Setelah turun dari mobil Aulia dan Nauval hendak masuk ke rumah orang tua Aulia terdengar 3 orang ibu-ibu tetangga yang sedang duduk-duduk santai di salah satu teras depan rumah orang tua Aulia berbisik-bisik tapi dengan suara agak keras dan Aulia mendengar itu.
"Eh Bu ibu, itu lihat anak nya Bu Mira baru pulang sama Gus Nauval, mereka darimana ya? Jangan-jangan? " Bu Santi menghentikan kalimat lalu mereka saling pandang dan tertawa terbahak bahak.
Aulia langsung melempar pandangan kepada mereka dan memelototi nya lalu dengan cepat Aulia menghampiri mereka.
"Maksud ibu apa ya ? Kurang kerjaan banget ya pagi-pagi gini udah nyindir-nyindir orang ?" Sarkas Aulia.
"Kamu ngomong apa sih " jawab Bu Santi tidak menghiraukan perkataan Aulia dan lanjut mencari kutu di rambut Bu Sulastri.
"Ibu kira saya budeg apa gimana ya? Saya denger jelas loh ibu ngomongin saya" ucap Aulia lagi, Nauval yang melihat perdebatan semakin sengit lekas menghampiri mereka, diikuti Fahri de belakang karena kebetulan Fahri akan berangkat mengajar.
"Bagus deh kalau kamu sadar dan dengar, lagian kemarin kamu berangkat dari pagi sama Gus Nauval dan baru pulang sekarang, waktu itu juga belum jam pulang sekolah kamu di bonceng sama dia, kita kan jadi was-was diakan anak pemuka agama kampung ini kalau kalian ada apa-apa kan kampung kita juga yang malu" jelas Bu Mirna pedas.
"Bener banget, lagian kamu juga kan anak kota, kebanyakan anak kota kan gak bener ya ibu-ibu pergaulannya, pakaiannya juga kurang bahan semua dari semenjak kamu dateng" timpal Bu Santi dan di acungi jempol oleh Bu Sulastri.
"Hahaha, sekurang kerjaan itu ya kalian ngurusin hidup orang, dan dengan perkataan kalian tadi, saya sama sekali gak peduli, saya juga gak minta makan sama kalian, dan satu lagi gak semua orang kota itu gak bener," jawab Aulia kesal walaupun memang kenyataannya begitu tapi kan emang gak semua batin aulia.
Nauval akan menarik tangan Aulia agar menjauh dan tidak berurusan lagi dengan ibu-ibu itu. Fahri juga menenangkan Aulia dengan meminta Aulia pulang.
"Udah dek ayuk pulang ya" ajak Fahri
"Maaf ya ibu-ibu" ucap nauval kapada para ibu-ibu itu.
"Heh ... Lo ngapain minta maaf, gue nggak salah, mereka dulu yang mulai" sarkas Aulia
Karena Aulia berteriak semakin berisik para tetangga yang lain pun banyak yang menonton dan Bu nyai Fatimah juga Bu Mira ikut keluar saat mendengar suara ribut-ribut.
"Ya Allah Aulia ada apa nak?!" Tanya Bu Mira yang baru datang.
"Ini buk masak mereka bertiga nuduh Aulia cewek gak bener, Trus nuduh Aulia sama Nauval yang nggak-nggak karena kita nggak pulang semalem"jelas Aulia pada ibunya.
"Astaghfirullah ibu-ibu kalian kalau menuduh ada bukti yang kuat nggak, kalau nggak ada bukti ini termasuk fitnah" ucap Bu Mira
"Ya kan kita hanya menduga ya Bu Santi, Bu tri, kan kalau laki-laki dan perempuan bukan mahram berdua itu yang ketiganya syetan" kompor Bu mirna yang memang membenci keluarga kyai rohim karena dulu suaminya tidak di angkat menjadi guru di yayasan dan pesantren mereka.
" Itu tuh kalau nggak tau gak usah ngomong jadinya kan sok tau, saya ke Surabaya cuma ngecek kerjaan Disana karena kemaleman kita nginep di hotel karena udah capek juga " bohong Aulia.
