"Jadi maksudmu kau ingin membayarku?"
"Memangnya apa yang bisa kuperbuat selain hal ini padamu? Hanya ini yang bisa kulakukan untukmu. Atau, maksudmu kau ingin aku menikahimu? Sayangnya aku sudah memiliki istri, Nona Amber. Jika aku belum memiliki istri mungkin aku bisa mempertimbangkanmu menjadi istriku," jawab Jeff sambil terkekeh.
"Huh, kau terlalu percaya diri Tuan Jefferson!"
"Lalu apa yang kau inginkan? Apa semua yang kuberikan padamu itu belum cukup?"
"Terimakasih, itu lebih dari cukup."
"Jadi, aku adalah Dewa Keberuntungamu kan?" tanya Jeff sambil tersenyum menyeringai. Amber pun hanya terdiam meskipun di dalam hati sangat sulit untuk berkata tidak.
"Sebentar lagi sarapan datang, sekarang kau mandilah terlebih dulu setelah itu temani aku sarapan, lalu aku akan mengantarmu pulang."
Amber yang masih termenung lalu beranjak dari tempat tidurnya sambil menutup tubuhnya dengan selimut dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
"Nona Amber, kenapa kau harus menutup tubuhmu? Aku sudah melihatnya jadi tidak ada lagi yang perlu kau tutupi," ucap Jeff yang membuat Amber sangat kesal, tapi dia mencoba menahannya karena tidak mau membuat Jeff marah dan mengurungkan niatnya untuk membiayai pengobatan ibunya.
Amber lalu menyalakan kran, tampak butiran-butiran air keluar dari dalam shower lalu menetes membasahi tubuhnya, di atas kulit putihnya tampak beberapa noda merah ada di beberapa bagian tubuhnya terutama di dua gunung kembarnya.
'Astaga,' gumam Amber saat mengamati beberapa bekas gigitan berwarna merah tersebut.
"Nona Amber, kenapa lama sekali? Apa perlu bantuanku untuk memandikanmu?" tanya Jeff dari dalam kamar.
"Aku tidak perlu bantuanmu!" jawab Amber dengan ketus yang membuat Jeff terkekeh.
Beberapa saat kemudian, Amber pun keluar dari dalam kamar mandi dengan penampilan yang jauh terlihat lebih segar. Dia kemudian duduk di depan Jeff yang sudah menunggunya di meja makan mini yang ada di dalam kamar hotel tersebut.
"Silahkan, kau pasti lapar kan? Tadi malam kita sudah mengeluarkan banyak tenaga," ucap Jeff yang membuat Amber terlihat salah tingkah. Dia kemudian mendengus kesal sambil meneguhkan hatinya lalu mengambil sepotong avocado toast dan sebutir telur ceplok.
"Sedikit sekali makanmu, kau perlu banyak makan agar kuat merawat ibumu."
Jeff lalu menambahkan dua potong sosis dan pancake ke atas piring Amber.
"Terimakasih sudah perhatian pada ibuku."
"Tentu saja, ibumu harus cepat sembuh agar kau bisa menemuiku di Manhattan secepatnya, bukan begitu Nona Amber?" tanya Jeff sambil terkekeh.
Amber pun hanya terdiam, dia lalu bergegas menyelesaikan sarapannya.
"Saya sudah selesai, bisakah kita pulang sekarang?" tanya Amber saat melihat Jeff yang juga sudah menyelesaikan sarapannya.
"Kau terburu-buru sekali," gerutu Jeff.
"Tuan Jeff, bukankah Tuan yang mengatakan jika aku harus mengobati ibuku agar secepatnya bisa sembuh? Lalu kenapa sekarang anda mengatakan jika aku terlalu terburu-buru?"
Mendengar omelan Amber, Jeff pun tertawa terbahak-bahak. "Baik, baik Nona Amber. Kita pulang ke rumahmu sekarang," jawab Jeff.
Mereka kemudian beranjak dari tempat duduknya. Jeff lalu mengemasi barang-barangnya kemudian memakai kaca mata hitamnya sambil menenteng barang-barangnya yang membuat jantung Amber berdegup semakin kencang. Saat mereka keluar dari kamar hotel dan tengah menyusuri lorong hotel menuju ke arah pintu keluar tiba-tiba sebuah suara pun mengejutkan mereka.
