihmu token murid inti, saya hampir diberhentikan".

"Pufff! master kasihan kali," dengan senyuman meledek di wajahnya.

"Kalau sampai kamu menipu saya, saya bonyokkan palamu," menggertak dengan suara setengah berbisik di telinga Su Hainy.

"Heheheheh..Master jangan risua," ucap Su Hainy sambil menggaruk kepala belakangnya.

"Pakaianmu sudah lusuh, ini lencana murid inti bidang pengetahuan".

"Wah, ini bagus Master, makasih Master," Su Hainy langsung begegas mengganti pakaiannya dengan lencana baru murid bidang pengetahuan.

"Tok! tok! tok!" tiba-tiba pintu ruangan di ketuk dari luar.

"Siapa? masuk!!"

"Ini saya paman," pintu terdorong kedalam dan nongol seorang wanita cantik seumuran king Su Hainy.

"Ternyata kamu Fang er, apa itu di tanganmu?" menunjuk ke arah gulungan di tangan keponakannya.

"Ayah menyuruhku mengantarkan gulungan kuno ini pada Paman, katanya Paman bisa memperbaiki gulungan ini".

Saat mereka sedang berbincang Su Hainy keluar dari ruangan kecil tempatnya mengganti pakaian.

"Wah, ada gadis cantik," bisiknya dalam hati sambil melangkah mendekati gadis itu lalu Ia jongkok melihat kaki si gadis, Fang er langsung menengok kebawah, mukanya memerah karena malu.

"Aahh!! mesum, bukk!!" karena kaget Fang er refleks menendang Su Hainy.

"Prakk!! tuk..tuk.." Suhainy terpelanting ke lemari di belakangnya dan buku berjatuhan menimpanya satu persatu.

"Paman siapa si mesum ini!?" wajahnya merah padam, ia benar-benar kesal dengan tingkah Su Hainy.

"Hentikan Fang er, Ia asisten paman, nanti paman akan menghukumnya untukmu," membujuk Fang er, berusaha meyakinkannya.

"Awas! kalau paman tidak menghukumnya, aku akan laporkan pada ayah," Fang er balik badan dan meninggalkan tempat itu.

"Hmmmm...bocah bodoh ini benar-benar biang masalah, baru dua hari sudah memberiku dua masalah," master Fang menggerutu sendiri dalam hati.

"Biar gak nambah masalah, aku tetap pura-pura pingsan aja, tapi kakinya benar-benar mulus, aku rela dihajarnya asalkan bisa melihat kaki mulusnya ah....," menghayal tingkat dewa.

"Bocah setan!!! berhenti pura-pura pingsan!!!".

"Hehe...iya Master," berdiri dan menggaruk-garuk kepala belakangnya.

"Mana gadis galak itu Master?" Su Hainy menengok kiri kanan depan belakang.

"Dia sudah pergi, huft!!! Dapat asisten bodoh, biang masalah, aku benar-benar manusia malang di dunia ini," menempelkan wajahnya di meja lemas karena memikirkan asisten tololnya.

"Eh, bukannya ini gulungan teknik rahasia Master," mengalihkan pembicaraan dengan berpura-pura tuli atas ucapan master Fang barusan.

Su Hainy kemudian membuka gulungan itu, begitu saja gulungan itu terbuka seluruhnya, pola dalam gulungan itu mengeluarkan cahaya emas silau yang menyakitkan mata, Su Hainy mencoba menghalangi cahaya itu dengan tangannya, namun anehnya cahaya itu reflek menyerang matanya, dan lenyap saat bersentuhan dengan bola mata Su Hainy.

"Ah!!!! panas! panas!" Su Hainy berlari kebelakang kearah sumur, sebelumnya ia pernah meletakan seember air dan merendamkan matanya ke air itu.

Di dalam ruangan, " Kemana bocah tolol itu?" ucap master Fang, melihat ke segala arah diruangan perpustakaan, saat pandangannya teralih kearah gulungan, ia melihat gulungan itu sudah terbuka lebar.

"Ehhh!! jangan-jangan bocah tolol itu melihatnya," setengah kaget dengan senyum licik langsung terpancar di bibirnya.

"Hehehehehe...ini gulungan kuno mengandung aura inti api emas, kalau ada orang yang melihat langsung tanpa mengalirkan energi murni ke matanya ia akan langsung buta, walaupun polanya tidak lengkap setidaknya orang biasa seperti si tolol itu pasti buta," berbisik dalam hati.

"Kalau dia buta, aku akan langsung memberhentikannya dan masalah dengan kepala bidang langsung selesai, begitu juga dengan keponakanku, ini seperti membunuh dua burung dengan satu batu, hehehehehe...hahahahahahahaa...hahahahahahahahhaaa," setelah berguman sendiri dalam hati, Fang tu langsung tertawa lepas menyambut kembali ketenangan dunia tanpa bocah itu, itulah yang di pikirkan Fang tu, namun keinginannya tidak sesuai harapan, dibelakang ruangan di tepi sumur tua itu.

"Pufff! huft! huft! cahaya brengsek! hampir saja aku buta," Su Hainy mengutuk dalam hati dengan nafas masih ngos-ngosan.

Gulungan kuno inti api emas digambar dengan pola khusus, seperti sebuah segel untuk menahan dan mengunci kekuatan inti api emas didalamnya, gulungan seperti ini sangat berguna bagi para prajurit dahulu kala di kota semesta, namun seiring berjalannya waktu, para master yang mampu membuat pola khusus ini banyak meninggal dalam perang, hingga lama kelamaan gulungan kuno seperti ini hampir terlupakan.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

kreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnn baaaaaaaaaaaaaaaaannnnggggasaaatttttt ceritanya author lanjut terus menerus

2023-01-04

0

joel

joel

asli bakalan jd biang rusuh

2022-11-16

1

XiaoYan

XiaoYan

keeren

2022-10-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!