Pagi ini Ayana dan Gio sedang sarapan dengan santai karena mereka tidak kemana-mana hari ini, wajah Gio terlihat lebih segar begitu pun Ayana meski belum mandi sekali pun.Pagi ini sarapannya Ayana hanya satu butir apel hijau saja dan teh lemon tawar, karena dirinya memang suka makanan sehat dan diet ketat.
Ayana itu terobsesi dengan wajah dan badan yang kurus karena sempat trauma dengan badannya yang berisi.4 tahun lalu Ayana mulai rutin menjalankan diet ketat hingga saat ini. Meski itu terasa sangat menyiksa dirinya tapi Ayana tetap menjalankannya.Bahkan Ayana pernah beberapa kali pingsan karena asam lambungnya naik akibat tidak di isi makanan, tapi semua itu tidak membuatnya kapok dan malah dengan rutin dan lebih esktrim menjalankan diet ketat yang menyiksa seperti ini.
Semua itu ada sebab dan akibatnya.Empat tahun sebelumnya Ayana memiliki tubuh yang padat dan berisi, dirinya sangat cantik dengan tubuh tinggi dan padat idaman para lelaki.Namun karena Ayana sempat berhenti olah raga karena pergelangan kakinya terkilir.Dan itu membuat tubuh Ayana di hinggapi lemak di bagian tertentu seperti pinggulnya yang tak seramping biasanya dan pipinya juga tembem karena kurangnya gerak dan olah raga.Pada saat itu Leonardo mengatainya babi guling karena Ayana gemuk dan putih lalu pipinya kemerahan sangat persis babi ucap Leonardo.
Dia tidak tahu saja kalau ucapannya itu mampu menjatuhkan mental Ayana hingga ke dasar jurang.Saat itu walau Ayana tertawa dan seakan baik-baik saja, tapi percayalah mentalnya langsung down.Dia menganggap dirinya gemuk dan tidak pantas untuk siapa pun termasuk Leonardo sendiri.Dan sejak saat itu Ayana memilih melakukan diet ketat hingga saat ini.
"Sarapannya cuma itu? " tanya Gio setelah Ayana selesai memakan satu butir apel yang ukurannya lumayan kecil.
"Iya, kenapa? " jawab Ayana seraya menyesap teh lemon tawar.
"Apa gak lapar? Kok cuma apel satu butir doang sih Ka.Kenapa gak makan yang lain? " Gio melihat istrinya sembari mengunyah sarapannya. Dia sudah sangat sering melihat Ayana sarapan hanya makan angin saja, bagi Gio sebutir apel itu bukan sarapan namanya ,tapi ganjel saja.
Ayana menghela napas." Gue lagi diet, dan emang udah biasa makan begini setiap hari laper sih laper, cuma ya di tahan aja biar diet gue berhasil. " ucapnya membuat Gio menggelengkan kepalanya.
"Buat apa diet seketat itu sih? " tanya Gio heran.
"Ya biar badan gue bagus lah.Lo lihat dong badan gue idaman orang luar gini, cowok korea kan demennya yang kaya gue gini. " balas Ayana sambil memamerkan tubuh indahnya pada Gio.
Gio kembali menggeleng seraya mengelap mulutnya dengan tisu." Berhenti menyiksa diri, Badan kamu udah lebih dari bagus dan indah itu. Kenapa harus diet ekstrim begitu? Emang Kaka gak sayang sama kesehatan? diet ketat bisa menyebabkan berbagi penyakit, yang berlebihan itu tidak baik. "
"Lo tau apa sih tentang perdietan.Udah deh gak usah banyak komentar lagian gue juga seneng-seneng aja ngejalaninnya. " sanggah Ayana ketus, dia tidak suka si bocah bau kencur ini ikut campur soalnya kehidupannya.
"Yakin Kaka seneng ngejalaninnya? Aku rasa Kaka tersiksa, Aku bisa lihat Kaka gak menikmati sama sekali teh yang Kaka minum barusan.Berhenti lah menyiksa diri, Aku gak mau Kaka sakit dan kenapa-napa, diet boleh tapi jangan seekstrim ini juga.Masih banyak makanan sehat yang gak bikin gemuk. " ucap Gio yang membuat Ayana hanya diam kali ini, memang ada benarnya juga si bocah itu, tapi Ayana tetap menyanggah, pokonya semua terserah dia saja, ini kan hidup dia, orang lain tidak berhak mengatur dan mencampuri urusannya.