"AMBER!" teriak sebuah suara. Jeff dan Amber kemudian membalikkan tubuh mereka lalu melihat seorang laki-laki tampak sedang berlari kecil mendekat ke arah mereka. Saat laki-laki itu berdiri di depan Amber, raut kesal pun menghiasi seluruh wajahnya.
"AMBER! APA YANG TELAH KAU LAKUKAN? KEMANA SAJA KAU TADI MALAM? BUKANKAH SEHARUSNYA KAU MENEMANI TUAN EDWARD! TAPI KENAPA KAU MALAH KABUR BEGITU SAJA? APA KAU SUDAH LUPA DENGAN KESEPAKATAN ANTARA KITA BERDUA? JADI SEKARANG KAU SUDAH BERANI MENENTANGKU, AMBER!"
"Maafkan aku, Tuan Scott," jawab Amber.
"Maaf katamu? Enak sekali kau berkata seperti itu? Tahukah kau jika Tuan Edward sangat marah padaku, dan aku hampir saja kehilangan pekerjaanku, ini semua karenamu, Amber! Dan sekarang juga kau kupecat dari pekerjaanmu! Dasar wanita miskin yang tidak tahu diri! Kau benar-benar wanita yang tidak tahu diuntung, wanita bodoh! You, b*tch!" bentak Scott.
PLAKKKK
Tiba-tiba Jeff pun mengayuhnya tangannya lalu menampar Scott dengan begitu keras.
"Hati-hati dengan perkataaanmu, Tuan! Tidak sepantasnya kau berkata seperti itu pada seorang wanita! Apa kau sudah lupa jika kau dilahirkan dari rahim seorang wanita!" bentak Jeff sambil menatap Scott dengan tatapan tajam.
"Sebaiknya kau tidak usah ikut campur! Memangnya siapa dirimu hingga berani ikut campur!"
"Kau tanya siapa aku? Apa kau sudah lupa acara yang diadakan oleh Habitat City di hotel ini, kemarin? Dan asal aku tahu, semua orang di Habitat City sangat menghormatiku, jadi kau tidak sepantasnya berbicara itu padaku, Tuan Scott. Jika kau masih berani mengganggu kehidupan Amber lagi maka kau akan berurusan denganku, dan aku bisa membuatmu dipecat dari hotel ini kapanpun aku mau, apa kau mengerti!" bentak Jeff yang membuat Scott terlihat panik lalu menundukkan kepalanya.
"Mulai hari ini Amber tidak akan bekerja lagi di hotel ini agar dia tidak bertemu dengan laki-laki terkutuk seperti dirimu yang dengan mudah mengobral harga diri seorang wanita hanya demi kepentingan pribadimu semata!" bentak Jeff lagi.
Scott pun hanya terdiam, bahkan tidak berani mengangkat kepalanya sama sekali. Jeff pun kemudian menghembuskan nafas panjangnya lalu mengangkat wajah Scott. "Dengarkan aku Tuan Scott, tadi malam aku memang yang membawa Amber pergi dari Club malam itu karena aku tidak akan membiarkan calon istriku bekerja di tempat seperti ini lagi, jadi mulai hari ini dan seterusnya kau tidak boleh menggangu calon istriku karena kau akan berurusan denganku! Apa kau mengerti?" bentak Jeff yang hanya dijawab anggukan kepala oleh Scott.
"Ayo kita pergi dari sini, Amber!" ucap Jeff sambil menarik tangan Amber meninggalkan Scott yang masih berdiri terpaku melihat kepergian mereka berdua.
Sementara Amber kini melirik Jeff yang berjalan di sampingnya. 'Calon istri?' gumam Amber.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
mekha_chan
calon istri apaan? dasar vangke 🤣🤣🤣
2022-06-09
3
Deviastryveads_
wizzz mantap Jeff, aku salut dengan kata2mu Jeff😁
2022-06-07
2
Linda Purwanti
senangnya jeff membela amber didepan scott yg kurang ajar
lanjuuuuut thor
2022-06-06
1