20

Ayana menatap wajah Gio yang tersenyum padanya dengan tatapan sayu.Keduanya masih terengah-engah dengan tubuh yang masih saling menempel dan menyatu." Turun sana, Berat tau. " suruh Ayana lalu menepuk bahu Gio pelan.

"Masih pengen.Sekali lagi ya? mau lagi. " pinta Gio seraya menggerakan miliknya yang telah berkedut di bawah sana dengan wajah tengilnya membuat Ayana mendengus dan meringis lalu mencubit perut Gio, dan pemuda itu mengaduh.

"Sakit, sayang. " katanya dengan manja.

"Cepetan turun, dan gak ada lagi, masih sakit banget ini. " tolak Ayana seraya memalingkan wajahnya ke samping menghindari ciuman dari Gio.

"Ya udah, tapi nanti siang ya? mau lagi ya, ka? " rengek Gio lalu mengecupi pipi dan dada Ayana dengan gemas.Meski sangat mungil tapi tetap membuat Gio gemas dan ketagihan.

"Udah siang, sana turun kamu mau sekolah kan? " paksa Ayana.Dan mau tak mau Gio menarik miliknya dari Ayana dengan pelan.Membuat dirinya memejam merasakan geli dan nikmat. Ayana meringis merasakan perih." Aws, shh, perih banget. " ringisnya seraya merapatkan kakinya.

"Aku bersihin pake air dingin ya, Kaka diem dulu. Gak usah bangun." Pinta Gio lalu bangkit mengambil boxernya dan ke kamar mandi.Dan tak lama Gio kembali dengan membawa satu handuk kecil yang sudah di basahi.

Meski Ayana menolak tapi Gio tetap naik ke atas ranjang hendak membersihkan milik Ayana, Walau Ayana berkali-kali menolak tapi Gio memaksa.Dengan telaten lelaki itu mengelap dan membersihkan milik istrinya yang terlihat membengkak dengan luka robek yang lumayan parah pikirnya.Dan itu membuat Gio meringis, Apa seagresif dan seganas itu dirinya tadi pagi hingga milik sang istri robek begini, dan mengeluarkan darah.Dan memang Gio akui, miliknya begitu besar hingga mengoyak milik Ayana dengan luka yang lumayan seperti ini.

"Ish, sakit..." ringis Ayana, Gio menyudahi lalu mengelap dengan kain kering.Setelah itu mengecup milik istrinya dengan mesra membuat Ayana bersemu merah.Kemudian Gio turun dari ranjang, lalu berjalan ke lemari Ayana mencari gaun terusan untuk istrinya pakai.

"Pake ini, dan gak usah pake apa-apa dalamnya. Nanti kegesek perih. " ucap Gio seraya membantu istrinya bangun dan memakaikan baju terusan itu pada Ayana tanpa dala man." Aku mandi dulu.Kaka jangan ke kemana-mana nanti aku bawain sarapan." Perintah Gio yang hanya di turuti oleh Ayana, sungguh saat ini dirinya merasa seperti habis melahirkan.

Gio buru-buru membersihkan diri.Lalu memakai seragam sekolahnya dengan gerakan cepat dan tergesa-gesa." Mau sarapan apa, Sayang? " tanya Gio seraya membuka pintu akan mengambilkan sarapan untuk Ayana.

"Telur saja satu, sama buah, udah itu aja. " pinta Ayana dengan wajah mengantuk dan lelah karena di gempur subuh-subuh seperti ini.

Gio mengangguk, kemudian ke dapur mengambil sarapan.Dan itu membuat Bi Narti heran." Loh, Den, Non gak ikut sarapan? " tanya bibi.

"Lagi gak enak badan kali, Bu.Males turun kayanya dan minta di anterin. " jawab Gio seraya mengambil 2 butir telur dan beberapa potong buah.

