Amber kemudian masuk ke dalam rumah saat mobil milik Jeff tak lagi terlihat. Dia lalu melangkahkan kakinya ke arah kamar ibunya, saat dia membuka pintu, tampak seorang wanita tua terbaring di atas ranjang, tubuhnya kurus kering bahkan otot dan tulangnya terlihat begitu menonjol di bawah kulit keriputnya, matanya terpejam dan nafasnya terdengar naik turun dengan begitu lemah.
Amber lalu mendekat ke arah wanita paruh baya itu. "Mommy, i'm sorry, i'm late," ucap Amber sambil membelai rambut wanita tua itu. Perlahan mata wanita itu pun terbuka, senyum pun mengembang di bibirnya saat melihat wajah Amber yang kini duduk di sampingnya.
"I'm sorry Mom, kemarin di hotel ada acara besar-besaran yang diadakan oleh Habitat City, aku tidak bisa pulang dan meninggalkanku pekerjaanku begitu saja, maafkan aku Bu," ucap Amber disertai raut wajah penuh penyesalan.
Wanita paruh itu lalu membalas senyum Amber sambil membelai wajahnya. "Tidak apa-apa putriku tersayang, aku tidak apa-apa. Semua persediaan makanan dan keperluan yang kau siapakah sebelumnya sudah sangat cukup membantuku," ucap wanita tua itu lirih. Amber pun tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
"Mommy, sekarang aku akan membawamu ke rumah sakit, aku sudah punya uang untuk biaya operasimu, Mom."
"Mendapatkan uang? Uang darimana, Amber? Kau tidak melakukan sesuatu di luar batas kan?"
"No, Mom. Seorang temanku meminjamkan uang padaku, dia memberi aku waktu sampai kau sembuh lalu aku akan pergi ke Manhattan untuk bekerja dengannya, aku akan membayar hutangku saat aku ada di Manhattan," ucap Amber kemudian menyunggingkan senyum di bibirnya sambil menggenggam tangan ibunya.
"Syukurlah, Amber. Tuhan begitu baik pada kita, dia telah mengirimkan Dewa Penolongnya pada kita berdua, kau benar-benar beruntung memiliki teman seperti dia, Nak."
Amber lalu tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Yes Mom, dia adalah Dewa Penolong bagi kita, aku sangat beruntung bisa bertemu dengannya. Ayo kita pergi ke rumah sakit sekarang, Mom. Aku ingin melihat Mommy kembali sehat seperti sedia kala."
"Dan, jika aku sudah sembuh kau harus segera membalas kebaikan dari Dewa Penolong kita, Amber."
"Yes, Mommy," jawab Amber kemudian membantu ibunya bangun dari atas ranjangnya.
...****...
Satu jam lamanya Jeff memacu mobilnya dengan kecepatan sedang, hingga akhirnya dia pun sudah sampai di rumahnya. Dia kemudian memarkirkan mobilnya di sebuah garasi, di garasi itu tampak sudah ada dua mobil di dalamnya. Jeff dan Caitlyn memang memiliki tiga buah mobil. Satu untuk Jeff, sebuah mobil sedan Aston Martin untuk menemani Jeff bekerja sehari-hari, satu mobil SUV bermerek Range Rover yang digunakan Caitlyn bekerja untuk membawa seluruh keperluannya, dan satu buah mobil sport bermerk Ferari yang digunakan oleh Jeff dan Cat saat mereka keluar berdua.
Melihat mobil Caitlyn yang ada di garasi tersebut, Jeff pun tersenyum. "Jadi, Caitlyn sudah pulang,' ucap Jeff sambil berjalan masuk ke dalam rumahnya. Dia kemudian membuka pintu rumah itu dan berjalan memasuki rumahnya yang kini terlihat begitu sepi.
"Honey, i'm homeeee! Cat!" panggil Jeff saat memasuki rumah tersebut.
'Sepi sekali,' gumam Jeff, dia kemudian berjalan ke dalam kamarnya lalu membuka pakaiannya. Saat sedang melepas kemejanya, sebuah dekapan hangat kini pun menempel di tubuhnya.