"Apalagi nginep di hotel, kalian pasti satu kamar ya kan" Bu Santi asal ucap
"Heh emang gue se kurang duit itu ya buat booking dua kamar, emang kalian dasarnya mulut comberan gabisa di saring dulu ngomong nya" kesal Aulia
"Astaghfirullah ibu-ibu istighfar, sudah ya bubar saja, kalian kalau di ladeni omongannya makin ngawur aja, ayo nak kita pulang " ucap Bu Mira dengan menarik tangan Aulia, Bu Fatimah Nauval dan Fahri mengikuti mereka untuk pulang, tetangga yang lain yang menonton pun ada yang langsung bubar ada yang menghampiri mereka bertiga karena segrup ibu-ibu rempong.
"Sudah ya nak, kamu nggak apa-apa kan kamu nggak di apa-apa in kan sama mereka " tanya Bu Mira sambil memastikan seluruh tubuh Aulia tidak ada yang terluka.
"Nggak apa-apa kok buk, makasih ya tadi udah belain Lia" ucap Lia tulus.
"Lain kali nggak usah dengerin mereka ngomong ya, biarin aja apapun yang mereka bilang" nasehat Bu Mira.
Saat mereka sudah duduk di sofa Bu Fatimah mengusulkan sesuatu yang mengejutkan.
"Apa nggak mendingan kamu nikah aja sama Nauval Aulia?" Tanya Bu Fatimah yang membuat semua terkejut
"Umi nggak percaya sama kita? Umi lebih percaya omongan mereka ya?" Tanya Aulia dengan menyembunyikan emosinya.
"Iya mi, umi harus percaya sama Nauval dong, umi tau kan Nauval gimana, Nauval nggak mungkin ngelakuin apa yang mereka tuduh itu" ucap nauval pada uminya.
"Ehh .. bukan itu maksud umi, yang umi maksud biar kamu kalau kemana-mana ada suami yang nganterin terus butuh apa-apa juga ada suami, tadi aja dia gak belain kamu sama sekali tapi umi yakin kalau dia jadi suami kamu dia akan belain kamu mati-matian " jelas umi yang memang ingin Aulia jadi mantunya.
"Hmmm. Maaf ya umi, saya kurang setuju, bukan maksud menolak atau bagaimana, Aulia masih sangat muda, dia banyak sekali impian yang ingin dicapai, kami juga baru bertemu dengan Aulia beberapa waktu lalu dan kita tidak akan memaksa Aulia dalam bentuk apapun" ucap Fahri dengan nada selembut mungkin agar tidak menyinggung perasaan Bu nyai.
" Iya umi, Aulia masih pengen sekolah, untuk menikah Aulia masih belum berfikir kesana" lanjut Aulia
"Yaudah kok sayang nggak apa-apa umi kan cuma usul" jawab umi sambil tersenyum.
"Astaghfirullahaladzim nasikuu....." Ucap umi dengan berdiri lalu akan berlari pulang ke rumahnya karena kompornya belum di matikan.
"Nanti kita lanjut ngobrol nya ya assalamualaikum" pamit umi.
"Maaf ya buk omongan umi saya tadi" ucap nauval
"Ndak papa kok nak, ibuk maklum banget emang mbak Imah pengen banget anak perempuan" jawab Bu Mira.
Aulia kembali ke kamar, Nauval pulang ke rumahnya karena ada jadwal mengajar Fahri juga lanjut pergi ke tujuan awalnya sebelum melihat pertengkaran Aulia tadi yaitu mengajar di Mts.
jam 1 Siang Aulia ke masuk sekolah, jam pelajaran pertama yaitu disambut dengan pelajaran fiqih yang membuat Aulia mengantuk, mana gak ngerti juga Aulia apa aja yang di maksud penjelasan gurunya tadi.
jam pelajaran ke dua yaitu bahasa Inggris, ya lumayan lah Aulia masih bisa mencerna pelajaran karena bersekolah di internasional school memang harus bisa bahasa Inggris, dan digunakan sehari-hari di sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah gitu yg benar, Tuh si Fahri nama aja ustad tp gak belain adek sendiri 🤦🏻♀️
2023-04-15
0
Qaisaa Nazarudin
Astaga kok mintak maaf hitu,harusnya di ceramahin tuh ibu ibu nyinyir kek gitu,di tegur,kalian kan Ustad,,,😌😌
2023-04-15
0