"Tumben ya, Non Aya itu jarang sakit orangnya dan gak manja, biar menggigil juga dia mah tetep turun sarapan. " ucap bibi heran seraya mengelap piring bersih.

"Kan Aya itu manusia, Bu.Bisa sakit juga kadang-kadang, gak selamanya sehat terus atuh. " balas Gio membuat bibi tertawa karenanya.

"Aden ini bisa aja, Kalau begini bibi akan sama kaya non Aya awet muda, ketawa terus. " bi Narti masih belum bisa menghentikan tawanya membuat Gio tersenyum pula merasa lucu juga obrolan mereka ini, meski tidak tahu lucunya di bagian mana.

"Ya udah Gio ke atas dulu Bu, Aya kelaperan nanti. " pamit Gio dengan sopan yang di angguki bibi dengan cepat.Gio masuk dengan nampan berisi makanan untuk Ayana.Namun ia menemukan istrinya tertidur dengan bersandar di dipan ranjang.

"Ka makan dulu yuk sedikit aja.Nanti lanjut tidur lagi, " Gio membangunkan Ayana dengan pelan. wanita itu terbangun walau dengan sangat malas.

"Nanti kalau udah mendingan.Mandi ya, pakai air hangat aja biar rileks badan Kakanya.Kan kita habis HB jadi harus mandi wajib.Gak boleh enggak, ya. " sambung Gio yang hanya di angguki oleh Ayana, perempuan itu pagi ini begitu jinak rupanya.

Setelah memastikan Ayana sarapan dengan menghabiskan semua sarapannya, karena Gio memaksa.Gio buru-buru pamit berangkat sekolah setelah mencium kening dan bibir sang istri dirinya melesat kebawah takut kesiangan.Setelah Gio pergi, Ayana tidak bisa tidur lagi ia memutuskan untuk bangun karena ingin buang air kecil.Namun baru saja Ayana menurunkan satu kakinya hendak berdiri ia meringis tertahan.

"Aduhh, kok sakit banget sih ini, awsshhh perih banget Gio anjing, awas lo gak bakal gue kasih lagi. " maki Ayana karena sela pahanya begitu perih dan sakit sekali,rasanya seperti hendak runtuh semua pikirnya.

...🍀🍀🍀🍀🍀🍀...

Andre dan Rehan terus saja saling pandang dan keheranan melihat wajah Gio pagi ini.Sepuluh kali lipat lebih segar dan ceria dari biasanya.Bahkan pemuda itu bersiul seraya menyapa para adik kelas dan teman-teman sekelasnya sepanjang koridor sekolah, yang sangat tidak pernah sekali pun Gio lakukan apa lagi dengan wajah berseri-seri seperti ini pikir mereka.

Gio memesan soto dan beberapa makanan lain dan es jeruk.Ia memesankan untuk dua temannya juga, lalu langsung saja membayar tanpa pikir panjang.Kening Andre dan Rehan semakin mengerut heran, ini sangat jarang Gio lakukan di sepanjang hidupnya.Meski pemuda itu memang tergolong royal jika ada rejeki kadang meneraktir temannya.Tapi itu pun sangat jarang bahkan hampir setahun sekali juga enggak, pikir kedua teman Gio itu.

"Ehem, tumben lo kelihatan sebahagia ini? Ada apa sih, Gi? lo dapet lotre apa gimana? " tanya Andre dengan heran.Gio hanya tersenyum pada kedua temannya itu.

"Kenapa, Ndre? " tanyanya, bukannya menjawab.

"Gue tanya lo kenapa dodol.Kok lo senyum-senyum dan bahagia begini, ada apa sih tod? " desak Andre.

"Iya, lo aneh hari ini, lo gak kesambet apa-apa kan? " timpal Rehan ikut menatapi Gio dengan wajah heran.

Gio malah tertawa sembari mengaduk es jeruk miliknya.Membuat mereka tambah merinding. takut-takut Gio kerasukan jin genit penunggu beringin yang ada di belakang toilet sekolah." Kalian mau tau, kenapa gue kelihatan bahagia hari ini? " tanyanya dengan kekehan pelan.