"Lagian apa lagi sih Ka, yang perlu di kecilin? Semua udah serba mungil dan mini gitu, perut Kaka juga udah tipis banget sampe kaya talenan, pinggang Kaka itu loh ngeri kepelitek dan patah pas Aku goyang nanti. " Gio tersenyum tapi tertahan karena mata Ayana sudah menajam siap untuk menelan seluruh tubuh Gio.
"Apa maksud lo yang serba mini dan mungil? " tanya Ayana yang sudah siap menyemburkan lahar panas dari mulutnya. Gio seketika menelan ludah tak sadar dirinya mengucapkan kata-kata pematik api di kepala Ayana.
"Anu, mm..Maksud Aku badan Kaka itu loh udah mah kecil mungil kurus dan seksi lagi, Cakep banget pokonya. " jelas Gio dengan wajah di buat semanis mungkin kali aja si tante ini luluh pikirnya, padahal dia sudah ketar ketir takut di telan oleh Ayana.
Namun pikiran Gio salah, bukannya tersanjung, ternyata Ayana malah tambah meluap-luap." Maksud lo dada gue kecil mungil begitu?! " semprot Ayana penuh emosi.
"Ih, enggak-enggak.Bukan begitu maksudnya Kaka itu cantik.Maksud Aku yang mungil itu bukan itu." sanggah Gio begitu ketakutan.
"Apa?!" desak Ayana.
Gio tidak langsung menjawab malah memasang cengiran khas wajah tengilnya, yang membuat Ayana ingin mencakarnya saat ini juga." Mmm...Begini Ka, lebih baik Kaka jangan diet lagi deh, Kemarin Aku ukur masih gedean buah apel ini ketimbang anu_" Gio memegang buah apel yang ada di hadapannya memperlihatkan pada Ayana sebelum jantungnya hampir lepas dari tubuhnya.
"KETIMBANG APA?!! " suara Ayana menggelegar dirinya tau kemana arah bicara Gio ini.Dan itu membuat Gio terlonjak bergeser menjauh dari Ayana dengan wajah pucat. " Maksud lo ketimbang susu gue gitu?! " tekan Ayana entah polos atau bloon Gio malah mengangguk dengan cepat, dan itu semakin membuat Ayana sangat ingin membunuhnya.Gio mengkerut di ujung meja memasang ancang-ancang takut Ayana menyerang, dia sudah siap berlari secepat mungkin.
"Lo bener-bener ya! " tukas Ayana, Gio hanya melihatnya dengan tatapan takut. " Habis ini lo tidur di luar_"
"Incesssss, gud mornieng nces Aya. " suara itu menghentikan ucapan Ayana.Dan terdengar menggelikan di telinga Gio.Tapi Gio bersukur pada orang itu karena telah menyelamatkannya.
Ayana dan Gio seketika menoleh ke asal suara." Mahluk apa lagi itu tuhan." Batin Gio melihat Jupiter, eh Jeniper batarico berjalan dengan gemulai menghampiri dirinya dan Ayana.
"Tumben lo pagi-pagi banget biasanya juga ngaret. " sindir Ayana.
"Kebetulan abis nganter Ayangku sugardad pulang kampung, bebieh. " balas Jeniper seraya duduk di hadapan Ayana dan Gio." Eh halo zeyengnya Aku." sapanya pada Gio seraya mencondongkan tubuhnya hendak cipika cipiki namun Gio keburu di tarik oleh Ayana.
"lo laki anj, sugdad gimana sih? Sumpah ini cocok banget kalo di ketemuin sama Andre." batin Gio sembari memandangi Jeniper, dia bergidik ngeri di trabas lelaki gemulai itu.
"Iya, Ka. " balas Gio, dia tersenyum membalas sapaan bencong itu, mulut Gio memang diam dan senyum tapi hatinya sangat berisik.
Ayana yang sadar kalau Gio sedang memandangi Jenpier seketika saja dia menyikut perut Gio." Jaga mata lo gak usah genit gitu, Dia juga punya batang sama kaya lo. " bisik Ayana tentu saja tanpa di dengar oleh Jeniper.
Gio menatap Ayana dengan senyum tertahan, dia mencondongkan dirinya." Tenang aja, meski aku belum dapat jatah.Tapi aku masih ingin pake sim satu, Dari pada sim dua, sim dua itu ngeri pas di tarik takut ada kangkung dan genjernya. " Bisik Gio membuat Ayana mengerutkan dahi dia tak paham." Nanti aku jelasin di kamar.Itu si bencong nanya tuh. " bisik Gio lagi seraya menahan tawa.