"Helo, honey. I miss you," bisik sebuah suara di telinganya. Jeff kemudian membalikkan tubuhnya dan melihat Caitlyn yang sudah berdiri di belakangnya. Dia lalu membalas pelukan hangat Caitlyn sambil mencium kepalanya.
"I'm so miss you, Cat!" jawab Jeff sambil terus mencium kepala dan membelai rambut Caitlyn.
Caitlyn pun mendongakkan kepalanya lalu tersenyum pada Jeff. Jeff kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah Caitlyn lalu perlahan mulai mendekatkan bibirnya dan mulai mel*mat bibir tipis itu hingga kini keduanya saling me*agut dengan penuh bergairah.
"I'm so miss you honey, so miss you!" de*ah Caitlyn ditengah kecapan bibir basah diantara keduanya.
"Miss you too, Cat!" balas Jeff kemudian mulai menciumi leher Caitlyn hingga langkah keduanya mundur ke belakang sampai keduanya terjatuh di atas ranjang dan kini tubuh Jeff mulai menguasai seluruh tubuh Caitlyn. Dia kemudian mulai melucuti pakaian milik Caitlyn lalu menikmati seluruh bagian tubuh polosnya yang kini terlihat begitu menggairahkan.
Mereka kemudian memainkan permainan yang begitu panas, de*ahan dan e*angan disertai teriakkan dari keduanya pun memenuhi sudut kamar hingga akhirnya mereka mencapai puncak kenikmatan yang diakhiri dengan teriakkan dari Jeff "Oughhh, Caitlyn! You're so amazing!" teriak Jeff kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Caitlyn.
"I love you!" bisik Caitlyn sambil menciumi wajah Jeff yang ada di depan wajahnya saat Jeff menindih tubuhnya.
"Love you too, honey," balas Jeff kemudian menggulingkan tubuhnya di samping Caitlyn. Mereka kemudian saling berpandangan sambil tersenyum. Jeff memegang wajah Caitlyn lalu mencium keningnya.
"So love you!" ucap Jeff sambil membelai wajah Caitlyn yang dijawab anggukan serta senyuman dari Caitlyn.
'Dia sangat mencintaiku, lalu bagaimana caranya aku mengatakan jika aku tidak bisa melakukan program hamil dalam waktu dekat? Lima tahun itu cukup lama, sedangkan kami juga sudah berumah tangga selama lima tahun, itu artinya kami baru bisa melakukan program hamil setelah sepuluh tahun kami menikah? Oh tidak,' gumam Caitlyn sambil menggigit bibir bawahnya, raut cemas kini pun menghiasi seluruh wajahnya.
"Ada apa Cat?" tanya Jeff.
"Oh tidak apa-apa, aku hanya terlalu mencemaskanmu, saat kau berada di Brooklyn, entah kenapa aku memiliki firasat buruk, aku takut sesuatu terjadi padamu, Jeff."
"Kau terlalu mencemaskanku, aku tidak apa-apa, Cat, kau lihat sendiri kan aku baik-baik saja," jawab Jeff kemudian menarik tubuh polos Caitlyn ke dalam dekapannya.
"Ya, mungkin aku yang terlalu mencemaskanmu," jawab Caitlyn. Jeff kemudian mengangguk sambil menciumi behu dan tengkuk Caitlyn yang ada di dalam dekapannya. Namun, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara ponsel Jeff yang berbunyi. Jeff kemudian melepaskan pelukannya lalu duduk di atas ranjang dan mengambilnya celananya diantara pakaian miliknya dan Caitlyn yang tercecer di atas ranjang. Ponsel itu lalu dikeluarkan dari saku celana Jeff, sebuah nama di layar ponsel itu pun kini membuat Jeff begitu gugup.
'Amber,' gumam Jeff.
"Siapa sayang?" tanya Caitlyn.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
mekha_chan
hayo loh ketahuan 🤭
2022-06-12
1
yumna
amber tlfn d saat yg tidk tepat...mau jwab ap ya kira"jeff
2022-06-07
2
mbok Darmi
jeff ngga akan bisa lepas dari amber, makin seru, ini yg dibuang caitlyn atau amber krn nasibnya jauh berbeda
2022-06-07
4