"Iya cepetan lo kenapa, anj? " desak Rehan tak sabaran sambil memiting leher Gio membuat lelaki itu terkekeh.

"Gue naik gaji. " jawab Gio yang seketika membuat Andre dan Rehan mencibir.

"Emang berapa sih naiknya, 50jt sebulan, Gi?" tanya Andre sedikit tidak percaya.Apa lagi Rehan.

"Kepo amat lo. " balas Gio sembari menyedot jusnya dengan brutal.

"Iya kali aja gue bisa ngelamar di tempat kerja lo, siapa tahu di sana ada tante-tante yang bisa gue kencani.Iya gak,Han? " Andre menoleh pada Rehan dan menaikan satu alisnya membuat Rehan mendengus.Rehan masih memperhatikan mimik wajah Gio.Ada yang beda menurutnya namun ia masih harus memastikan dulu.Tidak bowleh souzon pokonya.

"Tobat lo, Ndre, kalau gak kuat nikah aja deh biar gak dosa mulu. " sahut Gio.Tangannya cepat-cepat menyendok kuah soto dan nasi yang sudah tak sabar ingin di lahapnya selagi panas begini.

"Nikah ndasmu, emang nikah gak pake buaya apa? " sungut Andre sampe typo kaya yang nulis ini.

"Biaya, Ndre.Santai aja dong, buru buru amat di kejar satpol pp lo? " sahut Gio di sela kunyahannya.

"Iya, lo bilang tinggal nikah aja? lah iya kalau ada duitnya buat pesta.Lah ini mah boro-boro buat biaya nikah, Gi.Buat makan aja kita susah. " ucap Andre yang langsung di angguki Gio." Mau beli kebutuhan aja gue harus rela jari gue sampe kebas begini nih, demi memuaskan hasrat nenek-nenek, " sambungnya yang langsung mendapat kekehan geli dari Gio.

"Iya, ribet ya ini hidup.Kebutuhan biologis udah rutin minta di penuhi, tapi buat biaya halal in yang ngebantunya, ga ada. " sahut Gio seraya menyantap soto yang begitu segar dan nikmat di mulutnya saat ini." Untung gue udah gak pusing lagi udah ada yang bantu. " lanjutnya tanpa sadar.

"Bantu apa? " tanya Andre dengan cepat.

Gio seketika menegang dan buru-buru menyendokan nasi ke mulutnya agar terlihat sibuk." Maksud gue udah ada yang bantu, bantu..bantu keuangan gue dan kebutuhan biologis gue_"

"lo ngomong apa sih, Gi? " heran Andre." Kumur kumur kuah soto lo? "

"Maksud gue..Maksudnya, gue kan udah kerja jadi gue udah gak pusing-pusing amat lah, sekarang. " jantung Gio sudah berdebar tak karuan rasanya dirinya takut Rehan dan Andre mengetahui keadaannya saat ini.Gio mengutuk dirinya.Mengapa pula ia harus keceplosan dan tadi malah hampir memperjelas bukan mengalihkan.

"Lo aneh deh, lo jadi simpanan om-om ya kaya kita ini? Cuma bedanya lo jadi spitengnya. " tuduh Andre.Dan seketika saja ia melompat karena Gio memukulnya dengan botol air mineral yang isinya tinggal setengah.

"Sembarangan lo! ." sungut Gio dengan kesal.

"Iya jangan dong, Gi.Lo mau ambeien apa? Nanti kalau kentut gak bunyi lagi, tapi poh doang gak seru banget. " Andre terbahak-bahak melihat wajah Gio yang sudah siap membunuh dirinya saat ini.

"Gila lo. " Rehan hanya terkekeh melihat tingkah Andre yang kelewatan gila itu.

