" Ya ampun Aulia kamu kenapa gini sih" ucap Reno sambil membantu Aulia duduk. Reno menggendong Aulia menuju kamarnya, agar Aulia segera istirahat.
Esok harinya Aulia bangun jam 10 pagi karena memang hari ini hari libur Reno dan bi surti tidak membangunkan.
"Eh non udah bangun, gimana keadaan non? Pusing atau gimana? Mau bibik buatin teh hangat atau susu hangat nggak non?" Bi surti memberondong Aulia dengan berbagai pertanyaan karena khawatir dengan Aulia.
" Nggak kok bik, Aulia nggak papa, gausah di buatin apa-apa Lia mau air putih aja" jawab Aulia sambil tersenyum karena melihat kekhawatiran bik surti.
Setelah sarapan Aulia ke kamar nya dan menonton drama series, tak lama Reno masuk kamar Aulia karena ingin menasehati supaya tidak melakukan seperti kemarin lagi.
"Aulia, kakak masuk ya?" Tanya Reno dari balik pintu.
"Iya kak" jawab Aulia dengan suara keras.
"Gimana keadaan kamu, udah baik?" Tanya Reno sambil mengusap kepala Aulia
"Baik kok, emang kenapa?" Tanya Aulia pura-pura tidak mengerti, padahal dalam hatinya sangat takut kalau kak Reno tahu semalam Aulia mabuk.
" Heh .. kamu tanya kenapa lagi, semalem udah kayak gitu masih tanya kenapa" ucap Reno kesal sambil memukul tangan Aulia pelan
"Ka... Kakak .. tau?" Tanya Aulia takut-takut
"Iyalah, kamu pikir siapa yang bawa kamu kekamar?" Jawab Reno
"Hah, kakak dari semalem di sini?" Tanyanya lagi kaget
"Iya Lia sayang" jawab Reno gemas sambil mencubit pipi Aulia
"Trus yang ganti baju aku?"
Tanyanya langsung karena baru bangun tadi dia pakai piyama berbentuk dress selutut
" Kakak, tapi maaf ya, kakak gaenak kalo bangunin bik Surti, takut ganggu tidurnya" jawab Reno pelan karna takut Aulia marah.
"Apa !??!, Kakak gak apa-apain aku kan?" Sentak Aulia karna takut kak Reno mengambil kesempatan dalam kesempitan
" Ya nggak lah Lia, emang kakak ngapain kamu"
"Ya kan takut nya" jawab Aulia lega
" Lia, kamu sekarang sudah dewasa, jangan kayak gitu lagi ya, kakak mohon. Kakak takut kamu kecanduan menganggap setiap masalah kamu bisa selesai dengan minum, nggak gitu Lia" nasehat Reno
" Kak... Pikiran aku buntu, aku bingung harus gimana, aku penasaran banget sama orang tua aku, ayo kak tolong bujuk om Herman biar dia bisa izinin aku ke sana tanpa nunggu libur sekolah" pinta Aulia
" Aulia, emang kamu gak mau urus restoran papa kamu dulu baru kita ke sana, jangan buru-buru gitu" tanya Reno
"E .. emang sekarang siapa yang ngurus kak?"
" Ya kita semua lagi usaha ngurus, kamu tau kan Tante Dewi dan om Farhan pengen warisan itu jatuh ke tangan nya, tapi itu kan hak kamu" jawab Reno
" Kak, itu bukan hak aku kak" ucap Aulia mengingat dia bukan anak kandung.
Reno pun terdiam, tapi kemudian dia menelfon papa nya, om Herman untuk minta izin agar Aulia bisa ke Surabaya hari ini.
Reno tadi menceritakan kejadian semalam kepada papanya, dan om Herman menyuruh Reno tanya apa yang Aulia inginkan, agar Aulia tidak seperti itu lagi. Om Herman pun mengizinkan Aulia pergi di antar Reno.
Jam 12 om Herman dan tante Maya kerumah Aulia, karena sebentar lagi jam 13.30 pesawat mereka akan berangkat ke Surabaya. Om Herman menyuruh mereka naik pesawat karna kalau naik mobil pasti akan lama dan takut mereka kelelahan.
