Pukul setengah satu siang Aulia berangkat ke sekolah bersama Fahri, Fahri lupa menyiapkan seragam sekolah Aulia jadi untuk hari ini Aulia akan pakai seragam bawaan sekolah sebelumnya, seragam Aulia merupakan rok selutut warna abu-abu dengan motif kotak-kotak dan baju putih panjang yang di luar nya rompi kain tipis warna abu-abu juga, rambutnya yang ia warnai sedikit di beberapa helai luarnya dengan warna ice brown ia gerai dan dihiasi dengan bando ala Korea yang sedang viral.
Aulia langsung diajak ke kantor untuk mengisi beberapa data diri yang harus diisi Aulia, saat baru datang disekolah memang sudah banyak anak-anak yang datang karena takut terlambat dan ditutup gerbangnya oleh satpam.
Saat Aulia melewati beberapa siswa mereka heran siapa yang di bawa pak Fahri guru mereka itu, kenapa tidak pakai jilbab dan seragamnya yang berbeda membuat beberapa siswi menggosip ngalor ngidul.
Setelah bel masuk berbunyi Fahri mengantar Aulia ke kelas Aulia dan memperkenalkan kepada siswa siswi yang lain Yang akan jadi teman Aulia. Setelah sampai Fahri meninggalkan Aulia dengan guru perempuan cantik ramping dan ramah senyum.
"Anak-anak ini murid baru silahkan perkenalkan nama kamu" ucap Bu guru itu.
"Halo teman-teman nama saya hilya Aulia AZ Zahra kalian bisa panggil Aulia, saya murid pindahan dari Jakarta Selatan, semoga kita bisa berteman baik ya" ucap Aulia di depan kelas.
"Halo auliaa,... Salam kenal" ucap semua teman sekelasnya.
"Aulia kamu udah lama ya?" Tanya seorang siswa laki-laki yang Aulia belum tahu namanya, yang jelas dia manis
"Enggak aku baru kemarin..." Sebelum melanjutkan kalimatnya
"Kamu udah lama cantiknya?" Sergah laki-laki itu semua yang ada dikelas pun tertawa dan menyoraki tingkah temannya itu.
"Woooo Ndak bisa lihat yang bening dikit kamu itu fan fan" ucap seorang siswi perempuan.
"Ehh sudah-sudah malah bercanda, kamu duduk di bangku yang kosong aja ya Aulia itu ada tiga yang kosong, kamu pilih aja, dan lagi saya wali kelas ini jadi kalau ada apa-apa kamu bisa ngomong ke saya" ucap Bu nur
"Baik Bu" ucap Aulia sambil berjalan ke bangku yang kosong dan duduk disebelah siswi karena dua bangku yang kosong sebelah dan belakangnya adalah laki-laki.
Jam 3 sore istirahat untuk menunaikan sholat ashar, Aulia disalami satu persatu oleh teman-teman sekelasnya untuk berkenalan, dan detik itu juga Aulia harus menghafal banyak nama yang membuatnya agak pusing tapi yang jelas yang harus ia hafal pertama adalah Nabila teman sebangkunya.
Aulia dan Nabila langsung akrab karena sepertinya mereka sefrekuensi pikir Aulia.
Sebenarnya bahasa mereka sehari-hari adalah bahasa Jawa, tapi ketika berbicara dengan Aulia memakai bahasa Indonesia karena mereka takut Aulia tidak faham, tapi sebenarnya Aulia faham karena dia waktu kecil tinggalnya di Surabaya bahasa sehari-hari memakai bahasa Jawa.
"Lo anak pesantren atau luar pesantren bil?" Tanya Aulia setelah istirahat saat istirahat mereka tidak bersama karena Aulia ikut Fahri pulang, dikantin tidak menjual makanan berat seperti disekolah nya dulu hanya ada beberapa makanan ringan dan minuman botol atau gelas, mungkin karena sekolahnya sebentar hanya 5 jam mereka tidak menjual makanan berat dan Aulia siang tadi belum makan jadi dia ikut pulang Fahri untuk makan.
"Aku anak luar pesantren Lia, rumahku agak jauh sih kalau jalan kaki tapi kalau naik motor lumayan deketlah gak nyampek 10 menit" jawab bila panjang lebar
Aulia mengangguk anggukan kepalanya tanda mengerti.
Aulia memainkan ponselnya sembari menunggu pelajaran selanjutnya dimulai karena sedang asyik membalas pesan di grup dengan sahabat-sahabatnya ia tidak menyadari kalau semua anak sudah masuk dan gurunya pun sudah duduk di bangku guru.
" Siapa disini yang mengizinkan membawa ponsel?" Ucap nauval dengan sedikit berteriak. Aulia mendengarnya langsung kaget menoleh ke sumber suara.
"Lo kok gak panggil gue sih?" Bisik Aulia pada Nabila
"Lah kamu saya panggil gak noleh sama sekali saya juga lihat Gus Nauval udah nyampe aja di depan" jawab Nabila juga berbisik.
Nauval berjalan ke arah Aulia
"Disini peraturannya tidak boleh membawa ponsel saat di sekolah, tidak ada yang memberitahu kamu ya?" Tanya Nauval dengan suara tegas, dan meminta hp Aulia untuk disita.
" Ga ada yang ngasih tau gue emang, di tulisannya juga gak ada, jadi salah gue?" Tanya Aulia tidak peduli wajah marah nya Nauval.
