"Lalu aku harus apa tetua.harus diam saja saat tau kalau aku bukanlah anak dari bunda najwa Abdullah Ibrahim dirgantara dan ayah Narendra dirgantara!"Ucap seorang pria yang tidak lain adalah arkabian langit dirgantara.ia berkata dengan sangat lantang.
Sedetik kemudian, semua orang terdiam dengan perkataan yang di lontarkan oleh Arkabian kepada tetua'nya.
Mereka tidak menyangka bahwa Arkan akan mengetahuinya secepat ini.
"Tau dari mana kamu?"Tetua Ibrahim berkata dengan tegas.
"Anda tidak perlu mengetahui'nya,aku tau dari mana.yang jelas katakan padaku di mana keberadaan orang tua kandung ku.?"Arkan berbicara dengan nada tegas dan dinginnya.
Ia sudah kehilangan kendali,karena keluarga yang ia sayangi bukanlah keluarga kandungnya.
"Saya tidak akan pernah,mengasih tau di mana orang tua mu.karena saya tidak pernah meridhoi kau bertemu dengan nya."Bentaknya dengan nafas tersengal-sengal.sambil memegang dadanya.karena di usia yang sangat tua membuat ia tidak bisa beraktivitas lagi.
'Ayah'
'Tetua'panggil mereka semua,dengan panik.mereka berlari ke arah tetua Ibrahim.
"Ayah, sebaiknya kau istirahat saja,saya takut jika kondisi mu akan semakin parah."ucap Akhbar kepada ayahnya.
"Aku akan mengurus,canggah ku itu dulu.?"Ucapnya dengan nafas tak menentu.
"Akhbar yang akan mengurusnya ayah."Akhbar berkata dengan lembut kepada ayahnya.
Lalu ia menyuruh anak dan mantu'nya untuk membatu membawa ayah'nya ke kamarnya.dan ia pun langsung memanggil kan dokter pribadinya.
Setelah kepergian ayah,istri dan anaknya.ia mendekati cicitnya itu.
Dengan tanpa perasaan ia memukul mukanya itu.karrna itu adalah pelajaran karena terlah melawan orang tua.
"Dasar anak tak tau diri.begini kah balasan mu kepada kami.apa kau tidak liat kondisi tetua Ibrahim sedang menurun?"Bentaknya setelah memukul cicitnya itu.
Arkabian, langsung terdiam di perlakukan seperti itu. bahkan saat di pukuli pun ia tak membalasnya.
"Memang buah tidak jauh dari pohonnya,kau sama saja seperti ayahmu."ucap Akhbar kepada cicitnya itu.
"Apa maksud eyang."ucap Arkan kepada eyang Akhbar,dengan lirih sambil mendongak menatap'nya."Apa eyang tau di mana keberadaan ayah.aku mohon eyang kasih tau di mana keberadaan mereka.?"Tanya Arkan dengan berlutut di depan eyangnya.
"Saya tidak ada kewajiban untuk memberi tahu'mu"ucap Akhbar dengan dingin.
Lalu ia menyuruh anak buahnya untuk membawa Arkan ke ruang penghukuman,karena dia terlah berani bicara kasar pada tetua Ibrahim.
Dengan patuh mereka membawa Arkan ke ruang penghukuman.
"Eyang kasih tau di mana orang tua kandungku.?"teriak Arkan,sambil memberontak.
"Tuan muda,tolong kerja sama'nya."salah satu bodyguard berkata dengan tegas.
***
"Bagaimana kondisi ayah.?"Tanya Akhbar kepada istrinya.setelah sampai di kamar ayah'nya.
"Ayah hanya terkena serangan jantung ringan.dan untungnya dokter cepet sampai."Jawab eyang amina kepada suaminya.
"Tuan ini adalah resep yang harus kalian tebus."Kata dokter pribadi keluarga Ibrahim.
Ayah Narendra lalu mengambil resep yang berada di tangan dokter."Terima kasih Dokter."ucap Narendra."Lalu gimana dengan keadaan istri saya dok."sambungnya.
"Untuk saat ini nyonya Najwa masih belum ada perubahan,, sebaiknya kalian berdoa'lah agar nyonya Najwa cepat sadar."kata sang dokter."Kalau gitu saya permisi dulu."Sambungnya sambil berlalu pergi dari hadapan mereka.
Mereka juga berlalu pergi meninggalkan kamar tetua Ibrahim.menunju ruang keluarga.
