Air mata pun mulai keluar dari sudut mata Amber saat jari-jari nakal laki-laki pria yang ada di sampingnya mulai meraba bagian tubuhnya, ingin rasanya dia memberontak tapi dia kembali meneguhkan hatinya saat mengingat bayang-bayang ibunya yang begitu rapuh dan tidak berdaya merasakan penyakit yang menjalar di dalam tubuhnya.
Tetes demi tetes air mata itu pun kini mulai mengalir deras membasahi wajahnya. Apalagi saat tangan-tangan nakal itu mulai meraba bagian tubuhnya dengan memasukkan tangannya melalui belahan paha pada gaun yang dikenakannya, tidak hanya itu saja, wajah pria tua itu kini pun mulai mendekat ke tengkuk lehernya hingga deru nafasnya yang terdengar mulai tak beraturan karena menahan sya*wat yang ada di dalam dirinya semakin membuat hati Amber begitu hancur. Saat bibir pria itu mulai mengecup tengkuk Amber dan tangan nakalnya mulai membuka pakaian dalam yang dikenakan oleh Amber. Amber pun memberanikan diri bangun dari sofa tersebut.
"Maaf, saya ijin ke belakang sebentar," pinta Amber.
Pria tua itu pun mendengus kesal. "Huhhhh! pergilah lalu kembali secepatnya, dan jangan coba-coba melarikan diri dariku karena aku sudah membayar mahal pada bosmu itu, jika tidak kau akan dipecat dari tempat ini! Apa kau mengerti?"
Amber pun menganggukkan kepalanya dengan begitu bergetar, dia kemudian bergegas pergi ke toilet.
Byur byur byur
Amber membasahi wajahnya diiringi isak tangis yang membuat wajahnya kini basah dipenuhi air mata yang bercampur dengan air yang dibasuhkan ke wajahnya.
"Aku harus kuat, aku harus kuat, aku harus kuat demi Mommy," isak Amber. Dia lalu menghapus air yang membasahi wajahnya kemudian mengoleskan riasan kembali di wajahnya. Namun saat keluar dari toilet tersebut, langkahnya terhenti saat tangannya dicekal oleh seseorang.
Amber pun menghentikan langkahnya lalu melihat sebuah tangan kekar yang kini sedang mencekal tangannya. Tampak di sampingnya seorang pria memakai kemeja berwarna biru sedang menatapnya dengan tatapan begitu sendu meskipun matanya terlihat memerah.
"Cat? Kau ada di sini?" tanya pria itu yang membuat Amber mengerutkan keningnya.
"Maaf, sepertinya anda salah orang."
"Ck! Aku tidak mungkin salah mengenali Istriku!"
"Tapi maaf, saya bukan istri anda."
"Huh, tidak perlu berpura-pura lagi Cat, kau pasti ingin memberi kejutan untukku kan?"
"Maaf, saya tidak mengenal anda dan saya bukan istri anda!" bentak Amber sambil mengangkat bahunya dan menghempaskan tangan pria yang ada di sampingnya. Dia kemudian membalikkan tubuhnya, namun saat akan berjalan meninggalkan pria itu tiba-tiba pria itu mencekal tangan Amber lagi dengan cekalan yang kini terasa begitu kuat.
Amber pun berusaha melepaskan cekalan tangan itu, namun tenaganya tidak sebanding dengan tenaga pria itu yang kini sedang menariknya berjalan menembus kerumunan orang-orang yang ada di dalam Club. Mereka lalu keluar dari dalam Club tersebut.
'Sial! Kenapa aku harus bertemu dengan pria ini? Bagaimana jika Tuan Scott dan lelaki tua bangka yang harus kulayani itu mencariku?' gumam Amber yang kini hanya bisa pasrah mengikuti langkah pria yang mencekal tangannya tersebut.
Perasaan panik kini pun mulai merasuk ke dalam hati Amber saat pria itu ternyata membawanya memasuki lorong-lorong hotel.
'Oh tidak, apa-apaan ini? Bukankah seharusnya aku menemani laki-laki tua bangka itu tapi kenapa aku harus mengikuti laki-laki ini?' gumam Amber disertai perasaan yang begitu tak menentu, apalagi saat ini kini mereka telah berdiri di depan sebuah pintu kamar hotel dan pria itu sedang membuka kunci pintu kamar itu.
"Tolong lepaskan aku!" rengek Amber dengan tatapan mengiba.
"Lepaskan? Bukankah tujuanmu ke sini untuk menemuku?" jawab pria itu.
"Tidak, saya datang ke sini bukan untuk menemui anda, jadi tolong lepaskan saya!"
"Melepasmu? Memangnya apa tujuanmu datang ke sini? Bukankah tujuanmu datang ke sini untuk bertemu denganku? Kau merindukanku kan Cat?" desis pria itu di telinga Amber kemudian menarik tangannya memasuki kamar hotel itu.
"Tolong dengarkan saya, Tuan. Saya bukan istri anda!"
"Tidak mungkin, tidak mungkin seorang Jeff tidak mengenali istriku sendiri, jadi berhentilah berpura-pura Cat karena aku tidak percaya pada kebohonganmu!" bisik Jeff di telinga Amber sambil membelai wajahnya.
Perasaan Amber pun begitu tak menentu, dia kemudian mencoba melangkah kakinya ke arah pintu hotel. Tapi baru saja satu langkah dia berjalan, Jeff sudah mencekal tangannya kembali lalu menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Saat Amber mencoba untuk berdiri, tubuh kekar Jeff pun menindih tubuhnya dan dan mencengkram tangannya hingga posisi tubuh Amber pun terkunci.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Nirwana Asri
kalau aku lbh suka tulis miring kalau lg ngomong dlm hati,
2022-06-13
2
Irma Kirana
uwu 😍😍
2022-06-12
1
SyaSyi
uwuh banget mak. gas mak
2022-06-05
1