Jeff dan Caitlyn tampak keluar dari rumahnya sambil bergandengan tangan menuju ke arah garasi rumah mereka. Di garasi tersebut, tampak Alice sedang memasukkan barang-barang yang milik Caitlyn. Saat mereka sudah di garasi mobil, Jeff lalu memeluk tubuh Caitlyn sambil menciumi bahunya.
"Aku pasti akan sangat merindukanmu," ujar Jeff. Dia pun melonggarkan pelukannya lalu menatap wajah Caitlyn kemudian memegang wajahnya.
"Miss you too, honey," jawab Caitlyn. Dia kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Jeff lalu mulai mengecup bibir Jeff yang dibalas lummatan olehnya hingga lidah mereka saling bertautan satu sama lain.
"Jeff, Cat! Harus berapa lama aku harus melihat pemandangan seperti ini? Bukankah tadi malam kalian tidak tidur menghabiskan waktu bersama semalaman, apa itu belum cukup?" protes Alice sambil menaruh kedua tangannya di pinggang dan menggelengkan kepalanya sambil mengeluarkan decakan dari mulutnya.
Mendengar perkataan Alice, Caitlyn lalu melepaskan ciumannya dari Jeff, kini keduanya pun tampak tersenyum.
"Bukankah kalian sudah menikah selama lima tahun? Kenapa masih bersikap seperti ini? Seperti pengantin baru saja! Lalu, apa kalian tidak memikirkan bagaimana perasaanku? Aku bahkan belum pernah berpacaran tapi kalian dengan mudahnya bermesraan di depanku? Benar-benar menyebalkan!" omel Alice yang membuat Jeff dan Caitlyn tertawa terbahak-bahak.
"I'm sorry Alice, i'm so so sorry," jawab Caitlyn sambil tersenyum dan merajuk.
"Kumaafkan!" gerutu Alice lalu masuk ke mobil milik Caitlyn.
"Sepertinya dia marah?" ucap Jeff sambil tersenyum.
"Dia tidak akan berani marah padaku jika tidak ingin kehilangan pekerjaannya," jawab Caitlyn kemudian tertawa terbahak-bahak.
Jeff kemudian mengecup bibir ranum Caitlyn kembali sambil membelai wajahnya. "Aku tidak ingin kau terlambat, pergilah sekarang lalu cepatlah kembali padaku, aku pasti akan sangat merindukanmu."
Caitlyn lalu memeluk Jeff kembali sebelum masuk ke dalam mobilnya. Setelah mobil itu berjalan keluar dari rumah itu, Jeff kemudian mengambil ponselnya untuk menelpon seseorang.
[Halo, apakah kau sudah menemukan apartemen untuk temanku?] tanya Jeff pada seseorang di ujung sambungan telepon.
[Sudah, Bos. Nanti alamatnya akan kukirimkan.]
[Bagus, kirim alamatnya sekarang juga!] perintah Jeff lalu menutup teleponnya.
Dia kemudian mengutak-atik ponselnya kembali untuk menelpon Amber.
[Halo, Amber. Kau dimana?]
[Aku sebentar lagi sampai, Jeff.] jawab Amber.
[Baik, aku akan menjemputmu sekarang.]
Jeff lalu menutup teleponnya kemudian masuk ke dalam mobilnya dan mengendarai mobil tersebut ke stasiun subway yang tak jauh dari rumahnya. Beberapa saat kemudian, dia pun sudah sampai di stasiun subway.
Jeff lalu mendekat pada seorang wanita yang berdiri dengan menggunakan dress berwarna pink di dekat pintu keluar stasiun subway tersebut. Wanita itu pun tampak tersenyum begitu manis padanya.
"Senang bisa melihatmu lagi, Amber," sapa Jeff.
"Iya Jeff," jawab Amber, perasaan bahagia pun begitu merasuk di dalam hatinya. Jantungnya kini terasa berdegup dengan kencang saat berhadapan dengan laki-laki tampan yang kini ada di hadapannya.
"Bagaimana keadaanmu?"
"Seperti yang kau lihat," sahut Amber sambil menahan perasaan yang begitu berkecamuk, rasa rindu yang selama satu bulan ini begitu menggelora di dalam hatinya pun terasa mengendap.
"Baguslah kalau begitu, kita pergi sekarang?"
"Ya," jawab Amber lalu mengikuti langkah Jeff ke dalam mobilnya. Mereka lalu masuk ke dalam mobil tersebut. Jeff kemudian mengendarai mobilnya keluar dari stasiun subway menuju ke sebuah bangunan apartemen sederhana yang tidak jauh berada di pusat kota Manhattan.
"Kau tinggallah di apartemen ini, besok kau akan mulai bekerja di cafe salah seorang temanku."
"Terimakasih, Jeff."
"Ayo kita turun sekarang," perintah Jeff pada Amber. Mereka kemudian turun dari mobil lalu masuk ke dalam gedung apartemen itu kemudian menaiki lift apartemen tersebut dan berhenti di lantai lima apartemen.
Jeff lalu membawa Amber keluar dari lorong menuju ke sebuah apartemen yang terletak di bagian pojok yang ada di lantai apartemen tersebut.
"Masuklah, dan beristirahatlah, besok kau akan kujemput lalu kuantar ke cafe milik temanku."
"Terimakasih Jeff," ucap Amber lalu masuk ke dalam apartemen tersebut. Namun, langkah Amber terhenti saat memasuki apartemen tersebut karena Jeff hanya berdiri di depan pintu apartemen.
"Jeff, kenapa kau tidak masuk? Masuklah, akan kubuatkan kau minum terlebih dulu."
"Apa kau merindukan aku?" tanya Jeff yang membuat Amber tersipu malu.
"Maafkan aku, Amber. Aku harus tahu batasanku sebagai laki-laki bersuami, bukankah saat di Brooklyn aku pernah bilang padamu jika aku sangat mencintai istriku dan tidak ingin kejadian diantara kita terulang kembali? Kisah yang terjadi diantara kita cukup kisah kesalahan satu malam di Brooklyn, dan kuharap tidak ada pengulangan kesalahan yang sama. Aku hanya ingin menjaga batasanku dan menepati janjiku padamu, itu saja. Kau mengerti kan?"
Amber pun menganggukkan kepalanya. "Ya, kau memang harus menjaga batasanmu," jawab Amber dengan senyum manis yang dipaksakan.
"Terimakasih, aku harus pergi ke kantor sekarang."
"Iya Jeff, hati-hati."
Jeff lalu menganggukkan kepalanya kemudian meninggalkan Amber begitu saja, sementara Amber menatap kepergian Jeff dengan tatapan yang begitu pilu.
'Sebenarnya aku yang egois atau hatiku yang tak logis? Logikanya dia memang harus pergi tapi hatiku menginginkan dia kembali. Tapi apakah hati pernah berlogika?' gumam Amber sambil menatap punggung Jeff yang berjalan menjauh darinya hingga sosok itu hilang dari pandangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Linda Purwanti
tidak bisa berkata" mana yg salah mana yg benar cinta emg tidak punya logika
lanjuuuuuuut thor gmn baiknya aja he....he....
2022-06-11
4
yumna
amber sbar ya....
2022-06-10
1
Diana Susanti
cinta nya nggak bisa dimengerti
2022-06-10
1