***
Seorang pria sedang mengamuk dengan cara melemparkan benda-benda yang ada di sekitarnya. karena, perlakuan mereka terhadap dirinya.yang semena-mena.bahkan mereka tidak mengijinkan ia untuk memberikan kasih sayang terhadapnya.
Bahkan istrinya sampai kewalahan menghadapi sikap suaminya itu." Husain Zubir. tenangkan dirimu, jika kau seperti ini itu akan membuat kau tambah menderita."Ucap wanita itu yang tak lain adalah,Farah Husain Zubir.ia menenangkan suaminya dengan cara memegang kedua pipinya.
"Lalu aku harus apa saat anakku di perlakukan seperti itu fa?"Husain Zubir berkata dengan lirih kepada istrinya,setelah ia tenang.
"Aku akan berusaha agar dia tau siapa ayah kandung nya.!"Farah berkata dengan lembut kepada suaminya,sambil mengeluarkan air matanya.
***
"Oma Arkan mohon beri tau aku siapa orang tua kandung ku?"Arkabian berkata sedih'nya sambil memohon kepada wanita di depannya.
"Sebaik'nya kau lupakan saja tentang siapa orang tua kandung mu,"Oma Anisa Ibrahim berkata dengan berat, seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan.tapi tidak ada yang mengetahui apa yang dia rasakan.
Ya setelah Arkabian terbebas dari ruangan hukuman ia langsung menemui Oma'nya yang selalu ada buat dirinya.bahkan saat eyangnya menyiksanya dirinya,Oma lah yang menjadi pelindung'nya.
Bukan tanpa alasan Arkabian terbebas begitu saja.tentu saja dengan campur tangannya.
...*FLASHBACK ON*...
Setelah keluar dari kamar tetua'nya,mereka semua berkumpul di ruang keluarga.untuk membicarakan hal sesuatu.
"Saya memperingatkan pada kalian.jika ada yang mengasih tau kepada anak itu,saya pastikan kalian akan menerima akibatnya."Akhbar Ibrahim berkata dengan tegas dan dingin.kepada seluruh anggota keluarga'nya.
"Lalu di mana cucuku ayah."seorang wanita tua, berkata kepada ayahnya.
"aku sudah memasukkan ke ruang penghukuman."ucap Akhbar kepada anak sulungnya.
Annisa yang mendengar perkataan ayahnya sangatlah syok,karena ia tau ruang hukuman sangat mengerikan.tanpa terasa ia mengeluarkan air matanya.
"Ayah aku mohon,keluarkan Arkan dari situ."Ucap Anisa sambil bangkit dari tempat duduknya dan langsung bersujud di hadapan ayahnya.
Ia sangat tidak tega,jika sesuatu terjadi kepada cucunya.apa lagi dia adalah anak dari...
Zain yang melihat istrinya bersujud di hadapan ayah mertuanya.langsung membantunya untuk berdiri.tapi itu langsung di tolak oleh Anisa.
"Anisa, berdirilah?"eyang amina Ibrahim.langsung membantu putrinya.
"ibu.tolong beri tau ayah, keluarkan cucu Anisa dari ruang itu."Anisa Zain Abdullah.berkata dengan suara sedihnya.
Akhbar yang melihat putri sulungnya bersedih,sangat tidak tega, langsung memerintahkan anak buahnya untuk mengeluarkan Arkan dari ruang hukuman.
...*FLASHBACK OFF *...
"Maafkan Oma sayang,Oma belum bisa memberi tau kepada mu,karena Oma tidak ingin sesuatu terjadi pada mu."batin Anisa,saat membayangkan kejadian tadi pagi.
Lantas Arkabian meminta izin kepada oma'nya bahwa dirinya ingin menemui Liora.
Tapi semua itu di tolak mentah-mentah olehnya,ia tidak mengijinkan cucunya bertemu dengan wanita yang sudah membuat cucunya berubah.
Dan ia pun menyuruh Cucunya masuk kedalam kamar.
Arkabian hanya bisa menurut saja,percuma jika saat ini melawan anggota keluarga'nya.
**
Saat ini seorang pria dan wanita sedang bertemu di sebuah mall terbesar di Indonesia.
"Aku sangat senang jika kau mau menerima perjodohan ini...."
...----------------...
SAKSIKAN TERUS KELANJUTAN CERITA CINTA YANG RUMIT.
DAN JANGAN LUPA LIKE, KOMEN END VOTE.YGY.
AKU MOHON BANTUANNYA BERIKAN SARAN DAN PENDAPAT DARI KALIAN.
(TERIMA KASIH )
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments