Velia segera keluar dari mall dan menyetop taxi di depannya, kebetulan juga Gery sudah pergi dari tadi, sedangkan Meli bertemu dengan Mamahnya.
Panggilan telpon dari Mommy Cheryy membuat Vee mau tidak mau ke rumah Mommy seketika. Gadis itu sudah berpikir yang tidak tidak, bahkan nada suaranya Mommy tadi waktu menelponnya tidak selembut biasanya.
"Ada apa??"
Gumam Vee dengan tangan yang terus menggenggam erat ponselnya, ia juga tidak lupa untuk mengabari Papah Cesa, supaya tidak khawatir kalau seandainya pulang malam, begitu juga Gery yang sudah mewanti-wanti nya kalau sampai rumah langsung mengabarinya.
"Pak cepeetan dikit!!", pinta Vee yang memang sudah khawatir kalau saja terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Ia sendiri tidak pandai menebak atau menerka mereka akan terjadi apa.
Taxi yang ditumpangi Vee sudah sampai di kediaman Buminegara, Vee segera membayar tanpa meminta uang kembalinya.
Ia pun segera turun dan berlari untuk masuk ke dalam rumah yang mewah dan megah itu.
"Assalamualaikum."
Ucap salam Vee dengan muka yang sedikit tegang, dengan mata yang menelisik ke segala arah, mencari seseorang yang memungkinkan tidak ada di rumah ini. Dan ternyata, semua nya komplit., termasuk Daddy Brylli juga sudah pulang dari kantor.
"Waalaikumsalam.", jawab semua orang yang ada di sana.
Vee masuk, ia kemudian melihat Mommy Cheryy yang sudah memegang kepalanya, mungkin pusing atau gimana Vee juga tidak tau pastinya.
"Mom....."
Vee yang memang sudah akrab dengan Mommy Cheryy, langsung saja menghampiri wanita yang sudah tidak muda tetapi masih terlihat cantik dan modis itu.
"Mommy kenapa??"
Mommy Cherry belum mau menjawab, ini yang malahan membuat Vee semakin penasaran saja, tetapi ia melihat ke arah Bara yang nampak juga wajahnya tidak baik baik saja.
Bara yang merasa di perhatikan, langsung saja menghampiri Vee, kemudian duduk di samping Vee.
"Vee tolong bujuk Mommy, aku sudah mengatakan nya, tetapi Mommy dan Daddy tidak terima."
Ucap Bara dengan menggenggam tangan Vee, yang membuat gadis itu menoleh seketika dan merasa ada sesuatu perasaan yang mati matian menguburnya tetapi kini ada lagi.
Tanpa dijelaskan lebih mendetail lagi, Vee juga tau apa yang sudah terjadi. Pasti karena Bara sudah mengatakan akan melamar Meli satu tahun lagi.
Lalu kenapa Mommy dan Daddy nampak tidak setuju???
Bukannya Meli juga gadis yang baik dan dari keluarga terpandang?? bahkan kedua orang tua Meli juga sangat mengenal Mommy dan Daddy??
Bermacam macam pertanyaan yang ada dibenak Vee, tetapi tidak ada yang bisa ia katakan, hanya mampu ia pendam sendiri.
"Aku akan berusaha."
Akhirnya tiga kata terucap dari bibir Vee, walau bagaimanapun ia sudah janji akan membantu Bara, dan saat inilah kemampuan nya di pertaruhkan.
"Mom...."
"Vee...kenapa Bara mau melamar Meli secepat itu?? bukankah Bara dan------."
Vee menggeleng, ia tau apa yang akan di ucapkan oleh Mommy Cherry.
"Kak Bara dan Meli saling mencintai Mom, tidak ada salah nya kan?? Daripada mereka berdua malahan berbuat yang tidak tidak. Hayo."
Vee menjelaskan sekaligus menghibur Mommy Cherry, padahal ia tau apa yang dikhawatirkan oleh wanita yang sudah dianggap seperti ibunya itu.
Tak lain dan tak bukan hanyalah karena dirinya, Vee tau kalau Mommy masih belum bisa memutuskan Perjodohan antara diirnya dengan Bara, dan masih kekeh untuk melanjutkan nya, mungkin hanya masalah waktu saja.
"Mommy....."
Mommy Cherry mau berkata lagi, tetapi Vee buru buru memeluk ibu dari lima anak itu dengan penuh kasih sayang.
"Vee tidak apa apa Mom, jangan khawatir kan Vee ya.", bisik Vee di telinga Mommy Cherry dan hanya beliau lah yang mendengar nya.
Yah, seakan akan Vee tau apa yang dirasakan oleh Mommy nya, ia pun membisikkan kata kata itu, walaupun jujur dari dalam hati Vee sendiri belum bisa merelakan Bara dan menghilangkan rasa cinta di dalam hatinya, tetapi ia sadar...kalau rasa itu semakin dipaksakan, maka akan menimbulkan dampak yang kurang baik.
Vee melepaskan pelukan Mommy Cherry, tentunya setalah wanita itu mengangguk dan tenang.
"Baiklah. Masih satu tahun lagi kan.?? dan Mommy harap, kamu belajar mengurus perusahaan mulai dari sekarang. Mommy tidak mau kamu melamar anak orang tanpa usaha dan kerja keras, juga Mommy ingin...semua yang kamu butuhkan untuk.melamar Meli, kamu sendiri yang membayarnya. Tentunya dengan membantu Daddy di kantor."
Bara mengangguk, ia lebih dulu melihat ke arah Vee dan mengedipkan matanya, tentunya benar sekali dugaannya, kalau Vee bisa mengatasi semua masalahnya. Dan itu sudah terbukti.
Mommy Cherry bukannya pelit atau tidak mau membiayai semua kebutuhan lamaran nantinya, tetapi Mommy dan Daddy memang ingin melihat putra sulungnya itu menjadi lebih baik, lebih berguna dan bisa meneruskan perusahaan Daddy Brylli. Bukan hanya main main,.pacaran dan meminta duit saja.
"Bara setuju Mom, Dad. Mulai besok Bara akan ikut Daddy ke kantor sepulang sekolah."
Mendengar ucapan dari Bara, Daddy Brylli tersenyum senang, ini lah yang dinanti nantikan selama ini. Daddy Brylli berharap memang Bara lah yang meneruskan BM Group, karena ke empat adek adeknya sudah mempunyai jatahnya masing-masing.
"Ya sudah, Mommy sama Daddy ke kamar dulu, kasihan Mommy kamu kelihatan nya pusing. Biarkan Mommy istirahat.", ujar Daddy Brylli dengan merangkul lembut Mommy Cherry.
Tetapi, sebelum beranjak dari duduknya, Mommy melihat ke arah Vee terlebih dahulu, dan memang seperti nya ada yang mau di sampaikan.
"Vee, tolong buatin teh hangat untuk Mommy ya, nanti antar ke kamar. ", Vee pun mengangguk.
Bara maupun Vee sendiri tidak curiga, memang Vee di rumah ini, di keluarga Buminegara sudah dianggap sebagai anggota keluarga sendiri, bukan orang asing lagi.
"Aku buatin teh untuk Mommy dulu Bar.", ujar Vee kemudian, tetapi....baru saja beranjak, Bara sudah menarik tangan Vee terlebih dahulu.
"Makasih ya Vee ...benar kan dugaan ku, kalau kamu bisa membuat Mommy menyetujui apa yang aku mau."
Vee mengangguk, tetapi tatapan matanya masih lurus memperhatikan tangan Bara yang menggenggam tangan nya erat.
'Andai kamu belum mencintai gadis lain Bar, mungkin aku akan berjuang untuk mendapatkan cinta kamu, tidak perduli seberapa besar perjuangan ku nanti nya, tetapi....sayang sekali...kamu sudah memiliki hati yang lain, dan tidak mungkin aku masuk ke dalam sana.'
"Sama sama. Besok traktir aku di kantin.", Balas Vee dengan senyuman yang dipaksakan, ia tidak mungkin terlihat sedih apalagi terluka.
"Beres cantik. Aku ke kamar dulu."
Cup
"Baraaaaaaaaaaaa!!"
Lagi lagi Bara mencium pipi Vee, yang membuat gadis itu berterima seketika ..ia tidak mau GeEr karena sebuah ciuman di pipi. Toh pada akhirnya, hanya ciuman rasa sayang Bara sebagai adeknya saja, tidak lebih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 237 Episodes
Comments
gemes sama si bara pengen nji tak tuh kepala
2022-06-26
0
Irma Andreas
lanjut
2022-06-26
0
juwita rahayu
Thor knp skrg up nya cuma 1 bab biasa nya sampe 2 kalo enggak 3 bab ..
2022-06-26
0