"Gue masih normal oon! " Sewot Gio seraya kembali menyuapkan soto ke mulutnya." Gue masih suka apem pink. " lanjutnya seraya tertawa mengingat yang semalam.

Andre memegangi perutnya, tawanya belum mereda." Janji pas di goyang om gak prat prot ya Gi. "

Seketika saja Gio menyemburkan nasi dari mulutnya.Dirinya terbahak seraya memukuli Andre dengan brutal sekenanya, dan Andre sudah ngibrit menghindari pukulan Gio selanjutnya." Gila itu bocah.Kebanyakan nonton video vokep dia. " Gio terbatuk-batuk karena tenggorokan dan hidungnya tidak nyaman ke masukan nasi dan kuah soto yang lumayan pedas.

Rehan masih terpingkal di tempatnya." Orang gila di layanin. " ucapnya.

Seketika saja Gio menoleh padanya." Dan lo kenapa hari ini mendadak kalem? jangan-jangan lo yang kesambet? " tanya Gio heran.Dirinya hampir tidak pernah melihat Rehan mendadak kalem seperti ini.

"Di putusin ayang, katanya punya gue kecil padahal mah punya dia yang udah longgar, malah kebo juga masuk kali, saking lebarnya tuh lobang. " sungut Rehan dengan kesal.

Gio terkekeh menatapi Rehan dengan miris." Terus lo bilang apa ke dia? " tanya Gio penasaran.

"Ya gue bilang aja punya dia yang lebar, bukan kon gue yang kecil, eh gue kena amuk dan tamparan kasih sayang. " ucap Rehan sambil terkekeh miris.

"Anying lo. " balas Gio ikut menertawakan nasib Rehan.

Kemudian bel istirahat berbunyi keduanya masuk kelas.Tak lama Andre dan Gio terlibat adu mulut lagi yang di mulai oleh Andre yang lagi-lagi meledek Gio.Pemuda sableng itu menggoda dengan ledekan bahwa Gio sudah tidak perjaka lagi, karena keperjakaannya sudah di rampas om-om plontos bertubuh kekar sesuai bayangannya dan itu membuat Gio kesal setengah mati.

"Berarti lo sebagai uke dong, Gi? " ucap Andre tak henti menggoda Gio.

"Uke-uke apaan sih? ulet keket? " ujar Gio tak paham per ukean.

"Lo yang di colok.Dia yang nyolok bo ol lo gitu, Gi." jelas Andre vulgar dengan wajanya itu yang seakan tanpa dosa.

"Astagfiruallah nyebut, Ndre.Bapak lo nonton di dalam kuburan noh." Gio mengusap wajah Andre dengan tangannya membuat pemuda itu mendengus.

"Gelap. " timpal Rehan pelan.

"Tangan lo bau terasi anjing. " sungut Andre membuat Gio terkekeh lagi dan lagi.

Rehan tak ikut berkomentar.Dirinya pura-pura fokus saja makan kacang yang di sembunyikan di bawah meja,namun diam-diam memperhatikan gerak-gerik Gio, jujur saja selama lebih dari dua bulan ini Rehan menyimpan curiga kepada Gio. Bukan tanpa alasan karena beberapa kali Rehan mendapati keanehan dari Gio.

Pernah sekali Rehan tak sengaja melihat Gio membawa motor mahal dan menitipkannya di penitipan.lalu berjalan kaki ke sekolah yang memang jaraknya tidak jauh, hanya beberapa meter saja.Tidak sampai di situ saja, Rehan kembali mendapati Gio sedang memainkan ponsel bagus dengan harga fantastis, namun pria itu tidak pernah membawanya ke sekolah sekali pun di bawa hanya di simpan di tasnya.

