"ngomong-ngomong Lia suka makanan apa nak?" Tanya ibu
" Lia suka telur ceplok balado Bu, sama ayam kecap " jawab Aulia setelah berpikir
" Besok ibu masakin itu ya" ucap Bu Mira
"Ehh nggak usah Bu gak apa-apa, saya cuma jawab pertanyaan ibu aja tadi, nggak minta buatin kok" jawab Aulia tidak enak
"Yah nggak papa dong sayang, masa' ibu mau masakin anaknya aja nggak boleh" ucap Bu Mira tersenyum.
Setelah itu Aulia berpamitan untuk istirahat, dia pun masuk ke kamar, dan mandi karena seharian belum mandi, badannya juga sudah lengket. Karena di kamar Aulia tidak ada kamar mandi jadi dia harus ke kamar mandi di belakang, semua Kamarnya memang tidak ada kamar mandi nya, maklumlah rumah kecil.
Setelah selesai ritual mandi nya dia pun berjalan santai menggunakan handuk biasa, karena tidak ada bathrobe.
Saat berjalan Aulia tidak menyadari bahwa Fahri dan Nauval ada di ruang keluarga, dan itu di depan kamar Aulia.
"Astaghfirullahaladzim" ucap nauval saat Aulia lewat
" Ya Allah, maaf ya Gus, Lia cepetan masuk kamar" ucap Fahri.
" Eh kak Fahri, oh ada tamu ya kak" tanya Aulia
"Iya kamu cepetan masuk ganti baju" ucap Fahri gemas karena Aulia masih bertanya
" Ehh. .. " seketika Aulia menyadari kalau dia belum ganti baju dan langsung berlari ke kamar nya.
"Maaf kak aku lupa" teriak Aulia saat sudah sampai di balik pintu kamar. setelah berganti pakaian Aulia sedang santai memainkan ponselnya membalas pesan teman-temannya yang menanyakan kenapa tidak masuk sekolah, saat sedang asyik ibu memanggil dari luar.
"Aulia .. nakk ... Kesini sebentar, ada tamu ini" panggil Bu Mira
" iya Bu" Aulia keluar dari kamar, di sofa depan kamar Aulia sudah ada 2 tamu, dan Nauval masih ada disana bersama Fahri. Nauval memalingkan wajahnya karena Aulia memakai piyama
"Ini anak nya mbak , aku bersyukur sekali Allah mengabulkan doa doa kita semua" ucap Bu Mira menyambut Aulia agar duduk di sampingnya.
"Salim dulu nak sama pak kyai sama Bu nyai " ucap pak Salim
Aulia pun menurut, dia mencium tangan kedua tamu itu.
"Masyaallah cantiknya anak kamu Mir" ucap wanita paruh baya itu
" Terimakasih Tante" jawab Aulia sopan
" Kamu kelas berapa sekarang nak? Kalau mau pindah sekolah disini saja gak usah jauh-jauh" ucap Abah
"Umm... Untuk itu saya masih memikirkan nya om Tante, saya masih kelas 2 SMA" Jawab Aulia. Abah pun mengangguk angguk an kepala nya.
"Yasudah nanti kalau mau pindah sekolah disini bilang saja ya biar Nauval sama Fahri yang urus " ucap pak kyai sambil menunjuk Fahri dan nauval, mereka yang ditunjuk pun mengangguk.
" Ini anak saya nak Aulia, namanya Nauval" ucap Bu Fatimah memperkenalkan anak laki-lakinya
Jantung Nauval berdebar saat ibunya memperkenalkan namanya kepada Aulia entah apa sebabnya, padahal mereka sudah beberapa kali bertemu, apalagi ketika kejadian malam itu.
" hmm iya tan" jawab Aulia sambil menoleh pada Nauval lalu tersenyum.
" Ini sahabat baik ibuk sama bapak nak, dulu setelah ibu kenal mereka, mereka membantu kita dan memberitahu bahwa rumah ini dijual, setelah kita pindah kesini ibu sama bapak berusaha lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan bantuan mereka" ucap Bu Mira menceritakan kisah nya
"Ihh kamu bilang apa sih Mir, kamu itu udah kayak adik aku sendiri, aku sama suamiku nolong kamu juga ikhlas, kita juga cocok sebagai teman cerita" ucap Bu Fatimah pada Bu mira
"Kamu panggil kita umi sama Abah aja ya" lanjutnya karena Bu Fatimah sangat ingin anak perempuan, dan mereka hanya di karuniai Nauval, tapi mereka bersyukur karena masih diberi amanah.
"Iya umi .."jawab Aulia
Pertemuan Bu Mira dan pak Salim dengan keluarga kyai rohim saat mereka masih tinggal di Surabaya, pertama kali bertemu yaitu Bu Mira dan Bu Fatimah saat kyai rohim mengisi pengajian di masjid kampung Bu Mira. Bu Mira bertugas memberikan konsumsi kepada para tamu, pada saat itulah mereka kenal dan bertukar nomor ponsel, lama kelamaan mereka bercerita tentang keluarga satu sama lain. Bu Fatimah yang iba kepada Bu Mira karena sepertinya mereka belum bisa terima dengan takdir mereka mengusulkan agar pindah ke rumah disamping pondok pesantren mereka, Karena kebetulan rumah itu baru dijual oleh pemilik sebelumnya. Tujuannya agar mereka sedikit demi sedikit bisa melupakan kejadian masa lalu nya.
Setelah berbincang lama tamu mereka pulang kerumahnya dan Aulia kembali ke kamarnya untuk istirahat.
Pagi harinya Aulia bangun jam 8 pagi, setelah mandi ibunya menyuruhnya sarapan setelah sarapan selesai Aulia kembali ke kamar nya karena tidak tahu mau melakukan apa, seharian ini Aulia hanya berguling guling di kamar tidak melakukan apapun selain makan.
Menjelang Maghrib Fahri mengetuk pintu kamar Aulia.
"Dek kamu mau ikut nggak ke pesantren" tanyanya dari luar
Agak lama Aulia membuka pintu nya karena Aulia masih tidur.
"Apa sih kak?" Tanya Aulia yang rambutnya berantakan karena memang baru bangun.
"Astaghfirullah kamu kok baru bangun sih" tanya Fahri
" Emang mau ngapain lagi kak, gaada kerjaan apa-apa seharian ini" jawab Aulia
"Maghrib mau ikut ke pesantren nggak? sholat jamaah yuk di masjid" ajak Fahri
"Hmm .... Boleh deh aku juga bosen banget. Jawab Aulia
"Yaudah kakak tunggu cepetan, pinjam mukenah ibuk ya" ucap Fahri
" oke" jawab Aulia
Aulia pun segera mandi dan bersiap, Aulia memakai dress selutut sederhana bermotif bunga tanpa lengan, dan di padukan dengan jaket Levis tipis warna biru langit dan rambut yang di kuncir kuda dan tidak memakai bedak sama sekali karena memang Fahri mengajak nya salat.
Fahri yang melihat penampilan Aulia tidak mengatakan apapun, karena Fahri suatu saat akan mengajarkan Aulia menutup auratnya pelan-pelan, dan tidak memaksa.
"Kakak kalau pagi kemana kok aku gak liat sama sekali tadi" tanya Aulia saat mereka berjalan bersama menuju masjid di pesantren.
"Kakak kalau pagi ngajar sekolah SD sama Mts Trus siang di MA kalau habis magrib ngajar ke madin" jawab Fahri panjang lebar
"Jadi kak Fahri guru?, Eh tapi ngomong-ngomong Mts , MA, Madin itu apa ya kak, kok aku gak pernah denger" tanya Aulia penasaran
"Jadi Mts itu sama seperti SMP dan MA itu sama seperti SMA, tapi kalau Madin itu madrasah Diniyah " jawab Fahri
"Gak ngerti deh kak, bingung penjelasan kakak bikin pusing " ucap Aulia
Fahri pun tertawa karena Aulia yang tidak mengerti penjelasan kakak nya itu.
"Ya pokok nya kakak jadi guru udah gitu aja biar kamu paham " jelas Fahri sekali lagi.
Aulia mengangguk anggukan kepala nya.
Setelah sampai umi Fatimahyang duduk bersebelahan dengan Bu Mira malambaikan tangan pada Aulia mengajaknya duduk disampingnya.
"Eh itu Aulia, sini sayang" ucap Bu Fatimah pelan memanggil Aulia
Aulia menghampiri mereka dan duduk di sebelah ibunya dan segera memakai mukenah nya. Ibu-ibu dan para santri perempuan yang ada disana heran dengan kedatangan Aulia, pasalnya mereka tidak pernah bertemu Aulia, tapi pikir mereka mungkin saudara Bu Mira.
Selama tinggal di Jakarta iya jarang sekali shalat, papa mamanya jarang mengingatkan untuk shalat lima waktu, tapi Aulia sesekali shalat kalau dia ingat atau sedang sedih. Dan sekarang dia sedang shalat berjamaah di masjid pesantren yang di imami oleh Nauval putra pak kyai dan bacaan sholat nya merdu sekali terdengar di telinga Aulia.
Selesai sholat Fahri mengajak Aulia ikut ke dalam, Fahri mengajak Aulia masuk ke kantor Madin. Sebenarnya Bu Mira ingin membawa Aulia pulang karena mengingat Aulia tidak memakai jilbab, Bu Mira segan kepada guru-guru yang lain.
Tapi Aulia minta ikut karena bosan seharian sudah dirumah, akhirnya Bu Mira mengizinkan Aulia ikut sedangkan Bu Mira pulang kerumahnya menyiapkan makan malam untuk keluarga nya.
Aulia ikut masuk ke kantor dan duduk di salah satu sofa Disana, kantornya atau ruang guru itu lumayan besar tapi tidak sebesar disekolah aulia karena tidak ada meja guru satu persatu seperti di sekolah aulia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
vianefswaneey
wkwk goda iman
2022-07-18
0