3. Pria Penyelamat

POV Dena

Kurasa, hidupku akan berakhir.

Cahaya dari lampu depan mobil itu semakin cerah dan menyilaukan.

Entah berapa lama lagi aku akan hidup. Mungkin detik berikutnya adalah waktuku meniggalkan dunia ini.

Namun Aku masih berusaha menyelamatkan nyawa ini. Aku lari sekuat tenagaku, meski hanya ke pinggir jalan. Tapi aku merasa kakiku tersandung sesuatu, Aku terjatuh, dan pinggulku terasa sangaaaat sakit!

Kusentuh perutku, tempat janinku berada. ‘Sayang, Bunda mohon. Jangan keluar dan bertahanlah di sana.’ ucapku lirih dalam hati.

Aku hanya bisa melihat mobil itu mendekat. Tubuh ini bergetar, dan cukup membuatku takut. Aku dan anakku pasti akan mati di sini.

Hal pertama yang kupikirkan hanya, balas dendam atas kelakuan buruk yang suami dan keluarganya berikan padaku.

Bukan untuk diriku sendiri. Tapi anak dalam kandunganku. Aku harus membuat pria itu menyesal dengan kata-katanya, keluarga dan semua orang yang memfitnahku.

Tapi apa rencana ini akan berhasil? Sedangkan sekarang, nyawaku…

"Hey, apa kau mau bunuh diri?"

Aku mendongak, seorang pria tepat di hadapan mendatangi dan menyadarkanku. Sebuah payung ada padanya, dan tidak sama sekali diberikan padaku. Wajahnya terlihat tidak memandangku baik, dia bahkan sangat marah.

Aku menggeleng. "B-bukan begitu," suaraku terdengar gemetar karena sempat menangis tersamarkan hujan.

"Terus apa?!" tegasnya. "Hampir aja aku membunuhmu." tatapan pria itu tampak mulai fokus pada perutku yang sedikit membesar. "Apa kau hamil di luar nikah? Kau mau menggugurkan bayi itu dan membawa nama orang yang menabrakmu, hah!"

Aku hanya tertunduk dan menggeleng atas semua tuduhan yang pria berjas hitam layaknya orang yang baru menghadiri acara penting.

"Terus, kenapa keluyuran di jalan? Apa Suamimu tidak peduli lagi denganmu sampai sesukamu keluar dari rumahnya!"

"Aku di usir," balasku dengan suara lemah dan tergolong kecil.

Terlihat pria itu semakin kesal padaku, aku bisa melihatnya dengan jelas saat dia memalingkan wajah dalam hujan yang semakin deras.

Tin, tiiiinnn…

Hanya perbincangan biasa ternyata menimbulkan masalah besar untuk banyak orang dengan kendaraannya yang melintas.

Tangan besar besar dan hangat itu menyentuh lenganku. "Ayo masuk ke mobil!" ajaknya.

Aku hanya mengikut dengan keterkejutan.

Dia memasukkan ku ke mobil, perlahan kendaraan beroda empat itu melaju di jalanan becek yang cukup padat kendaraan.

"Jangan tangkap perbuatanku sebagai rasa suka ya. Kau perempuan bersuami."

"Suamiku sudah menceraikanku," aku membalas yang seketika membuat kepalanya berpaling. "Iya, aku tau. Dan bukan berarti aku senang kau ada di sini. Kau sedang hamil dan aku tidak mungkin membiarkan perempuan hamil sepertimu jalan keluyuran. Nanti kau malah mengganggu orang berbeda sepertiku," ucapnya rada tak suka.

Aku mengangguk. "Maafkan atas kekeliruanku tadi. Aku lagi termenung, semua orang jahat padaku. Mereka mencaciku bahkan memfitnahku."

"Semua orang jahat?" dia bertanya padaku.

"Hm, begitulah," balasku seraya mengangguk.

"Lalu aku? Apa aku termasuk orang jahat? Terus kenapa aku membantumu, dan … apa kau akan senang berbicara pada orang jahat?" pertanyaan itu membuatku sedikit kehilangan kata-kata. "Maksudku, orang sekitarku."

"Apa aku bukan orang sekitarmu, hum?" lagi-lagi pertanyaan.

Lebih baik memilih diam, pikirku.

"Ganti bajumu. Aku punya beberapa baju di sana, jangan berharap baju perempuan yang akan kau pakai bagus-bagus, ya. Sebenarnya itu bajuku. Kausku lebih tepatnya. Hanya aja kepanjangan, mungkin itu bisa menutup semua bagian tubuhmu."

Aku mengangguk. Mulai menurunkan posisi kursi mobil dan ke berpindah ke belakang.

"Apa dalam keranjang ini?" tanyaku setelah menemukan sesuatu di bagasi.

Tampak pria itu melirik. "Iya. Pakailah."

Aku termenung tampa melakukan apapun. Jujur, aku ragu, pria ini baru bertemu denganku. Apa dia akan menatapku sepertiku pria bermata keranjang lainnya.

"Kau tidak perlu sungkan padaku. Aku bukan laki-laki seperti yang kau bayangkan. Aku hanya menatap jalan, bukan tubuhmu. Lagipun apa menariknya tubuh orang hamil?"

Terpopuler

Comments

ardiana dili

ardiana dili

semangat kak

2022-06-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!