Rehan juga melihat Gio akhir-akhir ini tidak mengeluh pusing mengenai keuangan dan keadaan keluarganya.Rehan juga bisa melihat beberapa kali saat Gio pulang ke rumahnya lelaki itu menggenakan pakaian mahal juga sepatu mahal.Rehan tahu bisa saja Gio mendapatkan semua itu dari gajinya bekerja selama ini.tapi Rehan rasa tidak masuk akal baginya, memang Gio kerja apa dan sebanyak apa sih gajinya sehingga bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan membeli barang-barang mahal untuknya.

Rehan sangat tahu berapa harga sepatu itu dan pakaian yang di pakai Gio, kaus sepotong saja harganya bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka selama dua atau tiga bulan.Lalu seberapa banyak gaji Gio itu dalam sebulan.Sehingga bisa membeli beberapa barang-barang mahal lainnya.

...🍀🍀🍀🍀🍀...

Ayana turun kebawah usai mandi sambil berendam air panas sesuai saran Gio.Benar saja dirinya sedikit lebih rileks tidak sepegal dan secapek tadi subuh.Ayana menuruni tangga dengan langkah pelan dan tertatih namun rupanya semua itu tidak luput dari perhatian Bi Narti.

"Ada yang di butuhkan, non? " tanya bibi.

Ayana menoleh dan segera duduk dengan gerakan pelan." Pengen yang seger-seger dong, bi yang buat memulihkan tenaga gitu kira-kira apa ya? " tanya Ayana seraya berpikir makanan apa yang sekiranya membuat tenaganya kembali pulih, jujur saja Ayana sedikit kelelahan dan letih.

Bi Narti tersenyum pada Ayana." Sup iga aja ya non.Mau gak? Kalau mau biar bibi buatkan sup iga dan teh ginseng yang nyonya bawa dari korea itu. Katanya bagus buat memulihkan tenaga dan stamina.Nanti den Gio juga harus minum itu biar staminanya selalu kuat. " ucap Bibi masih dengan senyumnya.

Ayana hanya mengangguk dengan wajah malu. Jangan-jangan si bibi tahu bahwa Ayana dan Gio baru saja melakukan penyatuan pertama mereka. Mengingat itu Ayana jadi bersemu merah bahkan pipinya langsung memanas seperti ini." Nanti kalau sudah jadi, panggil saya aja ya,bi." pamit Ayana.Dan bibi langsung mengangguk lalu menuju dapur.Ayana segera beranjak menaiki tangga sembari menggigit apel yang tadi ia ambil di meja makan.

"Loh non Aya kenapa jalannya begitu? Lagi sakit pinggang, Non?" tanya Lilis yang baru saja mengambil pakaian kotor dari kamar Ayana.

"Ah, Iya saya lagi kurang enak badan," jawab Ayana kemudian meninggalkan Lilis dengan cepat mengabaikan rasa sakitnya akibat berjalan begitu cepat.

"Bi, non Aya sakit apa sih? " tanya Lilis kepada Bi Narti dengan polos saat sudah berada di dapur.

"Biasalah, namanya juga orang dewasa. " jawab bibi sekenanya.

"Lagi haid kali ya, Bi.Soalnya di spreinya tadi ada darah pas Lilis ambil ke kamarnya." ujar Lilis dengan polosnya." Wajar sih perempuan mah banyak sakitnya, Lilis juga suka sakit banget kalau lagi haid." sambungnya yang membuat Bi Narti mesem sendiri, hadeh dasar bocil pikirnya.

"Udah sana jemur baju, Mesinnya udah mati tuh." suruhnya pada Lilis agar gadis muda itu tidak banyak omong lagi.Tentu saja Bi Narti tahu mengapa Ayana seperti itu,dirinya orang dewasa yang sudah berpengalaman dan tentu saja mengetahui dengan jelas dengan apa yang terjadi pada Ayana.

...🍀🍀🍀🍀🍀...