" Sayang, setelah ketemu mereka kamu kembali ke sini ya, om harap kamu mau kesini lagi, karna ini masih rumah kamu, dan restoran papa itu hak kamu meskipun kami sekarang yang kelola" ucap om Herman.
"Tapi Tante Dewi bilang aku ga punya hak om" jawab Aulia
"Nggak sayang, om akan perjuangkan untuk kamu, untuk masa depan kamu" jawab om Herman.
"Makasih banyak ya om"
" Kamu hati-hati ya sayang, jaga diri baik-baik, dan kamu Reno tolong jaga adik kamu" tegas bundanya pada Reno
"Iya iya bunda" jawab Reno
Setelah sampai di Surabaya Reno memesan taksi online untuk mengantar mereka hotel, karena rumah Aulia yang dulu di jual untuk modal membangun restoran di Jakarta dulu, Hendra dan Rina tidak membeli rumah lagi di Surabaya karena mereka sudah menetap di Jakarta, jadi kalau ke Surabaya mengecek restoran nya mereka menginap di hotel biar lebih gampang.
Sampai di Surabaya Aulia teringat masa kecil nya di sini, Aulia tersenyum tapi sedetik kemudian ia mengingat mama dan papa nya dia menangis.
" Kamu kenapa Lia ? " Tanya Reno di kamar hotel melihat Aulia yang melihat ke arah jendela sambil menangis
"Inget mama papa kak, mereka bahagia nggak ya?"
" Pasti lah, pasti mereka bahagia kalau kamu nggak nangis lagi, jadi sekarang kamu jangan nangis lagi ya "
"Iya kak" jawab Aulia sambil mengusap air mata nya
"Yaudah kakak mandi dulu ya "
"Hmm"
Aulia dan Reno memesan 1 kamar, karena nanti habis magrib Aulia langsung mengajak menemui orang tua nya jadi mereka pikir akan sebentar.
Jam setengah 7 Aulia dan Reno menuju alamat yang di tuju pemberian om Herman, Reno menyewa mobil agar tidak perlu cari taksi saat mau pulang, perjalanan mereka memakan waktu 2 jam sesampainya di sana orang yang mereka cari tidak ada, di rumah sederhana alamat tersebut. Di perkampungan lumayan padat dan ada beberapa ibu-ibu duduk di sebelah rumah itu, kayaknya lagi ngerumpi.
Tok tok tok
Reno mengetuk pintu rumah tersebut.
"Kalian cari siapa nak? Saya yang punya rumah" tanya salah satu ibu-ibu yang sedang duduk di samping rumah tersebut menghampiri Aulia dan reno.
"Eh maaf Bu, saya lagi cari Bu Mira dan pak Salim, ini saya dapat alamat nya katanya disini" jawab Reno sopan.
" Oh ... Itu orang yang punya rumah sebelum nya, saya beli ini 12 tahun lalu nak, orangnya gak di Surabaya lagi" jawab wanita yang berusia sekitar 40 tahunan.
Aulia menangis mendengar itu, dia sudah jauh-jauh dari Jakarta kesini dan orang tua nya tidak ada di kota ini.
"Kira-kira ibu tau nggak alamat nya yang baru" tanya Reno lagi karena tidak mau sia-sia datang kesana.
" Saya sih nggak tau, tapi anak nya pak lurah di sini itu kabarnya calon istri nya anak nya yang cowok, karna temen dari kecil, coba deh kesana siapa tau ada nomor yang bisa di hubungi" jawabnya, Reno pun seperti menemukan titik terang lagi.
" Gitu ya, boleh saya tahu rumah nya pak lurah bu" tanya Reno cepat
"Iya nak, kamu nanti keluar aja kan dari belokan sini, belok kiri kan keluar gang, habis itu kamu lurus aja Sampek gang selanjutnya di depan masuk gang itu ada rumah lumayan besar di daerah situ, ada 2 tingkat " jelasnya panjang lebar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments