di meja makan hanya ada mereka bertiga.
"eh Fahri kamu tahu Ndak?" tanya Nauval
"tahu apa?!!" sergah Aulia karena mengingat pembicaraannya dengan Nauval tadi.
"Aulia yang sopan dong Gus Nauval kan lebih tua dari kamu, ngomongnya jangan gitu" ucap Fahri mengingatkan Aulia pelan
"udah gakpapa Fahri, dia kan udah aku anggep adik sendiri" jawab Nauval seraya tertawa melihat Aulia cemberut.
"iya gus" jawab Fahri
"kamu juga dari dulu disuruh panggil aku Abang aja juga gak pernah mau kita kan cuma beda setahun" ucap nauval apalagi mereka sudah seperti keluarga.
"ehh .. emm... Ndak papa Gus saya panggil Gus saja" jawab Fahri segan.
" hahaha,. ketahuan biar gak keliatan tua" ucap Aulia menertawakan Nauval.
"iya bener sih biar gak keliatan tua kalau dipanggil Gus" ucap nauval sambil tersenyum.
Fahri yang melihat Nauval tersenyum mendengar ucapan Aulia bernafas sedikit lega, karena Fahri takut Nauval tersinggung.
padahal selama ini Nauval selalu bersikap biasa saja kepada Fahri tapi memang Fahri nya saja yang selalu segan kepada Nauval karena mengingat Nauval anak pak kyai.
setelah selesai makan Fahri dan Nauval duduk di ruang keluarga untuk mendiskusikan ujian yang sudah seminggu lagi, mereka mengecek soal-soal dan mengecek yang lainnya.
setelah berganti baju dengan piyama pendeknya Aulia yang berbahan satin, agak transparan karena memang berwarna crem keluar dari kamar, Aulia ingin menonton TV yang ada di ruang keluarga. dikamar nya tidak ada tv dan tidak ada kipas angin, yang semalam membuat Aulia gerah karena biasa tidur dengan AC, meskipun cuacanya tidak sepanas Jakarta tapi Aulia tetap gerah.
"kamu mau ngapain dek" tanya Fahri.
"aku pengen nonton tv kak" jawab Aulia.
setelah lama mencari program yang seru Aulia tidak menemukan apapun Aulia pun kembali ke kamarnya dan tidur.
Setelah seminggu Aulia Disana Reno menjemputnya Aulia menjadi gelisah akankah aulia kembali atau tetap disini bersama orang tua kandungnya, tapi dijakarta masih banyak hal yang harus di selesaikan, dia harus kembali ke jakarta.
setelah dimobil aulia merenung mengingat ibunya tadi menangis karena takut aulia akan melupakan mereka dan tidak mau kembali kerumah mereka, aulia berhasil meyakinkannya kalau aulia tidak akan melupakannya.
setelah sampai dijakarta om herman dan tante maya sudah menunggu nya di rumah aulia.
"lia tante kangen banget sama kamu" ucap tante maya
"kamu sehat nak? " tanya om herman
"sehat kok om, kabar kalian gimana sehat juga kan" jawab aulia
tante maya dan om herman mengannguk menandakan mereka semua sehat.
mereka mengajak aulia duduk di ruang tamu
"kamu sudah bertemu mereka lia?" tanya om herman
"sudah om" jawab aulia
"bagaimana perasaan kamu sekarang, kamu bahagia kah? atau justru malah sakit hati?" tanya om herman
"nggak kok om, aku nggak sakit hati, mereka sangat baik mereka benar-benar terpaksa dan tidak berniat membuangku" jawab aulia seraya tersenyum.
" syukurlah aulia kamu benar-benar dewasa sekarang, kamu tidak egois kamu hebat" ucap tante maya bangga karena yang mereka takutkan aulia malah membenci kedua orang tuanya karena merasa di buang dan tidak di inginkan, tapi ini justru aulia menerima itu semua dengan besar hati.
"oiya om, aku punya kakak laki-laki om, aku seneng banget karna aku bisa ngerepotin dia" ucap aulia tertawa mengingat seminggu ini fahri benar-benar di repotkan karena aulia.
herman dan maya tersenyum melihat kebahagiaan aulia.
hari senin aulia pergi ke sekolah setelah izin lebih dari seminggu ini. andin dan icha yang melihat aulia masuk segera menghambur memeluk aulia.
"gila ya lo, ujug-ujug ga ada angin gaada ujan keluar kota, kita khawatir banget lo kenapa- napa" ucap andin
" uhh terharu banget gue kalian khawatirin gue" ucap aulia seraya ingin mencium kedua sahabatnya
andin segera menonyor kening aulia menjauh dari wjahnya
"idihh najis" ucap andin
"lo dari mana aja sih aulia, lo ada urusan apa disana tumben banget" tanya icha
"ntar gue ceritain ya guys, yuk ke kelas dulu" jawab aulia
setelah di kelas mereka duduk di bangku masing-masing aulia di belakang, andin dan icha duduk di bangku depan aulia karena memang mereka sebangku.
tidak lama andre dan faiz datang dan andre segera duduk di samping aulia dan faiz duduk di bangku belakang sendirian, karena tempat duduknya memang seperti itu, dan itulah awalnya yang membuat mereka dekat. ternyata jam pelajaran pertama gurunya hanya memberikan tugas tidak masuk ada urusan di luar mereka memanfaatkan itu untuk mendengarkan cerita aulia.
" gue keluar kota nemuin orang tua kandung gue" ucap aulia memulai ceritanya.
merekapun kaget mendengarnya karena aulia tidak pernah cerita kalau dia bukan anak angkat ini ujug-ujug punya orang tua kandung. aulia menceritakannya sampai selesai membuat kedua sahabat perempuannya itu menangis, sedangkan andre dan faiz iba karena baru saja aulia ditinggal oleh mama papa nya dan baru tahu kalau dia bukan anak kandung.
"kok lo baru cerita sih, lo gak kenapa-napa mental lo gakpapa kan?" ucap icha
"ishh apaan sih mental-mental, lo pikir gue bakal bunuh diri apa?!" ucap aulia sambil tertawa
"lah kok lo ketawa sih" tanya faiz
"ya gakpapa gue bahagia setelah nemuin mereka seenggaknya gue tau asal gue, mereka baik banget dan bener-bener sayang banget sama gue" jawab aulia tersenyum
"yaelah trus kenapa gue nangis tersedu-sedu begini" jawab andin yang awalnya kasihan kepada aulia.
"yee jangan gitu dong, itu tandanya kalian sayang sama gue" jawab aulia tersenyum.
Setelah dua minggu dijakarta aulia menjalani hidup seperti biasa seperti sebelumnya, tapi sepulang sekolah baru saja dia sampai di rumahnya di ruang tamu sudah ada tante dewi dan om farhan berkunjung.
"pasti masalah yang itu" pikir auli dalam hati.
"kita udah nunggu setengah jam aulia" ucap tante dewi ketus.
"assalamualaikum" ucap aulia kemudian mencium tangan mereka.
"jadi gimana aulia keputusan kamu, tante denger kamu udah nemuin orang tua asli kamu" tanya tante dewi to the point.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Kaisar Tampan
Semangat kak semoga sukses.
bantu dukung juga karyaku ia.
simpanan brondong tampan
terima kasih
2022-07-08
0