Gio berjalan menuju tempat penitipan motornya. Dirinya akan langsung pulang ke rumah ingin melihat kondisi Ayana kawatir istrinya itu malah jatuh sakit.Namun belum sampai ke tempat penitipan Gio di kagetkan oleh Rehan yang baru turun dari motor dan berjalan menghampiri dirinya.Gio di buat panik, namun percuma ingin kabur pun dirinya tidak akan bisa karena Rehan sudah mendekat.

"Han, Kok gak pulang? " tanya Gio dengan wajah panik.

Rehan tak segera menjawab lelaki itu berdiri tepat di hadapan Gio seraya menatap lurus padanya." Bisa kita ngobrol sebentar? " ucapnya seraya matanya mengeliling mencari tempat yang teduh dan sepi.

Mau tidak mau Gio hanya mengangguk." Ya udah di sana aja. " ajak Gio seraya menunjuk tempat yang adem di bawah pohon asem yang lumayan rindang.bae bae ada ulet Gi.

Rehan dan Gio sudah duduk berdampingan dan belum ada yang membuka suara." Lo tadi mau ngomong apa? " tanya Gio akhirnya memecah keheningan.Rehan tak segera menjawab, tangannya tergerak membuka tutup minuman freshtu rasa apel yang di belinya dari kantin sekolah.

"Sebenarnya lo kerja apa sih? Gue heran semenjak lo kerja bareng mas Rama lo gak sesusah dulu. Kalau gaji lo gede bantu gue dong ikut kerja sama lo, biar gue gak jadi simpenan tante-tante mulu, jujur, Gi.Gue capek kaya gini lama-lama. " tanya Rehan dan setengah mengeluh dengan keadaannya saat ini.

Gio terdiam,Bingung antara jujur atau tidak." Gue kerja serabutan.Kadang jadi sopir dan malamnya nyambi jadi admin online shop punya bos gue dan kadang-kadang masang kancing helm.Kan perusahaan bos gue bikin helm.Pt.helmindo Technical yang ada di T dan A punya bos gue itu ." jelas Gio.Tentu saja dengan ragu dan kawatir Rehan curiga bahwa dirinya berbohong.

"Oh yah? Mas Rama bagian apa di sono? " tanya Rehan tertarik juga mendengar penjelasan Gio siapa tahu Rehan bisa ikut kerja di sana apa lagi dengan Gio.

Gio tentu saja kelabakan, bingung akan menjawab dengan apa.Ternyata benar berbohong seperti ini tidak ada ujungnya." Mas Rama bagian produksi dia mah di pabrik.Kalau gue kan beda, Gue mah gak di pabrik tapi di rumah bos." ujar Gio seraya meneguk minuman Rehan haus juga usai berbohong.

"Oh gitu, Berarti mr F itu baik dan royal ya?buktinya lo di pinjami motor sebagus itu." ucap Rehan seraya menyindir dan menatap Gio ingin melihat eskpresi temannya itu.

"I-Iya,Emang baik sih makanya gue gak mau ngecewain dia. " balas Gio gugup.

"Oh iya, denger-denger dia punya anak cewek yang cakep gak sih? tapi kalau gak salah tingggalnya di luar negeri, lo pernah lihat gak? " selidik Rehan tatapannya tak lepas dari ekspresi Gio.

"Gak pernah,Lagian gue gak peduli, " balas Gio cuek seraya bangkit ingin cepat pulang menemui istrinya.

Rehan terdiam, ingin melihat sejauh mana Gio akan mengelak dan menyembunyikan sesuatu darinya.bukannya Rehan ingin ikut campur dengan kehidupan Gio.Hanya saja dirinya ingin mencegah hal-hal buruk yang di lakukan oleh Gio.

Sebenarnya.Tentu saja Rehan menyesal telah terjerumus pada lubang kesesatan yang melumuri dirinya dengan dosa yang berbalut kenikmatan itu.Dia tak ingin sahabatnya ikut masuk ke dalam lingkaran setan sepertinya meksi pun dia pernah menawari Gio untuk mengikuti jejaknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!