" Ya memang ga ada peraturan tertulisnya tapi sekolah ini juga punya peraturan tidak tertulis semua siswa disini bisa dan mampu menjalankannya" ucap nauval
"Dan satu lagi disini ada peraturan tidak tertulis juga untuk berbicara lebih sopan terhadap guru dan yang kamu sampaikan barusan tidak ada sopan-sopannya" lanjutnya
"Berarti salah siapa dong kalau ga ada yang ngasih tau terus juga ga ada peraturan tertulisnya?" Tanya Aulia
"Yasudah untuk kali ini saya toleransi kamu tapi sekarang hp nya kasih ke saya biar saya sita sebentar nanti pulang kamu ambil disaya" Ucap nauval, aulia pun memberikan nya dengan terpaksa.
"Ribet amat" gumam Aulia kesal.
Saat Aulia memberikan hp nya ke Nauval semua teman-temannya menatap heran karena hp Aulia bermerek apel gigit keluaran terbaru mereka disini tidak ada yang punya hp merk itu, mereka kebanyakan pakai Android, adapun yang punya tapi 2 tahun lalu, dan itupun cuma satu, yaitu Gus Nauval.
Saat melihat penampilan Aulia
" Satu lagi, besok kamu harus pakai seragam yang sesuai, sudah tau kan apa aja, nanti kamu beli" ucap nauval
"Iya" jawab Aulia singkat lalu duduk kembali.
Pelajaran dimulai dengan tenang sampai waktunya pulang Aulia akan mengambil hp nya di Nauval. Saat akan ke kantor Aulia tidak melihat Nauval, diapun bertanya pada Fahri.
"Kak Fahri liat kak Nauval nggak? " Tanya Aulia dia bilang kak karena ada beberapa guru masih disana.
" Ga ada disini dek, kamu cari ke lapangan belakang deh, kayak nya lagi ngajar anak-anak latihan bola" jawab Aulia
"Oke makasih kak" Aulia langsung berlari ke arah lapangan belakang yang ternyata lebih luas dan juga ada tanah lumayan luas yang sepertinya siap di bangun karena sudah ada pondasinya.
Setelah melihat keberadaan Nauval ternyata dia sedang mengajar mungkin beberapa teknik sepak bola kepada beberapa murid yang sepertinya satu tim.
"Diliat dari jauh gini Lo agak keren sih, tapi gue gak mau ngakuin di depan Lo, bisa gede kepala Lo ntar" ucap Aulia pelan sambil terkekeh sendirian seperti orang kurang waras.
Aulia memanggil dari arah dekat.
" eh syuutt sinii" panggil aulia membuat anak-anak yang lain melihat ke arahnya.
Agak lama Nauval baru menghampiri Aulia.
"Kamu apa lagi? Tunggu sebentar kenapa sih kan saya belum selesai " ucap nauval kesal
"Eh mau nunggu Lo Sampek Maghrib? Udah gausah bawel sini cepet hp gue " jawab Aulia meminta hp nya kembali
Nauval memberikan hp Aulia yang dia ambil dari kantongnya.
"Udah ya, jangan pernah ulangi lagi, kalau kamu ulangi saya ga akan kembalikan lagi" ucap nauval mengingatkan Aulia.
" Ya tinggal beli lagi" sombong Aulia yang di akhiri dengan menjulurkan lidahnya ke Nauval dan meninggalkannya.
Saat sampai parkiran Fahri sudah menunggunya.
"Udah ngambil hp nya?" Tanya Fahri
"Kakak kok tau sih"
"Ya Gus Nauval yang kasih tau, besok-besok gak boleh bawa hp ya kakak kira disekolah kamu yang dulu juga peraturannya begitu jadi gak kakak kasih tau" jawab Fahri
" Yee kalau disekolahku dulu mah semua muridnya bawa lah gaada yang ngelarang, emang disini aja yang kampungan " jawab Aulia asal
"Hushh jangan ngomong gitu ntar ada yang denger, udah yuk pulang aja kita" ajak Fahri.
"Oke" ucap Aulia.
Besok nya Aulia sudah memakai baju panjang rok panjang dan juga jilbab yang sudah di belikan Fahri.
"Masyaallah cantik banget anak ibuk " puji Bu Mira
"Tapi gerah banget ini buk" resah Aulia
"Yaudah gapapa belajar dulu ya nak" ucap Bu Mira pelan.
Jadinya Aulia dikelas benar-benar kepanasan, setiap saat ia tidak berhenti mengibaskan kipas plastik yang sudah ia bawa dari rumahnya untuk mengantisipasi terjadinya ini.
Tiga hari kemudian setelah istirahat akan ada jam pelajaran bahasa Arab, Aulia benar-benar pusing bagaimana dia bisa mencerna pelajaran itu, Aulia saja tidak pernah belajar itu.
Dia pun berencana bolos mengajak Nabila, Nabila juga setuju karena dia tidak suka pelajaran yang satu itu. Nabila mengajak Aulia ke lapangan desa sebelah agar tidak mudah ditemukan, tapi ternyata Nabila sudah janjian dengan pacarnya Disana, di gudang kosong dekat lapangan tersebut.
Aulia menunggu Nabila di luar, gila aja nunggu didalem mau liat Nabila pacaran, ogah pikir Aulia.
10 menit menunggu bosan sekali pikir Aulia jadi dia mendekat ke arah lapangan. Saat baru sampai dilapangan apesnya dia melihat beberapa laki-laki bermain sepakbola, dan setelah ia lihat satu persatu sepertinya itu tim sepakbola yang ia lihat saat dilapangan bersama Nauval.
Saat sedang celingak-celinguk mengawasi takut ada Nauval Disana Aulia akan kembali ke gudang ingin mengajak Nabila cari tempat lain saja. Saat aulia berbalik Nauval ada di depannya.
"Mampus gue" ucap Aulia dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Ika Riana
ceritanya mudah di mengerti+ lucu juga thor
2022-10-07
0