Setelahnya Ayana fokus pada Jeniper yang sedang menanyakan dirinya ingin pakai warna seperti apa untuk mengganti cat kukunya.Gio hanya diam seraya memerhatikan keduanya sambil sesekali menahan tawa, saat mendengar bahwa Jeniper takut hamil karena si sugardad selalu menyuruhnya untuk selalu menalan c*ir*n kental itu.Yang membuat Ayana terbahak-bahak, apa lagi Gio walau ia tetap berusaha menahan tawanya agar tidak meledak.
"Gila ini mahluk astral, rahim aja gak punya ribet amat takut hamil.Lagian mau keluar dari mana itu bayi, dari hidung? " batin Gio seraya pamit pada Ayana hendak ke kamar.
...🍀🍀🍀🍀🍀...
Ayana dan Jeniper masih berada di bawah karena memang belum selesai dengan urusannya. Sementara Gio di dalam kamar sudah merasa suntuk selama dua jam lamanya hanya duduk dan bermain ponsel saja.Dirinya berkirim chat dengan Amanda membahas Bian yang katanya semalam sempat datang lalu memaksa Indri memberinya uang.Untung saja haji Malik datang lalu mengusir dan mengancamnya akan di laporkan ke polisi jika lelaki itu berani datang dan mengusik Indri dan Mira.
Seketika saja Gio merasa lega dan tak henti mengucapkan rasa terima kasih kepada Amanda dan haji Malik.Kini Gio termenung menatap langit-langit kamar Ayana yang luas ini, Gio bingung di sisi lain ingin cepat memutuskan Amanda karena ingin fokus pada rumah tangganya bersama Ayana.Gio tidak ingin menghianati Ayana dengan masih berhubungan dengan Amanda.
Tapi di sisi lain Gio bingung bagaimana cara mengatakan dan menyampaikannya pada perempuan yang sudah mengisi hari-hari Gio selama lebih dari dua tahun ini.Jujur saja hati Gio masih utuh untuk Amanda, dirinya belum mencintai Ayana sama sekali, dan tatapannya pada Ayana selama ini hanya kagum saja melihat kesempurnaan fisik Ayana.Karena Gio jarang atau hampir tidak pernah melihat wanita secantik dan sesempurna Ayana.
Jika Ayana di bandingkan dengan Amanda tentu saja sangat jauh perbedaannya.Ayana itu memiliki tubuh jangkung bahkan hanya 10 cm di bawah Gio, sedangkan Amanda tingginya hanya serusuk Gio.Ayana memiliki tubuh yang indah langsing dan kulitnya sangat putih mulus tanpa cela.Sedangkan Amanda lebih berisi dan kulitnya sedikit lebih gelap, namun Amanda lebih unggul dalam satu hal, ya itu memiliki dada yang jauh lebih besar jika di bandingkan dengan milik Ayana yang hanya sebesar telur ayam kampung itu.
Ah, itu tidak lah penting bagi Gio.Ukuran dada bukan lah satu-satunya masalah untuk tidak memilih Ayana yang juga adalah istrinya, dari pada memilih Amanda yang jelas statusnya bahkan hanya sebagai kekasih.
"Gue harus gimana ini? " gumam Gio bingung harus bagaimana caranya memutuskan Amanda tanpa menyakiti hatinya.Jujur saja Gio berat untuk melepaskan perempuan yang pernah bibirnya Gio cicipi itu.
Gio tidak munafik dan bukan manusia suci yang tak memiliki dosa.Gio dan Amanda sering kali melakukan dosa jika ada kesempatan.Seperti berciuman dan saling meraba, karena itu dirinya tahu sebesar apa ukuran dada Amanda.Meski mereka tidak sampai ke hal-hal yang lebih.karena itu Gio sangat lah pandai dan pro sekali saat pertama kali memanjakan Ayana.Tak ingin berlama-lama pusing dengan pikirannya sendiri, Gio memutuskan ke bawah melihat Ayana dan Jeniper.Sampai di sana ia melihat istrinya itu sedang tertawa sambil menikmati rujak segar yang sepertinya baru di sajikan.
"Belum makan udah rujakan Ka, Ini masih pagi loh. " ucap Gio serasya mendudukan diri di samping istrinya.
"Gue udah biasa. " sahut Ayana cuek sambil terus mengunyah kedongdong.
"Jangan yang asem-asem nanti magh lagi. " cegah Gio saat tangan Ayana akan mengambil mangga muda.
"Ish, gue suka tau, " kesal Ayana seraya mengambil jambu biji lalu memakannya dengan kasar, dia sebal Gio ini di kasih hati minta ampela.Sudah mulai mengatur Ayana.
Jeniper mengulum senyum lalu menatap Ayana." Nces.Lo kayanya hamil deh, itu pasti ngidam kalau mau yang asem-asem gitu, mantep bener kecebong Gio tokcer parah. " ucapnya yang seketika membuat Ayana berhenti mengunyah.
"Enggak lah, yakali. " dengusnya sembari mencolek bumbu rujak dengan jarinya.
"Ih serius.Itu pasti hamil deh gak salah lagi, iya gak Gio? " Jeniper beralih pada Gio yang sedang menatap keduanya.Begitu juga Ayana langsung saja menatap Gio, kini mereka saling tatap dengan perasaan bingung.
"Masa iya gue hamil sih? " tanya Ayana dengan tak percaya dan heran.Gak mungkin kan kemarin malam hanya pakai jari dan lidah Gio dirinya bisa mengandung bahkan secepat ini pula, hey yang benar saja.
Gio menggeleng seraya mendengus." Ya enggak lah, Kaka ini gimana sih? Bahkan kita belum ngapa-ngapain. " bisik Gio karena tidak ingin di dengar Jeniper.
"Nah iya makanya.Masa cuma pake jari sama lidah lo doang gue bisa hamil_." ucapan Ayana terhenti karena Gio mengecup bibirnya hingga membuat Ayana membeku mendapat perlakuan tak terduga dari Gio, bahkan di depan Jeniper yang sudah kelepekan.
"Au au auwww.Kalian ini bisa gak sih gak bikin yeay iri? " omel Jenpier seraya membereskan barang-barangnya hendak pulang." Langsung anget rahim Aku apalagi kalau lihat otot Gio yang menonjol semua. " sambungnya.Gio hanya menyengir tanpa dosa sedangkan Ayana di buat diam seraya mengunyah kedondong dengan pelan.
"Nces lagi hamidun itu jaga kondisi baik-baik ya non.Semoga si debay sehat selalu. " doa Jeniper yang seketika di aminkan oleh Gio.Membuat Ayana mendengus.
"Apaan sih kalian ini? " rutuknya.Kemudian Jeniper pamit pulang karena ada customer lain yang sudah memanggilnya.
"Gimana bisa hamil coba? Gue coblos aja belum. " dumel Gio seraya mencomot pepaya mengkel kesukaannya.Ayana naik ke kamarnya dirinya akan mandi karena sudah siang dan gerah Gio mengekorinya di belakang.Sesampainya di kamar Ayana duduk di ranjang seraya memperhatikan kuku-kukunya yang baru saja di ganti warna.
Gio ikut memperhatikan juga." Emang tadi ngomongin apa sih ka serius banget? " kepo Gio dengan matanya yang masih memerhatikan kuku cantik Ayana.
Ayana menoleh sebentar." Biasa lah urusan perempuan. " ucapnya, membuat Gio memicing heran bukankah Jeniper itu laki-laki pikirnya.
"Apa tuh? " tanya Gio penasaran.
"Ck, lo mau tahu aja deh.Gue tadi nanyain ke dia oplas dada itu sakit gak dan berapa lama proses penyembuhannya, Gue mau nambah dikit mah gak masalah kayanya. " jawab Ayana .
"Kaka mau oplas juga? Maksudnya mau gedein dada Kaka gitu? " tanya Gio dengan bola mata membesar tak percaya dia.
Ayana mengangguk melihat Gio." Iya semenjak lo tadi ngatain dada gue mungil dan masih gedean buah apel tadi, gue ngerasa perlu nambah kayanya biar gak kempes-kempes amat, Gue mau pasang implan. "
Gio menggeleng cepat." Jangan.Biar kecil tapi Aku lebih suka yang asli, Ketimbang gede tapi palsu mah juga buat apa. " cegah Gio seketika merasa bersalah karena membuat Ayana merasa insecure rupanya." Tenang aja nanti aku modif ukurannya. "
"Pala lo! Pede banget lo? Gue oplas juga buat diri gue sendiri bukan buat nyenengin lo. " jelas Ayana sinis." Modif apaan? lo kira gue motor di modif segala."
"Tapi kan Aku suami Kaka loh jangan lupa. Kapan-kapan aku juga minta jatah masa iya kita mau gini-gini aja? Lagian nanti juga Kaka akan mengandung dan melahirkan anakku.Bakal nyusuin anak kita, terus Kaka mau anak kita keracunan implan? " ujar Gio seketika saja wajah Ayana memerah mendengar ucapan Gio.
"Mana ada keracunan implan sih?! " sewot Ayana menyembunyikan wajahnya yang salting.Bisa-bisanya dia malah memikirkan akan memiliki anak dengan si bocah kencur ini, oh tidak, tentu saja Ayana tidak akan mau!
"Udah gak usah di ubah-ubah dan di tambah-tambahin Ka.Segitu juga udah cukup, yang penting kan masih ada pegangan hidup. "
"GIO!! " sembur Ayana kemudian Gio berlari ke luar kamar seraya terbahak." Ish.Itu bocah tengil banget sih." dumel Ayana namun ia mengulum senyumnya duh bahkan dirinya sempat mengusap tengkuknya karena salting sendiri.
...🍀🍀🍀🍀🍀...
Amanda sore ini sedang berada di teras rumah Gio.Dirinya sedang mengajak Billa mengoceh dan cilukba.Bayi mungil itu sudah bisa merespon tawa meski masih sesekali, Tak lama Indri menghampiri Amanda setelah membalikan ikan goreng di dapur.
"Ada yang ingin Manda omongin sama kaka. " ucap Amanda.Indri mengangguk seraya mempersilakan dan bersiap sambil menyusui anaknya.
"Sebenarnya Manda merasa sikap Gio akhir-akhir ini agak beda ke Manda, Ka.Gio itu kaya mengabaikan aku selama lebih dari dua minggu ini.Gio sekarang kaya cuek gitu dan jarang banget balas pesan, Kalau di telpon juga jarang ngangkat, dan suka gak telpon balik gak kaya biasanya." keluh Amanda mengenai apa yang di rasakannya selama ini.Jujur saja ia curiga terhadap Gio yang malah semakin cuek kepadanya.
Indri tersenyum menanggapi." Mungkin emang Gio sibuk kali, Manda.Dia kan katanya pekerjaannya banyak makanya sibuk terus belum lagi dia sebentar lagi lulus sekolah.Mungkin lagi sibuk-sibuknya makanya jarang hubungin kamu. " ucap Indri menenangkan.
"Jangan beranggapan yang enggak-enggak dulu ya.Justru doakan saja Gio supaya cepet ke tabung gajinya, bukannya kamu ingin cepat menikah dengan Gio? Ya udah berdoa aja supaya di beri kelancaran untuk niat kalian. " sambung Indri yang dengan cepat di anggguki Amanda.
"Iya Ka, Aku cuma kawatir.Takut Gio punya yang lain, Kan dia kerjanya di A udah jelas di sana banyak banget perempuan cantik Ka, di sana itu tempatnya. " ungkap Amanda dengan segala ketakutannya.
"Jangan kesana mikirnya Manda.Gio kan gak kaya gitu orangnya, bukan Kaka belain ade Ka Indri.Tapi emang Gio gak genit kan? Coba kamu ingat di bengkel Mas Tito selalu cewek-cewek cantik berdatangan dan mencari perhatian Gio.Tapi Gio sama sekali gak merespon mereka, baik itu di depan kamu maupun di belakang kamu.Kamu tetap pemenangnya. " ujar Indri bijak.
"Iya Ka.Makasih udah ngingetin aku, Maaf udah sempet curiga ke Gio." ucap Amanda dengan perasaan tak enak dan malu sudah sering sekali mengeluh dan mengadu pada Indri.
"Udah gapapa.Curiga terhadap pasangan itu wajar namanya juga kita perempuan kan? Tapi jangan sampe kecurigaan kamu itu membuat hubungan kalian memburuk. " pesan Indri seraya tersenyum dengan hangat.
Meski dirinya tidak begitu menyukai Amanda ini, tapi sebagai seorang Kaka dan perempuan, Indri paham dengan perasaan Amanda saat ini.Pasti perempuan itu sangat ketakutan ada perempuan yang menggeser posisinya di hati Gio.Indri tahu Amanda sangat takut kehilangan Gio adiknya yang tampan dan rupawan itu.
"Makasih ya Ka, Kalau gitu Manda pamit dulu belum solat ashar. " pamit Amanda yang di angguki Indri.
Kira kira yang jadi Giovanno cocokan yang mana ya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Anarika Sinaga
foto nya no 2 keren
2024-03-16
1
Neng Tzy
bagusan yg pertama sih Thor
tp yg K2 juga bagus..yg terakhir lebi keren si😍aku suka manurios soalny
2023-02-15
0
vkook
yg no 2
2022-10-22
0